Anda di halaman 1dari 15

TARUMA

NEGARA
•berdirinya Taruma
negara
Kerajaan Tarumanegara
didirikan di wilayah yang kini
merupakan bagian dari Jawa
Barat, Indonesia, pada sekitar
abad ke-5 M. Latar belakang
pendiriannya melibatkan
perpaduan antara faktor politik,
ekonomi, dan budaya. Pusat
pemerintahan Tarumanegara
terletak di daerah sekitar sungai
Citarum. Faktor perdagangan
dan keberadaan jalur
perdagangan laut di sekitar
Sunda Strait juga memainkan
peran penting dalam
pertumbuhan dan
perkembangan kerajaan ini.
BUKTI - BUKTI
SEJARAH
•prasasti ciaruteun
Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara
pertama adalah Prasasti Ciaruteun. Prasasti
yang ditemukan sekitar tahun 1863 silam ini
ditemukan di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan
Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Pada prasasti ini ditemukan pahatan laba-laba,
cap telapak kaki Raja Purnawarman, serta sajak
beraksara Pallawa yang berbunyi:
"Ini (bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa
Wisnu, ialah kaki Yang Mulia Sang Purnavarman,
raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di
dunia".

•prasasti kebon kopi


Prasasti Kebon Kopi
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara, Prasasti
Kebon Kopi (Wibowo Djatmiko via Wikimedia
Commons)
Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Desa Ciaruteun
Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Prasasti ini ditemukan pada awal abad 19 oleh
Belanda.
Prasasti Kebon Kopi juga dituliskan dalam bahasa
Sansekerta dengan gambar telapak kaki gajah,
yang diperkirakan sebagai tunggangan Raja
Purnawarman. Penemuan telapak kaki gajah inilah
yang membuat prasasti Kebun Kopi juga disebut
sebagai Prasasti Tapak Gajah.
•prasasti tugu
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
berikutnya adalah Prasasti Tugu. Prasasti ini
diberi nama sesuai dengan tempat
penemuannya, yakni berada di Kampung
Batutumbuh, Desa Tugu, Koja, Jakarta Utara.
Prasasti ini diperkirakan dibuat pada masa
kejayaan Kerajaan Tarumanegara saat
diperintah Raja Purnawarman. Dibanding
prasasti lainnya, Prasasti Tugu menjadi
prasasti terpanjang yang ditinggalkan Raja
Purnawarman.
Isi dari prasasti Tugu adalah penggalian yang
dilakukan di Sungai Candrabaga dan Sungai
Gomati (Bekasi) yang ditulis dengan huruf
Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Penggalian diduga untuk mengendalikan
banjir serta membantu usaha pertanian di
wilayah tersebut kala itu.

•prasasti pasir awi


Prasasti Awi ditemukan oleh
seorang arkeolog berkebangsaan
Belanda bernama N.W.
Hoepermans pada tahun 1864 silam
di kawasan hutan Cipamingkis,
Bogor, tepatnya di Bukit Pasir Awi
bagian selatan.

Dalam prasasti ini juga terdapat


telapak kaki dan tulisan Pallawa.
•prasasti cidanghiang
Prasasti Cidanghiang atau yang
juga dikenal dengan nama
Prasasti Munjul ditemukan pada
1947 di Kampung Lebak, tepi
Sungai Cidanghiang, Kecamatan
Muncul, Kabupaten Pandeglang,
Banten.

Prasasti batu yang ditulis dengan


teknik pahat berisi pujian-pujian
kepada Raja Purnawarman.

•Prasasti muara
cianten
Prasasti Muara Cianten
ditemukan pada 1864 silam di
Desa Cianten, Bogor, Jawa Barat.
Prasasti ini memiliki kemiripan
dengan Prasasti Awi, yakni
terdapat gambar telapak kaki
dan pahatan tulisan ikal.

Meski demikian, isi tulisan dalam


prasasti tersebut belum dapat
disimpulkan oleh para ahli.
•prasasti jambu
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
terakhir adalah Prasasti Jambu atau yang
juga dikenal dengan nama Prasasti Pasir
Koleangkak.

Prasasti ini ditemukan di kawasan


perkebunan jambu di bukit Pasir
Koleyangkak, Leuwiliang, Kabupaten
Bogor. Isi tulisan dalam Prasasti Jambu
adalah:

"Gagah, mengagumkan, dan jujur


terhadap tugasnya adalah pemimpin
manusia yang tiada taranya, yang
termasyhur Sri Purnawarman, yang sekali
waktu (memerintah) di Taruma dan baju
zirahnya yang terkenal (warman)."

"Tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini


adalah sepasang tapak kakinya yang
senantiasa berhasil menggempur kota-
kota musuh, hormat kepada pangeran,
tetapi merupakan duri dalam daging bagi
musuh-musuhnya.
RAJA-RAJA
TARUMA NEGARA
•jayasingawarman
Raja Jayasingawarman adalah seorang
penguasa yang memiliki kontribusi
sejarah dalam konteks Kerajaan
Tarumanagara, sebuah kerajaan
Hindu-Buddha yang berdiri di wilayah
yang sekarang dikenal sebagai Jakarta
dan sekitarnya. Jayasingawarman
diyakini sebagai pendiri atau penguasa
awal dari kerajaan ini.

•dharmayawarman
Raja Dharmayawarman juga
merupakan tokoh sejarah yang terkait
dengan Kerajaan Tarumanagara. Dia
adalah penerus Jayasingawarman dan
diyakini menjadi penguasa setelah
Jayasingawarman. Raja
Dharmayawarman dikenal karena
perannya dalam memperluas wilayah
kekuasaan Kerajaan Tarumanagara.
•purnawarman
Raja Purnawarman juga merupakan tokoh
sejarah yang terkait dengan Kerajaan
Tarumanagara. Ia diyakini sebagai penguasa
yang menggantikan Jayasingawarman dalam
sejarah kerajaan tersebut. Purnawarman
dikenal melalui prasasti-prasasti yang
ditemukan, seperti Prasasti Ciaruteun dan
Prasasti Muara Cianten.

•wisnuwarman
Raja Wisnuwarman adalah seorang
penguasa yang terkait dengan Kerajaan
Tarumanagara, seperti halnya Raja
Jayasingawarman. Meskipun informasi
tentang Raja Wisnuwarman juga terbatas,
namun dia diyakini sebagai salah satu
penguasa dalam sejarah kerajaan
tersebut.
•indramarwan
Raja Indrawarman adalah seorang
penguasa yang juga terkait dengan
sejarah Kerajaan Tarumanagara di
wilayah yang sekarang dikenal sebagai
Jakarta dan sekitarnya. Namun, informasi
tentang Raja Indrawarman juga terbatas
dan bergantung pada sumber-sumber
sejarah yang mungkin tidak sepenuhnya
lengkap.
•candrawarman
Raja Candrawarman juga merupakan
tokoh sejarah yang terkait dengan
Kerajaan Tarumanagara di Indonesia.
Sama seperti Jayasingawarman,
informasi tentang Candrawarman juga
terbatas dan bergantung pada prasasti-
prasasti serta sumber sejarah lainnya.

•suryawarman
Raja Suryawarman adalah seorang
penguasa yang juga memiliki peran
sejarah dalam konteks Kerajaan
Tarumanagara, yang terletak di wilayah
yang sekarang dikenal sebagai Jakarta
dan sekitarnya. Seperti halnya
Jayasingawarman, Suryawarman juga
diyakini sebagai salah satu penguasa
awal atau tokoh penting dalam sejarah
kerajaan tersebut.

•kertawarman
Raja Kertawarman juga merupakan
tokoh sejarah yang terkait dengan
Kerajaan Tarumanagara di wilayah yang
sekarang dikenal sebagai Jakarta dan
sekitarnya. Sebagian besar informasi
tentang Raja Kertawarman berasal dari
prasasti-prasasti dan sumber sejarah
lainnya.
•sudhawarman
Raja Sudhawarman adalah seorang
penguasa yang pernah memimpin
kerajaan di Indonesia pada masa
lampau, Raja Sudhawarman jug
adalah figur yang terkait dengan
Kerajaan Tarumanagara, sebuah
kerajaan Hindu-Buddha yang
pernah berdiri di wilayah yang
sekarang menjadi bagian dari
Indonesia

•hariwangsawarman
Hariwangsawarman adalah salah
satu raja yang terkait dengan
Kerajaan Tarumanagara, sebuah
kerajaan kuno di wilayah yang
sekarang menjadi Indonesia.
Hariwangsawarman dikenal
sebagai penguasa yang
memerintah pada abad ke-5
Masehi. Informasi tentangnya
dapat ditemukan dalam prasasti-
prasasti dan sumber sejarah
lainnya yang berkaitan dengan
sejarah kerajaan tersebut.
•nagajayawarman
Nagajayawarman adalah salah satu raja yang terkait
dengan Kerajaan Tarumanagara di Indonesia pada
masa lalu. Seperti Hariwangsawarman,
Nagajayawarman juga merupakan salah satu tokoh
penting dalam sejarah kerajaan ini. Informasi lebih
lanjut tentang Nagajayawarman dan peranannya
dapat ditemukan dalam prasasti-prasasti dan sumber
sejarah lainnya yang berkaitan dengan Kerajaan
Tarumanagara.

•linggawarman
Raja Linggawarman adalah salah satu
tokoh sejarah yang terkait dengan
Kerajaan Sunda di Indonesia pada masa
lampau. Ia dikenal sebagai penguasa yang
memimpin kerajaan tersebut. Informasi
lebih lanjut mengenai Raja Linggawarman
dapat ditemukan dalam catatan sejarah,
prasasti, atau sumber-sumber historis
terkait dengan Kerajaan Sunda.
AGAMA YANG
DI ANUTI
agama yang dianut di kerajaan
Tarumanegara adalah Hindu Wisnu.
Kepercayaan masyarakat Tarumanegara
pun sejalan dengan corak agama
kerajaan tersebut, yang mengikuti ajaran
Hindu Wisnu. Dalam agama Hindu,
Wisnu dianggap sebagai Dewa Shtiti
(pemelihara).seperti Prasasti Bukit
Batutulis yang berbahasa Sanskerta dan
ditulis dengan aksara Pallawa. Agama
Hindu-Buddha kemudian menjadi
dominan di banyak kerajaan kuno di
Indonesia, dan hal ini juga mencakup
Tarumanagara.
MASA KERUNTUHAN
KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan tarumanegara tidak bertahan


lama. Kerajaan mengalami
kemunduran Keruntuhan Kerajaan
Tarumanagara terjadi sekitar abad ke-7
Masehi. Terdapat beberapa teori yang
mencoba menjelaskan penyebab
keruntuhan tersebut, tetapi informasi yang
pasti mungkin sulit diidentifikasi karena
terbatasnya sumber sejarah. Beberapa
faktor yang mungkin berperan termasuk
tekanan dari kerajaan tetangga, perubahan
politik atau sosial, dan mungkin juga faktor
internal seperti ketidakstabilan politik atau
pemberontakan di dalam kerajaan itu
sendiri.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari Kerajaan
Tarumanegara adalah salah satu
kerajaan kuno yang berdiri pada
abad ke-5 hingga ke-7 di
Indonesia yang berperan penting
dalam sejarah awal
kepurbakalaan di Nusantara,
dengan peninggalan arkeologis
yang mencerminkan
keberagaman budaya dan
pengaruh Hindu-Buddha pada
masa itu, seperti yang tercermin
dalam peninggalan arkeologis
sebagai entitas sejarah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai