Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah suatu konsep hukum yang


melindungi hasil-hasil kreatif dan intelektual individu atau kelompok,
memberikan mereka hak eksklusif untuk mengendalikan dan memanfaatkan
karya-karya mereka. Konsep ini mencakup berbagai aspek kekayaan intelektual,
seperti hak cipta, paten, merek dagang, rahasia dagang, desain industri, dan hak
terkait lainnya. dengan demikian, Hak Kekayaan Intelektual adalah bagian penting
dari hukum dan ekonomi modern yang berusaha untuk mengimbangi antara
memberikan insentif bagi inovasi dan kreativitas, serta melindungi hak pencipta
dan pemegang hak lainnya. Melalui latar belakang ini, kita dapat lebih memahami
peran dan pentingnya HAKI dalam masyarakat saat ini.
Mahkamah Konstitusi Indonesia adalah lembaga peradilan konstitusi yang
memiliki wewenang untuk menguji dan memutuskan kesesuaian undang-undang
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945). Mahkamah Konstitusi berperan dalam menjaga supremasi konstitusi, hak-
hak asasi manusia, dan keseimbangan kekuasaan di Indonesia. Mahkamah
Konstitusi Indonesia adalah salah satu lembaga penting dalam sistem hukum dan
pemerintahan di Indonesia yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
kebijakan pemerintah dan undang-undang yang dibuat oleh DPR sesuai dengan
konstitusi dan prinsip-prinsip demokrasi.
Dengan demikian, Mahkamah Konstitusi Indonesia memiliki peran penting dalam
melindungi Hak Kekayaan Intelektual, memastikan kepatuhan terhadap konstitusi, dan
memastikan bahwa undang-undang yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual
tidak melanggar hak asasi manusia. Hal ini berkontribusi pada lingkungan hukum yang
kondusif untuk inovasi, kreativitas, dan investasi dalam sektor kekayaan intelektual di
Indonesia.
Sebelum tahun 2003, sistem hukum hak kekayaan intelektual di Indonesia lebih
mengacu pada Undang-Undang Hak Cipta dan Undang-Undang Merek, yang
memberikan perlindungan yang cukup terbatas. Namun, pada tahun 2003, Mahkamah
Konstitusi Indonesia mengeluarkan putusan historis yang mengubah landasan hukum
perlindungan hak kekayaan intelektual di Indonesia. Putusan tersebut membatalkan
beberapa ketentuan dalam undang-undang hak cipta yang dianggap bertentangan dengan
Konstitusi. Putusan Mahkamah Konstitusi ini memiliki pengaruh besar terhadap
perlindungan hak kekayaan intelektual di Indonesia dalam perspektif hukum perdata.

Perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI) adalah hal yang sangat


penting dalam menghasilkan inovasi, menciptakan nilai tambah, dan memajukan
ekonomi suatu negara. Di Indonesia, perlindungan hak kekayaan intelektual
diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Kekayaan Intelektual. Namun, terdapat
beberapa isu terkait dengan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang
memerlukan perhatian serius, terutama dalam konteks putusan Mahkamah
Konstitusi yang dapat memengaruhi implementasi dan efektivitas perlindungan
Hak Kekayaan Intelektual.

Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan konstitusi di Indonesia


memiliki peran yang signifikan dalam memutuskan konstitusionalitas undang-
undang, termasuk undang-undang yang berkaitan dengan Hak Kekayaan
Intelektual. Putusan-putusan Mahkamah Konstitusi memiliki potensi untuk
membentuk arah kebijakan dan regulasi perlindungan di indonesia. Dalam
beberapa tahun terakhir, Mahkamah Konstitusi telah mengeluarkan sejumlah
putusan yang berdampak pada perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, termasuk
kebijakan hak paten, hak cipta, dan merek dagang.

Selain itu, dalam hukum perdata, konsep perlindungan Hak Kekayaan


Intelektual juga menjadi perhatian penting. Perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual dalam perspektif hukum perdata berkaitan dengan kontrak lisensi,
pemindahtanganan hak, dan sengketa perdata yang melibatkan HakKekayaan
intelektual. Putusan-putusan Mahkamah Konstitusi juga dapat memiliki
implikasi terhadap aspek-aspek hukum perdata yang berkaitan dengan Hak
Kekayaan Intelektual ini.

Namun, meskipun penting, belum ada banyak penelitian yang mendalam


mengenai pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi terhadap perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual dalam perspektif hukum perdata di Indonesia. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak putusan Mahkamah
Konstitusi terhadap perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dalam konteks
hukum perdata. Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi terhadap
perlindungan Hak Kekayaan Intelektual dalam perspektif hukum perdata di
Indonesia, serta memberikan masukan bagi perbaikan regulasi dan praktik yang
terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual. Selain itu, penelitian ini juga akan
memberikan kontribusi penting dalam pengembangan teori hukum perdata di
bidang Hak Kekayaan Intelektual dan konstitusi.

Analisis pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi terhadap perlindungan hak


kekayaan intelektual di Indonesia dalam perspektif hukum perdata adalah topik
yang penting. Mahkamah Konstitusi sering kali memiliki peran dalam
menginterpretasikan aspek-aspek konstitusional terkait hak kekayaan intelektual.
Putusan Mahkamah Konstitusi dapat mempengaruhi penerapan hukum perdata
terkait hak kekayaan intelektual di Indonesia, misalnya dalam hal perlindungan
paten, merek dagang, atau hak cipta. Dengan demikian, lembaga Mahkamah
Konstitusi mempunyai dampak yang signifikan dalam mengukuhkan dan
melindungi hak-hak kekayaan intelektual di negara ini.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis kemudian ingin mengkaji


lebih dalam mengenai “ ANALISIS PENGARUH PUTUSAN MAHKAMAH
KONSTITUSI TERHADAP PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM
PERDATA”.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang Penulis uraikan sebelumnya,

maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yang menjadi pokok

perhatian Penulis untuk dibahas secara komprehensif dalam skripsi ini yaitu:

1. Bagaimana Pengaruh Putusan Mahakmah konstitusi terhadap perlindungan

Hak kekayaan Intelektual di Indonesia dalam konteks Hukum Perdata ?

2. Bagaimana Interpretasi Mahkamah konstitusi terhadap aspek-aspek hukum

perdata yang berkaitan dengan Hak kekayaan intelektual yang di

implementasikan dalam praktik Hukum ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan untuk diadakan penulisan ini ialah sebagai berikut:

1. Untuk mengkaji Pengaruh Putusan Mahakmah konstitusi terhadap

perlindungan Hak kekayaan Intelektual di Indonesia dalam konteks Hukum

Perdata

2. Untuk Interpretasi Mahkamah konstitusi terhadap aspek-aspek hukum perdata

yang berkaitan dengan Hak kekayaan intelektual yang di implementasikan

dalam praktik Hukum

D. Manfaat Penulisan

Penelitian Penelitian dalam bentuk skripsi ini kiranya dapat memberi

manfaat kepada segenap insan yuris di Indonesia berupa :

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya kajian Penulis dalam bentuk skripsi ini, kiranya hasil
penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada segenap insan

yuris setanah air mengenai problematika yang berkenaan dengan analisis

pengaruh putusan mahkamah konstitusi terhadap perlindungan hak kekayaan

intelektual di indonesia dalam perspektif hukum perdata

2. Manfaat Praktis

Kiranya dengan penelitian Penulis ini, dapat menginspirasi segenap

pembuat kebijakan dan para ahli hukum terkemuka untuk kembali membicarakan

dan kemudian mengambil kesimpulan yang jelas mengenai analisis pengaruh

putusan mahkamah konstitusi terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual di

indonesia dalam perspektif hukum perdata

E. Metode Penelitian

Penelitian senantiasa bermula dari rasa ingin tahu (niewgierigheid) untuk

menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan aktual yang dihadapi.1 Oleh

karena itu, metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini ialah

metode penelitian hukum normatif, bisa juga disebut sebagai penelitian hukum

doktrinal. Pada penelitian ini, sering kali hukum dikonsepsikan sebagai apa yang

tertulis dalam peraturan perundang-undangan (law in books) atau hukum

yang dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan

berperilaku masyarakat terhadap apa yang dianggap pantas,2 yaitu metode yang

dilakukan dengan mengkaji dan menelaah berbagai dokumen berupa buku, atau

tulisan yang berkorelasi dengan analisis pengaruh putusan mahkamah konstitusi

terhadap perlindungan hak kekayaan intelektual di indonesia dalam perspektif

1
Efendi Jonaedi dan Ibrahim Johnny, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
(Jakarta: Kencana, 2020) Hlm.123
2
Ibid, Hlm.124
hukum perdata.

Selain itu, Penulis dalam menyusun skripsi ini, melakukan pengkajian

berdasarkan pendekatan perundang- undangan (statute approach), yaitu

pendekatan yang pada dasarnya dilakukan dengan menelah semua peraturan

perundang-undangan yang bersangkutan. Pendekatan ini biasanya digunakan

untuk meneliti peraturan perundang- undangan3 yang dalam penormaannya masih

terdapat kekurangan atau malah menyuburkan praktik-praktik penyimpangan,

baik dalam tataran teknis atau dalam pelaksanaannya di lapangan.

Dalam melakukan penelitian ini, Penulis memperoleh dan menyusun

skripsi ini dengan beragam teknik atau metode penelitian, seperti:

1. Pengumpulan Data Kepustakaan :

Riset Kepustakaan (Library Research) yakni penelitian dengan

menginventarisasi bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum

sekunder, atau pun bahan hukum tersier, untuk mendapatkan bahan yang

diperlukan, yang ada relevansinya dengan pokok pembahasan ini dengan cara

mempelajari buku, tulisan, peraturan, serta bahan yang diperlukan.

2. Pendekatan Perundang-undangan

Sebagaimana dikatakan oleh Peter Mahmud Marzuki dalam karyanya

berjudul penelitian hukum, suatu penelitian dalam level dogmatika hukum atau

penelitian untuk keperluan praktik hukum tidak dapat dilepaskan diri dari

pendekatan perundang-undangan.4 Dalam metode pendekatan Perundang-

undangan (statute approach), peneliti melakukan penelitian terhadap hirarki dan

asas-asas dalam peraturan perundang-undangan,5 dalam hal penelitian ini, peneliti


3
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2017) Hlm. 137
4
Ibid, Hlm. 136
5
Op.Cit Hlm. 137
menganalisa segala peraturan dan teori serta asas yang berhubungan dengan

Derden Verzet Terhadap Putusan Verstek.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan materi, Penulis menyusun skripsi dengan

berlandaskan dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier yaitu sebagai

berikut:

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang bersumber pada ketentuan

peraturan perundang-undangan

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang dapat menunjang bahan

hukum primer. Yaitu berupa literatur atau kepustakaan lainnya yang

membantu penyusunan penelitian ini, namun tetap relevan dengan substansi

atau pokok pembahasan. yang membantu penyusunan penelitian ini, namun

tetap relevan dengan substansi atau pokok pembahasan.

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang menjadi penunjang bagi bahan

hukum primer maupun sekunder, berupa penjelajahan secara dalam jaringan

(daring) melalui website ataupun tulisan- tulisan didalam jaringan internet.

4. Metode Pengolaan Data

Bahan-bahan yang dikumpulkan kemudian disusun dalam suatu bentuk

karya ilmiah dengan menggunakan metode-metode pembahasan seperti yang

tersebut di bawah :
Deduktif : Pembahasan yang bertitik tolak dari hal-hal yang bersifat umum

untuk dibawah pada kesimpulan yang bersifat khusus

Induktif : Pembahasan yang bertitik tolak dari hal-hal yang bersifat khusus

untuk dibawakan pada kesimpulan yang bersifat umum.

5. Analisis Data

Seluruh bahan hukum yang terkumpul dengan lengkap harus dianalisis,

diolah dan dimanfaatkan sehingga dapat dipergunakan untuk menjawab persoalan

penelitian. Teknik analisis bahan yang digunakan untuk menganalisis data adalah

kajian terhadap sistematika perundang-undangan, dimana penelitian ini bertujuan

untuk melihat apakah suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi

suatu bidang kehidupan tertentu tidak saling bertentangan antara satu dengan

lainnya apabila dilihat dari sudut vertikal atau hirarki peraturan perundang-

undangan.6

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahulan yang berisi beberapa bagian yaitu, mencakup latar


...belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat ...penelitian,
,,,metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka yang meliputi beberapa tinjauan umum yang
meliputi Pengaruh Putusan Mahakmah konstitusi, perlindungan hak
kekayaan intelektual di indonesia, dan Interpretasi Mahkamah
konstitusi terhadap aspek-aspek hukum perdata.

6
Irwansyah, Penelitian Hukum, (Yogyakarta: Mirra Buana Media, 2020) Hlm. 116
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai