MAKALAH Kampung Urug
MAKALAH Kampung Urug
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Anggota:
Sri nurfajriah
Dea indriyani
Alfian
Muhammad rizki
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul:
Kampung Adat Urug.
Berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan
rasa hormat dan terimakasih kepada Bapak Cecep Rahman, S.S Guru Pelajran
Bahasa Sunda di SMA KHZ Musthafa yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian kami
telah berusaha dengan segala kemampuan yang kami miliki sehingga dapat selesai
dengan baik. Oleh karena itu dengan rendah hati dan tangan terbuka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Asal Usul Kampung Adat Urug....................................................................3
B. Upacara Kampung Adat Urug.......................................................................4
C. Rumah Kampung Adat Urug........................................................................5
D. LOKASI KEGIATAN..................................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
E. KESIMPULAN.............................................................................................7
F. B. Saran.........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap Negara memiliki ciri khas adat istiadat. Bahkan
terkadang disuatu daerah tertentu pun memiliki berbagai keunikannya yang
berbeda-beda, di Indonesia sendiri memiliki berbagai budaya, adat istiadat,
kesenian, pakaian adat, hingga masyarakat adat. Dari berbagai macamnya
kebudayaan yang berada di Indonesia itu sendiri, perlu adanya peran masyarakat
serta pemerintah dalam turut melestarikan budaya leluhur mereka itu sendiri agar
tetap terawat serta terjaga dengan baik.
Kampung adat secara resmi adalah Kampung Adat yang diakui dan
dilindungi oleh Negara. Salah satu Kampung Adat di Provinsi Jawa Barat adalah
Kampung Adat Urug yang terletak di Desa Kiara Pandak Kecamatan Sukajaya
Kabupaten Bogor.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, objek dari penelitian ini adalah
Kampung Adat Urug di Desa Kiara Pandak Kecamatan Sukajaya Kabupaten
1
Bogor. Fokus penelitian ini dibatasi pada masalah sejarah, upacara, peninggalan,
rumah adat, dan keagamaan di kampung adat tersebut. Agar pembahasan ini lebih
terarah, maka perlu dirumuskan permasalahan-permasalahan tersebut berdasarkan
pertanyaan-prtanyaan berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Usul Kampung Adat Urug
Kata Urug dijadikan nama kampung karena menurut mereka berasal dari
kata “GURU” yakni dengan mengubah cara membacanya yang biasanya dari kiri
sekarang dibaca dari sebelah kanan. Kata “GURU” menurut etimologi rakyat
adalah akronim dari DIGUGU DITIRU. Yang artinya dipatuhi dan diteladani
segala pengajaran serta petuahnya. Selain mengenal sejarah kerajaan padjajaran,
masyarakat kampung urug sendiri sering mengadakan berbagai upacara
keagamaan. Salah satu upacaranya adalah upacara Seren Taun, yang merupakan
upacara panen hasil bumi sebagai wujud rasa syukur atas rizki pertanian yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Upacara tersebut biasanya dilaksanakan
setiap tanggal 10 Muharam. Masyarakat kampung urug mayoritas pekerjaannya
sebagai petani.
3
B. Upacara Kampung Adat Urug
Masyarakat Kampung Adat Urug hingga kini masih melaksanakan
berbagai upacara atau ritual adat yaitu diantaranya:
4
dan doa yang dikirim sebagai wujud bakti kepada nabi adam alaihi salam
karena menjadi induk semua umat manusia.
d. Sedekah bumi, lewat beberapa bulan setelah selesai bulan Rowah (syaban),
puasa (Ramadhan), syawal. Acara ini diadakan sebelum menanam padi.
Semua warga makan bersama di halaman rumah adat, sebelum makan
bareng warga memanjat Doa agar ketika selama menanam padi selamat dari
hama dan tanpa kendala.
e. Seren pataunan adalah sebuah acara adat penutup tahun. Acara ini bertujuan
agar bisa diselamatkan tahun yang sudah dijalani, ritual adat hampir sama
dengan seren taun. Yaitu ada acara pemotongan kerbau lalu dilakukan
syukuran. Setelah pemotongan kerbau kepala adat menuju bumi alit digiring
masyarakat, dan samapai pada malam puncak.
1. Bumi Ageung yaitu rumah yang ditempati oleh ketua adat dan biasa
dipakai penerimaan tamu ataupun upacara-upacara yang ada di Kampung
Urug yang dijadikan sebagai pusat kegiatan. Suasana di dalam Bumi
Ageung tampak luas dan sedikit remang-remang. Aroma serbuk kayu
memenuhi ruangan (kebetulan saat itu sedang ada pemugaran di bagian
belakang rumah). Perabot kayu antik menjadi penyekat antar ruang yang
terbuka.
2. Rumah Panggung yaitu sebuah rumah yang berada di depan Bumi Ageung
sebagai tempat paniisan (Istirahat arwah leluhur). Tempat ini tidak bisa
dikunjungi oleh orang lain, hanya saja yang biasa ke tempat ini adalah
seseorang yang membersihkan dan merawat sebanyak 2 kali dalam
sebulan. Sedangkan selain dari petugas kebersihan yang boleh masuk
5
adalah Ketua Adat (Abah Ukat) dan Istrinya itupun hanya dilakukan 1
tahun sekali. Tempat ini juga biasa dilakukan untuk semadi kepala adat.
3. Bumi Alit terletak paling ujung dan terpencil, terkurung dalam pagar
kawat, dan cukup memberi kesan keramat dan sakral. Tempat bumi alit ini
yaitu kuburan nenek moyang yang tidak diketahui. Seseorang yang bisa
masuk yaitu sama hanya Ketua Adat dan istrinya dan itupun dilakukan 2
kali dalam setahun.
4. Leuit yaitu tempat penyimpanan padi setelah panen dan sebelum
ditumbuk. Biasanya diambil pada hari-hari tertentu yaitu kamis dan
minggu.
D. LOKASI KEGIATAN
Alamat lengkapnya yaitu: Kampung Urug, Desa Kiarapandak, Kecamatan
Sukajaya, Kabupaten Bogor 16660. Jarak tempuh kampung Urug dari ibukota
Provinsi Jawa Barat lebih kurang 165 KM ke arah Barat. Jarak dari Ibukota
Kabupaten Bogor lebih kurang 48 KM dari Kota Kecamatan Sukajaya lebih
kurang 6 KM, sedangkan dari kantor desa Kiarapandak lebih kurang 1,2 KM.
6
BAB III
PENUTUP
E. KESIMPULAN
Setelah pemaparan di atas maka dapat disimpulkan sebabgai berikut:
F. B. Saran
Setiap masyarakat adat pasti memiliki ciri khas yang melembaga dalam
ritual kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri tersebut telah menjadi identitas yang harus
dihormati sebagai wujud pergulatan rasionalitas bagi para penganutnya. Oleh
karena itu, tradisi keagamaan masyarakat etnis Kampung Adat Urug hendaknya
jangan dipahami sekedar ritualitas belaka melainkan memiliki dimensi
spirititualitas yang mendalam yang harus diteliti dan digali kepada masyarakat.