Anda di halaman 1dari 8

1

Pengertian Muamalah dan Macam-Macam Muamalah


Pengertian Muamalah
Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalani selama ini pasti akan selalu melekat
dengan transaksi jual beli. Banyaknya transaksi jual beli disebabkan karena setiap orang
harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada kebutuhan hidup yang tidak dilakukan
dengan transaksi jual beli. Bahkan transaksi jual beli bukan hanya dilakukan oleh orang-
orang dewasa saja, tetapi juga dilakukan anak-anak. Biasanya anak-anak akan membeli suatu
hal yang disuka seperti mainan di toko mainan. Sementara itu, transaksi yang dilakukan oleh
orang dewasa biasanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Setiap melakukan
transaksi pasti selalu ada penjual dan pembeli. Selain itu, transaksi bisa dilakukan di rumah,
di pasar, atau bahkan di toko. Pada zaman modern dan teknologi semakin maju ini, transaksi
jual beli sudah mulai mengalami perkembangan, hal ini dapat dilihat pada saat membeli
sesuatu hanya dari layar handphone saja dan barang pesanan akan tiba. Transaksi jual beli ini
sering dikenal oleh banyak orang dengan belanja online, apakah kamu sering belanja online.

Di dalam Islam terdapat suatu praktik ekonomi yang sudah ada di dalam Al-Quran,
sehingga tidak boleh dilanggar. Dengan kata lain, setiap transaksi jual beli yang dilakukan
oleh umat Islam harus sesuai dengan syariat Islam. Sistem ekonomi transaksi jual beli dalam
Islam dikenal dengan istilah muamalah. Di kesempatan kali ini, kita akan membahas
pengertian muamalah, ayat-ayat tentang muamalah, dan macam-macam muamalah.

Pengertian Muamalah

Di dalam Islam transaksi lebih dikenal dengan istilah muamalah. Adapun


pengertian dari muamalah itu sendiri adalah suatu kegiatan tukar menukar barang yang
memberikan manfaat tertentu. Pada dasarnya ada banyak sekali kegiatan yang termasuk ke
dalam muamalah, sehingga bagi umat Islam bisa memilih macam muamalah yang sesuai dan
saling memberikan manfaat satu sama lain.

Dengan demikian, muamalah dapat dikatakan sebagai salah satu syariat Islam dalam
bidang ekonomi. Adapun beberapa contoh transaksi yang termasuk dalam muamalah, seperti
upah mengupah, sewa menyewa, jual beli, dan sebagainya. Transaksi muamalah bisa juga
dilakukan pada kegiatan permodalan dan usaha karena kedua kegiatan transaksi tersebut
masih masuk ke dalam kegiatan transaksi muamalah.
2

Apabila, umat Islam melakukan transaksi yang sesuai dengan muamalah atau syariat
Islam, maka kehidupan kitab akan menjadi lebih terjamin. Terlebih lagi, kita akan terhindar
dari perbuatan yang tercela, seperti merugikan, curang, dan sebagainya. Dengan terhindar
dari perbuatan tercela, maka kita terhindar juga dari dosa. Selain itu, kegiatan transaksi
muamalah juga bisa mengurangi terjadinya konflik karena salah satu pihak merasa dirugikan.
Maka dari itu, alangkah baiknya mulai sekarang ketika melakukan transaksi jual beli
menggunakan sistem ekonomi syariah Islam, yaitu muamalah. Dengan menggunakan
muamalah, kita akan mendapatkan keberkahan dari transaksi yang dilakukan sekaligus sama-
sama mendapatkan manfaat dan yang terpenting tidak saling merugikan satu sama lain.

Ayat-Ayat Tentang Larangan-Larangan dalam Transaksi Muamalah

Transaksi ekonomi syariat Islam itu sendiri sudah tercantum di dalam ayat-ayat Al-
Quran dan hadist-hadist Nabi. Berikut ini beberapa ayat Al-Quran dan hadist nabi yang
berkaitan dengan larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan dalam kegiatan transaksi
muamalah.

1. Larangan Melakukan Kecurangan pada Timbangan, Kualitas, Takaran,


dan Kehalalan

Di dalam Islam ketika berdagang atau bertransaksi sangat dilarang untuk melakukan
kecurang yang bisa merugikan salah satu pihak. Kecurangan yang dilakukan bukan hanya
pada saat menimbang saja, tetapi tidak melakukan kecurangan pada kualitas barang, takaran
barang yang akan dijual, dan kehalalan dari barang yang akan dijual.
Apabila seorang penjual melakukan kecurangan yang bisa merugikan pembeli, makai a akan
mendapatkan celaka seperti firman Allah yang terkandung di dalam Al-Quran surat Al-
Muthaffifin ayat 1-3

) 3 ( ‫ ) وإذا كالوهم أووزنوهم يخسرون‬2 ( ‫ ) الذين اذا اكتالوا على الناس يستوفون‬1 ( ‫ويل للمطففين‬

Artinya: Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang).
(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dicukupkan. Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka
mengurangi.

2. Larangan Menggunakan Transaksi dengan Cara yang Zalim

Dengan tidak melakukan perbuatan zalim antar sesama umat muslim, maka
perdamaian akan tercipta. Dalam melakukan transaksi muamalah tidak boleh dilakukan
3

dengan perbuatan yang zalim. Rasulullah SAW melarang bagi seluruh umat muslim yang
satu dengan umat muslim yang lainnya saling melakukan perbuatan dzalim.
‫ ال تحاسدوا وال تناجشوا وال‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬
‫ المسلم أخو المسلم ال يظلمه‬، ‫تباغضوا وال تدابروا وال يبع بعضكم على بيع بعض وكونوا عباد هللا إخوانا‬
‫ بحسب إمرإ من الشر أن‬- ‫ التقوى ههنا – ويسير إلى صدره ثالث مرات‬، ‫وال يحذله وال يكذبه وال يحقره‬
‫يحقر أخاه المسلم كل المسلم على المسلم حرام دمه وماله وعرضه‬

Hadits yang dikutip dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang diambil dari sabda
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tersebut mengandung larangan agar sesama hamba
Allah tidak saling mendengki, saling menipu, dan saling marah hingga memutuskan
hubungan persaudaraan. Muslim satu dengan muslim lainnya adalah saudara sehingga tidak
boleh ada perbuatan dzalim atau aniaya di antara sesama muslim. Bahkan dengan tegas hadits
tersebut melarang umat muslim untuk menghina dan mendustakan orang lain. Haram darah
setiap muslim atas muslim yang lain.

3. Larangan Melakukan Kegiatan Riba

Di dalam Islam melakukan transaksi yang mengandung unsur riba sangatlah dilarang
karena bisa memberikan hutang yang lebih banyak. Kegiatan transaksi yang mengandung
riba akan membuat seorang hamba kesulitan dalam membayar hutang. Hal ini dikarenakan
bunga pada hutang juga harus dibayar. Maka dari itu, dalam Islam kegiatan transaksi yang
mengandung unsur riba hukumnya adalah haram dan itu sudah terkandung di dalam Al-
Quran surat Al-Imran ayat 130

‫ياأيها الذين أمنوال ال تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة واتقوا هللا لعلكم تفلحون‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan
berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

4. Larangan Berspekulasi atau Berjudi

Larangan berikutnya yang tidak boleh dilakukan dalam transaksi muamalah adalah
larangan berspekulasi. Transaksi yang mengadung berspekulasi dilarang dalam Islam karena
keuntungan dan kerugian yang diperoleh tidak jelas. Bukan hanya larangan berspekulasi saja,
di dalam Islam bermain judi dilarang. Hal ini dikarenakan ketika berjudi kita akan mencari
duit atau barang yang bisa dipertaruhkan, sehingga bisa merugikan diri sendiri dan pasti akan
mendapatkan dosa dari Allah.
‫َأْح َبَر َنا ُمَح مُد ْبُن عْيَس ى َح دَثَنا َيْح َيى الَقطان َع ْن ُع َبْيد هللا عن أبي الزناد عن أبي هريرة قال نهى رسول‬
‫هللا صلى هللا عليه و سلم َعن بيع الَغ َر ر‬
4

Larangan transaksi berspekulasi dilarang dengan jelas seperti yang diikuti dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu dalam hadits Muslim Turmudzi, Nasa’, Abu Daud, Ahmad, dan
Ibnu Majah. Hadits tersebut secara tegas berbunyi, “Nabi melarang jual-beli spekulasi
(gharar).

‫يا ايها الذين أمنوا إنما الخمر والميسر واألنصاب واألزالم رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم‬
‫تفلحون‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,


(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji
dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.

5. Larangan Menggunakan Cara yang Tidak Benar


Surat AN-Nisa Ayat 29,

‫يا ايها الذين أمنوا ال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إال أنتكون تجارة عن تراض منكم وال تقتلوا أنفسكم إن‬
‫هللا كان بكم رحيما‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
6. Larangan Melakukan Kegiatan Bertransaksi Barang-Barang Haram

Sudah merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk menjual dan membeli barang-
barang yang halal. Oleh karena itu, barang-barang yang haram tidak boleh dibeli, bahkan
tidak boleh untuk dijual.
Ahmad dan Abu Dawud

‫ لعن هللا اليهود حرمت عليهم الشحوم فباعوها وأكلوا‬: ‫عن إبن عباس أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫أثمانها وإن هللا إذا حرم على قوم أكل شيء حرم عليهم ثمنه رواه أحمد وأبو داود‬

Dari Ibnu Abbas Nabi saw bersabda: Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena
telah diharamkan kepada mereka lemak-lemak (bangkai) namun mereka menjualnya dan
memakan hasil penjualannya. Sesungguhnya Allah jika mengharamkan kepada suatu kaum
memakan sesuatu, maka haram pula hasil penjualannya”.
5

Macam-Macam Muamalah

Macam-macam dari muamalah, di antaranya:

1. Jual Beli
Dalam Bahasa Arab, jual beli sering disebut dengan nama ba’i yang secara Bahasa
berarti tukar menukar. Sementara itu, bagi Sebagian ulama mengartikan jual beli secara syar’i
sebagai suatu akad yang di mana di dalam akad tersebut mengandung suatu sifat menukar
dari harta yang satu dengan harta lainnya. Dasar hukum jual beli sudah tercantum di dalam
Surat Al-Baqarah ayat 275, yang Artinya: Orang-orang yang memakan riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian
itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari
Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni
neraka, mereka kekal di dalamnya.

Di dalam Islam, ada beberapa syarat untuk melakukan transaksi jual beli yang sesuai dengan
syariat.

a. Harus ada barang atau uang yang bisa dijadikan sebagai alat tukar untuk transaksi. Selain
itu, barang atau uang yang dijadikan sebagai alat tukar harus halal dan suci.
b. Penjual dan pembeli harus dalam keadaan sehat, baik itu secara jasmani atau berakal,
dalam keadaan baligh atau dewasa, dan transaksi yang dilakukan harus sesuai dengan
keinginan bukan paksaan.
c. Jual beli dalam Islam harus ada akad atau ijab qabul, yang bisanya berbunyi “barang ini
saya jual kepada Anda dengan harg20 ribu rupiah” kemudian pembeli menjawab, “saya
setuju dengan harga 20 ribu rupiah

2. Khiyar

Khiyar adalah suatu transaksi muamalah yang di mana penjual dan pembeli dapat
melanjutkan transaksi, atau tidak melanjutkan transaksi. Dalam Islam, khiyar memberikan
kebebasan kepada penjual dan pembeli untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan
6

transaksi supaya tidak ada penyesalan ketika selesai bertransaksi. Khiyar itu sendiri memiliki
tiga jenis, yaitu khiyar majelis, khiyar syarat, dan khiyar aibi.

a. Khiyar Majis
Khiyar majis adalah penjual dan pembeli dapat memilih, apakah ingin
melanjutkan transaksi atau tidak selama mereka masih dalam tempat yang sama.

b. Khiyar Syarat
Khiyar syarat adalah transaksi muamalah dengan sebuah syarat yang telah
disepakati antara dua belah pihak.

c. Khiyar Aibi
Khiyar syarat adalah transaksi muamalah yang di mana pembeli dapat
mengembalikan barang yang sudah dibeli selama barang tersebut tidak ada yang rusak
ketika pertama kali membelinya.

3. Mukhabarah
Mukhabarah adalah transaksi muamalah yang berkaitan dengan pembagian ladang
atau sawah yang di mana pembagian tersebut disesuaikan dengan kesepakatan yang sudah
disetujui, bisa seperdua, sepertiga, bahkan bisa lebih. Sementara itu, bibit atau benihnya
berasal dari pemilik tanah. Misalnya, ada seorang petani yang sudah mengelola sawah milik
orang lain, kemudian petani tersebut tetap mengelola sawah tanpa mengeluarkan biaya untuk
membeli benih. Lalu, muncullah kesepakatan yang terjadi antara petani dan pemilik sawah
dan kesepakatan itu berupa petani akan memperoleh hasil bertani sebanyak seperdua dari
semua jumlah hasil panen.

4. Muzara’ah
Muzara’ah adalah transaksi muamalah yang berupa kerja sama yang terjadi pada
bidang pertanian yang di mana seorang petani yang mengelola sawah akan menyediakan
benihnya dan membagi hasilnya dengan pemilik sawah sesuai dengan kesepakatan. Misalnya,
ada seorang petani sedang mengelola sawah milik orang lain, kemudian petani tersebut
mengeluarkan biaya untuk membeli benih. Kesepakatan yang telah disetujui antara petani
dengan pemilik tanah adalah petani akan memperoleh seperdua dari semua jumlah hasil
panen.

5. Musaqah
7

Musaqah adalah kerja sama dalam bidang perkebunan yang di mana pemilik kebun
akan memberikan tanah atau kebunnya kepada petani untuk dikelola. Kemudian, hasil panen
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang sudah terjadi.

6. Utang Piutang
Utang piutang adalah transaksi yang dilakukan oleh peminjam hutang dengan
penerima hutang dengan suatu perjanjian yang di mana penerima hutang akan meberikan
suatu barang kepada pemberi hutang, kemudian barang tersebut akan dikembalikan setelah
penerima hutang melunasi hutangnya. Misalkan ada seseorang yang meminjam hutan dan
memberikan handphone sebagai jaminan. Setelah peminjam hutang melunasi hutangnya,
maka pemberi hutang akan mengembalikan handphone tersebut.

7. Perbankan Syariah
Dewasa ini, sudah banyak orang yang menyimpan uangnya di bank, terlebih lagi
sudah mulai banyak bank syariah di berbagai daerah. Sama dengan bank pada umumnya,
bank syariah berfungsi untuk menyimpan uang nasabah dengan baik. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa bank syariah adalah suatu Lembaga keuangan yang mengelola
keuangan dan menyimpan uang nasabah sesuai dengan sistem syariah Islam.

8. Syirkah
Syirkah adalah suatu transaksi muamalah dengan sebuah akad antara kedua belah
pihak atau lebih dengan tujuan yang sama, yaitu membuat kesepakatan untuk mendirikan
sebuah usaha dengan harapan memperoleh keuntungan. Ada beberapa jenis syirkah, yaitu
syirkah ‘abdan, syirkah ‘inan, syirkah wujuh, dan syirkah mufawdhah.

a. Syirkah ‘Abdan
Syirkah ‘abdan adalah salah satu jenis syirkah yang dilakukan oleh kedua
belah pihak, tetapi kedua belah pihak tersebut tidak memberikan modal dan hanya
memberikan tenaga atau bekerja.

b. Syirkah ‘Inan
Syirkah ‘inan adalah syirkah yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang di
mana kedua belah pihak saling memberikan kontribusi pada modal dan kerja.

c. Syirkah Wujuh
8

Syirkah wujuh adalah salah satu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan
melihat kedudukan, ketokohan, dan keahlian.

d. Syirkah Mufawadah
Syirkah mufawadhah adalah syirkah yang dilakukan oleh kedua belah pihak
dengan cara mempersatukan semua jenis syirkah.

9. Ariyah (Pinjam Meminjam)


Ariyah atau pinjam meminjam ini bisa diartikan sebagai meminjamkan suatu barang
yang memiliki manfaat dan halal kepada orang lain, kemudian si peminjam tidak merusak
barang yang sudah dipinjam dan segera mengembalikannya. Misalkan, budi ingin tidak
memiliki buku mata pelajaran matematika, kemudian ia meminjam buku itu kepada Andi dan
berjanji kalau besok pagi akan dikembalikan. Keesokan harinya, Budi mengembalikan buku
mata pelajaran matematika yang sudah dipinjam kepada Andi.

10. Ihyaul Mawat (Membuka Lahan Baru)


Ihyaul Mawat atau membuka lahan baru bukan berarti langsung memiliki lahan itu.
Namun, yang diartikan sebagai membuka lahan baru adalah lahan atau tanah yang belum
pernah dikelola oleh siapa pun dan pemilik dari lahan atau tanah tersebut belum diketahui.
Cara untuk membuka lahan baru sebagai berikut: a. Tanah atau lahan diberikan tanda
secukupnya saja. Apabila tanah kosong memiliki kelebihan, maka bisa diberikan oleh orang
lain b. Memiliki kesanggupan dan alat yang cukup untuk memiliki tanah itu, bukan hanya
sekadar menandai lahan saja.

Anda mungkin juga menyukai