Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

NAMA : Roseu Rosinati


NIM / SEMESTER : 857507019
MATA KULIAH : PDGK4204.16 / Pend. Bahasa Indonesia di SD
UPBJJ / POKJAR : Bandung / Karangnunggal

JAWABAN

1. Bahasa merupakan Sistem Lambang yang Arbiter (Mana Suka), bahasa merupakan sistem simbol, baik
berupa bunyi dan/atau tulisan yang dipergunakan dan disepakati oleh suatu kelompok sosial.
Contohnya: Ketika seorang anak mengatakan, "Bu, mau ikan!" maka segera dalam benak si ibu
tergambar apa yang dinginkan si anak. Coba, kalau kita tidak memiliki simbol, terbayang sulitnya
berbahasa. Mungkin anak itu akan mengatakan, "Bu, mau hewan yang suka berenang dan ada siripnya
dan bisa dimakan!".

2. Berikut penjelasan dan contohnya:

⚫ Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan
atau budaya. Contohny: hari senin kelas 1-5 di SD belajar daring, karena Ujian TO kelas VI.

⚫ Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti
pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal. Contohnya: "Mengapa harus kaka yang
bekerja, dan menjadi tulang punggung keluarga kita?" (penggunaan fungsi heuristik bahasa untuk
mendapatkan pengetahuan mengenai alasan atau penyebab kaka bekerja.

3. Belajar melalui bahasa untuk dapat diterapkan bagi berbagai keperluan dalam bermacam situasi, seperti
belajar, berpikit, berekspresi, bersosialisasi atau bergaul, dan berapresiasi. Seseorang menggunakan
bahasa untuk mempelajari pengetahuan, sikap, keterampilan. Contohnya: belajar IPA. Sedangkan
belajar tentang bahasa agar dapat berkomunikasi dengan baik maka perlu menguasai kaidah bahasa
dengan baik pula. Contohnya; seperti sejarah, sistem bahasa, kaidah berbahasa, dan produk bahasa
seperti sastra.

4. Kegiatan pemerolehan bahasa melibatkan dua kemampuan. Pertama, kemampuan reseptif, yaitu
kemampuan menyerap, menerima, dan memahami tuturan orang lain. Contohnya : menyimak dan
membaca. Kedua, kemampuan produktif, yaitu kemampuan menghasilkan tuturan, untuk
mengekspresikan diri atau menanggapi rangsang bahasa yang disampaikan oleh orang lain. Contohnya:
berbicara dan menulis.
5. Anak melakukan kegiatan berbahasa dalam situasi formal, tapa disadari, dan tanpa beban. Dia pun
melakukan eksperimen atau uji coba dalam berbahasa tanpa takut salah, untuk memperkaya dan
mempermantap sistem bahasa yang dipelajarinya. Melalui latihan dan uji coba tersebut, secara perlahan
dan bertahap si anak mengubah, memperbaiki, dan menyimpulkan aturan bahasa itu sampai tuturannya
dirasakan benar dan mantap. Contohnya: ketika melihat bus ber-AC berhenti dan pada bagian bawah
bus menetes-neteskan air, Fajar berkata kepada ibunya, "'Mah, ... itu pipis," sambil tangannya
menunjuk pada bagian bawah bus. Dalam benaknya mungkin Fajar berkesimpulan bahwa segala
sesuatu yang bagian bawahnya mengeluarkan air disebut 'pipis' (kencing).

Sumber : Solchan T. W., dkk. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai