Anda di halaman 1dari 4

MODUL 4

PERAWATAN LUKA

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan kelompok baik sehat, sakit,
dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial kultural, dan spiritual yang
menjamin keselamatan klien, sesuai standar asuhan keperawatan.

B. INDIKTOR CAPAIAN
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan secara rinci mengenai perawatan luka.

C. TINJUAN TEORITIS
1. PENGERTIAN
Tindakan merawat luka dan melakukan pembalutan dengan upaya mencegah infeksi silang
(masuk melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka.
2. TUJUAN
a. Mempercepat proses penyembuhan luka
b. Mengurangi jumlah bakteri
c. Mengurangi resiko infeksi
d. Nekrotomi jaringan
e. Mengurangi resiko bau pada luka
3. INDIKASI
Luka kronis (dekubitus, luka diabetik) yang kotor maupun bersih
4. KONTRA INDIKASI
Tidak ada
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan integritas kulit/ jaringan berhubungan dengan faktor mekanis (penekanan pada
tonjolan tulang/ gesekan).

24
D. ALAT DAN PROSEDUR KERJA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN LUKA KRONIS

No Revisi 01 Tanggal Terbit

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN ATAU PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI PONTIANAK
Capaian Pembelajaran: Mahasiswa mampu mempraktekkan perawatan luka kronis

Tujuan Khusus: Dengan mempraktekkan perawatan luka kronis diharapkan mahasiswa mampu
melakukan perawatan luka kronis kepada pasien

Tujuan Tindakan: Untuk mempercepata prosese penyembuhan luka, mengurangi jumlah bakteri,
mengurangi risiko infeksi, nekrotomi jaringan dan mengurangi risiko bau.

Nama Mahasiswa :
NIM :
Pelaksanaan uji kompetensi (Tanggal) :

Petunjuk:
Berilah tanda cek list (√) pada kolom skor untuk mahasiswa/i dalam ujian.
SKOR
No. PROSEDUR BOBOT
0 1 2
A. Pra Interaksi
1. Verifikasi Data Klien
2. Persiapan Alat :
a. Pinset anatomis 1 buah
b. Pinset cirugis 1 buah
c. Gunting bedah/ jaringan 1 buah
d. Kassa steril dalam kom tertutup secukupnya
e. Sarung tangan steril 2 pasang
f. Sarung tangan non-steril 1 pasang
g. Infus set yang sudah dimodifikasi (bila diperlukan)
h. Perlak dan pengalas
i. Plester
j. Gunting perban
k. Masker
l. Sabun cair antiseptic
m. Lampu sollux (bila diperlukan)
n. Nierbeken 2 buah
o. Normal saline/ NaCl 9%
p. Dressing luka

25
q. Madu/ dressing luka
r. Bantalan kapas
s. Talk/lotion
t. Penggaris luka
u. Kamera foto
B. Orientasi
1. Mengucapkan salam terapeutik dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
3. Menanyakan kesiapan klien
4. Mendekatkan alat-alat dan menjaga privasi klien
5. Mencuci tangan
6. Memasang Handscoon
C. Kerja
Bismillahirrahmanirrahim
1. Jaga privasi pasien
2. Perawat memakai handscoon non-steril
3. Baringkan pasien dengan nyaman dengan area kronik dan kulit
sekitar mudah diakses
4. Letakkan perlak dan pengalasnya dibawah area luka
5. Letakkan nierbeken didekat pasien
6. Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka),
letakkan balutan kotor ke nierbeken lalu buang kekantong
plastic, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah
● Kaji luka dan kulit sekitar untuk menentukan derajat luka
● Perhatiakan wound bed, kedalaman, dan tepi sekitar luka
● Ukur ukuran luka menggunakan penggaris luka.
● Dokumentasikan ukuran luka menggunakan kamera.
7. Cuci area luka menggunakan normal saline dan sabun, dengan
kassa cuci secara menyeluruh dan menggosok secara perlahan
sekeliling luka secara bergantian selama kurang dari 1 menit.
8. Dengan perlahan keringkan kulit secara menyeluruh dengan
kassa steril yang kering
9. Buka sarung tangan dan ganti dengan yang steril
10. Bersihkan luka dengan normal salin dengan cara bathing or
shower, bila terdapat pocket/ tunneling dan eksudat lakukan
irigasi dengan menggunakan infus set steril yang sudah
dimodifikasi
11. Bagian luka yang basah dapat dikeringkan menggunakan kassa
steril
12. Bila ada instruksi dari dokter dapat dilakukan nekrotomi/
debridement pada luka yang nekrosis (major debridement
dilakukan dikamar operasi)
13. Bersihkan luka kembali dengan normal saline dengan cara
bathing or shower
14. Keringkan luka dengan kassa steril
15. Bagian yang luka diberi obat topical terapi/ dressing yang telah
ditentukan sesuai dengan kondisi luka (wound bed).
16. Tutup luka dengan kassa steril yang telah dibasahi dengan
menggunakan normal saline dan madu

26
17. Kemudian diberi lapisan lagi menggunakan kassa steril tebal
dan diplester dengan baik (pada luka venous lanjutkan balut
luka dengan menggunakan elastic verban)
18. Angkat perlak
19. Ubah posisi pasien, usahakan bagian yang luka tidak terjadi
penekanan
20. Buka sarung tangan dan letakkan kedalam nierbeken.
D. Terminasi
1. Evaluasi respon pasien
2. Menyampaikan rencana pemberian obat atau tindakan
selanjutnya
3. Dokumentasi

- Doa untuk orang sakit


َْ ‫أن ﯾ‬
َ ‫ﺸ ِﻔ‬
‫ﯿﻚ‬ َْ ‫ﻈﯿ ِْﻢ‬
َ ِ ‫ب اﻟﻌَ ْﺮ ِش اﻟﻌ‬ َ ِ ‫ﺳﺄ َُل ﷲَ اﻟﻌ‬
َ ‫ﻈﯿ َْﻢ َر‬ َْ ‫أ‬
“Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang
megah agar menyembuhkanmu." (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)
Ket : 0 = tidak dilakukan 1 = cukup 2 = baik CATATAN
(BILA PERLU) :
NILAI (SKOR X
BOBOT)

Pontianak,………………………20…
Penguji

(………………………………)

Mohon penguji langsung memberikan penilaian setelah ujian.


NBL : ....

E. REFERENSI
Black & Hawks. (2009). Keperawatan Medikal Bedah. Buku 1-3. Jakarta: EGC.

Brunner & Suddarth. (2011). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Eni Kusyanti. (2014). Ketrampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta: EGC

27

Anda mungkin juga menyukai