Laporan Rancangan Inovasi
Laporan Rancangan Inovasi
“CEMILAN PIRINGKU”
CEGAH IBU HAMIL ANEMIA DENGAN ISI PIRINGKU
Disusun oleh:
Mailan Fardilla
NIM.PO.62.24.2.23.920
Koordinator MK
Praktik Kebidanan Komunitas dalam Konteks Continuity Of Care
(Mailan Fardilla)
NIM.PO.62.24.2.23.920
RANCANGAN INOVASI
“CEMILAN PIRINGKU”
CEGAH IBU HAMIL ANEMIA DENGAN ISI PIRINGKU
A. PENDAHULUAN
Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat
besi, defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor
bawaan dan perdarahan. Di negara sedang berkembang 40% anemia
disebabkan karena defisiensi zat besi yang dikenal dengan istilah anemia
gizi besi. Pola makan yang miskin zat gizi besi, tingginya prevalensi
kecacingan, dan tingginya prevalensi malaria di daerah endemis merupakan
faktor-faktor yang sering dikaitkan dengan tingginya defisiensi besi di
negara berkembang.
Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh berbagai faktor yaitu ibu hamil
yang kurang energy kronis (LILA kurang dari 23,5 cm), persalinan jarak
dekat, tingkat sosial ekonomi yang rendah, kepatuhan mengonsumsi tablet
Fe, keragaman konsumsi pangan dan pantangan makanan (Dewi, 2021).
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat- zat gizi dapat dibedakan antara gizi buruk, kurang baik dan
lebih. (Almatsier. 2020). Selama hamil di programkan penatalakasanaan gizi
ibu hamil yang bertujuan untuk mencapai status gizi ibu yang optimal
sehingga ibu menjalani kehamilan yang aman, melahirkan bayi dengan
potensi fisik dan mental yang baik. Salah satu zat gizi yang dibutuhkan
selama kehamilan adalah tambahan gizi dalam bentuk vitamin dan mineral
yang sangat diperlukan.
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus
dikonsumsi selama masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu
hamil itu sendiri, kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan.
Kebutuhan gizi pada saat kehamilan mengalami peningkatan hingga 68%
dibandingkan dengan sebelum hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi
mengalami peningkatan kebutuhan namun yang seringkali kekurangan
adalah energi, protein dan berbagai mineral contohnya zat besi. Pemenuhan
kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting, maka jika kebutuhannya tidak
terpenuhi akan menghambat pertumbuhan ibu dan janin sekaligus
menyebabkan berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi pada ibu
hamil yaitu KEK dan anemia (Proverawati, 2020).
B. RUMUSAN MASALAH
“Anemia ibu hamil yang ada di wilayah kerja UPT. Puskesmas Bukit Hindu ?”
C. TUJUAN KEGIATAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan koordinasi antara bidan Posyandu dan kelas ibu hamil
yang ada di wilayah kerja dan ibu hamil anemia, meningkatkan pengetahuan
ibu hamil anemia tentang pentingnya penanganan anemia salah satunya
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang.
b. Tujuan Khusus
Tablet Tambah Darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi
adalah mineral penting untuk tubuh manusia karena berperan dalam
pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang berfungsi
mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon
dioksida dari seluruh tubuh kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan. Sel darah
merah yang sehat dan cukup hemoglobin penting bagi kesehatan umum karena
membantu memastikan pasokan oksigen yang cukup ke semua bagian tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana tubuh
memiliki jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang rendah, yang dapat
mengakibatkan gejala seperti kelelahan, lemas, pusing, dan penurunan daya tahan
tubuh.
Suplemen zat besi seperti Tablet Tambah Darah sering direkomendasikan oleh
tenaga medis jika seseorang memiliki kekurangan zat besi atau risiko anemia.
Namun, penggunaan suplemen zat besi sebaiknya diarahkan oleh dokter atau ahli
gizi. Konsumsi zat besi dalam bentuk suplemen perlu diperhatikan dengan
cermat, karena terlalu banyak zat besi dapat memiliki efek samping dan risiko
tertentu, terutama jika tidak sesuai dengan kebutuhan individu pada (Dina, 2023).
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil dengan janin tunggal adalah antara
1000mg selama hamil atau sekitar 200-300%.Banyak ibu hamil yang minum
tablet besi tetapi masih mengalami anemia, karna berbagai sebab, termasuk ibu
yang tidak mengerti cara mengkonsumsi tablet besi. Fe sebaiknya diminum
setelah makan, tidak boleh diminum bersamaan dengan minum suplemen
kalsium atau minum susu, kopi, teh karena akan mengganggu penyerapan zat
besi karena dapat mengikat Fe dan mengurangi penyerapan (Agustin, 2020).
Ibu membutuhkan lebih banyak zat besi selama kehamilan dari biasanya. Untuk
janin tunggal, asupan zat besi harian yang direkomendasikan selama kehamilan
adalah 200– 600 mg untuk memenuhi pertumbuhan massa sel darah merah, 200–
370 mg tergantung berat lahir, 150–200 mg untuk kehilangan eksternal, 30– 170
mg untuk tali pusat, dan 90-130 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat
persalinan. Dengan demikian, jumlah total zat besi yang dibutuhkan selama
kehamilan adalah 800 mg, dengan 300 mg dibutuhkan untuk janin dan plasenta
dan 500 mg dibutuhkan untuk eritropoiesis (Misriani M, 2022).
Wanita hamil membutuhkan rata- rata 3,5 hingga 4 mg zat besi per hari.
Kebutuhan zat besi untuk setiap trimester adalah sebagai berikut:
1. Trimester pertama, mebutuhan zat besi 1 mg setiap hari dan ditambah 30-
40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.
2. Trimester kedua, mebutuhan zat besi 5 mg setiap hari dan ditambah 300 mg
untuk sel darah merah dan 115 mg untuk konsepsi.
3. Trimester ketiga, mebutuhan zat besi kurang lebih 5 mg setiap harinya dan
ditambah 150 mg untuk sel darah merah dan 223 mg untuk konsepsi
d. Sumber Fe
Zat besi tidak hanya terdapat pada tablet Fe saja, tetapi juga terdapat pada
makanan (CN, 2013). Nilai besi dalam makanan (mg/100 gram):
Suplemen zat besi oral dapat menyebabkan efek samping gastrointestinal seperti
sakit perut, mual, muntah, dan diare pada beberapa orang. Suplemen zat besi dapat
menyebabkan sembelit pada beberapa wanita. Mual saat hamil merupakan
fenomena fisiologis yang disebabkan oleh aksi hormon. Selain itu, wanita hamil
mungkin mengalami mual sebagai efek samping dari mengonsumsi suplemen zat
besi. Mual pada ibu hamil cenderung lebih sering mengalami mual dibandingkan
dengan ibu hamil yang tidak pernah mengalami mual sebelumnya. Walaupun
tablet besi diminum oleh ibu hamil, masih belum pasti apakah ibu hamil
mengkonsumsi tablet besi sehingga menyebabkan ketidakpatuhan minum tablet
besi (Rahmat Bakhtiara, 2021).
Mengenai keluhan efek samping tablet Fe, ada beberapa pendekatan yang
direkomendasikan :
1. Alangkah baiknya tablet Fe di minum pada saat sebelum tidur atau malam
hari karena dapat mengurangi rasa mual.
2. Meskipun meminum tablet Fe saat atau tepat setelah makan juga dapat
membantu mengatasi sensasi mual, akan tetapi hal itu dapat menyebabkan
lebih sedikit zat besi yang diserap.
a. Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang
keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Empat Pilar tersebut adalah:
1) Mengonsumsi anekaragam pangan
2) Membiasakan perilaku hidup bersih
3) Melakukan aktivitas fisik
4) Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
b. Pengertian Isi Piringku
Isi piringku sejak tahun 2014 Kementerian Kesehatan memperkenalkan Piring
Makanku,Contoh Sajian Sekali Makan (Permenkes Nomor 41 tahun 2014
tentang Pedoman Gizi Seimbang). Visualisasi Piring Makanku selanjutnya
disempurnakan menjadi Isi Piringku yang merupakan penjelasan lebih lanjut
dari Pedoman Gizi Seimbang, menggambarkan mengenai 20 bagaimana
menerjemahkan pembagian kelompok makanan ke dalam piring makanku
untuk setiap kali makan (Persagi, 2020). Isi Piringku dibuat untuk
memudahkan setiap orang dalam mempraktikkan gizi seimbang dalam setiap
kali makan. Isi Piringku dimaksudkan sebagai panduan yang menunjukkan
proporsi makanan dari setiap kelompok makanan dalam satu piring. Piring
makan sebaiknya diisi dengan makanan sumber karbohidrat protein vitamin
dan mineral. Hal ini dikarenakan tidak ada satupun jenis makanan yang
mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjadi sehat.
Visual isi piringku mengajarkan istilah separuh (50%) dari piring dengan
sayur dan buah dan separuh (50%) lagi dengan makanan pokok dan lauk pauk
(Persagi, 2020).
c. Anjuran Isi Piringku Sebagai panduan makanan seimbang dan sehat
1) Setengah porsi piring makan terdiri dari sayur dan buah. 2/3 sayur-
sayuran dan 1/3 buah-buahan.
2) Setengah porsi piring makan terdiri makanan pokok (karbohidrat) dan
lauk pauk (protein). Porsi dari karbohidrat dan biji-bijian 2/3 serta protein
hewani dan nabati 1/3 (Kemenkes RI, 2014).
d. Makanan Pokok
Makanan pokok adalah pangan yang mengandung karbohidrat yang sering
dikonsumsi atau telah menjadi bagian dari budaya makan berbagai etnik di
Indonesia sejak lama. Makanan pokok beragam, sesuai dengan keadaan
tempat dan budaya serta kearifan lokal, contoh beras, jagung, singkong, ubi,
talas, sagu dan produk olahannya seperti roti, pasta, mie dan lain sebagainya.
Contoh porsi isi piringku untuk makanan pokok sekali makan (2/3 dari 1/2
piring):
Makanan pokok: nasi dan penukarnya 150 gram nasi = 3 centong nasi 21
3 buah sedang kentang (300 gram) 1 ½ gelas mie kering (75 gram) Syarat
makanan dijadikan makanan pokok adalah
e. Lauk Pauk
Lauk pauk terdiri dari pangan sumber protein hewani dan nabati.
Lauk hewani : daging (sapi, kambing, dan lain-lain), unggas (ayam,
bebek, dan lain-lain), ikan termasuk hasil laut, telur, susu dan hasil
olahannya. 1) Lauk hewani, 75 g Ikan kembung = 2 potong sedang ayam
tanpa kulit (80g) = 1 butir ayam ukuran besar (55 g) = 2 potong daging
sapi sedang (70 g)
lauk nabati berupa tahu, tempe, kacang-kacangan (kacang tolo, kacang
merah, kacang tanah, kacang hijau, dan lain-lain).Lauk nabati, 100 g tahu
= 2 potong sedang tempe (50 g)
Sumber pangan protein hewani dan nabati masing-masing mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangan. Lauk hewani mempunyai asam
amino yang lebih lengkap dan mudah diserap tubuh. Kekurangannya,
jumlah kolesterol dan lemaknya lebih tinggi serta harganya relatif mahal.
Biasanya kandungan kolesterol dan lemah jenuh yang tinggi sering
ditemui pada daging dan sedikit pada ikan.
f. Sayur - Sayuran
Merupakan sumber vitamin, mineral dan serat. Sebagian vitamin dan mineral
yang terkandung dalam sayuran berperan sebagai anti oksidan. Beberapa
sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu, sementara
yang lainnya dapat dimasak dengan cara dikukus, direbus dan ditumis.
Contoh isi piringku untuk makan sayur sekali makan (1/3 dari 1/2 piring) :
Sayuran 150 gram sama dengan 1 mangkuk sedang.
g. Buah - Buahan
h. Buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin (vitamin A, B, B1, B6, C),
mineral dan serat pangan dan berperan sebagai anti oksidan.
Contoh isi piringku untuk makan buah sekali makan (1/3 dari 1/2 piring) :
150 gram pepaya sama dengan 2 potong sedang - 150 gram jeruk sama
dengan 2 buah jeruk sedang - Sama dengan 1 buah kecil pisang ambon.
i. Aktifitas Fisik
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot rangka
dan meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi. Dapat dilakukan di rumah,
di tempat kerja, di tempat umum, termasuk aktivitas fisik lain yang dilakukan
untuk mengisi waktu senggang sehari-hari. Dilakukan minimal 30 menit setiap
hari.
Jenis aktivitas fisik :
Aktivitas fisik ringan Contoh : berjalan santai, bekerja dengan komputer,
membaca, menulis, menyetir, melakukan pekerjaan rumah tangga
(mencuci piring, menyetrika, memasak).
Aktivitas fisik sedang Contoh : berjalan cepat, melakukan pekerjaan
rumah (mengepel lantai, membersihkan rumah, memindahkan perabot).
j. Minum Air 8 Gelas Sehari
Kandungan air dalam tubuh manusia sekitar 2/3 atau sekitar 60% - 70% dari
berat tubuh. Kekurangan konsumsi air dapat membuat dehidrasi atau
kekurangan cairan tubuh. Air putih merupakan minuman yang paling sehat
dan tidak berbahaya karena dibutuhkan oleh tubuh kita untuk menjaga
kesehatan. Syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak
berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbaha ya dan tidak
mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum. Manfaat minum air 8 gelas sehari
dapat memelihara fungsi ginjal, menghindari dehidrasi, mengurangi risiko
kanker kandung kemih, memperlancar pencernaan, perawatan kulit dan dapat
mengontrol kalori.
5. Media Penyuluhan
a. Media Penyuluhan
1) Pengertian Media Penyuluhan
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium
yang berarti perantara atau pengantar. Jadi, media adalah alat yang digunakan
pendidik untuk menyampaikan materi atau bahan pendidikan. Media
penyuluhan merupakan alat peraga yang digunakan dalam proses pendidikan
kesehatan untuk memperjelas pesan atau informasi kesehatan.
Edgar Dale membagi alat peraga menjadi 11 macam dan sekaligus
menggambarkan tingkat intensitas tiap-tiap alat tersebut ke dalam sebuah
kerucut seperti berikut
Kata-kata
Tulisan
Rekaman/Radio
Film
Televisi
Pameran
Fieldtrip
Demonstrasi
Sandiwara
BendaTiruan
BendaAsli
2) Tujuan Penggunaan
Media Tujuan penggunaan media dalam penyuluhan adalah sebagai alat bantu
dalam penyuluhan, menimbulkan perhatian, mengingatkan sampel tentang
pesan atau informasi kesehatan dan untuk menjelaskan fakta. Media atau alat
peraga digunakan berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan manusia ditangkap
melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk
menerima sesuatu pesan atau informasi kesehatan maka akan semakin jelas
dan semakin banyak pengetahuan yang diperoleh. Sehingga dapat dikatakan
bahwa media digunakan bertujuan untuk merangsang indra agar dapat
menerima pesan atau informasi kesehatan lebih banyak dan akan
mempermudah pemahaman sasaran.
Ibu hamil memerlukan asupan zat gizi yang seimbang. Gizi seimbang
adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teraturdalam
rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah
gizi.
Wanita hamil sangat sulit untuk mendapatkan cukup zat besi walaupun
telah mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi setiap hari.
Penyebab hal tersebut karena zat besi adalah salah satu nutrient yang
tidak dapat diperoleh dalam jumlah adekuat dari makanan yang
dikonsumsi selama hamil. Faktor faktor yang berkontribusi untuk
terjadinya anemia pada ibu hamil diantaranya umur, paritas, tingkat
pendidikan, status sosial ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe.
Salah satu upaya pencegahan dan penanganan anemia pada ibu hamil
diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap
menjadi positif melalui edukasi tentang kebutuhan gizi selama
kehamilan, periksa kehamilan minimal 6 kali selama hamil, pemberian
zat besi 90 tablet, cek Hb semester I dan III, segera memeriksakan diri
jika ada keluahan yang tidak biasa, penyediaan makanan yang sesuai
kebutuhan ibu hamil, meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu
hamil maupun keluarga dalam memilih, mengolah dan menyajikan
makanan serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan gizi.
- LCD,laptop,
undangan
- Konsumsi
G. RANCANGAN EVALUASI
1. Melakukan evaluasi mengenai pengetahuan ibu tentang materi yaitu
penanganan anemia pada ibu hamil dengan Isi Piringku, dengan melakukan
review materi, melakukan tanya jawab dan sesi diskusi pada saat kelas ibu
hamil, serta meminta ibu untuk menjelaskan kembali penanganan anemia ibu
Hamil cara pembagian Isi Piringku yang telah diberikan.
2. Rencana tindak lanjut akan di berikan Kembali ke pihak UPT. Puskesmas Bukit
Hindu
H. JADWAL PELAKSANAAN
Booklet 20 x Rp.29.000
Rp.580.000
Konsumsi/Snack 20 orang x Rp. 20.000
Rp. 400.000
Doorprize 3 orang x Rp.50.000
Rp. 150.000
Afrianti, D. and Gusrizal, S.Y. (2022) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Booklet Terhadap
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Protokol Kesehatan’, Maternal Child Health Care, 4(1), p. 644.
Available at: https://doi.org/10.32883/mchc.v4i1.2264.
Agustin, N. (2020) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM
MENGKONSUMSI TABLET FE DI WILAYAH PUSKESMAS.
Departemen Kesehatan RI (no date) ‘POSTER-C_1010.pdf’.
Dewi Fadhilah Sari (2020) ‘ANALISIS KEPATUHAN IBU HAMIL MENGONSUMSI TABLET
TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALISE’, Journal Balance, 7, p. 56.
Dina, L.A. (2023) ‘KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH (TTD) PADA IBU
HAMIL BERDASARKAN REGION’, Jurnal Bidan Pintar, 4, p. 32.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas (2022) Profil Kesehatan Gunung Mas, Profil kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (2023) Profil kesehatan provinsi Kalimantan Tengah
2023.
eva trisnawati andi (2023) ‘Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Ibu Hamil’, Jurnal Bidan
Cerdas, 5, p. 36.
Hidayati Agustiani (2021) ‘KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGONSUMSI TABLET
TAMBAH DARAH DI PUSKESMAS MUMBULSARI’, Jurnal Bidan Cerdas, 1(23), p. 130.
Kementerian Kesehatan RI (2017) ‘KONSEP ISI PIRINGKU’, p. 30. Available at:
www.kesmas.kemkes.go.id.
Kumalasari, R. (2021) ‘Penguatan Kader Kesehatan Melalui Edukasi Gizi Dalam Mengatasi Anemia
Pada Ibu Hamil’, Pengembangan Dan Pengorganisasian Masyarakat, (70200119026), pp. 2013–
2015.
Larasajeng Permata Sari (2020) ‘Kepatuhan konsumsi tablet fe pada ibu hamil’, journal midwife,
14(47), pp. 113–118. Available at: https://doi.org/10.36082/qjk.v14i2.103.
MAHARANI, E.A. and APRILINA, H.D. (2020) ‘Pengaruh Pemberian Booklet “Piring Untuk Bumil”
Tentang Gizi Seimbang Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester I’, Jurnal
Ilmiah Kesehatan Keperawatan, 16(1), p. 103. Available at:
https://doi.org/10.26753/jikk.v16i1.434.
Malla Avila, D.E. (2022) ‘PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA, KEPATUHAN KONSUMSI
TABLET FE, DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL’,
Journal of Healthcare Technology and Medicine, (8.5.2017), pp. 2003–2005.
58
Misriani M (2022) ‘HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN
KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK
KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN’, Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7, p. 69.
Nasution, N.I. and Nikanti, I.P. (2024) ‘Peningkatan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil
Melalui Peran Tenaga Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Asahan’, Jurnal
sevaka, 2(1), p. 7.
Purnamasari, F., Nurjanah, S. and Rahajeng, P. (2020) ‘Pengaruh Edukasi Menggunakan Booklet
Anemia Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Konsumsi Tablet Fe Di
Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan Kota Surakarta’, pp. 6–10. Available at:
https://www.mendeley.com/catalogue/3c398126-e2cb-3369-a126-469b04311a45/?
utm_source=desktop&utm_medium=1.19.5&utm_campaign=open_catalog&userDocumentId=
%7Bbde74937-324c-39e1-a0b6-1abf1aa97ec4%7D.
Rahmat Bakhtiara (2021) ‘HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL
ANEMIA DALAM MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS’, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan (JPKMK), 8(May 2019), pp.
78–88.
Salulinggi, A., Asmin, E. and Titaley, C.R. (2021) ‘Hubungan Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Hamil
Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Di Kecamatan Leitimur Selatan Dan
Teluk Ambon’, Jurnal Riset Kesehatan Masyarakat, 6(1), pp. 229–236.
Septi Kurniawati (2023) ‘PENGARUH KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH
DAN POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER II
DI WILAYAH KERJA’, Jurnal of comrehensive sceience, 2(1), pp. 368–376.
Sonia Noptriani (2021) ‘FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KONSUMSI
TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL’, Jurnal Bidan Cerdas, 2(13), p. 127.
Sukmawati, Mamuroh, L. and Nurhakim, F. (2020) ‘Pengaruh Edukasi Pencegahan dan Penanganan
Anemia Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil’, Jurnal Keperawatan BSI, VII(1), pp. 42–
47.
Wahidmurni (2020) ‘PENGARUH EDUKASI MEDIA BOOKLET GIZI SEIMBANG TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL’, Jurnal Bidan Mandiri, 05, pp. 2588–2593.
58