Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MATA KULIAH
TEORI ORGANISASI DAN APLIKASI
OLEH : Prof. DR. H.MUHAMMAD BASRI, M.Si

GAMBARAN EFEKTIFITAS TUGAS DAN KEWENANGAN


DI PUSKESMAS RAPPANG KECAMATAN PANCA RIJANG
KABUPATEN SIDRAP

OLEH :

MUHAMMAD TAKWIR SENNI


NPM. M012019061

KONSENTRASI : ADMINISTRASI PELAYANAN KESEHATAN


PROGRAM MAGISTER POLITEKNIK STIA LAN MAKASSAR
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdullilahhirabil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, karena atas rahmat-Nya penulisan makalah " Gambaran Efektifitas Tugas Dan
Kewenangan Di Puskesmas Rappang Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap“
dalam mata kuliah Mata Kuliah Teori Organisasi Dan Aplikasi.

          Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis mengakui bahwa
dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan dan
kemampuan penulis. Namun penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

           Pada akhirnya, makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi semua pihak pada umumnya, dan bagi penulis pada
khususnya. 

kami juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata 
sempurna dan tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran untuk
kebaikan sangat kami harapkan demi perbaikan di masa penulisan makalah
selanjutnya.

Makassar, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1. Gambaran Efektifitas Yang Menjadi Kewenangan Petugas
Promosi Kesehatan Di Puskesmas Rappang................................... 3
2.2. Pelaksanaan Tugas Tingkat-Tingkat Konflik..................................... 4
2.3. Pelaksanaan Delapan Dimensi Pengorganisasian Di Puskesmas
Rapppang......................................................................................... 7

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8


3.1. Kesimpulan / Saran........................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebagaimana tertera dalam pendahuluan KepMenkes No.
128/Menkes/SKII/2004 bahwa pembangunan kesehatan merupakan bagian integra
dan terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan
kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan
untuk tingkat pertama. Dalam menjalankan tugas pokoknya puskesmas harus
bekerja secara akuntabel, dimana seluruh kegiatan dibuat laporan hasil kerja.
Seluruh  perangkat disiapkan untuk bisa mencatat, melaporkan, bahkan
menganalisa semua data atau informasi kesehatan yang sekarang lebih dikenal
dengan system informasi kesehatan (SIK), dimana hal tersebut dapat menjadi
acuan dalam memanifestasikan akuntabilitas kinerja instansi kesehatan pemerintah
Oleh karena itu, derajat kesehatan harus dapat terukur dalam bentuk data atau
informasi, yang nantinya bisa dijadikan acuan dalam bahan evaluasi, penilaian dan
perencanaan pembangunan kesehatan tahap berikutnya.
Upaya promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat dengan
menggunakab straeg advokasi kesehatan, menggalang kemitraan dan membina
suasana yang kondusif bagi terwujudnya perilaku hidup sehat di masyarakat, serta
menggerakan masyarakat untuk sehat. Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan
Promosi Kesehatan di Puskesmas Rappang tidak jarang terejadi konflik dan dalam
makalah ini akan dijelaskan 8 dimensi pengorganisasian di Puskesmas Rappang
Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap. Dari persoalan diatas, penulis tertarik
untuk membuat makalah yang berjudul “ Gambaran Pelaksanaan Tugas Promosi
Kesehatan (Promkes) di Puskesmas Rappang”

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran efektifitas tugas promosi kesehatan di Puskesmas
Rappang ?
2. Bagaimana Pelaksanaan Tugas tingkat – tingkat konflik ?
3. Bagaimana pelaksanaan 8 prinsip pengorganisasian di Puskesmas Rappang ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui gambaran efektifitas tugas promosi kesehatan di Puskesmas
Rappang
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Tugas tingkat – tingkat konflik di Puskesmas
Rappang
3. Untuk pelaksanaan 8 prinsip pengorganisasian di Puskesmas Rappang

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 GAMBARAN EFEKTIFITAS TUGAS YANG MENJADI KEWENANGAN PETUGAS


PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS RAPPANG

Sasaran dari promosi kesehatan sendiri adalah seluruh lapisan


masyarakat. Capaian pada tahun 2017 adalah masyarakat sudah banyak
mengalami perubahan menjadi lebih baik, tetapi dalam Perilaku Hidup Sehat dan
Bersih (PHBS) masyarakat masih agak sulit untuk berubah. Ini dikarenakan faktor
dari intern contohnya adalah rokok dan dari tahun ketahun peningkatan PHBS tidak
lebih dari 5% peningkatannya. Penyakit terbanyak yang ditangani oleh Puskesmas
Rappang ini adalah penyakit ISPA.

Salah satu tugas promotor adalah untuk mengubah pola hidup masyarakat
agar lebih baik. Ketika ada salah satu pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan
penyakit yang dideritanya didasarkan oleh lingkungan, maka akan dikonsultasikan
kepada promotor. Setelah itu, promotor akan terjun langsung ke wilayah tersebut
dan memberikan edukasi-edukasi tentang PHBS .

Tanggapan dari masyarakat sendiri saat diadakan promosi kesehatan


sangatlah antusias. Banyak warga yang aktif bertanya setelah pemaparan materi.

Stategi kami sebagai petugas agar bisa terlaksana promosi kesehatan yaitu
dengan cara :

1. Melihat kondisi sebelumnya


2. Berkoordinasi lintas program dengan sector
3. Memberdayakan peran serta masyarakat
4. Mempengaruhi orang lain agar melakukan PHBS
5. Menggunakan metode-metode canggih agar tidak bosan.

3
Target promosi kesehatan yang sudah tercapai adalah :

1. Komunikasi interpersonal dan konseling 5% dari pengunjung


puskesmas
2. Penyuluhan dalam gedung tiap bulan
3. Penyuluhan luar gedung tiap bulan.
4. Penyuluhan kunjungan rumah 50%

Target promosi kesehatan yang belum tercapai adalah :

1. Cakupan instutisi kesehatan ber-PHBS belum 100%di Puskesmas


2. PHBS ditatanan rumah tangga 70%
3. Pembinaan posyandu purnama dan mandiri 65%
4. Pembinaan RW siaga aktf 60%
Target dari promosi kesehatan ini rata-rata sudah tercapai, namun dalam
PHBS peningkatan angkanya dari tahun ke tahun sangatlah sedikit, salah satu
faktornya adalah merokok. Yang terjun langsung dalam program promosi
kesehatan bukan hanya seorang promotor, tetapi petugas-petugas puskesmas
yang lainnya yang berhubungan ikut turun langsung. Diadakannya promosi
kesehatan ini adalah continue dalam waktu yang tidak ditentukan. Biayanya sendiri
sudah dianggarkan dari BOP atau Biaya Operasional Puskesmas. Melihat
antusiasnya warga ketika diadakan promosi kesehatan sangat menambah
semangat para  promotor untuk tetap semangat untuk meningkatkan PHBS .

2.2 PELAKSANAAN TUGAS TINGKAT – TINGKAT KONFLIK


Dalam setiap organisasi pasti memiliki konflik, karena konflik merupakan
bagian yang sealu ada dalam berorganisasi seperti halnya yang terjadi di
Puskesmas Rappang. Adapun tingkat – tingkat konflik yang biasa terjadi di
Puskesmas Rappang diantaranya :
1. Konflik Keorganisasian
Konflik ini biasa terjadi antar Puskesmas Rappang dengan Dinas Pendidikan
Cabang ini di sebabkan karena kurangnya koordinasi petugas kesehatan
dengan Dinas Pendidikan cabang pada saat petugas kesehatan mau melaksana
4
penyuluhan kesehatan di Sekolah. Pihak Puskesmas Rappang langsung
menyurati prihal pemberitahuan ke Sekolah untuk melakukan penyuluhan tanpa
ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak Dinas Pendidikan cabang.

2. Konflik Perorangan
Adanya pasien tidak ditangani dengan baik. Pasien A datang berobat, pasien ini
sebelumnya ditangani oleh Dokter A tap karena pada saat itu Dokter A tidak ada
maka seharusnya pasien A di tangani oleh Dokter lain yang pada saat itu. tapi
para petugas yang ada di Puskesmas tidak menanganinya secara maksimal
karena Pasien itu merupakan Pasiennya Dokter A. hal ini tidak akan terjadi jikan
semua petugas kesehatan memahami tugas dan fungsi masing-masing tanpa
membedakan pasien Si A dan pasien Si B.
3. Konflik Kelompok
Konflik biasa terjadi antara unit pelayanan yang ada di Puskesmas. Poli Umum
yang penanggungjawabnya seorang Dokter sering terjadi kesalahpahaman
dengan pelayanan KIA yang penggug jawabnya seorang Bidan. Ruang poli
umum dalam fasilitas ruangan boleh dikata memadai dibandingkan ruang
pelayanan KIA. Karena ini terjadi masih ada persepsi profesi dokter lebih tinggi
dibanding dengan profesi lainnya seperti profesi Bidan.

2.3 PELAKSANAAN DELAPAN DIMENSI PENGORGANISASIAN DI PUSKESMAS


RAPPANG
Pengorganisasian suatu proses untuk merancang struktur formal,
pengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara
para anggota agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien .
Berikut penerapan 8 Dimensi Struktur Pengorganisasi di Puskesmas
Rappang yaitu :
1. Pembagian Kerja
Dalam melaksanakan program yang ada di Puskesmas Rappang, semua unit
pelayanan bersama secara kooperatif dan saling koordinasi antara program
yang satu dengan program yang lain.
5
Konsep tersebut disebut dengan konsep sinergi dalam pembagian tugas.
Sebagai contoh kegiatan posyandu di desa kami turun bersama dengan
beberapa program seperti program gizi yang bertugas memberika edukasi
tentang gizi, program Imunisasi yang memberikan imunisasi pada bayi balita,
program promkes yang memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu balita
tersebut. Dalam kegiatan ini kami turun dengan tim posyandu Puskesmas
Rappang
2. Departementalisasi
Proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Dalam
penerapan di Puskesmas Rappang, dibentuknya Tim Unit Reaksi Cepat (URC)
dimana tim ini dibentuk sebagai kewaspadaan Dini dan penanggulangan suatu
bencana atau kejadian luar biasa (KLB). Adapun dalam anggota tim ini terdiri dari
berbagai macam profesi kesehatan yang dibentuk dalam satu tim seperti Dokter,
Perawat, Penyuluh Kesehatan, Bidan dan survailans.
3. Garis Koordinasi
Dalam mengembang tugas pokok dan fungsi perlu disusun pengorganosasian
yang jelas di Puskesmas Rappang, sehinggah setiap pegawai yang memegang
posisi baik pimpinan penanggungjawab maupun pelaksana akan melakukan
tugas sesuai dengan tanggungjawab dan kewenangan yang diberikan. Kepala
Puskesmas Rappang melakukan koordinasi kepada setiap stafnya untuk
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut
kegiatan disetiap bagiannya masing-masing.
4. Rantai Perintah
Garis wewenang yang tidak terputus dimana menghubungkan semua pegawai di
Puskesmas Rappang dan menunjukkan posisi orang-orang tersebut.
Kewenangan staf Puskesmas Rappang adalah melakukan komunikasi,
memberikan saran kepada Kepala Puskesmas Rappang dalam area teknis yang
sifatnya lebih sempit dan berhak untuk memberikan rekomendasi pada pimpinan
5. Tingkatan Hirarki

6
Tingkatan hubungan yang terjadi antara Kepala Puskesmas Rappang denga Staf
yang mengakibatkan adanya rantai komando atau batasan yang terjadi antara
keduanya.
6. Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk satu komunikasi
yang baik. Setaip bulan Puskesmas Rappang melakukan pertemuan antar
pemegang program yang di kemas dalam lokakarya mini Puskesmas Rappang
yang bertujuan umtuk membahas persoalan dan permasalahan kesehatan bulan
7. Penggunaan Komite
Penggunaan komite di Puskesmas Rappang sangat berperan dalam peningkatan
mutu pelayanan kesehatan pada masyarakat. Puskesmas Rappang membentuk
suatu Komite yang disebut dengan Tim Audit internal Puskesmas Rappang. Tim
ini merupakan instrument bagi manajemen untuk mancapai visi, misi, dan tujuan
serta meningkatkan mutu pelayanan, dengan cara mendapatkan data dan
informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa , hasil penilaian,
rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen, perbaikan dan perubahan.
8. Rentang Manajemen
Prinsip rentang mananjemen berkaitan dengan jumlah bawahan di Puskesmas
Rappang yang dapat di kendalikan secara efektif oleh Kepala Puskesmas
Rappang. Para staf Puskesmas Rappang dalam melaksanakan tugasnya lebih
senang bekerja karena Kepala Puskesmas Rappang tidak melakukan
pengawasan yang ketat

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN / SARAN


Upaya promosi kesehatan adalah pemberdayaan masyarakat dengan
menggunakab straeg advokasi kesehatan, menggalang kemitraan dan membina
suasana yang kondusif bagi terwujudnya perilaku hidup sehat di masyarakat, serta
menggerakan masyarakat untuk sehat. Disamping itu dalam pelaksanaan kegiatan
Promosi Kesehatan di Puskesmas Rappang tidak jarang terejadi konflik dan dalam
Penerapan 8 dimensi pengorganisasian di Puskesmas Rappang Kecamatan Panca
Rijang Kabupaten Sidrap sangat perlu di lakukan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. (2006). Promosi Kesehatan untuk Politeknik/D3


Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Notoadmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta
PT. : rineka Cipta
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/panduan-promkes-
dbk.pdf

Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik: Teori Aplikasimdan Penelitian.

Salemba Empat, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai