Anda di halaman 1dari 4

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
Nama : Tintin Sadiah

NIM : 857515055

Latihan Uji Kompetensi 1 PKR


Jawaban no. 1
Pembelajaran kelas rangkap menjadi semakin relevan di era digital ini karena beberapa alasan:
Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya: Dalam konteks keterbatasan sumber daya, khususnya
jumlah guru yang tersedia, pembelajaran kelas rangkap memungkinkan untuk memaksimalkan
penggunaan tenaga pengajar. Dengan satu guru mengajar dua kelas, sekolah dapat menghemat
biaya dan mengoptimalkan manfaat dari keberadaan guru.
Contoh kasus: Sebuah sekolah di daerah pedesaan memiliki keterbatasan guru. Untuk
memastikan semua siswa mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas, sekolah tersebut
menerapkan pembelajaran kelas rangkap, di mana satu guru mengajar dua kelas secara
bergantian. Hal ini memungkinkan sekolah untuk menyediakan pendidikan yang baik bagi semua
siswa meskipun dengan sumber daya yang terbatas.
Dengan pembelajaran kelas rangkap, sekolah dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan
sumber daya manusia dan memastikan bahwa setiap siswa tetap mendapatkan perhatian yang
cukup dalam proses pembelajaran, meskipun dalam situasi keterbatasan.

Jawaban no. 2
Prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap adalah:
1. Fleksibilitas: Guru harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan dua kelas yang
berbeda, termasuk pemahaman akan kebutuhan belajar siswa dan kemampuan untuk
menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing
kelas.
Contoh: Seorang guru kelas rangkap mengajarkan matematika di dua kelas yang berbeda. Dia
menyadari bahwa satu kelas memiliki pemahaman yang lebih baik tentang konsep pecahan,
sementara kelas lain membutuhkan lebih banyak waktu dan bantuan dalam memahami topik
tersebut. Guru tersebut menggunakan pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan materi
pecahan, memberikan lebih banyak latihan kepada kelas yang membutuhkan, sementara kelas
lain diberikan tantangan tambahan untuk memperdalam pemahaman mereka.
2. Pengelolaan Waktu yang Efisien: Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik untuk
memastikan bahwa waktu pengajaran untuk setiap kelas sesuai dengan kebutuhan, sambil
memastikan bahwa semua materi pelajaran tercakup.
Contoh: Seorang guru kelas rangkap memiliki 90 menit untuk mengajar dua kelas yang berbeda.
Dia merencanakan pembagian waktu yang rinci untuk setiap kelas, termasuk waktu untuk
memperkenalkan materi, kegiatan kelompok, diskusi, dan evaluasi. Dengan pengaturan waktu
yang efisien, guru dapat memastikan bahwa semua siswa mendapatkan pengalaman
pembelajaran yang seimbang dan bervariasi.
3. Dukungan Kolaboratif: Kolaborasi antara guru, siswa, dan staf sekolah lainnya sangat penting
dalam pembelajaran kelas rangkap. Dukungan dari berbagai pihak dapat membantu guru dalam
menyediakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.
Contoh: Seorang guru kelas rangkap bekerja sama dengan rekan kerja lainnya, termasuk guru
bimbingan dan konseling, untuk memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang mungkin
mengalami kesulitan belajar atau masalah pribadi. Mereka menyediakan waktu tambahan untuk
mendengarkan dan memberikan saran kepada siswa yang membutuhkan, serta
mengkoordinasikan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan siswa secara keseluruhan.
Dengan mendasarkan pembelajaran kelas rangkap pada prinsip-prinsip ini, guru dapat
memberikan pengalaman pembelajaran yang bermakna dan efektif bagi semua siswa, meskipun
dalam situasi yang menantang.

Jawaban no. 3
Model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 adalah model pembelajaran yang
menggabungkan dua kelas sekaligus, di mana satu kelas menjadi pembelajaran utama (kelas 221)
dan kelas lainnya menjadi pembelajaran tambahan atau penguatan (kelas 222). Konsep ini
memungkinkan untuk penyesuaian pembelajaran berdasarkan tingkat pemahaman dan kebutuhan
siswa.
Contoh penerapan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 dalam Kurikulum 2013 dapat
dilakukan dengan mengintegrasikan tema-tema pembelajaran kurikulum tersebut ke dalam kedua
kelas tersebut. Berikut adalah contohnya:

Tema: "Kelestarian Lingkungan"


(Pembelajaran Utama):
Guru menjelaskan konsep dan pentingnya kelestarian lingkungan kepada siswa.
Siswa belajar tentang dampak kerusakan lingkungan dan cara-cara untuk melestarikannya
melalui diskusi, presentasi, atau kegiatan kelompok.
Siswa melakukan penelitian tentang spesies tanaman atau hewan yang terancam punah dan
menghasilkan proyek untuk mengedukasi masyarakat sekitar.
(Pembelajaran Tambahan):
Guru membimbing siswa yang membutuhkan pemahaman tambahan tentang konsep-konsep
lingkungan dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan.
Siswa yang memiliki kesulitan belajar diberikan bantuan tambahan, seperti tutoran atau
pengulangan materi.
Siswa-siswa yang sudah mahir dalam konsep-konsep lingkungan diberikan tugas-tugas yang
lebih menantang, seperti membuat makalah tentang solusi inovatif untuk masalah lingkungan.
Dengan demikian, model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 memungkinkan adanya
penyesuaian pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman
siswa dalam menghadapi tema-tema yang diajarkan dalam Kurikulum 2013, seperti kelestarian
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai