Anda di halaman 1dari 1

Gambar 1.

Skinner box
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=OlulprIsAPQ
Tikus pada mulanya belum memberikan respon terkait eksperimen yang
dilakukan. Ketika merasa lapar tikus berlarian di dalam kotak. Hingga tanpa sengaja
kakinya menyentuh tuas dan keluarlah makanan dari dalam kotak. Kegiatan tersebut
dilakukan berulang-ulang hingga tikus menyadari bahwa jika tuas ditekan maka
makanan keluar. Semakin lama intensitas tikus menekan tuas semakin sering. Suatu
hari, kotak makanan dikosongkan sehingga pada saat tikus menekan tuas tidak ada
makanan yang keluar. Menyadari tidak ada makanan yang keluar intensitas penekanan
tuas berkurang hingga akhirnya tikus tidak lagi menekan tuas.

Tikus menekan tuas untuk mendapat makanan dinamakan dengan pengkondisian.


Makanan dapat diasumsikan sebagai penguat yang mempengaruhi stimulus dan respon.
Teori pengkondisian operan ini menunjukkan bahwa tingkah laku (tikus menekan tuas)
dapat dilakukan berulang bahkan sering apabila mendapat hasil yang baik. Sebaliknya
tingkah laku dapat berkurang atau tidak ada sama sekali jika mendapat hasil yang buruk.
konsekuensi yang menyenangkan akan bertambah frekuensinya, sementara konsekuensi
yang tidak menyenangkan akan berkurang frekuensinya (Yuliana dan Yenni, 2022: 27).

Kaitan pengkondisian operan yang dilakukan Skinner dengan dunia pendidikan


yaitu siswa akan menunjukkan tingkah laku yang pesat dalam belajar apabila diberi
penguatan. Yuliana dan Yenni (2022: 31) menyatakan bahwa belajar adalah interaksi
antara Stimulus (guru) dan Respons (murid). Siswa akan memberikan respon seperti
peningkatan belajar apabila guru mampu memberikan stimulus yang di dalamnya
terdapat penguatan yang tepat. Contoh penguatan yang dapat dilakukan oleh guru adalah
pujian, uang, tepuk tangan, makanan, ataupun tambahan waktu bermain.

Anda mungkin juga menyukai