Jenis-Jenis Kata
Jenis-Jenis Kata
Teks 1
Kondisi kebersihan lingkungan di perumahan Alam Permai sangat baik.
Selokan terpelihara dengan baik dan tidak mampat. Tempat pembuangan
sampah pun terorganisasi dengan baik. Setiap rumah memiliki satu tempat
sampah yang diletakkan di depan rumah. Tempat sampah berupa tong besar
atau drum. Petugas kebersihan mengambil sampah setiap tiga hari sekali.
Selain itu, setiap satu bulan sekali1. Jasa-jasa ekologi yang terdapat di
Kawasan Ekosistem Leuser mencakup penyediaan air bersih, pengendalian
erosi … banjir, pengaturan iklim lokal, penyerapan karbon, perikanan air
tawar, … keindahan alam mendukung industri pariwisata. Jasa-jasa ini hanya
dapat tersedia … Kawasan Ekosistem Leuser dijaga dan dipelihara fungsinya
sebagai suatu kesatuan interaksi yang utuh. warga Perumahan Alam permai
melakukan kerja bakti membersihkan selokan dan rumput-rumput liar di
sekitar perumahan.
Teks 2
Perjalanan kami dari Medan ke Parapat diawali dari iseng aja. Dimulai dari
seorang kawan yang ingin meluapkan kegalauannya. Saya sendiri heran,
kenapa mesti ke Parapat, itu kan jauh dari Medan. Padahal bisa aja hang
out ke cafe di sekitar kota Medan, toh sama aja rasanya. Temyata
melepaskan rasa galau
di cafe dengan keindahan alam yang natural beda rasanya. Parapatlah tempat
kealamian yang masih ada. Natural dan indah. Parapat merupakan pintu
masuk ke Danau Toba, tempat yang indah di Sumatra Utara.
Jawaban: B
(1) Perlu diketahui, alur perdagangan beras sangat panjang, mulai dari
petani, penebas, pedagang proses , atau pemiliki penggilingan kecil,
pengepul, pedagang besar, pasar beras, pedagang kecil hingga konsumen.
(2) Keuntungan terbesar diperoleh pedagang pemilik penggilangan besar
karena memotong alur pedagang proses atau pengepul. (3) Selama ini pula
penebas atau pengepul menguasai dan menentukan harga gabah saat
panen. (4) Peran mereka sangat kuat sehingga perpindahan beras dari
petani ke konsumen sangat panjang.
A. Para petani
B. Pemerintah
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam
paragraf tersebut adalah ….
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam
paragraf tersebut adalah ….
A. demi, bagi
B. bila, agar
C. agar, untuk
D. kalau, demi
E. bahwa, yang
3. Berbagai cara akan ditempuh oleh siswa yang baru lulus SMA untuk dapat
berebut kursi di perguruan tinggi favoritnya. Ada siswa belajar keras sampai
begadang ... ada yang mengikuti berbagai bimbingan tes. Di samping itu, ada
yang melalui jalur khusus, yaitu pemberian kesempatan kepada siswa yang
mampu secara finansial untuk duduk di universitas pilihannya. Ada juga yang
masuk universitas tanpa tes ... dia memiliki prestasi gemilang ... memiliki nilai
akademis yang ditargetkan suatu perguruan dengan melalui jalur PMDK, dan
ada jalur pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam
paragraf tersebut adalah ….
4. Campur semua bahan hingga merata dan simpan dalam bejana kaca yang
terutup rapat … ambil 1/5 bagian scrub. Kemudian masukkan ke dalam sebuah
mangkuk dangkal, campur bahan dengan minyak almond sampai menjadi
semacam pasta. Oleskan scrub tadi di seluruh tubuh sambil dipijat dengan
lembut. Berikan perhatian khusus pada area kulit kering … keras seperti
sikut, lutut, dan tumit. Bersihkan sisa-sisa scrub … berendam atau
menyiram.
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam
paragraf tersebut adalah ….
Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam
paragraf tersebut adalah ….
A. dan
B. walaupun
C. sehingga
D. karena
E. juga
1. Bacalah teks berikut!
(1) Prof. Dr. M. Sardjito lahir di Magetan, Jawa Timur, 13 Agustus 1889. (2) Ia lulus SD di Desa
Purwodadi, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan pada tahun 1922. (3) Sardjito menjadi rektor
UGM pertama sejak awal berdirinya UGM tahun 1949 sampai dengan 1961. (4) Sardjito adalah
pejuang, dokter, atau ahli kesehatan, sekaligus pendidik yang mendasarkan semua aspek
kehidupan pada Pancasila. (5) Jasa kemanusiaannya yang lain adalah membuat obat-obatan
dari alam atau tanaman tradisional untuk kesehatan tentara waktu itu.
Variasi kalimat berikut yang sesuai dengan kalimat nomor (3) adalah ....
A. Sardjito pendidik yang mendasarkan semua aspek kehidupan.
B. Sardjito terkenal dengan pejuang dan dokter sekaligus ahli kesehatan.
C. Sardjito melamar menjadi rektor UGM sejak 1949 sampai dengan 1961
D. Sejak tahun 1949 sampai dengan 1961 rektor UGM dijabat oleh Sarjdito.
Variasi kalimat yang sesuai dengan kalimat nomor (1) tersebut adalah ....
A. Hari itu matahari bersinar dengan terik, seakan-akan ada api yang membakar semua yang
ada di bawahnya.
B. Hari itu matahari bersinar dengan terik, seakan-akan matahari itu ingin membakar semua
yang ada di bawahnya.
C. Pada siang hari yang sangat panas, raja siang mengamuk seakan-akan ingin membakar
semua yang disinarinya.
D. Raja siang bersinar sangat terik, sehingga semua yang ada di bawahnya terbakar oleh
panasnya matahari.
Variasi kalimat yang sesuai dengan kalimat nomor (2) tersebut adalah ....
A. Hindia belanda memberikan kebebasan memilih untuk melanjutkan studi atau tidak.
B. Penyelesaian pendidikannya tertunda cukup lama karena dilarang oleh Hindia Belanda.
C. Namun, sebelum sempat menyelesaikan pendidikannya, dia harus tunduk pada kehendak
Hindia Belanda.
D. Jika memang terpaksa menunda pendidikannya maka itu pun karena Hindia Belanda lebih
penting.
Kunci: 1) D, 2) B, 3) C
Sumber: Naskah Soal UNKP SMP/MTs Tahun 2017
Secara umum, frasa dapat diartikan sebagai gabungan atau suatu kesatuan kata
yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang memiiliki satu makna gramatikal.
Yang dimaksud makna gramatikal di sini adalah makna yang berubah ubah sesuai
dengan konteks dalam kalimatnya. Menurut Ramlan (2001), frasa adalah satuan
gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi
atau jabatan. Dalam pengertian lain yang dikemukakan Chaer, frasa merupakan
satuan yang terdiri dari dua atau lebih yang membentuk atau menduduki satu
fungsi kalimat (subjek / predikat / objek / keterangan / pelengkap) dan juga
bersifat nonprediktif. perhatikan contoh berikut :
Mahasiswa tahun pertama sedang kuliah di ruang kelas 301
Pada kalimat di atas, dapat kita temui tiga buah frasa, yakni :
Dalam uraian singkat pada kalimat diatas, frasa merupakan gabungan beberapa
kata yang tidak memiliki predikat, sehingga tidak dapat membentuk kalimat
sempurna.
Ciri-Ciri Frasa
Untuk membedakan frasa dari satuan bahasa lain, berikut ini merupakan ciri ciri
atau sifat sifat yang dimiliki frasa, yaitu :
Jenis-Jenis Frasa
Frasa dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan persamaan dstribusi
dengan unsurnya, kategori kata yang menjadi unsur pusatnya, kedudukan, serta
makna yang dikandungnya.
1. Frasa Endosentris
Frasa Endosentris merupakan frasa yang kedudukannya sejajar, sehingga dalam
suatu fungsi tertentu dapat digantikan oleh unsurnya. Unsur frasa yang dapat
menggantikan fungsi tertentu dari frasa tersebut disebut sebagai unsur pusat.
Dengan kata lain frasa endosentris merupakan frasa yang memiliki unsur pusat.
Contoh:
Lebih lanjut, frasa endosentris masih dapat dibagi lagi menjadi tiga, yakni frasa
endosentris koordinatif, frasa endosentris atributif, serta frasa endosentris
apositif.
Contoh :
Pekarangan rumah
Suami istri
Ayah ibu
Kakak adik
Muda mudi
Pembianaan dan pembangunan
Pembangunan dan pembaharuan
Maju atau mundur
Bekerja atau belajar
Kuliah atau bekerja
Contoh :
Pemilihan presiden
(UP) (Atribut)
(UP) (Atribut)
Sekolah Inpres
Buku baru
Kemarin malam
Malam ini
Minggu ini
Sedang syuting
Sangat bahagia
Orang itu
Anak Pak Ujang
Sedang menari
Kata kata yang dicetak miring merupakan unsur pada frasa tersebut, sedangkan
kata yang tidak dicetak miring merupakan atribut yang menerangkan unsur pusat
pada frasa tersebut.
Contoh:
Frasa yang dicetak miring merupakan unsur pusat, sedangnya frasa yang tidak
dicetak miring merupakan aposisi dari unsur pusat tersebut.
2. Frasa Eksosentris
Frasa Eksosentris merupakan frasa yang tidak memiliki persamaan kedudukan
dengan unsurnya. Dengan kata lain, frasa eksosenyris tidak memiliki unsur pusat
atau UP.
Contoh : (Frasa yang dicetak miring merupakan contoh dari frasa eksosentrik)
1. Frasa Nomina
Frasa nomina adalah frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata nomina. Frasa
nomina dibedakan kembali menjadi beberapa kategori sebagai berikut,
1.2. Pronominal
Contoh : (Frasa yang dicetak miring merupakan frasa nomina)
1.3. Nama
Contoh : (Frasa yang dicetak miring merupakan frasa nomina)
2. Frasa Verba
Frasa verba adalah frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata verba dan
ditandai dengan adanya afiks verba. Frasa verba dapat ditambahkan imbuhan
kata ‘sedang’ untuk verba aktif dan kata ‘sudah’ untuk verba yang menyatakan
keadaan. Frasa verba tidak dapat diberikan imbuhan kata ‘sangat’ dan biasanya
menduduki fungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat.
Contoh :
Berlari kencang.
Memacu motornya kencang.
Sedang menjemur.
Menghitung penghasilan bulan ini.
Berjalan memutari kompleks.
Belajar beladiri.
Membawa keranjang buah.
Pergi berlibur.
Membantu teman.
Menjenguk pamannya.
3. Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata adjektiva.
Unsur dalam frasa adjektiva dapat diberikan imbuhan ter- (untuk mewakili kata
paling). Biasanya menduduki fungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat.
Contoh :
4. Frasa Numeralia
Frasa numeralia merupakan frasa yang memiliki unsur pusat berupa kata
numeralia atau kata kata yang menyatakan suatu bilangan atau jumlah tertentu.
Frasa numeralia dapat diberi kata bantu bilangan seperti ekor, buah, satuan mata
uang, dan lain sebagainya.
Contoh :
5. Frasa Preposisi
Frasa preposisi adalah frasa yang ditandai dengan adanya preposisi atau kata
depan sebagai penunjuk/indikator dan diikuti kata atau kelompok kata, yang
bukan klausa, yang berdiri sebagai petanda.
Contoh:
Di teras.
Di depan rumah.
Dari sekolah.
Untuk saya.
Kepada hadirin yang terhormat.
Untuk semua murid yang mengikuti upacara bendera.
Ke stasiun.
Dari arah utara.
Menuju rumah.
Ke arah yang berlawanan.
6. Frasa Konjungsi
Frasa konjungsi adalah frasa yang ditandai dengan adanya konjungsi atau kata
penghubung. Frasa konjungsi disebut juga sebagai frasa verbal atau keterangan.
Contoh:
Terus diam.
Ketika belajar.
Masa lampau.
Kemarin malam.
Akhir minggu.
Tadi sore.
Tengah malam.
Kemarin siang.
Besok petang.
Terus berlari.
1. Frasa Setara
Frasa setara merupakan frasa yang memiliki hubungan antar unsur setara. Contoh
:
Keluar masuk.
Depan belakang.
Hitam putih.
Muda mudi.
Tua muda.
Suami istri
Maju mundur
Pergi kembali
Pulang pergi.
Asal usul
Uang tunai.
Cara baru.
Pedang tajam.
Bangku emas.
Mengayuh sepeda.
Sedang pergi.
Dari kantor.
Bahasa Indonesia.
Tanah air.
Musim panen.
1. Frasa Biasa
Frasa biasa adalah frasa yang hasil dari pembentukannya berupa makna denotasi
atau makna sebenarnya. Contoh : (Frasa yang dicetak miring merupakan frasa
biasa)
2. Frasa Idiomatik
Frasa idiomatik merupakan kebalikan dari frasa biasa, yaitu frasa yang hasil
pembentukannya berupa makna konotasi atau makna yang bukan
sebenarnya. Contoh :
Buah tangan. (arti: ‘buah yang dipegang tangan’ atau ‘oleh oleh’)
Panjang tangan. (arti: ‘panjang dari sebuah tangan’ atau ‘suka mencuri’)
Kambing hitam. (arti: ‘kambing yang berwarna hitam’ atau ‘orang yang
disalahkan’)
Sapi perah. (arti: ‘jenis sapi yang diternak untuk diambil susunya’ atau ‘orang yang
dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan tertentu)
Keras kepala. (arti: ‘kepala yang keras’ atau ‘orang yang tidak mau
mendengarkan nasehat orang lain’)
Haram. (arti: ‘sesuatu yang tidak halal (makanan)’ atau ‘suatu perbuatan yang
dilarang oleh agama’)
Ciri-ciri frasa
Adapun ciri-ciri frasa adalah sebagai berikut:
1. Dalam frasa harus terdiri setidaknya minmal dua kata atau lebih.
2. Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
3. Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
4. Frasa bersifat nonpredikatif.
Contoh Frasa
Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri diatas kita dapat menyimpulkan bahwa frasa adalah
gabungan dari dua kata atau lebih yang tidak dapat membentuk kalimat sempurna. Maka kita
dapat membuat contoh frasa sebagai berikut:
Nasi goreng
Sedang Tidur
Sedang makan
Banting tulang
Tidur siang
Dengan tangan kanan
Baca Juga : Contoh Frasa Nominal Dan Verbal
Kategori Frasa
Berdasarkan Jenisnya, frasa terbagi menjadi sebagai berikut.
Frasa verbal, yaitu frasa yang memiliki inti kata kerja dalam unsur pembentukannya serta
dapat berfungsi sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam kalimat.
Contoh:
Sedang tidur
Akan muncul
Baru datang
Tidak makan
Frasa Nominal, yaitu frasa yang memiliki inti kata benda dalam unsur pembentukannya
serta dapat berfungsi sebagai pengganti dari kata benda.
Contoh:
Rumah kayu
Sepatu kaca
Lemari besi
Buku gambar
Frasa ajektiva, yaitu frasa yang memilik inti berupa kata sifat dalam unsur
pembentukannya.
Contoh:
Sangat baik
Cukup hebat
Sangat cepat
Mahal sekali
Lumayan dekat
Frasa preposisional, yaitu frasa yang menggunakan kata depan dalam unsur
pembentukannya.
Contoh:
Dari sana
Ke Pasar
Dengan kaki
Di Solo
Kepada guru
Oleh saya
Berdasarkan Fungsi unsur pembentukannya frasa terbagi sebagai berikut :
Frasa Endosentris, yaitu frasa yang salah satu unsur atau keduanya merupakan unsur
inti atau pusat.
Contoh:
Kuda hitam
Anak sapi
Sudah selesai
Dua orang
Frasa endosentris sendiri memiliki 4 macam sebagai berikut
Frasa atribut, yaitu frasa yang unsur pembentukannya menggunakan diterangkan dan
menerangkan atau menerangkan dan diterangkan.
Contoh:
Ayah kandung (diterangakan dan menerangkan)
Seekor nyamuk ( menerangkan dan diterangkan)
Frasa apositif, yaitu frasa yang salah satu unsur pembentukannya dapat digunakan
sebagai pengganti unsur inti.
Frasa koordinatif, yaitu frasa yang unsur-unsur pembentukannya berperan sebagai unsur
inti.
Contoh:
Kakek nenek
Warta berita
Tua muda
Frasa Eksosentris, yaitu frasa yang pada salah satu unsurnya merupakan kata tugas.
Contoh:
Kepada ayah
Dari Solo
Di rumah
Pada hari
Berdasarkan kesatuan makna yang terkandung dalam unsur-unsur pembentukannya frasa dapat
dibagi menjadi :
Kunci jawaban : B
(4). Bu Ina menyeduhkan teh hangat yang sangat manis sekali ke dalam
cangkir kami.
Jawaban :
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
Kunci Jawaban : D
C. Kini Husen telah sibuk bekerja sehingga tak punya banyak waktu untuk
mengantar Ani pergi ke kampusnya.
Istilah yang tepat untuk melengkapi kalimat rumpang pada paragraf di atas
ialah …
Kunci Jawaban : A
Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi kekosongan pada kalimat di atas
ialah …
A. Menambahkan
B. Menambahi
C. Menambah
D. Ditambahkan
E. Ditambahi
Kunci Jawaban : C
A. Pertemanan-pertemanan
B. Teman-temanan
C. Temani-temani
D. Teman-temannya
Kunci Jawaban : D
7. Dimanapun kita berada akan tetap terbiasa hidup bersih jika kita telah
dibiasakan di rumah.
Kata bergaris bawah pada kalimat di atas sebaiknya diperbaiki dengan kata
…
A. Biasa-biasa
B. Membiasakannya
C. Biasa saja
D. Tak biasa
E. Luar biasa
Kunci Jawaban : B.
A. Sekali, seluruh
B. Maksimal, bermanfaat
C. Banyak, manusia,
D. Pekerjaan, dilakukan
E. Bermanfaat, disekitarnya
Kunci Jawaban : B
Pada kalimat tersebut terdapat beberapa hal yang tidak tepat, ketidaktepatan
tersebut berupa …
Istilah yang tepat untuk mengisi ruang rumpang pada kalimat-kalimat di atas
ialah …
Kunci Jawaban : A
Karena pengaruh globalisasi dan tuntutan kehidupan, masyarakat akan mengalami pergeseran
apresiasi dan cara pandang terhadap berbagai aspek kehidupan.
Frasa verba dalam pernyataan di atas adalah ....
a. pengaruh globalisasi
b. akan mengalami
c.tuntutan kehidupan
d. pergeseran apresiasi
e. cara pandang
halaman
b. lomba lukis
c. dari ibu
d. untuk para siswa
e. coba dan terka
Pola gabungan kata tangga berjalan terdapat pula pada kata . ...
a. siang malam
b. doa restu
c. batu kali
d. mata anggaran
e. sangat kuat
Pembahasan:
E. Teks I: Produk Apple selalu mengalami uji coba dan pengetesan terlebih
dahulu
Jawaban: D
Pembahasan:
Baca juga: 5 Soal Bahasa Indonesia Ujian Nasional, Majas dan Peribahasa
Teks II (Prosedur)
Jawaban: C
Pembahasan:
A. Kim Bok Jo adalah atlit olah raga angkat besi yang berasal dari
Korea.
B. Seringkali ia melupakan pesan dari ibunya untuk tidak tidur di dalam
bus sekolah.
C. Para pedemo menyuarakan aksi anti-Amerika di depan Istana
D. Panitia pemilu berjanji akan meminimalisir kecurangan dalam pemilu
mendatang.
E. Risa menangis saat uang RP 100000-nya hilang.
Jawaban: B
Pembahasan:
Penggunaan kalimat dan ejaan yang tepat di atas adalah pilihan B. Pada
pilihan A, penulisan kata atlit seharusnya atlet. Pilihan C terdapat
kesalahan pada penulisan kata Istana, seharusnya tidak ditulis dengan
awalan kapital. Pilihan D terdapat kesalahan pada kata meminimalisir,
seharusnya ditulis meminimalisasi. Pilihan E, penulisan nominal uang
seharusnya Rp100.000,00. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan B.
Teks I
Gadis cantik itu dapat diibaratkan dengan setangkai bunga yang indah
dalam jambangan. Banyak orang yang mengagumi dan terpikat sehingga
ingin memilikinya dan tidak jemu memandangnya. Ia menjadi pusat
perhatian setiap orang yang memandangnya.
Teks II
Jawaban: D
Pembahasan:
Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat
mendoakan keselamatanmu
Jawaban: B
Pembahasan:
Maksud dari puisi atau dikatakan juga interpretasi puisi adalah salah satu
usaha dalam memaknai puisi. Dalam memaknai puisi dapat dilakukan dari
sudut pandang penulis atau memaknainya secara menyeluruh. Dalam puisi
di atas, makna yang ditarik dari puisi tersebut adalah seseorang atau aku
lirik yang mendoakan orang yang ia cintai setiap waktu dengan tulus. Hal
tersebut terdapat pada larik Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan
pernah selesai mendoakan keselamatanmu. Oleh sebab itu, jawaban ynag
tepat adalah pilihan B.
Jawaban: B
Pembahasan:
Unsur kata yang tepat untuk mengganti kata bercetak miring tersebut, yaitu
buku Dilan, agak biru, satu. Kata si Dilan mengarah pada
buku Dilan. Kemudian, kebiruan maksudnya adalah agak biru. Terakhir,
suatu maksudnya adalah satu. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah
pilihan B.
Joni adalah siswa yang rajin belajar. Akan tetapi, ketika ujian ia selalu
membuat catatan kecil yang akan ia letakan di laci mejanya sebagai bahan
sontekan. Sudah beberapa kali ia mendapatkan teguran dari wali kelasnya,
tetapi ia tidak pernah mengakui perbuatannya itu dan menuduh teman
sebelahnyalah yang menyontek. Seperti kata peribahasa…
Jawaban: C
Pembahasan:
(1) Musim penghujan telah tiba, Gubernur DKI Jakarta ... agar warga
Jakarta tetap tenang dan terus merawat kebersihan lingkungan. (2) Salah
satu upaya yang disarankan oleh Gubernur DKI Jakarta, antara lain
menjaga lingkungan dengan ... sampah pada tempat sampah,
membersihkan selokan secara berkala, dan membuat saluran resapan air
di wilayah masing-masing. (3) Menurutnya, cuaca ekstrem yang terjadi di
Jakarta akan ... hingga awal tahun 2018. (4) Hal itu diharapkan agar
masyarakat senantiasa waspada dan dapat .... bersama pemerintah dalam
menjaga kebersihan lingkungan. (5) Karena permasalahan yang terjadi di
Jakarta merupakan permasalahan bersama dan sudah seharusnya, baik
aparat pemerintah maupun warga DKI Jakarta, tidak angkat tangan
terhadap persoalan tersebut.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban: C
Pembahasan:
Kalimat tidak padu adalah kalimat yang tidak sesuai dengan pembahasan.
Dengan kata lain tidak mendukung atau menjelaskan kalimat setelah atau
sesudahnya. Kalimat tidak padu pada teks di atas terdapat pada kalimat
ketiga. Hal ini karena kalimat ketiga membahas cuaca ekstrem secara
umum, sedangkan teks tersebut sedang fokus membahas musim
penghujan dan imbauan agar masyarakat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya. Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah pilihan C.
10. Topik : Menulis Terbatas
A. sebelum, dan
B. jika, bila
C. akan tetapi, dan
D. ke, itu
E. dari, bila
Jawaban: B
Pembahasan:
Perbaikan kata bercetak miring dalam kalimat tersebut yang tepat dalah. . .
A. Atmosvir, ekstreme, miliar
B. Atmosfir, extrem, miliyar
C. Atmosfer, ekstrim, milyar
D. Atmosfer, ekstrem, miliar
E. Atmosver, ekstrem, miliyar
D. Mengartikan Kata
Dalam mengartikan kata dibutuhkan pengetahuan yang luas. Untuk itu Anda
harus sering membaca. Selain itu, latihlah penalaran agar mudah dalam
mengartikan kata.
Istilah yang tepat untuk melengkapi bagian kalimat yang rumpang adalah...
B. agrobisnis D. agrowisata
B. agrokimia E. agrostologi
C. agroindustri
Contoh soal:
Bacalah paragraf berikut dengan cermat
Untuk dapat sampai [...] Pulau Biawak yang berjarak 22 mil ini dapat ditempuh
lewat Pelabuhan Karang Song [...] Kota Indramayu dalam waktu 2,5 – 3,5 jam
atau [...] Pelabuhan Dadap dengan menggunakan perahu nelayan bermesin 25
PK selama 5 jam.
Kata depan yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang dari paragraf di atas
adalah....
A. di, ke,dari C. ke,dari,di E. dari, di, ke
B. ke, di,dari D.di, dari, ke
B. Kepada
Yth, Bapak Direktur
PT Sukses
Jalan Asemka 5
Jakarta Pusat
Penulisan catatan kaki yang tepat sesuai sumber informasi di atas adalah....
A. Manaf, Ngusman Abdul. Semantik. (Padang: Sukabina Offset, 2008), hlm. 70.
B. Ngusman Abdul Manaf. 2008. Semantik. Padang: Sukabina Offset. Hlm. 70.
C. Manaf, Ngusman Abdul. 2008. Semantik. Padang: Sukabina Offset. Hlm. 70.
D. Ngusman Abdul Manaf, Semantik, (Padang: Sukabina Offset, 2008), hlm. 70.
E. Ngusman Abdul Manaf, Semantik, (Sukabina Offset: Padang, 2008), hlm. 70.
Itulah Bedah Kisi-Kisi (SKL) UN Bahasa Indonesia SMK 2018 Beserta Contoh
Soal UN Bagian 3. Semoga bermanfaat untuk siswa dan guru bahasa Indonesia
SMK maupun SMA. Untuk Bedah kisi-kisi sebelumnya dapat klik link dibawah ini
JENIS – JENIS KATA DALAM BAHASA INDONESIA
Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk dasarnya, kata juga
dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk menyampaikan maksud yang terkandung
di dalam kalimat.
Dalam kalimat, kata memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan
keterangan. Dalam kaitannya dengan jabatan di dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi
serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas kata.
Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang kelas kata oleh
para ahli bahasa.Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi berikut ini.
1. Kata kerja (verba)
2. Kata sifat (adjektiva)
3. Kata keterangan (adverbia)
4. Kata benda (nomina), kata ganti (pronomina), kata bilangan (numeralia)
5. Kelompok kata tugas ialah :
1. Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak, paling,
pernah, pula, saja, saling.
b. Adverbia turunan terbagi atas:
1. Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,paling-paling.
2. Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
3. Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau, agaknya, harusnya,
sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.
Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam.
Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa.
Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku.
Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan.
Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok.
Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci.
Nomina dari proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara, pemotong,
anjuran, simpulan, pengumuman, pemberontakan.
Nominalisasi dengan si dan sang, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil, sang dewi.
Nominalisasi dengan yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.
b. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacupada nomina lain.
Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda ataunomina.
Macam-macam pronomina:
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1) pronominal persona, (2)
pronomina penunjuk (3) pronomina penanya.
1. Pronomina Persona
Konjungsi penambahan, misalnya: dan, dan lagi, tambahan lagi, lagi pula.
Konjungsi urutan, misalnya: lalu, lantas, kemudian, setelah itu.
Konjungsi pilihan, misalnya: atau
Konjungsi perlawanan, misalnya: tetapi, sedangkan, namun, sebaliknya, padahal.
Konjungsi menyatakan waktu, misalnya: ketika, sejak, saat, dan lain-lain
Konjungsi sebab-akibat, misalnya: sebab, karena, karena itu, akibatnya dan lain-lain
Konjungsi persyaratan, misalnya: asalkan, jikalau, kalau, dan lain-lain
Konjungsi pengandaian, misalnya: andaikata, andaikan, seandainya, seumpamanya.
Konjungsi harapan/tujuan, misalnya: agar, supaya, hingga.
Konjungsi perluasan, misalnya: yang
Konjungsi pengantar objek, misalnya: bahwa
Konjungsi penegasan, misalnya: bahkan dan malahan
Konjungsi pengantar wacana, misalnya: adapun, maka, jadi.
d. Partikel
Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai,mempertahankan, atau
mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.
Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, perintah dan pernyataan (berita).
Macam-macam partikel:
a). kah, misalnya: Apakah Bapak Ahmadi sudah datang?
b). kan, misalnya: Tadi kan sudah dikasih tahu!
c). deh, misalnya: Makan deh, jangan malu-malu.
d). lah, misalnya: Tidurlah hari sudah malam!
e). dong, misalnya: Bagi dong kuenya.
f). kek, misalnya: cepetan kek, lama sekali.
g). pun, misalnya: Membaca pun ia tak bisa.
h). toh, misalnya: Saya toh tidak merasa bersalah.
FRASA
Frasa adalah bagian kalimat yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang hanya menduduki satu
fungsi atau jabatan di dalam kalimat.Di dalam kalimat terdapat subjek (S), predikat (P), objek
(O), keterangan (K), dan pelengkap (pel).
Contoh :
- Dokter membaca buku.
S P O
- Dokter muda sedang membaca buku cerita.
S P O
- Dokter muda ganteng sedang asyik membaca buku cerita komik.
S P O
Frasa dibedakan atas:
1. Frasa nominal: frasa yang unsur pusatnya kata benda.
Contoh : - kamar anak
- buku gambar
2. Frasa verbal: frasa yang unsur pusatnya kata kerja.
Contoh : - sedang tidur
- telah belajar
3. Frasa adjektival: frasa yang unsur pusatnya kata sifat.
Contoh: - cukup pintar
- agak lambat
4. Frasa adverbial: frasa yang unsur pusatnya kata keterangan.
Contoh: - pagi sekali
- sangat tekun
5. Frasa preposisional (kata depan): frasa yang terdiri dari unsur kata depan dan kata benda.
Contoh: - di kota
- dari kantor
1. Kata Benda (Nomina)
Kata benda adalah nama dari semua benda dan segala yang dibendakan. Menurut wujudnya, kata
benda dibedakan menjadi dua, yaitu :
Kata benda konkrit Kata benda konkrit ialah kata benda yang wujud bendanya nampak
kelihatan dengan jelas and dapat ditangkap oleh pancaindera. Contoh : buku, kertas, rumah, dan
sebagainya. b. Kata benda abstrak
Kata benda abstrak ialah kata benda yang wujud bendanya tidak nampak kelihatan dan tidak
dapat ditangkap oleh pancaindera, namun keberadaannya ada. Contoh : ide, udara, ilmu, dan
sebagainya. Ciri-ciri kata benda : 1) Kata tersebut terbentuk dari imbuhan : ke-, pe-, ke-an, pe-an,
per-an, -an dan –nya. 2) Kata-kata tersebut dapat diperluas dengan menambahkan kata yang + kata
sifat.
b. Kata ganti kepunyaan Kata ganti kepunyaan ialah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan
kepemilikan. Contoh : Baju saya, sepatu kamu, sepedaku, mobilnya, dan sebagainya.
c. Kata ganti petunjuk Kata ganti petunjuk ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjuk suatu
tempat atau benda. Contoh :ini, itu, sana, dan sebagainya.
d. Kata ganti penghubung Kata ganti penghubung ialah kata ganti yang dipakai untuk
menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Kata penghubung yang biasanya dipakai yaitu :
yang, tempat, waktu. Contoh : Baju Rafi yang berwarna merah itu mahal harganya. Kantor Kabupaten
tempat ayahku bekerja, dikunjungi oleh gubernur. Tadi pagi, waktu ayah pergi tergesa-gesa, hujan
lebat sekali.
e. Kata ganti tanya Kata ganti tanya ialah kata ganti yang digunakan untuk menanyakan tentang
benda, orang atau tentang suatu hal. Contoh : apa, mana, siapa.
f. Kata ganti tak tentu Kata ganti tak tentu ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau
menggantikan benda atau orang yang jumlahnya tak tentu. Contoh : masing-masing, seseorang,
sesuatu, para, dan sebagainya.
b. Kata keterangan waktu ialah semua kata yang menjelaskan berlangsungnya sesuatu dalam waktu
yang teretntu, misalnya : sekarang, nanti, minggu depan, dan sebagainya.
c. Kata keterangan alat ialah kata yang menjelaskan dengan apa sesuatu itu berlangsung.
Contoh :dengan tongkat, dengan pisau, dengan membabi buta, dan sebagainya.
d. Kata keterangan syarat ialah kata yang menerangkan terjadinya suatu proses di bawah syarat-
syarat tertentu, misalnya : jikalau, seandainya, bila, dan sebagainya.
e. Kata keterangan sebab ialah kata yang memberi keterangan mengapa sesuatu itu bisa
berlangsung, misalnya : sebab, karena, oleh karena itu, dan sebagainya.
6. Kata Bilangan (Numeralia) Kata bilangan adalah kata yang menyatakan jumlah kumpulan dan
urutan atau tingkatan suatu benda sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan dapat dibedakan menjadi
beberapa bagian, yaitu : a. Kata bilangan utama ialah kata bilangan yang menyatakan satuan jumlah
dalam angka. Contoh :satu, seratus, seribu, dan sebagainya.
b. Kata bilangan bertingkat ialah kata bilangan yang menunjukkan tingkatan atau susunan jumlah
sesuatu. Contoh : kesatu, kedua, keseribu, dan sebagainya. c. Kata bilangan tak tentu ialah kata
bilangan yang menyatakan jumlah satuan sesuatu yang tak tentu. Contoh : beberapa, sebagian,
segerombolan, dan sebagainya. d. Kata bilangan bilangan ialah kata bilangan pelengkap yang
menunjuk pada satuan objeknya, yaitu :sehelai, secarik, sekuntung, sebutir, seonggok, sebuah,
sepiring, dan sebagainya.
Berdasarkan fungsinya, kata depan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
Di, ke, dari, Ketiga kata depan ini digunakan untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan
tempat atau seuatu yang dianggap tempat, contoh : di Jakarta, ke Surabaya, dari Bandung.
Pada, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan orang, nama orang atau nama binatang,
nama waktu atau kiasan. Dipergunakan kata depan pada untuk menggantikan kata depan di atau
kata depan yang lain, contoh : pada suatu hari, pada bapak, dan sebagainya.
Dengan, Kata depan ini digunakan untuk menyatakan alat atau cara. Contoh : saya berjalan
dengan cepat.
Untuk, kepada, buat, tentang, akan, kepada, Kata depan ini digunakan sebagai pengantar
objek tak langsung. Contoh : kami berdiskusi tentang pelajaran.
Kata Rujukan adalah kata yang menunjuk pada kata lain yang telah digunakan
sebelumnya sebagai pengganti dari kata aslinya. Kata rujukan umumnya menggunakan
kata-kata seperti disini, disana, ini, itu, dia, ia, tersebut dll
Kata dia dalam kalimat diatas Merujuk pada bagian sebelumnya yaitu Rina. Singkatnya,
Kata Rina dalam kalimat tersebut adalah kata yang dirujuk, sedangkan kata dia dalam
kalimat tersebut adalah kata yang Merujuk
Namun karena menggunakan kata rujukan, kata Rina digantikan dengan kata
rujukan “dia” dalam kalimat tersebut. Agar tidak terjadi pengulangan kata.
1. Aku tinggal di Jalan Mawar No 13, DISANA aku tinggal bersama orang tua dan
ketiga adik kecilku.
2. Jakarta adalah Ibukota Indonesia, DISANA terdapat bangunan Monumen
Nasional yang menjadi simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik
Indonesia.
3. Stadion Gelora Bung Karno sudah sangat ramai, DISINI sore nanti akan ada
pertandingan sepakbola antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung.
4. Selepas lulus SMA nanti, aku akan bekerja di Kalimantan, DISANA aku akan
tinggal di rumah saudaraku.
1. Putri adalah anak yang pintar, Ia selalu mendaapatkan ranking pertama di kelas.
(kata ‘ia’ merujuk pada Putri).
2. Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia. Beliau sebelumnya adalah
Gubernur DKI Jakarta.
3. Ridwan Kamil adalah Walikota Bandung saat ini, Beliau adalah salah satu
walikota terbaik di Indonesia.
4. Kakekku adalah seorang pejuang. Dia sering ikut berperang melawan penjajah
negara Indonesia dulu.
5. Ketika ulangan IPA tadi Hilman ketahuan mencontek di kelas. Untung saja DIA
masih diberi kesempatan untuk ulangan susulan minggu depannya
2. Politikus Partai Golkar Nurdin Halid tak mengambil pusing terkait adanya
sejumlah pihak di internal Partai Golkar yang tak sepakat dirinya menjadi Ketua
Steering Committee (SC) Musyawarah Nasional (Munas) April 2016 mendatang.
Nurdin Halid menganggap penolakan itu adalah hal yang biasa di era demokrasi.
Nurdin Halid berpendapat jumlah kader Partai Golkar yang tak setuju dirinya menjadi
ketua SC bisa dihitung dengan jari. Nurdin menjelaskan, dirinya diusulkan sebagai
Ketua SC berdasarkan hasil kesepakatan antara Ketua Umum Partai Golkar hasil
Munas Bali Aburizal Bakrie (ARB / Ical) dan Ketua Umum hasil Munas Jakarta Agung
Laksono.
3. Siapa yang menyangka, ternyata Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat dan Pulau
Morotai di Maluku Utara, yang terkenal dengan panorama alam, habitat laut, dan
tradisi masyarakatnya, masuk yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal di
Indonesia tahun 2015-2019. Walau namanya tersohor seantero nusantara dan
mancanegara, terlepas sebagai daerah tertinggal bukan perkara mudah. Karena
masih dianggap wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibanding daerah
lain dalam skala nasional.
Kata panorama yang merujuk pada bacaan di atas bermakna....
A. laut yang indah
B. alam yang bebas dan luas
C. alam yang indah
D. kepulauan yang indah
E.lingkungan alam