Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PDGK4302/ PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP /2 SKS


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

ARLAN FERDIANTO
856252506

Mata kuliah : PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PKR)

Kode : PDGK4302.140103
Masa Tutorial : 2023.1
Semester : III, PGSD
Pokjar : Tanjuang Ameh
Tutorial, Hari/Tgl : III, Minggu / 22 Oktober 2023

Tutor : Rini Wirasty.B.,S.S., M.Pd.

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, murid, atau guru. Namun,
guru perlu terlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif,
sebelum diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh
pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang saat ini melaksanakan program rintisan
pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan
Sukapura. Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah
terpencil dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang
kekurangan guru atau ruang kelas. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin
melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi beragam.
2. Prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap yaitu:
1. Prinsip umum
ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain:
1) Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru
2) Membangkitkan motivasi belajar murid
3) Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan
murid.
2. Prinsip khusus
1) Keserempakan Kegiatan Pembelajaran
Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena
itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau
serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna,
artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.
2) Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi
toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR.
Misalnya, waktu tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang
berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita waktu.
3) Kontak Psikologis Guru Dan Murid Yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua
murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu
melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau
lebih pada saat yang sama, kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu
berada bersama mereka, bukanlah pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah
tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti
menjelaskan, memberi tugas atau mengajukan pertanyaan.
4) Pemanfaatan Sumber Secara Efisiensi
Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan waktu.
Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara
efesien. Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada disekolah dapat
dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian
juga dengan orang dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai tutor, dan waktu harus dialokasikan secara cermat sehingga
menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Oleh karena itu, seorang guru PKR harus
mampu memanfaatkan waktu secara efesien sehingga waktu yang terbuang dapat
diperkecil, bahkan dihindari.
3. Model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya disesuaikan
dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013
Model PKR 221
Dalam model PKR 221, guru menghadapi dua kelas contohnya dalam kelas V dan kelas
VI, untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topic sumber daya alam pada kelas V dan
mata pelajaran IPS pada kelas VI, kedua topic saling memiliki keterkaitan. Proses
pembelajaran berlangsung dalam satu ruangan.
Langkah-langkah menerapkan model ini adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan pendahuluan (10 menit pertama) berikan pengantar dan pengarahan
dalam satu ruangan. Tuliskan topic dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas V dan
VI. Ikuti dengan langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan ditempuh
selama pertemuan itu.
2. Pada kegiatan inti (60 menit) berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan,
bimbingan, balikan sesuai keperluan. Gunakan keterampilan dasar yang sesuai.
3. Pada kegiatan penutup (10 menit terakhir) berdirilah di depan kelas menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang berlalu. Berikan
komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas
atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya.
Model PKR 222
Dalam model PKR 222 guru menghadapi dua kelas, misalnya kelas V dan VI, untuk
mengajar mata pelajaran matematika topic bangun ruang di kelas V dan mata pelajaran
IPA topic tumbuhan hijau di kelas VI, kedua topic tidak memiliki saling keterkaitan.
Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang terhubung dengan
pintu.
Langkah-langkah menerapkan model ini adalah sebagai berikut:
1. Pada kegiatan pendahuluan (10 menit) satukan murid kelas V dan VI dalam satu
ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum
seperti dilakukan dalam pendahuluan model PKR 221, bila ternyata tidak mungkin
menyatukan murid kelas V dan VI dalam ruangan, gunakan halaman sekolah sambil
berdiri. Bila cara kedua masih tidak mungkin biarkan murid kelas V dan kelas VI duduk
dalam ruangan masing-masing. Berdirilah di pintu penghubung ruang kelas V dan VI.
Berikan pengantar dan pengarahan umum secara berselang-selang untuk kelas V
kemudian kelas VI atau sebaliknya.
2. Pada kegiatan inti (60 menit) berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
dengan masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai saat guru
sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang satunya lagi tidak ada kegiatan sehingga
kelasnya rebut. Atur kepindahan guru dar ruang ke ruang secara seimbang artinya jangan
banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat guru berdiri di pintu penghubung.
3. Pada kegiatan penutup (10 menit) berdirilah di pintu penghubung menghadapi
kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi dan kegiatan yang baru
berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak
lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu disiapkan
untuk jam berikutnya.
4. Sebagai catatan untuk model 222 ini sedapat mungkin denah ruangan diatur agar
pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung. Pengelolaan PKR
222 memang agak lebih rumit dari pada PKR 221. Dapat dipahami dengan berkumpul
dalam satu ruangan seperti dalam PKR 221 perhatian guru tanpa penghalang. Model PKR
221 sangat cocok untuk dua materi yang saling berkaitan. Sedangkan model PKR 222
sangat cocok untuk materi pelajaran yang sangat berkaitan dan memerlukan perhatian
khusus dari masing-masing kelas.

Anda mungkin juga menyukai