Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENERAPAN FUNGSI POAC PADA UPAYA PENINGKATAN DERAJAT


KESEHATAN PADA LANSIA DI DESA PANTE RAYA

DOSEN PENGAMPU : KHAIRUDIN.,M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK

REZA RIANDA PRATAMA : 1010071

RAHMI : 21010097

IRHAMNI : 21010098

ERNA SARI : 21010095

STIKES PAYUNG NEGERI ACEH DARUSSALAM


PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
KABUPATEN BENER MERIAH
REDELONG 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidyah -nya penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ’’ Penerapan Fungsi POAC Pada Upaya
Penigkatan Kesehatan Pada Lansia Di Desa Pate Raya

Dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Perencanaan dan Evaluasi Program Pukesmas. selain itu makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang Perencanaan dan Evaluasi Program Pukesmas. bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak KHAIRUDIN ., M.Kes
selaku Dosen Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Pukesmas.Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini .Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu ,saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................

PEMBAHASAN.........................................................................................................................

2.1 Penerapan
Planning ..........................................................................................................
2.2 Penerapan organising........................................................................................................
2.3 Penerapan Actuating......................................................................................................................
2.4 Penerapan Controling....................................................................................................................
2.5 Metode Pelaksanan........................................................................................................................
........................................................................................................................................................
BAB III...........................................................................................................………………….
PENUTUP...................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan lansia saat ini menimbulkan masalah yang penting dibidang kesehatan
terutama perubahan akibat proses menua meliputi beberapa aspek perubahan sosial,
psikologis, dan fisik yang terjadi akibat dampak proses degenerative (Anwar, 2010). Oleh
sebab itu dengan adanya posyandu lansia guna meningkatkan kualitas hidup lansia.
Memperhatikan peraturan kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2016
tentang rencana aksi nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019, bahwa pemerintah
berkewajiban menjamin ketersediaan fasilitas lanjut usia serta berupaya melakukan
pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia bertujuan untuk menjaga agar para lanjut usia tetap
sehat, mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi.

Peningkatan populasi lansia ini membuat pemerintah perlu merumuskan kebijakan


pada program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lanjut usia sehingga dapat
berperan dalam membangun kesehatan masyarakat (KemenKes,2016). Sesuai dengan peran
dan fungsi posyandu lansia yakni untuk meningkatkan status kesehatan, kemandirian lansia ,
memperlambat proses penuaan, dan meningkatkan harapan hidup lansia, sehingga sangat
penting bagi lansia dapat aktif dan berkunjung dalam keadaan yang diadakan oleh posyandu
(Kemenkes, 2012).

Kondisi fisik lansia yang sangat terbatas untuk melakukan aktifitas lebih mudah lelah,
dan mudah marah lansia juga merasakan cemas dengan penyakit yang dideritanya. Penelitian
melihat adanya kualitas hidup rendah 2 sehingga mengganggu kondisinya berupa faktor
kesehtan fisik dan psikologis yang paling tinggi mempengaruhi kualitas hidupnya.

Selain itu peningkatan jumlah lansia tersebut juga menyebabkan semakin rendahnya
kualitas hidup lansia. hidup sebagai persepsi individu terhadap kehidupannya di masyarakat
dalam konteks budaya dan sistim nilai yang ada dan terkait dengan tujuan, harapan, standart,
dan perhatian. Kualitas hidup merupakan suatu konsep yang sangat luas yang dipengaruhi
oleh kondisi fisik, psikologis, tingkat kemandirian, serta hubungan individu dengan
lingkungan (Yuliati,Baroya, dan Ririanty, 2014). Dampak dari kualitas hidup yang rendah
akan menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, sehingga sangat berdampak pada penurunan
ssproduktivitas yaitu baik dari lansia, keluarga, masyarakat yang akirnya akan menjadi beban
ekonomi Di Indonesia (Kemenkes RI, 2013).

Dalam upaya membantu pemerintah desa dan tenaga kesehatan Desa Pante Raya
dalam upaya peningkatan kesehatan pada lansia dilakukan penerapan Fungsi POAC. POAC
meliputi (planning,organizing, actuating, Controling.) Fungsi POAC sendiri dalam suatu
organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam
pencapaian tujuannya.

1. Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan peningkatan derajat kesehatan pada lansia Planning telah dipertimbangkan
sebagai fungsi utama dalam perencanaan perogram-program yang akan dilaksanakan
dalam melakukan upaya peningkatan derajat kesehatan pada lansia. Membuat
keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat
berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak
berperan dalam menggerakan fungsi POAC yang lain
2. Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya yang tersedia untuk menjalankan program dan mencapai tujuan yang
berhubungan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan pada lansia Organizing
juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas
yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa
tugas. Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke
departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya keanggotaan, untuk
memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan yakni
yang telah di tentukan
3. Actuating adalah peroses untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan
perencanaan yang telah di tentukan.Actuating adalah implementasi rencana, berbeda
dari planning dan organizing Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan
dalam upaya pencapaian tujuan Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi
imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.
4. Controlling memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini
membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika
terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan, maka
harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan kinerja
pada keanggotaan untuk keberhasilan suatu program. Fungsi dari tahapan ini adalah
menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini.
(Dakhi, 2016)
1.2 TUJUAN

Tujuan nya adalah meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia
yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat.

1.3 SASARAN

Sasarannya terdiri dari pra lanjut usia (45-59 tahun), lanjut usia (60-69 tahun), dan lanjut
usia risiko tinggi (lanjut usia >70 tahun atau usia >= 60 tahun dengan masalah kesehatan).
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerapan planning

Dalam upaya peningkatan kesehatan pada lansia pastinya di perlukan planning atau
perencanaan yang terstruktur dan matang. Dalam tahapan perencanaan yakni penentuan tujuan dan
sasaran program upaya peningkatan derajat kesehatan pada lansia yang akan di laksanakan di desa
Pante Raya . Penanganan program ini pastinya perlu planning atau perencanaan yang terstruktur dan
matang. Adapun metode pelaksanaan yang dilakukakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
pada lansia di desa Pante Raya meliputi beberapa tahapan, sebagai berikut:

1. Penentuan Tujuan dan Sasaran: Tahapan ini melibatkan penentuan tujuan program yakni
upaya yang dilakukan dalam meningkatakan derajat kesehatan pada lansia dan sasaran
program adalah seluruh lansia di desa Pante Raya.
2. Analisis situasi: Tahapan ini melibatkan analisis situasi saat ini, yakni tingkat kesehatan lansia
dan potensi hambatan dalam penanganan peningkatan derajat kesehatan pada lansia di desa
Pante Raya.
3. Penentuan Upaya: Tahapan ini melibatkan penentuan upaya yang akan dilakukan yakni
pemberian edukasi dan sosialisasi, pengecekan kesehatan pada lansia selama 1 bulan sekali
dan kerja sama dengan kader posyandu.

Secara keseluruhan perencanaan perogram upaya peningkatan derajat kesehatan pada lansia
memastikan bahwa perogram tersebut di rancang dengan matang dan sesuai dengan kebutuhan lokal,
sehingga perogram ini dapat dilaksanakan dengan efektif

2.2 Penerapan organising

Organizing, atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan proses menyangkut


bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah
struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi (Basyirah & Wardi, 2020).

Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas


dan membagi pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta penentuan
hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan peran serta struktur dimana
karyawan dapat mengetahui apa tugas dan tujuan mereka.

Tentu dalam menjalankan program penanganan Peningkatan derajat kesehatan lansia perlu
adanya organisasi atau lembaga yang terlibat dalam perogram tersebut yakni peroses pembagian kerja
untuk mengetahui peran yang akan di jalanankan pada perogram ini. Pada tahap kedua ini akan
identifikasi organisasi yang terkait dengan upaya peningkatan derajat kesehatan pada lansia dan
untuk itu dari hasil ovbserpasi beberapa organiasasi desa yang terkait upaya peningkatan derajat
kesehatan pada lansia yakni sebagai berikut:

 Kepala desa
 Bidan Desa
 Kader Desa
2.3 Penerapan Actuating

Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan berbagai arahan
dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai
dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu, actuating tidak lepas dari peranan
kemampuan leadership.

Setelah melakukakan peroses planning dengan baik. Langkah selanjutnya asdalah actuating
atau pelaksanaan sumua rencana yang telah di susun. Mafaat pelaksanaan adalah pengarahan kepada
tim untuk menjalankan tugas-tugas yang sudah di rencanakan sesua denga tanggung jawabnya
masing-masing. Adapun metode pelaksanaan yang dilakukakan dalam peningkatan derajat kesehatan
pada lansia di Desa Pante Raya meliputi beberapa tahapan ,yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunanan rencana Aksi dilakukan penyusunan rencana aksi yang di dalamnya mencakup
identifikasi masalah kesehatan pada lansia , penyusunan tahapan pelaksnaan, serta pemilihan
kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Pengumpulan data lansia dilakukan pegumpulan data yang berkaitan dengan perogram
peningkatan derajat kesehatan pada lansia yang akan dilaksanakan
3. Peningkatan kesehatan melalui kegiatan senam/latihan fisik secara teratur dan senam lansia
4. Penyuluhan kesehatan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat ,konsumsi gizi
seimbang dan aktifitas sosial.
5. Deteksi dini ganguan aktifitas sehari -hari dan masalah kesehatan lainnya
6. Pemeriksaan kesehatan secara berkala ,yang dilakukan setiap bulan melalui kelompok lanjut
usia (Posyandu /Posbindu)
7. Pengobatan penyakit dilakukan apabila terdapat ganguan kesehatan /penyakit fisik dan psikis
samapai kepada upaya rujukan kerumah sakit atau pukesmas
8. Upaya rehabilitatif (pemulihan) berupa upaya medis,psikososial dan edukatif
9. Sosialisasi yang dilakukakan tentang pentingnya meningkatkan derajat kesehatan pada
lansia. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lansia tentang pentingnya
menjaga kesehatan supaya dapat terhindar dari berbagai penyakit.
10. Monitoring dan evaluasi Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan perogram dan menentukan tindak
lanjut yang perlu dilakukan.

2.4 Penerapan Controling

Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu
melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan
standar (Saputra & Ali, 2022).

Berikut beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengawasan pada pelaksanaan
program peningkatan derajat kesehatan pada lansia yaitu:

1. Menetapkan standar, yakni sebagai acuan pengukuran tingkat keberhasilan dari program yang
dilaksanakan
2. Mengukur kinerja, yakni peroses penilaian tingkat kualitas kinerja anggota dalam
pelaksanaan program
3. Memperbaiki penyimpangan, yakni peroses dimana perbaikan dari setiap kekurangan
program atau pun kinerja dalam pelaksanaanya
2.5 Metode Pelaksanan

Metode pelaksanaan merupakan gambaran penyelesaian program dengan cara sistematis dari
awal hingga akhir yang meliputi tahapan maupunurutan pekerjaan utama dan bagian cara pekerjaanya
dari masing-masing pekerjaan utama yang mampu dipertanggung jawabkan secara teknis.:

1. Observasi

Observasi merupakan langkah awal yang dilakukan setelah penempatan di desa. Observasi
yakni teknik pengumpulan data atau informasi yang dilakukan melalui sebuah dengan disertai
pencatatan-pencatatan terhadap keadaan yang ada di desa Pante Raya . Teknik observasi dilakukan
dengan upaya penentuan program yang akan di laksanakan.

2. Proses Wawancara

Proses ini dilakukan dengan cara turun langsung ke masyarakat untuk menanyakan terkait
data yang ada di lingkungan sekitar, dan apa saja yang menjadi indikator dalam permasalahan tersebut
3. Proses Dokumentasi

Pengambilan dokumentasi ini di lakukan ketika sedang melaksankaan program utama

sehingga data yang menjadi bahan penyelesaian bisa di gandakan dengan adanya dokumentasi dan
menjadi pembanding untuk data catatan tertulis.

4. Pengambilan keputusan dari Permasalahan

Proses ini di lakukan dengan musyawarah anggota kelompok agar supaya semua data yang
terkumpul atau permasalahan yang di dapatkan dari observasi bisa di temukan solusi yang tepat dan
bisa menyelesaikan suatu permasalahan yang ada.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai upaya
peningkatan derajat kesehatan pada lansia di Desa Pante Raya telah berjalan sebagaimana mestinya.
Kegiatan dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari beberapa aparat desa pihak dan beberapa
pihak lainnya. Dibuktikan dengan telah terlaksananya program-program pengupayaan peningkatan
derajat kesehatan pada lansia dengan menerapkan teori manajemen yang berbasis POAC (Planning,
organizing, aktuating, Controling).

1. Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan
peningkatan derajat kesehatan pada lansia Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi
utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang di kerjakan.
2. Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya
tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan rencana.
3. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating
membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan pada
lansia.
4. Controlling memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana yakni upaya peningkatan
derajat kesehatan pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Basyirah, L., & Wardi, M. C. (2020). Penerapan POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controling)Manajemen Risiko Pembiayaan Modal Usaha Tabarok di PT BPRS Sarana Prima
MandiriPamekasan. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Keagamaan Islam, 17(1),
61.https://doi.org/10.19105/nuansa.v17i1.2836

Dakhi, Y. (2016). Implementasi POAC terhadap Kegiatan Organisasi dalam Mencapai Tujuan

Tertentu. Jurnal Warta, 53(9), 1679–1699. https://media.neliti.com/media/publications/290701


implementasi-poac-terhadap-kegiatan-orga-bdca8ea0.

Anda mungkin juga menyukai