Anda di halaman 1dari 8

1197195

Machine Translated by Google


artikel penelitian20232023
PHJXXX10.1177/22799036231197195Jurnal Penelitian Kesehatan MasyarakatRiyanti dkk.

Jurnal dari
Artikel asli Penelitian Kesehatan Masyarakat

Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat


Pengembangan kelas kehamilan 2023, Jil. 12(3), 1–8
© Penulis 2023
dengan pendampingan suami terhadap DOI: 10.1177/22799036231197195
https://doi.org/10.1177/22799036231197195
journals.sagepub.com/home/phj

outcome kehamilan remaja

Riyanti1, Lutfi Agus Salim2, Marselinus Heriteluna3 dan


Legawati4

Abstrak
Latar Belakang: Kehamilan remaja merupakan fenomena internasional yang belum ada solusi pastinya hingga saat ini. Secara global,
diperkirakan 16 juta anak perempuan berusia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya. Suami perlu memainkan peran pendampingnya
untuk mencegah dampak negatif dari kehamilan remaja.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pengembangan Kelas Kehamilan dengan Bantuan Suami terhadap Hasil Kehamilan
Remaja pada Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain posttest-only non-equivalent control group
design yang melibatkan pendampingan suami dalam kelas kehamilan. Responden berjumlah 60 orang dimana 30 orang diantaranya
diberikan intervensi bantuan kelas kehamilan dan 30 orang lainnya tidak diberikan intervensi apapun (kelompok kontrol).
Hasil dan Pembahasan: Kelas hamil dengan pendampingan suami meningkatkan outcome kehamilan positif sebesar 2,4 kali lipat
dibandingkan tanpa pendampingan suami. Dukungan keluarga meningkatkan hasil kehamilan positif 2,5 kali lipat dibandingkan ibu
hamil tanpa dukungan keluarga. Ibu hamil yang bermotivasi tinggi dalam melakukan pemeriksaan kehamilan kemungkinan mempunyai
outcome kehamilan positif 5,4 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil dengan motivasi rendah. Berdasarkan analisis, maka variabel
yang tidak berpengaruh adalah riwayat pemeriksaan kehamilan, frekuensi pemeriksaan kehamilan, dan dukungan dari petugas
kesehatan.
Kesimpulan: Kelas hamil dengan pendampingan suami berpengaruh positif terhadap outcome kehamilan remaja. Faktor lain yang
mempunyai pengaruh berarti terhadap hasil kehamilan termasuk dukungan keluarga dan motivasi untuk mencari layanan antenatal remaja.
Selanjutnya faktor lain yang tidak berpengaruh antara lain usia remaja, riwayat pemeriksaan kehamilan, frekuensi pemeriksaan
kehamilan, dan dukungan dari petugas kesehatan. Diperlukan intervensi yang melibatkan suami/pasangan berupa pendampingan aktif.

Kata kunci
Pendampingan suami, kelas kehamilan, kehamilan remaja
Tanggal diterima: 4 Juni 2023; diterima: 30 Juli 2023

Perkenalan 1
Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
2
Kehamilan remaja merupakan isu global yang tidak hanya Departemen Epidemiologi, Biostatistik Kependudukan dan Promosi Kesehatan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
berkaitan dengan kesehatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan 3
Program Diploma IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
namun juga isu penting dalam pembangunan masyarakat.1 Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Setiap tahun, diperkirakan 21 juta anak perempuan berusia 4
Program Diploma III Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
15-19 tahun di negara berkembang percobaan sedang hamil dan Palangka Raya, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
sekitar 12 juta melahirkan.2 Di Indonesia, menurut hasil Riset
Penulis yang sesuai:
Kesehatan Dasar,3 proporsi remaja usia 10–19 tahun yang Riyanti, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNAIR, Surabaya, Jawa Timur 73111,
pernah hamil adalah 58,8% dan remaja yang hamil pertama Indonesia.
anak adalah 25,2%, usia rata-rata Email: riyanti-2022@fkm.unair.ac.id

Creative Commons Non Komersial CC BY-NC: Artikel ini didistribusikan berdasarkan ketentuan Creative Commons Attribution-
Lisensi NonKomersial 4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/) yang mengizinkan penggunaan non-komersial,
reproduksi, dan distribusi karya tanpa izin lebih lanjut dengan ketentuan karya asli dikaitkan sebagaimana ditentukan pada SAGE dan Open Akses
halaman (https://us.sagepub.com/en-us/nam/open-access-at-sage).
Machine Translated by Google

2 Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat

anak perempuan yang pertama kali hamil berusia 18 tahun sebanyak perempuan hamil yang memanfaatkan pelayanan kesehatan kehamilan
46%, dimana angka tersebut lebih tinggi di perdesaan (51%) dibandingkan dan bantuan persalinan oleh dukun bersalin yang terlatih berkorelasi
di perkotaan. Hasil SDKI4 menunjukkan 7% anak perempuan usia 15–19 dengan keterlibatan suami.19 Dukungan pasangan juga merupakan hal
tahun sudah menjadi ibu, 5% sudah melahirkan, dan 2% sedang hamil penting terkait dengan hasil kehamilan, dimana jika tidak ada dukungan
anak pertama. dari suami, hal ini dapat menyebabkan ibu hamil mengalami komplikasi
BKKBN menyatakan angka kehamilan dan kelahiran pada remaja putri kehamilan. sikap negatif mengenai kesehatan kehamilannya dan
masih tinggi yaitu 48 dari 1000 remaja.5 mengakibatkan hasil akhir kehamilan yang tidak baik.20,21 Wanita yang
melaporkan setidaknya satu kali kunjungan antenatal didampingi oleh
Tingkat pendidikan yang rendah, status ekonomi yang rendah, suaminya lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan dengan petugas
perkawinan anak, dan pelecehan seksual menempatkan anak perempuan kesehatan yang terlatih dibandingkan wanita yang menerima layanan
pada risiko yang lebih tinggi untuk hamil. Kesenjangan pengetahuan antenatal oleh diri mereka sendiri.22 Kelas hamil remaja dengan
tentang kehamilan dan kesalahpahaman tentang kontrasepsi di kalangan pendampingan suami merupakan sarana pembelajaran tatap muka bagi
remaja putri mengakibatkan terjadinya kehamilan dini. Faktor ibu dan suami. Pendampingan suami khususnya pada kelas kehamilan
sosiodemografi dan budaya seperti terbatasnya pendidikan bagi remaja memungkinkan terjadinya proses kreativitas (penciptaan
perempuan, status sosial ekonomi rendah, dan etnis atau agama minoritas permintaan) oleh suami dan ibu hamil dengan tujuan untuk meningkatkan
meningkatkan prevalensi pernikahan dan kehamilan remaja di Asia pemahaman tentang kesehatan kehamilan dan meningkatkan outcome
Selatan.6 Faktor lain yang terkait dengan kehamilan remaja adalah kehamilan.
rendahnya pendapatan keluarga, status perkawinan , kurangnya
komunikasi, dan riwayat kehamilan remaja orang tua, rendahnya
Metode
penyerapan layanan kesehatan reproduksi, kenakalan remaja, dan norma
sosial budaya.1,7,8
Desain studi dan populasi
Pada kehamilan remaja, terdapat peningkatan risiko kesehatan bagi
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian analitik kuantitatif,
ibu dan bayi yang akan dilahirkan.9 Banyak dampak negatif kehamilan
menggunakan desain eksperimen semu dengan kelompok kontrol non-
remaja, antara lain risiko anemia, perlunya bayi dirawat di NICU, dan
ekuivalen post-test only. Pemilihan desain bertujuan untuk membuktikan
komplikasi pasca melahirkan. Beberapa komplikasi pada bayi antara lain
pengaruh pendampingan suami di kelas ibu hamil terhadap outcome
tingginya angka asfiksia, penyakit kuning, hipotermia, tetanus neonatal,
kehamilan. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja hamil suku Dayak
infeksi/sepsis, trauma lahir, berat badan lahir rendah, sindrom gangguan
di Kabupaten Kapuas dan Gunung Mas.
pernapasan, dan kelainan bawaan. Kehamilan remaja merupakan
predisposisi terjadinya kehamilan berulang yang berdampak pada
Kabupaten Kapuas terletak di Kecamatan Kapuas Hulu, Timpah, dan
kesehatan ibu dan janin serta kurang menguntungkan secara ekonomi.10–
Kapuas Tengah, sedangkan Kabupaten Gunung Mas terletak di Kecamatan
12 Kehamilan pada usia muda dapat menimbulkan kesenjangan antara
Sepang dan Tewah. Lokasi ini dipilih karena memiliki kasus kehamilan
ibu dan bayinya.13
yang cukup tinggi di Provinsi Kalimantan Tengah, yang menduduki
peringkat ketiga dan keempat setelah Kabupaten Katingan dan
Kotawaringin Timur.23
Remaja hamil memiliki persepsi buruk terhadap dukungan sosial.
Dukungan dari teman dan orang dekat lainnya terbatas. Sistem dukungan
sosial berkaitan dengan tiga hal penting yaitu bantuan finansial, emosional, Ukuran sampel
dan pengetahuan terkait kesehatan kehamilannya. Kehamilan remaja
Sampel penelitian adalah ibu hamil remaja (usia 10–19 tahun). Dalam
memerlukan dukungan sosial dari teman dan pasangan disekitarnya.14,15
penelitian ini jumlah sampel menggunakan sampel minimal dengan besar
Melibatkan pasangan muda dalam kehamilan remaja dapat mendorong
sampel penelitian minimal adalah 30 sampel.24 Sampel berjumlah 60
mereka untuk meningkatkan dukungan sosial yang terukur dan komitmen
orang, 30 orang diantaranya dimasukkan ke dalam kelompok perlakuan
dari keluarga.16,17 Terkait sistem dukungan emosional, diperlukan adanya
dan 30 orang lainnya dimasukkan ke dalam kelompok kontrol. .
terjalinnya hubungan yang baik antara ibu hamil dan pasangannya untuk
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling,
meningkatkan penerimaan kehamilan dan mempererat bonding diantara
yaitu dengan menggunakan seluruh nama orang yang termasuk dalam
keduanya.
populasi yang ditempatkan dalam suatu kotak, setelah semuanya
terkumpul diambil secara acak sebanyak sampel yang telah ditentukan
dari beberapa populasi.
Sistem pendampingan pasangan atau suami di Indonesia melalui
program Suami Siaga sejak tahun 2010 merupakan bagian penting dari
gerakan kepedulian ibu dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan pada
masa kehamilan, persalinan, dan nifas.18 Terdapat hubungan yang Kriteria inklusi dan eksklusi
bermakna antara keterlibatan suami dan pemanfaatan pelayanan antenatal
dan persalinan. Pernyataan ini berarti bahwa Sampel harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusinya adalah sebagai berikut: Remaja hamil
Machine Translated by Google

Riyanti dkk. 3

wanita yang terdaftar di Puskesmas (Puskesmas setempat), remaja dukungan pekerja. Pernyataan dukungan keluarga dan dukungan
ibu hamil yang aktif mengikuti kegiatan kelas ibu hamil dengan petugas kesehatan dimodifikasi dengan skala Likert 1–4 jika
didampingi suaminya, remaja ibu hamil dengan kehamilan trimester pernyataannya baik: 4=selalu, 3=sering, 2=kadang-kadang, dan
ketiga, dan bersedia mengikuti kegiatan tersebut. penelitian sesuai 1=tidak pernah, sedangkan untuk pernyataan tidak baik: 1=selalu ,
dengan prosedur kerja (informed consent). Kriteria eksklusinya adalah 2=sering, 3=kadang-kadang, dan 4=tidak pernah. Kemudian dibuat
ibu hamil yang berpindah domisili dalam masa penelitian dan ibu kategori: 1=tidak mendukung (< skor median) dan 2=mendukung (ÿ
hamil yang memerlukan perawatan/pengobatan di rumah sakit. skor median).
Bagian ketiga dari pernyataan tersebut adalah tentang motivasi.
Untuk pernyataan motivasi, skala Likert diubah dari 1 menjadi 4 jika
Variabel independennya adalah Pendampingan Suami, sedangkan pernyataannya mendukung: 4=sangat setuju, 3=setuju, 2=tidak
variabel dependen yaitu outcome kehamilan sebagai variabel setuju, dan 1=sangat tidak setuju, sedangkan pada pernyataan kurang
eksternal meliputi riwayat ANC, frekuensi ANC, motivasi mengikuti baik: 1=sangat setuju, 2=setuju , 3=tidak setuju dan 4=sangat tidak
kelas kehamilan, dukungan tenaga kesehatan, dan gangguan/ setuju. Kemudian dibuat kategori: 1=Rendah (< skor median) dan
komplikasi. Variabel luaran kehamilan remaja yang dimaksud dalam 2=Tinggi (ÿ skor median).
penelitian ini meliputi luaran ibu, luaran persalinan, dan luaran
perinatal.

Analisis data
Analisis data menggunakan analisis univariabel dan bivariabel dengan
Alat belajar uji Chi-Square, dan analisis regresi logistik.
Instrumen yang digunakan adalah angket yang telah diuji validitas Analisis univariabel dilakukan untuk menggambarkan karakteristik
dan reliabilitasnya. Kelompok perlakuan diberikan intervensi dengan masing-masing variabel yang akan diteliti. Ukuran statistik yang
pemberian buku saku bantuan suami. Kuesioner disusun penulis dan digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi dan
tim berdasarkan sumber referensi terkait dukungan keluarga, persentase masing-masing variabel yang diteliti. Analisis bivariabel
dukungan petugas kesehatan, dan motivasi ibu hamil dalam digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen
melakukan pemeriksaan kehamilan. dan dependen. Dengan menggunakan uji Chi Square (ÿ2 ).24 Analisis
multivariabel merupakan pengembangan dari analisis bivariabel,
Kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya pada 30 pasang ibu penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor yang paling berpengaruh
hamil remaja yang memiliki karakteristik serupa. Uji validitas dan terhadap luaran kehamilan remaja dengan menggunakan analisis
reliabilitas dilakukan terhadap ibu hamil remaja di Kabupaten Barito regresi logistik.26
Utara. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS versi
22 for windows. Validitas butir soal didasarkan pada korelasi Pearson
antara butir soal dengan total jawaban yang dibandingkan dengan r
Izin etis
tabel. Seluruh item pertanyaan dinyatakan valid jika nomor yang Penelitian ini mengikuti pedoman etika yang ditetapkan oleh Komite
ditunjukkan oleh r Etik Publikasi dan disetujui oleh dewan pengkaji Komite Etik Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palangka Raya (nomor referensi 077/III/KE.PE/
hitungan > r tabel (0,05). Terdapat 40 pertanyaan pada instrumen 2020). Keikutsertaan responden didasarkan pada kesediaan untuk
sebelum dilakukan uji validitas. Dari 40 item pertanyaan, terdapat 7 berpartisipasi dalam penelitian ini dan informed consent diperoleh
item pertanyaan yang dibatalkan (nilai korelasi Pearson kurang dari r dari seluruh peserta.
tabel, sehingga diperoleh 33 item pertanyaan yang valid.

Uji reliabilitas instrumen juga dilakukan untuk mengukur konsistensi


jawaban responden berdasarkan skor Cronbach Alpha. Pada
penelitian ini skor Cronbach Alpha yang diperoleh sebesar 0,868 atau
Hasil
>0,725 sehingga instrumen ditafsirkan cukup reliabel. Hasil penelitian dan karakteristik responden disajikan pada tabel di
bawah ini:
Kuesioner terdiri dari 33 pertanyaan, yaitu karakteristik responden Terlihat pada Tabel 1, rata-rata usia responden saat menikah
5 pertanyaan, dukungan keluarga 8 pertanyaan, dukungan petugas adalah 17 tahun dan rata-rata usia saat hamil adalah 17 tahun,
kesehatan 5 pertanyaan, dan motivasi 15 pernyataan. Kuesioner sedangkan rata-rata usia suami adalah 21 tahun.
bagian pertama berisi informasi tentang karakteristik ibu hamil dan
suami seperti usia menikah, usia ibu dan suami saat ini, riwayat ANC, Hasil analisis karakteristik univariat pada Tabel 2 menunjukkan
dan frekuensi ANC. bahwa 53,3% outcome kehamilan positif, 63% ibu hamil mendapat
dukungan selama hamil dari keluarga, 51,7% memiliki riwayat ANC
Bagian selanjutnya adalah tentang dukungan keluarga dan kesehatan rutin, namun 80%
Machine Translated by Google

4 Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat

Tabel 1. Usia responden penelitian. Diskusi


Variabel N Min Maks Berarti SD
Kelas kehamilan dengan pendampingan suami
Usia responden (menikah) 60 14 19 17.15 2.37 dan outcome kehamilan remaja
Usia responden (saat penelitian) 60 14 18 Usia suami 60 15 17.1 1.29
Berdasarkan uji bivariat dan multivariat, pendampingan suami berpengaruh
47 21,2 4,74
terhadap outcome kehamilan remaja.
Remaja hamil yang mengikuti kelas kehamilan dengan bantuan suami
memiliki hasil kehamilan yang positif dibandingkan dengan remaja hamil
Tabel 2. Karakteristik Responden. yang mengikuti kelas kehamilan tanpa bantuan suami. Luaran kehamilan
yang dinilai pada penelitian ini adalah kondisi perinatal (prematuritas,
Variabel Frekuensi %
BBLR, dan komplikasi perinatal lainnya). Untuk outcome ibu, metode
Hasil kehamilan persalinan, komplikasi kehamilan, dan komplikasi persalinan dinilai.
Positif 32 53.3

Negatif 28 46.7
PC dengan bantuan suami
Bantuan berkaitan dengan dukungan yang diterima ibu hamil dari suaminya
Ya 30 50
(pasangan). Penelitian terhadap dua kelompok yang berbeda secara
TIDAK 30 50
ekonomi dan etnis di wilayah Boston menyoroti tingkat kecemasan
Dukungan keluarga antenatal, depresi, dan kebiasaan merokok yang lebih tinggi di kalangan
Ya 41 68.3
wanita hamil yang melaporkan rendahnya dukungan pasangan. Dukungan
TIDAK 19 31.7
pasangan merupakan intervensi penting dan berpotensi meningkatkan
Sejarah ANC
hasil kehamilan.
Reguler 31 51.7
Hal ini khususnya mempengaruhi hasil kehamilan remaja.17,27
TIDAK 29 38.3
Dukungan sosial yang diterima dari pasangan atau orang lain
Motivasi
Rendah 48 80.0
berkorelasi positif dengan kesejahteraan subjektif ibu hamil. Dukungan

12 20.0 sosial mengimbangi perubahan negatif pada ibu hamil. Penelitian


Tinggi
menemukan bahwa dukungan pasangan selama kehamilan dapat
Frekuensi ANC
<4 kali 13 21.7 mengurangi kemungkinan depresi, sehingga dapat meningkatkan
ÿ 4 kali 47 78.3 outcome.28 Penelitian tersebut menunjukkan nilai chi-square p-value

Dukungan petugas kesehatan sebesar 0,005, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
Ya 47 78.3 antara dukungan suami dan perilaku ibu hamil. remaja untuk mengatasi
TIDAK 13 22.7 kehamilan di masa pandemi Covid-19. Remaja yang hamil dengan
dukungan dari pasangan kemungkinan besar akan mempersiapkan
program kehamilan dan persalinan yang lebih matang untuk menjamin
diantaranya memiliki motivasi rendah, 78,3% memiliki frekuensi ANC ÿ4 keselamatan ibu dan janinnya.29 Memiliki dukungan dan keterlibatan
kali, dan 78,3% mendapat dukungan tenaga kesehatan. suami selama kehamilan remaja dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
Berikut hasil analisis bivariat: hasil persalinan yang buruk.20
Berdasarkan analisis statistik pada Tabel 3, kelas kehamilan dengan
pendampingan suami (p-value 0.01 dan OR=2.443) berpengaruh signifikan Beberapa penelitian sebelumnya menemukan hubungan yang
terhadap outcome kehamilan, begitu pula dukungan keluarga (p value 0.05 signifikan antara keterlibatan suami dengan penggunaan layanan antenatal
dan OR=2.509) dan motivasi. untuk mendapatkan pelayanan antenatal (p- dan persalinan. Pernyataan ini berarti bahwa ibu hamil yang memanfaatkan
value 0,03 dan OR=5,417). Kelas hamil dengan bantuan suami pelayanan kesehatan kehamilan dan pertolongan persalinan oleh dukun
meningkatkan hasil kehamilan positif sebesar 2,4 kali lipat dibandingkan bersalin yang terlatih berkorelasi dengan keterlibatan suami dan dukungan
tanpa bantuan suami. keluarga.19,30
Selain itu, dukungan pasangan juga penting dalam kaitannya dengan
Dukungan keluarga meningkatkan hasil positif kehamilan sebesar 2,5 kali hasil kehamilan, dimana jika tidak ada dukungan dari pasangan, hal ini
lipat dibandingkan tanpa dukungan keluarga. dapat menyebabkan wanita hamil mempunyai sikap negatif mengenai
Ibu hamil yang memiliki motivasi tinggi dalam menjalani perawatan kesehatan kehamilannya dan berakibat pada hasil kehamilan yang tidak
kehamilan menunjukkan outcome kehamilan yang positif 5,4 kali lebih baik.20,21 Bantuan suami dalam kelas kehamilan dapat menjadi sebuah
besar dibandingkan ibu hamil yang memiliki motivasi rendah. Berdasarkan langkah positif untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku
analisis, ditemukan bahwa variabel “riwayat ANC”, “frekuensi ANC”, dan suami/pasangan tentang kehamilan khususnya ibu hamil remaja sehingga
“dukungan petugas kesehatan” tidak berpengaruh signifikan. dapat memberikan dukungan positif selama hamil hingga melahirkan.

Hasil uji statistik regresi berganda pada Tabel 4 menunjukkan bahwa Dengan pemahaman pasangan yang baik mengenai kehamilan dan
kelas kehamilan dengan bantuan suami dan dukungan keluarga dukungan yang positif, maka ibu hamil remaja dapat menjalani
mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap outcome kehamilan. kehamilannya dengan aman tanpa ada rasa khawatir akan tidak diterima
dan tidak didukung.
Machine Translated by Google

Riyanti dkk. 5

Tabel 3. Analisis bivariat hasil kehamilan.

Hasil kehamilan

Variabel Positif Negatif ATAU 95% CI nilai p

Kelas hamil dengan pendampingan suami


Ya 13 (43.3) 17 (56.7) 2.443 0,157 1.247 0,01
TIDAK
19 (63.3) 11 (36.7)
Usia anak perempuan

<Berarti 23 (58.9) 9 16 (41.1) 1.917 0,655 5.612 0,284


ÿBerarti (42.9) 12 (57.1)
Dukungan keluarga
Tidak mendukung 13 (68.4) 6 (31.6) 2.509 0,798 7.889 0,05

Mendukung 19 (46.3) 22 (53.7)


Sejarah ANC
Reguler 17 (54.8) 14 (45.2) 1.133 0,411 3.128 1.000

Tidak teratur 15 (51.7) 14 (48.3)


Motivasi
Rendah 5 (41,7) 7 (58.3) 5.417 0,500 6.464 0,03

Tinggi 27 (50,4) 21 (49.6)


Frekuensi ANC
<4 kali 26 (56.3) 6 25 (43,7) 3 0,264 0,064 1.063 0,066
ÿ4 kali (66.7) (33,3)
Dukungan petugas kesehatan
Ya 26 (55.3) 6 21 (44.7) 7 1.444 0,421 4.965 0,755
TIDAK
(46.2) (53.8)

Tabel 4. Analisis multivariat hasil kehamilan.

Variabel B SE Wald df tanda tangan Pengalaman (B)


95% CI

PC dengan bantuan suami 2.709 1.091 6.164 1 0,013 15.016 0,00–12,68

Usia 1.793 1.738 1.065 1 0,302 0,000 0,199–5,67

Dukungan keluarga –18.67 8340.086 0,000 1 0,998 0,018 0,000–4,878

Sejarah ANC –3.56 1.573 0,051 1 0,821 13180 0,032–5,87


Motivasi 18.697 8340.086 0,000 1 0,998 1.993 0,000–4,878

Frekuensi ANC –17.49 15766 0,000 1 0,999 0,701 0,000–532

Dukungan petugas kesehatan 20.112 8340.086 0,000 1 0,998 54249 1.769–7.87

Dukungan keluarga dan hasil kehamilan orang tua akan menunda terjadinya kehamilan berulang pada
remaja.31
Dukungan keluarga sangat berkorelasi dengan penurunan kejadian Pada penelitian di Brazil yang bertujuan untuk mengidentifikasi
kecemasan yang dialami remaja hamil dalam menghadapi persepsi remaja hamil terhadap dukungan keluarga, dari 40 remaja
perubahan fisik dan psikologisnya, yang akan mempengaruhi hasil hamil, 39 responden memiliki rata-rata persepsi dukungan keluarga
kehamilan remaja. Keluarga berperan dalam memberikan dukungan rendah dengan tingkat pendidikan rendah dan tinggal bersama
kepada remaja dalam memahami faktor risiko hasil kehamilan ayah bayi. Tingkat persepsi terendah terhadap dukungan keluarga
remaja. ditemukan pada peserta berusia 16 dan 17 tahun, terutama pada
Remaja yang memahami dan menyadari dengan baik faktor risiko mereka yang tinggal bersama orang tua bayinya.32
kehamilan remaja kemungkinan besar akan mendapatkan hasil Dukungan keluarga sangat penting dalam mencegah terjadinya
kehamilan yang positif. Jika dukungan tidak diterima, hal ini dapat gangguan jiwa pada ibu hamil.33 Selain itu, penerimaan keluarga
mengakibatkan hasil kehamilan yang buruk. juga sangat penting (keluarga memberikan kekuatan, dalam hal
Kehamilan berulang pada remaja dapat memperburuk kondisi mendukung, mendidik, memotivasi, dan menumbuhkan rasa
ibu remaja. Dukungan sosial berpengaruh positif terhadap percaya diri remaja hamil selama hamil dan melahirkan. persalinan).
perawatan dan kesejahteraan. Orang tua merupakan sumber Kehamilan remaja yang mendapat dukungan keluarga (dukungan
dukungan utama bagi ibu remaja; dukungan emosional dan finansial dariemosional, dukungan informasi, instrumental
Machine Translated by Google

6 Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat

dukungan, dan dukungan penilaian) kemungkinan besar akan memberikan kejadian hasil kehamilan positif antara responden berusia <17,1 dan
hasil yang positif. ÿ17,1 tahun. Studi lain menemukan bahwa kehamilan pada usia yang
sangat muda mempunyai peningkatan risiko kejadian persalinan prematur,
persalinan, dan perdarahan pasca melahirkan (terkait dengan kehamilan
Motivasi untuk mencari perawatan
yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman) serta hasil perinatal
antenatal dan hasil kehamilan yang buruk (BBLR, IUFD). , dan perawatan neonatal intensif).7
Memberikan pelayanan antenatal melalui kelas kehamilan dimaksudkan
untuk mengubah pengalaman, harapan, dan makna pelayanan di dalam Penelitian yang dilakukan di Thailand terhadap remaja hamil di kota
dan di luar pertemuan ANC, sehingga menciptakan siklus penguatan diri metropolitan Bangkok menemukan banyak dampak kehamilan remaja,
dan motivasi untuk pelayanan antenatal yang lebih baik. Pasangan dapat termasuk peningkatan risiko dampak buruk pada ibu (anemia, persalinan
mendukung istri dengan memberikan motivasi untuk melakukan prematur, dan komplikasi pascapersalinan), sedangkan kejadian perinatal
pemeriksaan kehamilan agar kelainan dan komplikasi dapat terdeteksi pada bayi BBLR dan bayi lahir prematur. yang harus dirawat di NICU juga
meningkat.1,37 Penelitian lain di Arab Saudi menemukan kehamilan
sedini mungkin. Motivasi yang ibu hamil terima dari suaminya sebagai
motivasi dari luar individu ibu hamil akan membantu meningkatkan motivasi remaja tidak ada hubungannya dengan hasil kehamilan yang buruk. Jeha
intrinsik dari dalam dirinya. Kondisi ini akan membantu ibu hamil untuk dkk.38 menemukan bahwa terdapat pengaruh kehamilan remaja terhadap
memaksimalkan upayanya dalam perawatan kehamilan, yang diyakini outcome ibu, outcome persalinan, dan outcome neonatal. Oleh karena itu,
dapat membantu ibu dalam mengupayakan kesehatan kehamilannya (ibu diperlukan upaya untuk memberikan penanganan terbaik terhadap
dan janin). Dampak transformasi ini pada akhirnya tidak hanya menjangkau kehamilan remaja. Hasil akhir ibu meliputi anemia, diabetes gestasional,

penyedia layanan dan perempuan tetapi juga keluarga dan komunitas plasenta previa, infeksi, demam, dan hipertensi. Hasil persalinan meliputi
mereka, sehingga meningkatkan hasil kehamilan.34 Penelitian ini juga cara persalinan, perdarahan postpartum, depresi postpartum, dan inisiasi
menunjukkan bahwa pelayanan antenatal meningkatkan hasil kehamilan menyusui.
di kalangan remaja perempuan. Memahami pandangan dan pengalaman
remaja tentang kehamilan dan peran sebagai ibu adalah penting untuk
memastikan bahwa pelayanan antenatal memenuhi kebutuhan. Motivasi Hasil akhir neonatal mencakup prematuritas, berat badan lahir rendah,
utama remaja perempuan dalam mencari pengobatan adalah untuk sindrom depresi pernapasan, kelainan bawaan, dan autisme.38 Wanita
memastikan kesejahteraan bayi mereka. Fleksibilitas janji temu dan lokasi hamil remaja sangat tidak dianjurkan karena pertumbuhan dan organ
yang dapat diakses juga penting. Kesinambungan pelayanan antenatal reproduksinya belum matang, sehingga menempatkan mereka pada risiko
dan apresiasi penuh dari petugas kesehatan merupakan hal yang sangat hasil buruk bagi ibu dan bayinya.
diharapkan oleh ibu hamil remaja.35

Frekuensi dan riwayat ANC dan kehamilan


hasil
Remaja putri yang hamil dengan motivasi yang baik untuk mencari
pelayanan antenatal akan mempengaruhi hasil akhir kehamilannya. Berdasarkan analisis bivariat dan multivariat, frekuensi dan riwayat ANC
Terdapat hubungan antara motivasi yang diberikan suami berupa (teratur dan tidak teratur) tidak berhubungan dengan hasil kehamilan.
dukungan fisik, psikologis, emosional, dan finansial untuk mencari Tidak terdapat perbedaan hasil kehamilan antara kelompok ibu hamil
pelayanan antenatal sehingga berdampak pada hasil kehamilan yang yang frekuensi ANC <4 kali dengan kelompok ibu hamil yang frekuensi
sehat. Peran suami sebagai motivator ibu hamil penting bagi kesehatannya. ANC ÿ4 kali. Pelayanan antenatal (ANC) merupakan salah satu faktor
Motivasi utama bagi remaja hamil untuk mencari layanan antenatal adalah penentu penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. ANC
untuk memastikan kesejahteraan bayi mereka.35,36 Pelayanan antenatal bertujuan untuk memberikan pelayanan yang berpusat pada ibu hamil dan
adalah platform penting di mana semua intervensi kesehatan yang memastikan setiap pertemuan dilakukan secara tidak efektif dan terpadu,
diperlukan selama kehamilan disediakan untuk mengurangi angka memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu, serta memberikan
kesakitan dan kesakitan ibu dan bayi. kematian. Pendampingan suami dukungan psikososial dan emosional kepada ibu hamil. Hal ini memberikan
dalam kelas ibu hamil memotivasi ibu hamil remaja untuk dapat rutin pengalaman positif dalam menjaga kesehatan perempuan, anak, dan
melakukan ANC agar kehamilan dapat dilalui dengan selamat dan selamat remaja. WHO merekomendasikan setidaknya delapan kontak selama
baik bagi ibu maupun bayinya. kehamilan.39

Remaja merupakan kelompok rentan dan oleh karena itu memerlukan


layanan antenatal tambahan seperti pemeriksaan kesehatan seksual,
Usia dan hasil kehamilan konseling tentang perilaku berisiko, gizi, kelas bersalin, perencanaan
Remaja hamil yang menjadi responden penelitian ini berada pada rentang kelahiran, dan kontrasepsi pascapersalinan. ANC pada remaja bertujuan
usia remaja berisiko, dengan rata-rata usia 17,1 tahun. Hasilnya tidak untuk meningkatkan hasil kehamilan mereka.40
menunjukkan adanya perbedaan
Machine Translated by Google

Riyanti dkk. 7

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan preventif dan kuratif Pernyataan konflik kepentingan
yang diberikan selama kehamilan. Selama kehamilan, petugas Penulis menyatakan tidak ada potensi konflik kepentingan sehubungan
kesehatan akan melakukan pemantauan untuk menilai faktor risiko dengan penelitian, kepenulisan, dan/atau publikasi artikel ini.
yang tidak menguntungkan bagi ibu dan janinnya, dan pelayanan
antenatal akan mempengaruhi cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang terlatih.41 Pelayanan antenatal yang spesifik dan Pendanaan
memadai sangat dibutuhkan oleh remaja hamil mengenai kondisi Penulis tidak menerima dukungan finansial untuk penelitian, kepenulisan,
khusus. dan kehamilan ini dianggap sebagai kondisi populasi tertentu.42 dan/atau publikasi artikel ini.
Pelayanan antenatal yang diberikan pada remaja berguna untuk
mendeteksi komplikasi dan memantau kesehatan ibu hamil untuk ORCID iD
mencapai luaran kehamilan yang lebih baik.
Marselinus Heriteluna https://orcid.org/0000-0001-7936-
1084

Dukungan petugas kesehatan dan kehamilan


Referensi
hasil
1. Sámano R, Martínez-Rojano H, Robichaux D, dkk. Konteks keluarga
Berdasarkan analisis bivariat dan multivariat, dukungan petugas
dan situasi individu remaja sebelum, selama dan setelah kehamilan
kesehatan tidak berpengaruh terhadap outcome kehamilan remaja. di Mexico City. Persalinan Kehamilan BMC
Dukungan dari petugas kesehatan berguna untuk perawatan pra- 2017; 17(1): 382–416.
kelahiran dan mencegah kehamilan berulang pada remaja.43 Layanan 2. SIAPA. Kehamilan remaja. Lancet 2022; 335: 8685.
antenatal khusus remaja harus diberikan untuk meningkatkan 3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penelitian Kesehatan
kesadaran dan mengurangi komplikasi yang terkait dengan kehamilan Dasar. 2018.

remaja, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, lahir 4. Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
mati. , dan kematian neonatal. Kolaborasi yang erat harus dibangun Nasional, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survei

dengan berbagai layanan tambahan, termasuk kemitraan dengan Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2017.
5. Bkkbn B. Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta:
petugas kesehatan.35,40
Kementerian Kesehatan RI, 2017.
Remaja yang hamil harus menerima dukungan dari petugas
6. Ali A, Khaliq A, Lokeesan L, dkk. Prevalensi dan prediktor kehamilan
kesehatan dan pelatihan berkala mengenai penyediaan layanan
remaja di Pakistan: analisis tren dari kumpulan data survei demografi
antenatal yang ramah remaja dan dievaluasi secara berkala untuk dan kesehatan Pakistan dari tahun 1990 hingga 2018. Int Health
mendorong penyediaan layanan antenatal yang adil dan berkualitas 2022; 14(2): 176–182.
tinggi bagi remaja putri.44 Pencegahan kehamilan dan perinatal 7. Kidan Ayele BG, Gebregzabher TG, Hailu TT, dkk.
komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan remaja perlu didukung Penentu kehamilan remaja di distrik degua tembien, Tigray, Ethiopia
dan diawasi oleh tenaga kesehatan agar remaja hamil mendapatkan Utara: studi kasus-kontrol berbasis komunitas. PLoS Satu 2018;
pelayanan kebidanan yang berkualitas selama masa kehamilan hingga 13(7): 1–15.
masa nifas. 8. Effendi DE, Handayani L, Nugroho AP, dkk. Pencegahan kehamilan

Penelitian kami memiliki beberapa keterbatasan. Selama proses remaja di pedesaan Indonesia: penelitian tindakan partisipatif.
Kesehatan Pedesaan Terpencil 2021; 21(3): 1–12.
intervensi tentunya ditemukan beberapa data dan sampel kendala dan
9. Socolov DG, Iorga M, Carauleanu A, dkk. Kehamilan pada masa
kendala seperti satu orang ibu hamil dan pasangannya pindah lokasi,
remaja dan risiko terkait: studi kohort berbasis rumah sakit selama 8
serta tiga orang suami yang tidak mengikuti kelas ibu hamil sesuai
tahun (2007–2014) di Rumania, negara dengan tingkat kehamilan
waktu yang telah ditentukan. Bagi pasangan ibu hamil yang pindah remaja tertinggi di Eropa. Biomed Res Int
lokasi diupayakan sampel penggantinya agar terpenuhi sesuai jumlah 2017; 2017: 1–8.
sampel dan bagi yang tidak hadir akan diadakan pertemuan berikutnya. 10. Pasterfield D, Hendry M, Charles JM, dkk. Mengurangi kehamilan
berulang pada masa remaja: menerapkan prinsip-prinsip realis
sebagai bagian dari tinjauan sistematis metode campuran untuk
mengeksplorasi apa yang berhasil, untuk siapa, bagaimana, dan
dalam kondisi apa. BMC Kehamilan Melahirkan 2016; 16(1): 1–11.
Kesimpulan 11. Maravilla JC, Betts KS, Couto dan Cruz C, dkk. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kehamilan remaja berulang: review dan meta-anal-
(1). Kelas hamil dengan pendampingan suami berpengaruh positif
ysis. Am J Obstet Ginekol 2017; 217(5): 527–545.e31.
terhadap outcome kehamilan pada remaja.
12. Dal Santo HM, Bernholc L, Akol A, dkk. Korelasi kehamilan berulang
(2). Faktor lain yang secara statistik mempengaruhi hasil kehamilan
yang cepat di kalangan remaja dan perempuan muda di Uganda.
adalah dukungan keluarga dan motivasi untuk mencari Kesehatan Reproduksi Seks Perspektif Int 2018; 44(1): 11.
layanan antenatal yang ramah remaja.
(3). Faktor lain yang tidak berpengaruh adalah usia remaja, riwayat 13. Moisan C, Baril C, Muckle G, dkk. Kehamilan remaja di komunitas
ANC, frekuensi ANC, dan dukungan petugas kesehatan. Inuit - kesenjangan masih perlu diisi. Kesehatan Sirkumpolar Int J
2016; 75(3): 31790–31797.
Machine Translated by Google

8 Jurnal Penelitian Kesehatan Masyarakat

14. Ansha MG, Bosho CJ dan Jaleta FT. Pemanfaatan layanan 30. Izadirad H, Niknami S, Zareban I, dkk. Pengaruh dukungan sosial
kesehatan reproduksi dan faktor-faktor terkait di kalangan remaja dan efikasi diri pada perawatan prenatal ibu di kalangan wanita
di Distrik Anchar, Ethiopia Timur. Kesehatan Reproduksi J Fam hamil pertama kali, Iranshahr, Iran. Kesehatan Reproduksi J Fam
2017; 11(2): 110–118. 2017; 11(2): 67–73.
15. Mlotshwa L, Manderson L dan Merten S. Dukungan pribadi dan 31. Norton JR, Yildirim ED, Duke AM, dan Moss R. Dukungan orang
ekspresi kepedulian terhadap wanita hamil di Soweto, Afrika tua mempengaruhi waktu kehamilan berulang bagi ibu remaja.
Selatan. Aksi Kesehatan Global 2017; 10(1): 1363454. Fam Relat 2023. Epub sebelum dicetak 7 Maret 2023.
16. Marvin-Dowle K, Kilner K, Burley VJ, dkk. Dampak usia remaja DOI:10.1111/tarif.12862.
terhadap outcome ibu dan neonatal pada kohort Born in Bradford. 32. Bernardo LAS, de Araújo FR dan de Oliveira-Monteiro NR.
BMJ Terbuka 2018; 8(3): e016258. Dukungan keluarga dan kehamilan remaja | Dukungan akrab dan
17. Smith PB, Buzi RS, Kozinetz CA, dkk. Dampak program prenatal gravidez na remaja. | Apoyo familiar dan memalukan di masa
kelompok untuk remaja hamil terhadap dukungan pasangan yang remaja. Tren Psikologi 2020; 28(3): 321–336.
dirasakan. Pekerjaan Sosial Remaja Anak J 2016; 33(5): 417–428. 33. Tang X, Lu Z, Hu D, dkk. Faktor yang mempengaruhi stres
prenatal, kecemasan dan depresi pada awal kehamilan pada
18. Kurniati A, Chen CM, Efendi F, dkk. Suami SIAGA: keterlibatan laki- wanita di Chongqing, Cina. J Mempengaruhi Gangguan 2019;
laki dalam kesehatan ibu di Indonesia. Rencana Kebijakan 253: 292–302.
Kesehatan 2017; 32(8): 1203–1211. 34. Grenier L, Onguti B, Whiting-Collins LJ, dkk. Mengubah pengalaman
19. Clifford Odimegwu SM. Faktor-faktor yang berhubungan dengan layanan perempuan dan penyedia layanan untuk meningkatkan
kehamilan remaja di Afrika sub-Sahara: studi cross-sectional multi- hasil: teori perubahan untuk layanan antenatal kelompok di Kenya
negara: artikel penelitian asli. Kesehatan Reproduksi Afr J 2016; dan Nigeria. PLoS Satu 2022; 17: e0265174.
20(3): 94–107. 35. Shee AW, Frawley N, Robertson C, dkk. Mengakses dan terlibat
20. Shah MK, Gee RE dan Theall KP. Dukungan pasangan dan dengan layanan antenatal: studi wawancara terhadap wanita
dampaknya terhadap hasil kelahiran pada kehamilan remaja di remaja. BMC Kehamilan Melahirkan 2021; 21(1): 1–8.
Amerika Serikat. J Pediatr Adolesc Ginekol 2014; 27(1): 14–19. 36. Suesti S dan Suryaningsih EK. Peran suami selama masa
21. Shahabuddin A, Nöstlinger C, Delvaux T, dkk. Menjelajahi perilaku kehamilan: berdasarkan perspektif ibu. J Ris Kebidanan Indonesia
mencari layanan kesehatan ibu pada remaja putri yang sudah 2020; 4(2): 43–48.
menikah di Bangladesh: pendekatan sosial-ekologis. PLoS Satu 37. Islam MM, Islam MK, Hasan MS, dkk. Menjadi ibu remaja di
2017; 12(1): e0169109. Bangladesh: tren dan faktor penentu. PLoS Satu
22. Keterlibatan Suami dalam Teklesilasie W dan Deressa W 2017; 12(11): 1–14.
perawatan antenatal dan hubungannya dengan pemanfaatan oleh perempuan 38. Jeha D, Usta I, Ghulmiyyah L, dkk. Tinjauan risiko dan akibat
bidan terampil di zona Sidama, Ethiopia: studi kohort prospektif. kehamilan remaja. J Kedokteran Perinat Neonatal 2015; 8(1): 1–8.
BMC Kehamilan Melahirkan 2018; 18(1): 315–411.
39. SIAPA. Rekomendasi WHO mengenai layanan antenatal untuk
23. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survei pengalaman kehamilan yang positif: ringkasan sorotan dan pesan
Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga utama dari rekomendasi global Organisasi Kesehatan Dunia tahun
Berencana dan Pembangunan Keluarga. 2020. 2016 untuk layanan antenatal rutin. Jenewa, Swiss: WHO, 2018,
24. Sugiyono P. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, hal.1–10.
2012 40. Whitworth M, Cockerill R dan Lamb H. Manajemen antenatal
25. Segal DL dan Coolidge FL. Keandalan. Dalam: Bornstein MH (ed.) kehamilan remaja. Obat Obstet Gynaecol Reprod
Ensiklopedia Sage tentang perkembangan manusia seumur hidup. 2017; 27(2): 50–56.
Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc, 2018. 41. Neal S, Channon AA dan Chintsanya J. Dampak usia ibu muda
26. Riyanto A. Penerapan Analisis Multivariat dalam Penelitian saat melahirkan terhadap kematian neonatal: bukti dari 45 negara
Kesehatan. edisi ke-1. Yogyakarta: Nuha Medika, 2012. berpendapatan rendah dan menengah. PLoS Satu 2018; 13(5):
27. Cheng ER, Rifas-Shiman SL, Perkins ME, dkk. Pengaruh dukungan e0195731.
pasangan antenatal terhadap hasil kehamilan. J Kesehatan Wanita 42. Fleming ML dan Parker E (eds). Promosi kesehatan: prinsip dan
2016; 25(7): 672–679. praktik dalam konteks Australia, edisi ke-3. New York: Routledge,
28. Battulga B, Benjamin MR, Chen H, dkk. Dampak dukungan sosial 2020.
dan kehamilan terhadap kesejahteraan subjektif: tinjauan 43. Maravilla JC, Betts KS, Abajobir AA, dkk. Peran petugas kesehatan
sistematis. Psikol Depan 2021; 12: 710858. masyarakat dalam mencegah kehamilan dan kelahiran kembali
29. Rahmadhani W, Suyanto J, Soe TK, dkk. Hubungan Dukungan pada remaja. J Kesehatan Remaja 2016; 59(4): 378–390.
Suami Dengan Perilaku Remaja Hamil Menghadapi Kehamilan 44. Sewpaul R, Crutzen R, Dukhi N, dkk. Penerimaan beragam:
Pada Masa Pandemi Covid-19 di Gombong Kebumen Indonesia. persepsi pengalaman remaja hamil dengan petugas kesehatan di
Dis Sebelumnya Kesehatan Masyarakat J Cape Town, Afrika Selatan. Kesehatan Reproduksi
2021; 15(2): 96. 2021; 18(1): 167–212.

Anda mungkin juga menyukai