Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL I

(PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP)

Oleh :

DIANA PUSPITA SARI (858181102)

TUTOR

HABIBATUL IMAMAH, M.Pd.

S1 PGSD BI
UT UPBJJ SURABAYA
POKJAR MANGGA BOJONEGORO
2024
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap 27
perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara
ambil di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan 20
berikan contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh 14
penerapannya disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
JAWABAN

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan– tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru. Namun, guru perlu terlebih
dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum diperkenalkan
dengan model pembelajaran kelas rangkap.
Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yang saat ini melaksanakan
program rintisan pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di
Kecamatan ngasem. Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah
terpencil dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan
guru atau ruang kelas. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan
pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi beragam.
2. Prinsip– prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
a. Prinsip Umum Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain:
1) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru. Dalam hal ini
guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang yang
unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yanglainnya untuk
mampu mencapai perkembangan yang maksimum.
2) Membangkitkan motivasi belajar murid. Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi
sangat penting dimiliki oleh setiap muriddalam belajar. Motivasi mampu menjadi
energi dan penyemangat yang dapatmenggerakkan murid untuk belajar, yakni
mengalami perubahan perilaku dari tidaktahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR
harus senantiasa memotivasi murid– muridnya untuk mau belajar baik dengan
kehadiran gurunya maupun tanpa gurudengan belajar secara mandiri.
3) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha
mengaktifkanmurid. Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR
guru harus membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses
belajarmandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana
yanghangat, menyenangkan, dan menarik.
b. Prinsip khusus dalam PKR ada 4 prisip, antara lain :
1) Keserempakan kegiatan pembelajaran Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi
secara serempak atau bersamaan.Kegiatan trsebut harus memiliki makna, artinya
kegiatan itu harus sesuai dengankebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang sesuai
dengan kurikulim.
2) Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan
lamanya kegiatan pembelajaran berlangsungmenentukan tinggi rendahnya kadar
Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidakmember toleransi pada banyaknya
WKA yang hilang karena guru tidak terampilmengelola kelas. Oleh karena itu, guru
PKR harus pandai– pandai dalam mengelolakelas karena guru mengajar lebih dari
satu tingkatan kelas.
3) Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan Guru PKR haru selalu
berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untukmembangkitkan motivasi
muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepadamuridnya. Kita ketahui
bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saatyang bersamaan. Peran
guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guruselalu berada bersama
mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukantindakan pengelolaan,
seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempatduduk, member
petunjuk dengan jelas.
4) Pemanfaatan sumber secara efisien Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan
berbagai jenis sumber secara efisien.Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan
yang ada di sekolah. Guru juga dapatmenunjuk murid yang pandai sebagai tutor
sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi
(WKA).

3. Model Pembelajaran Kelas Rangkap 221 Dan 222 yaitu :


a. PKR Model 221
Dalam model PKR 221, guru menghadapi dua kelas contohnya dalam kelas I dan kelas
III, untuk mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan topik Suku Kata di kelas III,
dan mata pelajaran PKn dengan toppik Lambang Pncasila di kelas III. Kedua topik
memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam satu
rusangan.Langkah-langkah menerapkan model ini adalah sebagai berikut :
1) Pada kegiatan pendahuluan +10 menit pertama berikan pengantar dan
pengarahandalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi
dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas I dan III. Ikuti
dengan langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh selama
pertemuan itu +80 menit.
2) Pada kegiatan inti +60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk
masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan. Gunakan ketrampilan dasar yang sesuai.
3) Pada kegiatan penutup +10 menit terakhir berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang berlaku.
Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut
berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya.
b. PKR Model 222
Dalam model PKR 222 guru menghadapi dua kelas, dalam hal ini kelasn V dan VI,
untuk mengajar mata pelajaran matematika topik bangun ruang di kelas V dan mata
pelajaran IPA topik tumbuhan hijau di kelas VI. Kedua topik tidak memiliki saling
keterkaitan.Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang
terhubung dengan pintu.
Dalam menerapkan model ini ikuti petunjuk sebagai berikut :
1) Pada kegiatan pendahuluan +10 menit pertama satukan murid kelas V dan VI dalam
satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan
umum seperti dilakukan dalam pendahuluan model PKR 221. Bila ternyata tidak
mungkin menyatukan murid kelas V dan VI dalam ruangan, gunakan halaman atau
emperan sekolah sambil berdiri. Bila cara kedua masih tidak mungkin biarkan murid
kelas V dan VI duduk dalam ruangan masing-masing. Berdirilah, di pintu penghubung
ruang kelas V dan VI. Berikan pengantar dan pengarahan umum secara berselang-
selang untuk kelas V kemudian kelas VI atau sebaliknya.
2) Pada kegiatan inti +60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai dengan
masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai pada saat guru sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang satunya lagi tidak ada kegiatan sehingga ribut.
Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang artinya janganbanyak
menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat guru berdiri di pintu penghubung.
3) Pada kegiatan penutup +10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan.Setelah itu berikan tindak
lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu
disiapkan untuk jam berikutnya.
Sebagai catatan, untuk model 222 ini sedapat mungkin denah ruangan diatur agar
pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung .Pengelolaan PKR 222
memang agak lebih rumit dari pada PKR 221. Dapat dipahami dengan berkumpul dalam
satu ruangan seperti dalam PKR 221 perhatikan guru tanpa penghalang. Model PKR 221
sangat cocok untuk dua materi yang saling berkaitan. Sedang model PKR 222 sangat cocok
untuk materi pelajaran yang sangat berkaitan dan memerlukan perhatian khusus dari masing-
masing kelas.

Anda mungkin juga menyukai