Anda di halaman 1dari 45

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK

Nama Mahapeserta didik : E.D. PURNAMA

Alas Sekolah : SMK DHARMA MAITRYA

Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh
peserta didik. Tujuan pembelajaran terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses pencapaian
kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D
merupakan representasi capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.

Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada peserta didik sebagaiaman definisi
maslah pembelajaran.

Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan
pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan
oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan
keluarga, dan diri peserta didik yang bersangkutan.

Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling dominan atas
timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik. Jika penyebab ini diatasi, maka
harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya.
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

1 Rendahnya minat Literatur : Berdasarkan hasil kajian literatur


belajar peserta didik 1. Menurut Dewi Hastaty Lanusi (2018) dan wawancara, maka dapat
dalam menganalisa Penyebab masalah rendahnya minat disimpulkan penyebab rendahnya
minat belajar peserta didik di mata
jenis-jenis bahaya belajar peserta didik disebabkan oleh 2
pelajaran K3LH dan budaya kerja
ditempat kerja pada faktor, yakni cara menyajikan materi industri disebabkan oleh:
matapelajaran K3LH pelajaran yang disampaikan kurang 1. metode pembelajaran
menarik dan kurangnya kreativitas dan 2. Faktor intelegensi
inovasi guru dalam mengelola kelas. 3. Faktor internal dan faktor
eksternal
Menurut Dhiya Juliana Putri, dkk 4. Model Pembelajaran
(2022) Faktor paling utama yang sangat 5. Penerapan esesment diagnostik
mempengaruhi minat belajar siswa
adalah metode pembelajaran yang
dilakukan guru saat mengajar dan
kepribadian yang dimiliki oleh guru
tersebut. Sebagai guru yang profesional,
maka guru harus bisa menerapkan
metode dan model pembelajaran yang
sesuai dengan kepribadian dan
kebutuhan peserta didik agar dapat
meningkatkan daya tarik siswa sehingga
minat belajar siswa menjadi tinggi.
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Guru juga perlu memiliki kepribadian


yang baik dan menyenangkan agar bisa
membawa suasana yang positif ketika
pembelajaran berlangsung. Faktor lain
yang mempengaruhi minat belajar siswa
berasal dari orang tua, lingkungan
pertemanan, dan juga berasal dari diri
siswa itu sendiri.
https://prosiding.esaunggul.ac.id/index
.php/snip/article/view/226

Buku :
Kesulitan belajar tidak selalu
disebabkan oleh faktor intelegensi yang
rendah (kelainan mental), akan tetapi
dapat juga disebabkan oleh faktor-
faktor non intelegensi. Karena dalam
kenyataanya cukup banyak anak didik
yang memiliki intelegensi yang tinggi,
tetapi hasil belajarnya rendah (jauh dari
yang diharapkan) dan juga banyak anak
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

didik dengan intelegensi yang rata-rata


normal tetapi dapat meraih prestasi
belajar yang tinggi melebihi kepadaian
anak didik dengan intelegensi yang
tinggi. Dengan demikian, IQ yang tinggi
belum tentu menjamin keberhasilan
belajar. (Psikkologi Belajar ; Afi Parnawi
; 99)
https://www.google.co.id/books/edition
/Psikologi_Belajar/BA-
fDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1
Kesulitan belajar disebabkan oleh dua
faktor utama, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal yang berasal dari
peserta didik. Faktor internal peserta
didik yaitu hal-hal atau keadaan yang
muncul dari dalam diri peserta didik
sendiri seprti hal0hal yang berkaitan
dengan kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik. Sedangkan
faktor eksternal yakni hal-hal yang
muncul dari luar diri peserta didik
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

seperti lingkungan keluarga,


masyarakat, dan sekolah (Anggraini,
2019:7) (Pengembangan Pembelajaran
matetamitika ; Fitriani Nur, Masita ; 86)
https://www.google.co.id/books/editi
on/Pengembangan_Pembelajaran_Mat
ematika/tESHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv
=1&dq=penyebab+lemahnya+minat+be
lajar+peserta
didik&pg=PA99&printsec=frontcover
Hasil wawancara :
1. Kepala Sekolah :
a. Mata Pelajaran yang macam-macam
dalam 1 hari yang ada disekolah
terkadang membuat peserta didik
menurun antusiasnya untuk belajar
dan dikarenakan juga setiap hari
peserta didik harus mempelajari
empat mata pelajaran yang berganti -
ganti
b. Fasilitas yang kurang mamadai /
lengkap akan menurunkan antusias
peserta didik karena fasilitas yang
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

memadai menunjang kegiatan belajar


dan mengajar peserta didik menjadi
optimal, dalam hal ini fasilitas yang
dimaksud ialah fasilitas yang
bernuansa benda-benda sebagai alat
peraga, ruangan, serta lingkungan
yang difasilitas dengan halhal yang
menarik akan (Dito, S. Ag, Kepala
Sekolah SMK Dharma Maitreya)

2. Guru :
Penggunaan model pembelajaran
konvensional sehingga pembelajaran
menjadi menoton, serta penggunaan
metode pembelajaran dan media yang
kurang tepat sehingga menciptakan
kondisi belajar yang membosankan.
(Lidiya Syafari, S. Pd. Gr, Guru
Bahasa Indonesia SMK Dharma
Maitreya)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

3. Taman Sejawat :
Peserta didik tidak memiliki
ketertarikan untuk mempelajari
materi yang disampaikan oleh guru,
serta kurang berantusias dalam
pembelajaran karena penggunaan
metode pembelajaran yang kurang
tepat, sehingga pembelajaran berjalan
monoton dan membosankan sehingga
mempengaruhi hasil belajar peserta
didik.( Suci Rahmadyanti, S.Akun ;
Kajur Akuntansi SMK Dharma
Maitreya)

4. Pengawas Sekolah :
Guru yang selalu menggunakan metode
pembelajaran konvensional dalam
menyampaikan materi pembelajaran
membuat peserta didik memiliki
kemampuan yang rendah dalam
menganalisis materi yang diberikan.
Penggunaan model pembelajaran yang
tidak tepat menjadi penyebab hasil
belajar peserta didik yang belum
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

optimal (Dr. Husaini Putra, M.Pd)

5. Pakar :
Salah satunya kita sebagai guru belum
mengetahui kemampuan awal, kesiapan
belajar, dan bakat minat peserta didik
kita. Kita cenderung memandang sama
rata semua peserta didik kita, sehingga
diharapkan dilakukannya asesmen
diagnostik kita sebagai guru bisa
memetakan kebutuhan belajar murid,
yang pada akhirnya akan
mempengaruhi hasil belajar murid. (
Emy Nurhayati, S. Pd. Gr; guru
Penggerak)

2 Rendahnya Literatur : Berdasarkan hasil kajian literatur


kepercayaan diri (Menurut Agung Riyadi:2019;20) dan wawancara, maka dapat
pada peserta didik Diketahui bahwasannya peserta didik disimpulkan penyebab rendahnya
kepercayaan diri peserta didik dalam
dalam praktik yang kurang percaya diri itu karena
praktik penerapan K3LH dan budaya
penerapan bahaya siswa tersebut kurang aktif, mengalami kerja industri disebabkan oleh:
ditempat kerja pada kesulitan untuk bicara didepan umum 1. Kurangnya pengetahuan
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

matapelajaran K3LH dan berdiskusi dengan temannya, takut peserta didik tentang
salah dengan jawaban yang ingin dia pentingnya penerapan K3LH
ungkapkan sehingga siswa merasa dan budaya kerja industri
2. Penggunaan metode caramah
minder pada saat diberi pertanyaan oleh
menyebabkan rendahnya minat
guru. belajar peserta didik untuk
http://repository.unmuhjember.ac.id/6 memahami K3LH dan budaya
862/11/k.%20Artikel%20.pdf kerj
3. Tidak ada apreasasi dari guru
Menurut Ratna Puspita Sari, dkk ; kepada peserta didik
2022;4) Penyebab sisw tidak percaya 4. Pembelajaran yang tidak
berdeferensasi
diri adalah Siswa takut bila satu kelas
5. Adanya pembulian secara
akan mengolok-oloknya jika pendapat verbal kepada peserta didik
yang dilontarkan jauh dari sempurna. lainnya saat menampilkan
Kadang kala gejala tak percaya diri penerapan K3LH dan budaya
muncul tiba-tiba, tanpa disadari oleh industri di depan kelas
seseorang ketika melakukan sesuatu
sehingga siswa tersebut tidak bisa
mengeluarkan kemampuannya secara
optimal.
https://repository.unja.ac.id/13677/4/
BAB%20I.pdf
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Buku:
Pembalajaran aktif dan accelerated learning
memiiki prinsip-prinsip serupa yang
melibatkan keterlibatan aktif peserta didik,
kerjasama dan kolaborasi, serta penerapan
pembelajaran melalui pendekatan praktik.
Peserta didik diharapkan terlibat secara
langsung dalam pengalaman, pengamatan,
dan refleksi untuk memproleh pengetahuan.
Mereka juga didorong untuk bekerja sama
dalam memahami materi. Selain itu,
pembelajaran praktik atau experiential
learning ditekankan agar peserta didik dapat
mengembangkan sikap, karakter, dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi
langsung dengan lingkungan atau ojek yang
relevan. Hal ini memungkinkan peserta didik
untuk memperoleh pemehaman yang lebih
dalam dan membentuk sikap yang positif
melalui tindakan nyata dan praktik langsung.
(Strategi Pembelajaran : Menggali potensi
belajar melalui model, pendekatan dan
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

metode yang efektif ; Jufri AP, Wakru kurniati


asri, misnah mannahali, ananta vidya ; 7)
https://www.google.co.id/books/edition/Stra
tegi_Pembelajaran_Menggali_Potensi_B/KXHQ
EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=peserta
didik+lebih+suka+pembelajaran+praktik&pg=
PA32&printsec=frontcover

Peserta didik adalah subyek utama di


sekolah, sebagai subyek utama disekolah,
peserta didik menjadi dasar pertimbangan
guru dalam merancang dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajak disekolah. Guru
harus mempertimbangkan karaktersitik
peserta didik karna dengan karakteristik
peserta didi akan sangat mempengaruhi
keberhasilan proses dan hasil belajar. Oleh
karena itu pemahaman secara mendalam
terhadap karaktersitik peserta didik
merupakan prasyarat yang harus dipenuhi
sebelum gru melaksanakan kegiatan
profesional. (Model intervensi ganguan
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

kesulitan belajar ; ika maryani, laila


fatmawati, vera yuli ervina, muhammad nur
wangid, ali mustadi : 8)
https://www.google.co.id/books/edition/Mod
el_intervensi_gangguan_kesulitan_bela/8T4oE
AAAQBAJ?hl=id&gbpv=1

Hasil wawancara :
1. Kepala Sekolah :
karena kurang terbiasa dan kurang
paham terhadap alat/sarana kerja .
(Dito, S. Ag, Kepala Sekolah SMK
Dharma Maitreya)

2. Guru :
Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam
belajar dan kurang percaya diri
dalam mengungkapkan
ketidakpahamannya terhadap
materi yang dipelajari dengan guru.
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

(Lidiya Syafari, S. Pd. Gr, Guru


Bahasa Indonesia SMK Dharma
Maitreya)

3. Taman Sejawat :
Penggunaan metode pembelajaran
juga memiliki peranan penting
dalam meningkatkan kemampuan
peserta didik dalam praktik
penerapak K3LH dan budaya kerja
industri (Suci Rahmadyanti, S.Akun
;Kajur Akuntansi SMK Dharma
Maitreya)

4. Pengawas Sekolah :
Kemungkinan ada peserta didik
yang melakukan pembulian secara
verbal kepada peserta didik yang
lainnya saat mereka tampil di depan
kelas, sehingga saat praktik
penerapan K3LH peserta didik
merasa kurang percaya diri. (Dr.
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Husaini Putra, M.Pd)

5. Pakar :
Kurangya pemahaman murid itu
sendiri akan pentinga K3LH dalam
dunia industri dan pekerjaan,
sehingga diperlukan pelatihan dari
K3LH itu sendiri, selain itu kita
harus memberikan pemahaman
kepada murid kita akan pentingnya
K3LH, apa lagi di SMK sangat
memungkinkan untuk praktik
penerapak K3LH seperti penggunaan
APD pada saat praktik di Lab, selain
melakukan pelatihan kita jug harus
memberikan pemahaman terhadap
resiko apabila K3LH tidak
diterapkan dalam dunia industri.
Dengan memiliki pemahaman akan
pentingnya K3LH dan resiko apa bila
tidak menerapkan murid akan
semakin percaya diri dalam
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

menerapkan K3LH dalam


melakukan tugasnya (Emy
Nurhayati, S. Pd. Gr;Guru
penggerak)

3 Hungungan Literatur : Berdasarkan hasil kajian literatur dan


komunikasi peserta Menurut Murji Afu (2019) wawancara, maka dapat disimpulkan
didik dengan guru Hubungan baik yang terjalin antara penyebab komunikasi peserta didik
masih kurang terbuka guru dengan murid adalah dengan guru masih kurang terbuka
hubungan yang professional dari adalah :
guru dan karakter akademisi dari 1. Sikap guru yang kurang ramah
murid. Kedua belah pihak perlu terhadap peserta didik, sehingga
bersifat terbuka dan tak terbiaskan peserta didik merasa tidak nyaman
terhadap pendapat individual agar dapat ketika ingin bercerita dengan guru
melihat satu atau lain hal secara objektif 2. Sikap guru yang telalu kaku,
dan juga subjektif terhadap dasar-dasar sehingga peserta didik berfikiran
negara. Seorang guru memiliki suatu ketika ingin bercerita dengan guru
tuntutan tugas utama dari profesi haya tentang pelajaran saja
mereka adalah untuk berusaha 3. Guru yang kurang mampu menjadi
mengembangkan segenap potensi motivasi atau penyemangat bagi
peserta didik secara optimal agar peserta didik yang bermasalah
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

peserta didik dapat mandiri dan 4. Guru yang tidak bisa menjaga
perkembang menjadi manusia yang rahasia peserta didik
cerdas, baik cerdas secara fisik,
intetelektual, sosial, emosional, moral
dan sepiritual. Dalam melakukan
pekerjaannya, seorang guru terikat
kepada Kode Etik Guru Indonesia
(KEGI). Kode etik ini mengikat guru
demi menjaga nama baik profesi
guru dan menjalin hubungan baik
antara guru dengan masyarakat luas
https://www.coursehero.com/file/41591
656/Masalah-Hubungan-Guru-dan-
Muriddocx/

(Menurut Idarmawati Laia 2023;


Abstrak ) komunikasi guru dengan
siswa dapat dilakukan dengan
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan pendapat,
memberikan perhatian, menerima
segala keluhan siswa serta memberikan
solusinya, guru tidak membeda-
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

bedakan siswa, memberikan rasa


nyaman bagi siswa selama belajar, tidak
mempermalukan siswa di depan teman-
temannya, siap menjadi orang tua bagi
siswa, memberikan pujian, mengajak
siswa untuk percaya diri dan
membimbing siswa. Motivai belajar
siswa menjadi cukup baik di mana
siswa menjadi berani mengungkapkan
pendapatnya, tidak merasa malu
menyampaikan keluhannya kepada
guru, merasa percaya diri, siswa merasa
senang selama mengikuti kegiatan
pembelajaran bersama dengan guru,
dan siswa menjadi berani
berkomunikasi.

Buku :
Meskipun pilihan komunikasi dalam prose
pembelajaran beragam, namun pada
kenyataanya usaha mentrasfer pengetahuan,
pengalaman, dan agasan guru kepada
peserta didik atau dari peserta didik kepada
peserta didik yang lain tidak mudah,
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

kelancaran interaksi antar guru dan peserta


didik sangat begantung pada sejauh mana
kedua belah pihak mampu membangun
komunikasi yang efektif. Jika komunikasi
mereka menimbulkan kebingungan, salah
pengertian, dan salah konsep, maka tujuan
dari proses pembelajaran menjadi susah
untuk dicapai. ( Menjadi Guru Profesional :
Strategi meningkatkan kualifikasi dan
kualitas guru di era global ; Suyanto, Asep
Jihad ; 106 )
https://www.google.co.id/books/edition/ME
NJADI_GURU_PROFESIONAL/nMEVBQAAQ
BAJ?hl=id&gbpv=1&dq=penyebab+hubungan
+komunikasi+guru+dan+peserta
didik+kurang+terbuka&pg=PA9&printsec=fro
ntcover
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Aspek berkomunikasi yang harus


dikembangkan baik oleh guru maupun
peserta didik adalah kemampuan
berkomunikasi secara efektif, ekspresif,
dan respektif. Jika ketiga kemampuan
berkomunikasi tersebut bisa dipraktikan
oleh pendidik dan peserta didik di dalam
pembelajaran, mak akan tercipta suatu
suasana dan lingkungan belajar yang
bernuasa kesantunan berkomunikasi (
Komunikasi pendidikan ; Nofrion ;153)
https://www.google.co.id/books/edition/K
omunikasi_Pendidikan/PnpXDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=penyebab+hubungan+k
omunikasi+guru+dan+peserta
didik+kurang+terbuka&printsec=frontcove
r
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Hasil wawancara :
1. Kepala Sekolah :
Penggunaan bahasa yang kurang
dipahami peserta didik, Kesalah
pahaman (Terkadang murid memiliki
pemikiran yang berbeda dengan
seorang guru dan juga sebaliknya),
Beberapa peserta didik memiliki
masalah terutama pada sifatnya,
ada beberapa peserta didik yang
memang memiliki sifat keras kepala.
(Dito, S. Ag, Kepala Sekolah SMK
Dharma Maitreya)

2. Guru :
Ketidakmampuan guru dalam
menguasai kelas, kesenjangan
dalam memperlakukan peserta didik
tanpa mengetahui tingkat
kemampuan dan kondisi peserta
didik. Serta kurangnya pendekatan
terhadap peserta didik. (Lidiya
Syafari, S. Pd. Gr, Guru Bahasa
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Indonesia SMK Dharma Maitreya)

3. Taman Sejawat :
Guru masih bersikap kurang ramah,
sehingga peserta didik merasa
sungkan untuk menjalin
komunikasi dengan guru. (Suci
Rahmdayanti, S.Akun; Kajur
Akuntansi SMK Dharma Maitreya)

4. Pengawas Sekolah :
Karna terbentuknya batasan antara
guru dan peserta didik, sehingga
peserta didik beranggapan jika ingin
berkomunikasi dengan guru hanya
sekedar tentang materi pelajaran
disekolah saja. (Dr. Husaini Putra,
M.Pd)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

5. Pakar :
a. karna kurannya pendekatan kita
terhadap mereka, sehingga
mereka memiliki rasa segan
kepada kita.
b. kadang kita sebagai guru masih
menampilkan sikap yang kaku
dan tidak fleksibel
c. Kurang percayanya peserta didik
terhadap kita, dalam artian
peserta didik takut jika dia
bercerita ke kita, maka cerita dia
akan disampaikan kepada orang
tua atau guru lain, maka dari itu
kita harus menjaga rahasia
peserta didik. (Emy Nurhayati, S.
Pd. Gr ;Guru penggerak)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

4 Kurangnya Literartur : Berdasarkan hasil kajian literatur dan


pemahaman peserta Menurut Kementerian Pendidikan & wawancara, maka dapat disimpulkan
didik terkait materi Kebudayaan (Buku, 2021). Di Indonesia, penyebab kurangnya pemahaman
literasi jenis –jenis saat ini literasi dan numerasi merupakan peserta didik terkait materi literasi dan
komponen utama dalam Asesmen
bahaya ditempat kerja numerasi adalah :
Kompetensi Minimum (AKM) sebagai
pada matapelajaran pengganti Ujian Nasional. Dalam AKM, 1. Literasi dapat ditingkatkan
K3LH kapasitas siswa diukur terkait dengan melalui pembelajaran yang
kemampuan bernalar menggunakan diajarkan oleh pendidik di sekolah
matematika (numerasi), selain kemampuan maupun para orang tua ketika
bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan berada di rumah
penguatan pendidikan karakter . 2. kemampuan literasi dapat
https://repositori.kemdikbud.go.id/22599/
dilakukan melalui kegiatan
1/Panduan_Penguatan_Literasi_dan_Numer
asi_di_Sekolah_bf1426239f.pdf diperpustakaan sekolah,
perpustakaan kota/daerah,
MenurutAhmad Syaifuddin (2022) Keahlian taman bacaan masyarakat, atau
untuk melakukan literasi ditingkatkan sudut baca kelas
melalui pembelajaran yang diajarkan oleh 3. Siswa harus lebih banyak belajar
pendidik di sekolah maupun para orang tua dirumah jika waktu disekolah
ketika berada di rumah untuk meningkatkan sangat terbatas
kapasitas diri secara mandiri dan 4. Siswa harus bisa belajar mencari
memperluas diri dengan memanfaatkan alternatif dalam memahami
teknologi informasi dan komunikasi. pembelajaran terkait dengan
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

https://bajangjournal.com/index.php/JOEL/ literasi dan numerasi


article/download/2764/2148/5707

Buku :
Literasi sains sangat penting ditanamkan
sejak dini. Hal ini bertujuan untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dalam
berbagai situasi termasuk dalam
menghadapi berbagai tentangan hidup di
era global ini. Selain itu, dengan literasi
sains siswa akan berfikir lebih kritis.
(Mengabdi demi meningkatkan kualitas
literasi dan numerasi ; KKN kelompok 8
Universitas Pendidikan Indonesia
;2022;261)
https://www.google.co.id/books/edition/
Mengabdi_demi_Meningkatkan_Kualitas_Li
te/ynpYEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ku
rangnya+pemahaman+peserta+didik+terka
it+materi+literasi+dan+numerasi&pg=PA15
0&printsec=frontcover
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Pengembangan kemampuan literasi


melalui kegiatan diperpustakaan sekolah,
perpustakaan kota/daerah, taman bacaan
masyarakat, atau sudut baca kelas dengan
berbagai kegiatan antara lain :
a. Membaca buku dengan nyaring,
membaca dalam hati, membaca
bersama, membaca terpandu,
menonton filem pendek atau membaca
teks visual/digital (materi dari internet)
b. Peserta didik merespon teks
(cetak/visual/digital), fiksi dan non
fiksi, melalui beberapa kegiatan
sederhana seperti menggambar,
membuat peta konsep, berdiskusi dan
berbincang tentang buku.
(Pembelajaran literasi : Strategi
meningktkan literasi matematika,
sains, membaca, dan menulis ; Yunus
Abidin dkk; 2017;282)
https://www.google.co.id/books/editio
n/Pembelajaran_Literasi/M_UrEAAAQ
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

BAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Kurangnya+pe
mahaman+peserta+didik+terkait+mate
ri+literasi+dan+numerasi&printsec=fro
ntcover

Hasil wawancara :
1. Kepala Sekolah :
Siswa harus bisa belajar mencari
alternatif dalam memahami
pembelajaran terkait dengan literasi
dan numerasi (Dito, S. Ag, Kepala
Sekolah SMK Dharma Maitreya)

2. Guru :
Literasi numerasi bukan hanya
pengetahuan tentang perhitungan
dan rumus, kemampuan literasi
numerasi juga termasuk
keterampilan menerapkan konsep
dalam bertindak, memecahkan
suatu masalah di kehidupan nyata
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

sehari-hari. (Lidiya Syafari, S. Pd.


Gr, Guru Bahasa Indonesia SMK
Dharma Maitreya)

3. Taman Sejawat :
Siswa harus lebih banyak belajar
dirumah jika waktu disekolah
sangat terbatas (Suci Rahmadayanti,
S.Akun ; Kajur Akuntansi SMK
Dahrma Maitreya)

4. Pengawas Sekolah :
Kemampuan literasi numerasi setiap
siswa sangat berbeda. Berarti
pengetahuan dan kecakapan dalam
memperoleh, menafsirkan,
menerapkan berbagai macam huruf
dan simbol dan sebaginya juga
sangatlah berbeda. (Dr. Husain
Putra, M.Pd)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

5. Pakar :
Sebagian besar siswa juga mulai
kurang berminat dalam membaca
karena dianggap kurang menarik
(Emy Nurhayati, S. Pd. Gr : Guru
Penggerak)

Sebagian peserta didik Litertur : Berdasarkan hasil kajian literatur dan


5 belum mampu Menurut penelitian Rizki Prtamam Dalaman wawancara, maka dapat disimpulkan
memahami cara dan Junaidi;2022) Penyebab peserta didik penyebab sebagain peserta didik belum
menjawab soal HOTS tidak mengerti perintah soal HOTS karena mampu memahami cara menjawab
pada materi peserta didik terbiasa mengerjakan soal pada soal HOTS adalah :
menganalisa jenis- level MOTS dan LOTS sehingga hal ini yang 1. karena peserta didik terbiasa
jenis bahaya ditempat menyebabkan peserta didik kesulitan saat mengerjakan soal pada level
kerja pada dihadapkan dengan soal yang memerlukan MOTS dan LOTS
matapelajaran K3LH kemampuan berfikir tingkat tinggi. 2. kurang terlatih dalam
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/na menyelesaikan soal-soal
ra/article/download/12/13 kontekstual, menuntut
penalaran, ar-gumentasi dan
kreativitas dalam
meyelesaikannya
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Menurut penelitian Tri Nuraini ; 2022) 3. Karena guru kurang profesional


Salah satu faktor penyebabnya antara lain 4. Untuk melatih HOTS sebaiknya
karena peserta didik di Indonesia kurang penilaian lebih banyak diberikan
terlatih dalam menyelesaikan soal-soal dalam bentuk uraian
kontekstual, menuntut penalaran, ar- 5. Rendahnya kemampuan guru
gumentasi dan kreativitas dalam dalam merancang soal HOTS
meyelesaikannya. 6. Sabaiknya siswa sering berlatih
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal dalam mengerjakan soal HOTS,
-penelitian-pgsd/article/view/44430 tidak hanya pada saat ujian
semester saja.
Buku :
Karna motivasi belajar rendah dan kurang
mengenal masalah-masalah HOTS, kenapa?
Karena pembelajaran kita tidak meng-endorse
HOTS, kenapa? Karena guru kurang
profesional. (Problematika pendidikan ekonomi
; Suatu analisis filosofi dan kajian praktis ;
Prof. Dr. Wahjoedi, ME, dkk ; 2022 ;29)
https://www.google.co.id/books/edition/Probl
ematika_Pendidikan_Ekonomi_Suatu_An/g7F
2EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=penyebab+pes
erta+didik+belum+mampu+menjawab+soal+ho
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

ts&pg=PA29&printsec=frontcover

Penilaian untuk SMA sebaiknya lebih banyak


menilai keterampilan tingkat tinggi / High
Order Thinking Skill (HOTS) yaitu berbentuk
soal yang memiliki tingkatan berfikir
menganalisis, mengevaluasi, sampai ke
mencipta. Untuk melatih HOTS sebaiknya
penilaian lebih banyak diberikan dalam
bentuk uraian ( Perencanaan pembelajaran;
Latifah Hanum;2017; 240)
https://www.google.co.id/books/edition/Pere
ncanaan_Pembelajaran/rpLPDwAAQBAJ?hl=id
&gbpv=1&dq=penyebab+peserta+didik+belum+
mampu+menjawab+soal+hots&printsec=frontc
over
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Hasil wawancara :
1. Kepala Sekolah :
Peserta didik tidak terlatih dan terbiasa
mengerjakan soal HOTS terkait, karena
guru selalu menampilkan soal MOTS
dan LOTS, sehingga menyebabkan
peserta didik kesulitan menjawab
pertanyaan yang memiliki kemampuan
berfikir tingkat tinggi. (Dito, S. Ag,
Kepala Sekolah SMK Dharma Maitreya)

2. Guru :
Rendahnya kemampuan guru dalam
merancang soal HOTS juga
mempengaruhi dalam pembuatan soal
HOTS untuk materi pembelajaran(Lidiya
Syafari, S. Pd. Gr, Guru Bahasa
Indonesia SMK Dharma Maitreya)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

3. Taman Sejawat :
Peserta didik hanya menemukan soal
HOTS saat ujian semester saja,
sehingga peserta didik kurang terlatih
untuk mengerjakan soal HOTS.
Sebaiknya soal HOTS diterapkan dalam
tugas harian, ulangan harian. (Suci
Rahmadayanti, S.Akun ; Kajur
Akuntansi SMK Dahrma Maitreya)

4. Pengawas Sekolah :
Salah satu kemampuan guru yang
harus dimiliki dan menjadi bagian yang
paling penting adalah kemampuan
membuat dan mengembangkan alat
evaluasi hasil belajar peserta didik, hal
ini terkait dengan pembuatan soal
HOTS (Dr. Husaini Putra, M.Pd)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

5. Pakar :
Peserta didik tidak memahami materi
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru, sehingga peserta didik kesulitan
memahami soal HOTS terkait materi
yang disampaikan dikelas (Emy
Nurhayati, S. Pd. Gr : Guru Penggerak)

6 Peserta didik belum Literatur: Berdasarkan hasil kajian literatur dan


maksimal dalam Menurut penelitian Ira Dianti;2023) wawancara, maka dapat disimpulkan:
pemanfaatan Penggunaan smartphone terhadap fokus 1. Kurangnya pemahan peserta
pembelajaran belajar berdampak positif dan negatif. didik dalam menggunakan media
berbasis IT pada Dampak positifnya, penggunaan smartphone pembelajaran melalui
materi menganalisa menjadikan belajar lebih mudah dan gawai/gadget
jenis-jenis bahaya menyenangkan sehingga durasi belajar 2. Kuranya ketertarikan peserta didik
ditemapat kerja pada menjadi lebih lama dan ketahanan belajar terhadap materi yang di pelajari
matapelajaran K3LH peserta didik tetap baik. Dampak negatifnya, 3. Tingginya minat peserta didik
fokus belajar belajar peserta didik lemah dalam bermain game atau sekedar
ditandai dengan peserta didik kurang tekun, berselancar di dunia maya
kurang ulet, dan kurang termotivasi untuk 4. Kurangnya perhatin guru terhadap
belajar. peserta didik pada saat
https://ejournal.mandalanursa.org/index.ph pembelajaran dengan
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

p/JUPE/article/download/5303/3899 menggunakan gadget

Menurut Hasil observasi (Novita ahmad,


Rosman Ilato, Boby R. Payu;2020)
menunjukan bahwa banyak peserta didik
yang menggunakan gadget untuk
memperoleh bahan bahan yang menunjang
pembelajaran. Misalnya mencari tambahan
materi, mengerjakan tugas sekolah, serta
mengakses informasi yang mereka butuhkan.
Namun hasil observasi juga menunjukan
bahwa masih ada peserta didik Ketika berada
di dalam kelas peserta didik selalu
menggunakan gadget untuk bermain game,
chating, serta facebook tanpa memperhatikan
penjelasan dari guru.Ketika guru menegur,
peserta didik hanya meletakkan gadgetnya
sebentar di dalam laci meja lalu kemudian
bermain gadget lagi. Penggunaan gadget saat
jam pembelajaran tidak baik untuk peserta
didik, karena dapat mengganggu ketika guru
sedang menerangkan materi yang seharusnya
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

diperhatikan oleh peserta didik. Peserta didik


menjadi tidak peka terhadap pembelajaran,
peserta didik hanya lebih fokus di gadget dan
tidak memperhatikan pembelajaran yang
berlangsung. Hal ini berdampak pada minat
belajar peserta didik yang masih rendah
terlihat dari para peserta didik yang sering
keluar masuk kelas saat pembelajaran
berlangsung, berbicara dengan teman sebelah
tanpa memperhatikan penjelasan guru.
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jej/articl
e/download/5464/2139

Buku :
Penggunaan teknologi dalam pendidikan
membawa dampak negatif yang perlu
diperhatika. Gangguan perhatian,
kecanduan, ketidakseimbangan interaksi
sosial, kesanjangan digital dan masalah
keamanan dan privasi adalah beberapa
damapak negatif yang dapat terjadi. Oleh
karena itu, perlu adanya kesadaran dan
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

pengaturan yang tepat dalam penggunaan


teknologi untuk meminimalkan damapak
negatif dan memastikan penggunaannya yang
efektif dan bertanggung jawab. ( Manajemen
Pendidikan ; Mawaddah, M. Pd, dkk ; 2023
;145)
https://www.google.co.id/books/edition/MA
NAJEMEN_PENDIDIKAN/42_EEAAAQBAJ?hl
=id&gbpv=1&dq=dampak+negatif+pemanfaata
n+teknologi+dalam+pembelajaran&pg=PA145
&printsec=frontcover

Guru pada era milinial harus bekerja lebih


keras, karna aiawa lebih susah untuk belajar.
Selain itu peserta didik lebih banyak bermain
gadget dari pada belajar karena bermain
gadget lebih menyenangkan daripada belajar.
Seiring dengan perkembangan zaman, pada
saat pembelajaran berlangsung guru harus
bisa kreatif dalam melaksanakan
pembelajaran dikelas. ( Peran Guru Dalam
Memebentuk Karakter Peserta didik ; Nella
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

Agustin dkk ;2021; 433


https://www.google.co.id/books/edition/Pera
n_Guru_dalam_Membentuk_Karakter_Sisw/N
js1EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1

Hasil wawancara :
1. Kepala Sekolah :
belum meratanya
sarana/infrastruktur yang
mendukung pemanfaatan teknologi
dalam pembelajaran di samping
ketidaksiapan sumber daya manusia
untuk melaksanakan pemanfaatan
teknologi secara terintegrasi dalam
pembelajaran. (Dito, S. Ag, Kepala
Sekolah SMK Dharma Maitreya)

2. Guru :
Guru jarang menerapan
pembelajaran berbasis TPACK di
kelas sehingga peserta didik kurang
paham penggunaan teknologi di
kelas. Padahal pemanfaatan media
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

pembelajaran yang berbasis TPACK


akan membantu dalam
meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam menguasai materi
pembelajaran (Lidiya Syafari, S. Pd.
Gr, Guru Bahasa Indonesia SMK
Dharma Maitreya)

3. Taman Sejawat :
Guru harus tegas terhadap peserta
didik pada saat penggunaan gedget
di jam pembelajaran, sehingga
peserta didik merasa takut untuk
melihat gedget dengan tujuan selain
pembelajaran. Sehingga peserta
didik bisa memahami penggunaan
teknologi dalam pembelajaran secara
mandiri. (Suci Rahmadayanti, S.
Akun ; Kajur Akuntansi SMK
Dharma Maitreya )
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

4. Pengawas Sekolah :
Guru harus merubah total metode
atau model pembelajaran agar lebih
kreatif dan inovatif, sehingga
pembelajaran tidak membosankan
dan peserta didik tertarik dengan
materi atau tugas yang
diperintahkan oleh guru, sehingga
peserta didik berusaha
menggunakan gedget untuk
pembelajaran. (Dr. Husaini Putra,
M.Pd)
Masalah yang telah
N diidentifikasi (di salin
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
o dari masalah yang
berada di LK1.1)

5. Pakar :
Kurangnya literasi digital peserta
didik. Banyak peserta didik yang
pandai menggunakan gawai atau
gadget, tetapi hanya untuk barmain
game atau sekedang berselancar di
dunia maya. Mereka kurang
memahami manfaat dari gawai
tersebut untuk belajar sendiri
dirumah (Emy Nurhayati, S. Pd. Gr:
Guru Penggerak)
 Dokumentasi Wawancara Narasumber :
a. Kepala Sekolah SMK Dharma Maitreya ( Dito, S. Ag)

Gambar : Chat mohon izin untuk Gambar : Balasan chat isi wawancara
mengisi draf wawancara
b. Guru SMK Dharma Maitreya (Lidiya Syafari, S. Pd. Gr)

Gambar : Chat mohon izin untuk Gambar : Balasan chat isi wawancara
mengisi draf wawancara
c. Teman Sejawat (Suci Rahmdhayanti, S. Akun, Kajur Akuntansi)
d. Pengawas (Bapak Dr. Husaini, M. Pd)

Gambar : Chat mohon izin untuk wawancara dan dibalas melalui WhatsApp
e. Pakar ( Emy Nurhayati, S. Pd. Gr, Guru penggerak)

Gambar : Chat mohon izin untuk wawancara dan dibalas melalui WhatsApp

Anda mungkin juga menyukai