Uji Kompetensi 1-PKR-YUYUN YUNARI
Uji Kompetensi 1-PKR-YUYUN YUNARI
UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!
No Soal Skor
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu 27
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita
untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan 20
contohnya!
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya 14
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
Skor Total 61
JAWANBAN
2. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) seperti pada umumnya memiliki prinsip-prinsip umum
baik yang bersifat psikologis-pedagogis maupun didaktik-metodik. Psikologis-pedagogis
berkenaan dengan perubahan perilaku siswa, sedangkan didaktik-metodik berkenaan dengan
strategi atau prosedur pembelajaran.
Prinsip umum psikologis-pedagogis antara lain:
Menurut Djalil dan Wardani (1997) serta Rake Joni (1998) PKR memiliki beberapa prinsip
khusus seperti berikut :
a. Keserempakan kegiatan belajar-mengajar. Dalam PKR seorang guru dalam waktu yang
bersamaan misalnya dari pukul 08.00-09.20 (2 jam pelajaran) menangani pembelajaran
IPA untuk kelas V dan IPS kelas VI. Pada saat itu siswa kelas V dan kelas VI dalam
satu atau dua ruangan secara serempak belajar di bawah bimbingan seorang guru.
Dengan prinsip ini pemanfaatan sumber daya dalam hal ini guru dan waktu yang
tersedia dapat lebih optimal.
b. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik. Yang dimaksud dengan waktu keaktifan
akademik (WKA) adalah waktu yang benar-benar digunakan oleh siswa untuk belajar
(membaca, menyimak, menulis, berlatih keterampilan, berdiskusi). Misalnya dalam
dua jam pelajaran tersedia 2 x 40‟ = 80‟. Selama 15‟ digunakan oleh guru untuk
mengabsen, mengatur kelompok, 65‟ sisanya digunakan oleh siswa untuk berbagai
kegiatan belajar. Dalam 65‟ itulah siswa benar-benar melakukan kegaitan belajar atau
sering disebut juga “on-task” (Flander:1972). Bila selama 65‟ itu ternyata ada sebagian
waktu yang digunakan untuk „ngobrol‟ selain materi pelajaran atau mungkin melamun
misalnya selama 10‟ maka yang benar-benar dipakai belajar hanya 55‟ on-task. Selama
10‟ tersebut para siswa tidak belajar atau sering sering disebut „off-task‟ (Flander:
1972). Dengan menerapkan PKR seorang guru dapat mengurangi lama waktu kosong
karena dua kelas ditangani secara serempak sehinggawaktu keaktifan akademik
menjadi semakin tinggi.
c. Kontak psikologis guru-murid yang berkelanjutan. Dengan menerapkanPKR interaksi
guru-murid baik yang berupa perhatian, pengarahan, bimbingan pembelajaran, dan
monitoring menjadi suatu proses akan berlangsung secara bervariasi dan terus menerus
terutama PKR dengan satu ruangan. Bila PKR diterapkan dalam dua atau tiga ruangan
memang ada sebagian perhatian misalnya kontak pandang guru-murid yang terputus.
Kontak psikologis guru-murid yang bervariasi ini sangat penting untuk dibangun dan
dipelihara, bila tidak maka pembinaan disiplin siswa akan berkurang.
d. Pemanfaatan sumber belajar yang efisien. Kita menyadari bahwa di sekolah dasar
terutama di pedesaan sumber belajar tertulis dirasakan sangat kurang. Banyak sekali
SD yang tidak memiliki perpustakaan sekolah. Malah dalam beberapa kasus hanya
terdapat satu eksemplar buku pelajaran untuk satu kelas. Dengan menerapkan PKR
sumber belajar tertulis yang jumlahnya terbatas dapat digunakan secara bersama-sama.
b. Model PKR 222 yaitu dua kelas, dua mata pelajaran, dua ruangan. Model PKR 222
merupakan model PKR Modifikasi untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang
tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Waktu tunggu tentunya lebih lama karena
guru harus berpindah – pindah diantara 2 ruangan.
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya
kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di
kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-
langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/Waktu Kelas V (Matematika) Kelas VI (IPA)
Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara
1. Pendahuluan (10 menit) bersama dalam dua ruangan yang berhubungan,
penjelasan scenario dan hasil belajar
2. Kegiatan Inti 1 (15 menit) Penjelasan guru Kegiatan individual
3. Kegiatan Inti 2 (15 menit) Tanya jawab Kegiatan individual
4. Kegiatan Inti 3 (15 menit) Kerja individual Tanya jawab
5. Kegiatan Inti 4 (15 menit) Kerja individual Tanya jawab
Reviuw umum, pergantian, penguatan, tindak lanjut,
6. Penutup (10 menit)
tugas. Pengantar jam pelajaran berikutnya.