Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PENGARUH KEPADATAN PENDUDUK PERKOTAAN TERHADAP


TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA”
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia
Dosen Pengampu: Dr. H. Ujang Cepi Barlian, SE., M.Si

Disusun Oleh:
Asfi Hanipa Meilani (C1B230045)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga tugas penulisan makalah yang berjudul “Pengertian
Keadilan dan Jenis-Jenis Keadilan” dapat penulis selesaikan dengan baik. Tidak lupa pula
penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada Dr.H. Ujang Cepi
Barlian, SE, M.Si Selaku dosen mata kuliah Sitem ekonomi indonesia yang telah
memberikan tugas makalah ini, sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni. Harapan penulis, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca guna menjadi acuan agar penulis dapat lebih baik di
masa mendatang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandung, 18 Mei 2024

Penulis

DAFTAR ISI

2
DAFATAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan............................................................................................................................2

BAB II Kajian teori...........................................................................................................3

2.1 Kepadatan Penduduk.....................................................................................................3

2.2 Dasar Perkotaan.............................................................................................................4

2.3 Tingkat Pengangguran Di Indonesia..............................................................................5

BAB II Pembahasan..........................................................................................................7

3.1 Pengaruh Kepadatan Penduduk Perkotaan Terhadap Tingkat Pengangguran Di

Indonesia..............................................................................................................................7

3.1 Strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia....................8

3.2 Strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia....................9

BAB III Penutup................................................................................................................11

4.1 Kesimpulan....................................................................................................................11

4.2 Saran..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk merupakan selompok manusia yang menempati suatu wilayah tertentu.
Daerah atau wilayah tempat hidup penduduk itu tetap, tidak bertambah luas sedangkan
penduduk terus bertambah banyak setiap tahunnya karena adanya yang lahir dan meninggal.
Kepadatan dan pertumbuhan kota pada hakekatnya disebabkan oleh jumlah kepadatan dan
pertumbuhan penduduk. Sejalan dengan selalu meningkatnya kepadatan dan pertumbuhan
penduduk perkotaan serta meningkatnya kebutuhan dalam berbagai aspek telah
mengakibatkan meningkatnya kegiatan penduduk perkotaan.
Tingginya tingkat pengangguran ini terjadi karena ketidak seimbangan antara jumlah
penduduk yang belum memiliki pekerjaan atau masih mencari pekerjaan dan kurangnya
lapagang pekerjaan. Ketidakseimbangan inilah yang mencari pemicu dari tingginya tingkat
pengangguran di Indonesia.
Wilayah perkotaan sangat rentan terhadap tingginya tingkat pengangguran. Penduduk
wilayah pedesaan berbondong-bondong melakukan kegiatan urbanisasi dalam rangka
mencari pekerjaan. Banyaknya penduduk desa yang pindah ke kota menyebabkan daerah
perkotaan menjadi padat akan penduduknya. Bertambahnya penduduk di perkotaan membuat
lapangan pekerjaan semakin berkurang, hal ini akan mengakibatkan tingkat pengangguran
semakin meningkat. Selain itu, Indonesia merupakan negara yang tergolong negara yang
memiliki jumlah pengangguran yang cukup tinggi, dikarenakan Indonesia kekurangan jumlah
lapangan kerja yang memadai serta kemampuan sumber daya manusianya yang juga kurang
memadai karena kurangnya skill/keahlian sehingga meskipun tersedianya lapangan kerja
yang cukup untuk menampung jumlah angka kerja maka jika tidak diiringi dengan suatu
keahlian tertentu maka angka kerja yang tersedia juga tidak dapat ditampung maka akan
menyebabkan pengangguran.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Kepadatan Penduduk Perkotaan Terhadap Tingkat
Pengangguran Di Indonesia ?
2. Apa Kendala Untuk Mengatasi Pengangguran Di Indonesia ?
3. Bagaimana Strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan Pengaruh Kepadatan Penduduk Perkotaan Terhadap Tingkat
Pengangguran Di Indonesia
2. MenjelaskanKendala Untuk Mengatasi Pengangguran Di Indonesia
3. Menjelaskan Strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kepadatan Penduduk
1. Faktor Kepadatan penduduk
suatu perbandingan antara banyaknya jumlah penduduk suatu wilayah terhadap luas
yang ditempati. Dari perbandingan inilah yang menjadi tolak ukur dalam menentukan
kepadatan penduduk suatu wilayah. Suatu kepadatan penduduk itu mengalami perubahan
sehingga dengan begitu pengukuran kepadatan penduduk dilakukan secara berkala. Hal ini
dikarenakan supaya kita bisa mengetahui tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah.
Kepadatan penduduk merupakan indikator dari pada tekanan penduduk di suatu daerah.
Kepadatan di suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan
dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi.
Adanya kepadatan penduduk juga tidak terlepas dari adanya faktor yang mendorong
sehingga suatu wilayah tersebut mengalami kepadatan. Ada tiga faktor penyebab terjadinya
kepadatan penduduk suatu wilayah. Adapaun faktornya adalah sebagai berikut:
1. Fisiografis
Fisiografis adalah suatu bagain permukaan bumi yang menjadi ciri khas dari
keuanggulan suatu wilayah. Jika dikaitkan dengan kepadatan penduduk, maka
masyarakat di desa berlomba-loma untuk melakukan urbanisasi dalam rangka mencari
tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini terbukti dari banyaknya
penduduk desa, dimana mereka mereka pindah ke kota dalam rangka mencari
pekerjaan. Penduduk desa beranggapan bahwa kalau di kota pasti memiliki peluang
pekerjaan yang tinggi. Namun kenyataannya kehidupan diperkotaan semakin sulit
dengan begitu terjadilah kepadatan suatu wilayah.
2. Ekonomi
Ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kepadatan penduduk.
Suatu penduduk yang melakukan urbanisasi tujuannya untuk mendapatkan kehidupan
yang layak dengan peluang pekerjaan. Namun adanya urbanisasi ini mengakibatkan
kepadatan penduduk yang tidak terkendali.
3. Sosial Budaya
Sosial budaya juga menjadi penyebab adanya urbanisasi. Penduduk pedesaan yang
tamatan sarjana selalu melakukan urbanisasi. Hal ini terjadinya karena itu sudah
menjadi suatu budaya sosial bagi sarjana yang tamatan di desa. Kebudayaan sosial
inilah yang selalu terjadi dalam kehidupan masyarakat pedesaan.

3
2. Dampak Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dari suatu wilayah akan mempengaruhi dari fasilitas
pendidikannya. Fasilitas pendidikan di suatu wilayah tersebut semakin berkurang karena
banyaknya pengguna atau yang menggunakan fasilitas pendidikan. Contoh salah satu fasilitas
pendidikan adalah layanan informasi pendidikan, dengan adanya kepadatan penduduk
layanan informasi pendidikan akan semakin sedikit hal ini dikarenakan banyak penduduk
yang membutuhkan informasi pendidikan. Dengan begitu penduduk yang tindak
mendapatkan layanan informasi pendidikan akan tertinggal dan tidak mengetahui tentang
informasi tersebut.
Adanya kepadatan penduduk juga berpengaruh terhadap kesehatan di wilayah tersebut.
Banyaknya penduduk yang mendiami pemukiman akan menyebabkan tidak terkendali nya
dalam kebersihan lingkungan. Hal ini dapat terjadi kita lihat di kota-kota besar seperti di
Jakarta. Penduduk yang tinggal di Jakarta membuang sampah dapurnya ke kali, dengan
dibuang nya ke kali tersebut membuat timbulnya berbagai penyakit. Contoh dari penyakit
yang ditimbulkan banyaknya sampah dikali adalah adanya penyakit demam berdarah.
Dengan begitu banyaknya penduduk suatu wilayah membuat tidak terkendalinya kesehatan
penduduk tersebut.
Hal yang paling berpengaruh dan dapat kita rasakan dari kepadatan penduduk ini
adalah berkurangnya lapangan pekerjaan. Penduduk di perkotaan berlomba-lomba untuk
mendapatkan pekerjaan demi mensejahterakan kehidupannya. Dengan banyak penduduk
yang ingin mendapatkan pekerjaan maka lapangan pekerjaan akan semakin berkurang. Dari
berkurangnya lapangan pekerjaan membuat banyaknya pengangguran. Maka dari kurangnya
lapangan pekerjaan inilah yang menyebabkan adanya tingginya tingkat pengangguran di
Indonesia.

2.2Dasar Perkotaan
Urbanisasi adalah proses peningkatan konsentrasi penduduk, yang dilanjutkan dengan
dua cara, yaitu penggandaan titik atau tempat terjadinya konsentrasi dan peningkatan ukuran
dari setiap konsentrasi penduduk yang ada. Adanya perkotaan ini adalah bahwa proses
urbanisasi sangat berkaitan dengan proses pertumbuhan dan pengkonsentrasian penduduk
pada kawasan-kawasan perkotaan tertentu.
Kerasnya kehidupan di perkotaan membuat masyarakat yang tidak merasakan
kesejahteraan kehidupannya. Tinggal di daerah perkotaan tidak semudah yang dibayangkan

4
oleh penduduk yang tingal di pedesaan. Penduduk pedesaan selalu membayangkan bahwa
tinggal di perkotaan membuka peluang kerja yang besar. Namun realita yang ada, bahwa
tingal diperkotaan lapangan pekerjaan semakin berkurang bahkan penduduk yang mencari
pekerjaan sulit memasuki pekerjaan tersebut. Hal ini terjadi karena skill dan wawasan dari
penduduklah yang membuat tidak diterimanya dalam suatu pekerjaan.
Kota sebagai pusat pendidikan, Semua kalangan bisa belajar dan menempuh
pendidikan. Ini yang membuat pendidikan terus brkembang dan menyebar di berbagai
wilayah Indonesia dan beragam jenjang, Kota sebagai pusat informasi yang masuk ke
wilayah pedesaan beragam dan kebanyakan berasal dari kota. Sehingga masyarakat desa bisa
mendapatkan pengaruh dari kemajuan yang sudah berkembang di kota.

2.3 Tingkat Pengangguran Di Indonesia


Orang yang dikatakan pengangguran adalah orang yang sedang mencari pekerjaan.
Segala upaya dan selalu dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan namun realitanya lapangan
pekerjaan kurang sehingga di sana lah terjadi pengangguran di Indonesia. Adanya suatu
pengangguran disebabkan karena dilihat dari faktor pendidikan, keterampilan dan upah, Jika
dilihat dari segi pendidikan, yang dikatakan pengangguran adalah orang yang memiliki
pendidikan yang masih rendah. Sedangkan yang kita ketahui dalam dunia pekerjaan itu selalu
memandang dari tingkat pendidikan seseorang.
Dilain sisi, pengangguran yang dilihat dari keterampilan adalah orang yang kurang
memiliki skill dalam suatu bidang. Jika orang tersebut tidak memiliki skill maka suatu
perusahaan atau tempat pekerjaan nantinya tidak bisa menerima orang tersebut untuk bekerja
di tempat itu. Sedangkan jika dilihat dari segi upah, bahwa bahwa yang dikatakan
pengangguran itu adalah orang yang mengingkan upah besar dalam pekerjaan, namun orang
tersebut kurang memiliki skill dn tingkat pendidikan yang tinggi.
Tingginya tingkat pengangguran di Indonesia tentu berdampak bagi diri kita sendiri
dan perekonomian. Apalagi penduduk yang belum mendapatkan pekerjaannya. Dampak yang
dapat dirasakan individu maupun suatu perekonomian dari adanya pengangguran adalah
masyarakat tidak dapat meminimalkan tingkat kesejahteraan, pendapat pajak pemerintah
berkurang, menghambat nya pertumbuhan ekonomi, kehilangan mata pencaharian dan
pendapatan, berkurangnya keterampilan yang dimiliki dan dampak yang terakhir yaitu
menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Indonesia dikenal dengan penduduknya yang tergolong banyak, dengan begitu kita
bisa melihat tingkat pengangguran di Indonesia. Dari tingkat pengangguran ini kita bisa

5
mengetahui berapa persen pengangguran di Indonesia. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Februari 2024 sebesar 4,82 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibanding Februari 2023.
Maka dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia berkurang
dari tahun yang lalu. Berkurangnya pengangguran ini tentu tidak terlepas dari upaya dan
peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran tersebut.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Kepadatan Penduduk Perkotaan Terhadap Tingkat Pengangguran Di


Indonesia
Tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia tidak terlepas dari adanya urbanisasi.
Proses urbanisasi terjadi karena kebijaksanaan pembangunan perkotaan, khususnya
pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui
peningkatan jumlah penduduk akan berkorelasi positif dengan meningkatnya urbanisasi suatu
wilaya. Selain itu, pengaruh adanya kepadatan penduduk perkotaan adalah dapat kita lihat dari
migrasi desa-kota bisa jadi telah melebihi tingkat penciptaan lapangan kerja perkotaan, sehingga
jauh melampaui kemampuan industri untuk menyerap tenaga kerja Dari analisis diatas dapat
diketahui bahwa penduduk yang padat dapat menyebabkan tingkat pengangguran menjadi tinggi.
Hal ini didasarkan kurangnya lapangan pekerjaan.
Penduduk perkotaan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan, karena
pekerjaan adalah tolak ukur dari kesejahteraan kehidupannya. Orang yang dikatakan hidup
sejahtera apabila memiliki pekerjaan yang layak dengan upah yang telah di tentukan oleh Upah
Minimum Regional ( UMR ). Kurangnya lapangan pekerjaan membuat penduduk perkotaan
semakin sulit dalam mencari pekerjaan yang layak. Jumlah penduduk yang tinggi akan
menyebabkan tingginya jumlah pengangguran dan jumlah kemiskinan menjadi meningkat
apabila tidak didukung dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai bagi penduduk usia
kerja. Apabila jumlah lapangan kerja semakin banyak akan diikuti dengan banyaknya jumlah
tenaga kerja yang terserap. Apabila tidak tersedia lapangan kerja yang memadai akan
meningkatkan jumlah kemiskinan yang berakibat pada tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi
menurun.
Contoh seperti DKI Jakarta merupakan provinsi yang memiliki ketimpangan yang
cukup tinggi, penambahan jumlah penduduk akibat urbanisasi yang terjadi di Jakarta merupakan
salah satu hal yang menyebabkan ketimpangan terjadi di Jakarta. semakin tinggi laju
pertumbuhan ekonomi pola distribusi pendapatan akan semakin timpang dikarenakan adanya
peningkatan agregat saving rate yang di ikuti meningkatnya investasi dan pertumbuhan ekonomi
yang diakibatkan oleh orang-orang kaya memiliki rasio tabungan yang lebih besar dibandingkan
orang-orang yang miskin.

7
3.2 Kendala Untuk Mengatasi Pengangguran Di Indonesia
Dalam mengatasi suatu permasalahan dari tingginya tingkat pengangguran di Indonesia
maka sudah dipastikan adanya kendala, yang mana kendala tersebut sulit untuk mengatasi atau
mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi. Adapun permasalahan atau kendala dalam
mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia adalah adanya daya saing tenaga kerja,
adanya pasar kerja tenaga kerja, kurangnya hubungan industrial, kurangnya pengawasan dan
perlindungan tenaga kerja. Daya saing tenaga kerja ini terjadi karena kurangnya lapangan
pekerjaan. Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan membuat penduduk yang sedang mencari
pekerjaan berebut untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan tersebut. Tidak hanya itu saja,
bahkan ada beberapa orang yang membayar pimpinan suatu pekerjaan supaya mereka dengan
mudah bisa memasuki pekerjaan tersebut.
Selain dari adanya daya saing yang tinggi, permasalahan selanjutnya yaitu adanya pasar
kerja tenaga kerja. Pasar kerja tenaga kerja adalah pasar yang mengadakan pertemuan untuk
permintaan dan penawaran tenaga kerja. Pasar ini menjadi kendala dalam mengurangi tingginya
tingkat pengangguran di Indonesia adalah adanya penerapan kebijakan yang tidak memberikan
memudahkan bagi swasta dan dunia usaha untuk memulai dan melaksanakan aktivitas bisnis di
Indonesia, termasuk prosedur perizinan yang panjang, biaya yang mahal dan waktu pengurusan
yang lama, sehingga itu bisa membebankan pihak swasta atau pihak lainnya untuk memulai
suatu usaha yang baru.
Sedangkan kalau kita lihat dari kurangnya hubungan industrial yang dilihat dari adanya
kegiatan pemutusan hubungan kerja menjadi salah satu faktor yang sering menyebabkan
terjadinya hubungan industrial. Perselisihan ini disebabkan karena ketidaksesuaian antara alasan
pemberhentian kerja dengan ketidaksesuaian atau terpenuhinya hak hak pekerja atas pemutuasan
hubungan kerja tersebut. Namun hal yang tidak kalah pentingnya yaitu kurangnya pengawasan
dan perlindungan tenaga kerja. Pengawasan yang seharusnya dibawah kendali pemerintah
haruslah ditegakkan. Hal ini tentunya berkaitan dengan keselamatan tenaga kerja dalam
melakukan pekerjaan. Jika tidak adanya pengawasan maka itu akan terancam keselamatan tenaga
kerja. Selain dari pengawasan, perlindungan tenaga kerja sangat penting kita perhatikan. Kalau
tidak adanya pengawasan dan perlindungan maka keselamatan tenaga kerja tidak terkonterol.
Kalau tidak adanya kedua hal tersebut maka akan membuat tenaga kerja tidak betah dn nyaman
dalam melakukan suatu pekerjaan.

8
Kendala yang terakhir adalah adanya link and mach. Link and Matc merupakan
konsepketerkaitan dan kesepadanan antara skillyang dimiliki oleh tenaga kerja dengan
kebutuhan kerja yang dibutuhkan. Link and mach masih menjadi masalah utama yang harus
diselesaikan dalam mengurangipengangguran di Indonesia.Ketidak sesuaian menunjukkan
bahwa adanya kesulitan antara perusahaandan tenaga kerja dalam mendapatkan pekerja dan
pekerjaan yang sesuai dengankeahlian sesuai dengan kebutuhan dankemampuan antara
perusahaan dan tenagakerja yang ada.

3.3 Strategi untuk mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia


Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Seperti meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan dapat berpengaruh terhadap
tingkat pengangguran, karena dengan meningkatkan mutu pendidikan dapat menimbulkan
keterampilan dan keammpuan individu di lapangan pekerjaan. Selain itu, SDM juga memiliki
pengaruh pada pengangguran. Dengan SDM yang bermutu, maka dapat menciptakan produk-
produk yang berkualitas.
Berbagai upaya dan strategi yang diberikan baik segi pemerintah maupun dari segi
individunya sendiri. Hal ini dilakukan karena kita semua mengharapkan supaya tingkat
pengangguran di Indonesia semakin menurun. Jika tingkat pengangguran di Indonesia menurun
maka kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia akan makmur, memudahkan pembangunan
suatu daerah dan menghindari dari yang namanya kelaparan, kemiskinan maupun dampak lain
yang disebabkan oleh pengangguran ini. Strategi yang dilakukan pemerintah dan perorangan ini
tentunya harus dilakukan atas dasar kerja sama dan mengharapkan berkurangnya pengangguran.
Salah satu contoh dari sekin banyaknya strategi untuk mengatasi pengangguran ini jika dikaitkan
kerja sama pemerintah dan individu dalam mengatasi pengangguran adalah : adanya pendirian
UMKM. Adanya UMKM ini didasrakan dari program pemerintah untuk mengurangi tingginya
tingkat pengangguran. Namun percuma saja jika sudah dilakukan program tersebut, namun tidak
dijalankan maksimal. Untuk yang menjalankan program ini tentunya individu maupun kelompok
untuk mendirikan usaha, yang mana untuk pendanaannya diberikan oleh pemerintah dan
dijalankan program tersebut oleh individu maupun kelompok tersebut. Tujuan adanya UMKM
ini adalah supaya masyarakat Indonesia bisa mendirikan usaha dalam bidang apapun dengan
begitu orang yang menjalankan usaha tersebut bisa mengajak orang yang belum mempunyai atau
sedang mencari pekerjaan untuk bekerja dan menghasilkan penghasilan sesuai dengan kebutuhan
hidupnya.

9
terjadinya hubungan industrial. Perselisihan ini disebabkan karena ketidaksesuaian
antara alasan pemberhentian kerja dengan ketidaksesuaian atau terpenuhinya hak hak pekerja
atas pemutuasan hubungan kerja tersebut. Namun hal yang tidak kalah pentingnya yaitu
kurangnya pengawasan dan perlindungan tenaga kerja. Pengawasan yang seharusnya dibawah
kendali pemerintah haruslah ditegakkan. Hal ini tentunya berkaitan dengan keselamatan tenaga
kerja dalam melakukan pekerjaan. Jika tidak adanya pengawasan maka itu akan terancam
keselamatan tenaga kerja. Selain dari pengawasan, perlindungan tenaga kerja sangat penting kita
perhatikan. Kalau tidak adanya pengawasan dan perlindungan maka keselamatan tenaga kerja
tidak terkonterol. Kalau tidak adanya kedua hal tersebut maka akan membuat tenaga kerja tidak
betah dn nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan.
Kendala yang terakhir adalah adanya link and mach. Link and Matc merupakan
konsepketerkaitan dan kesepadanan antara skillyang dimiliki oleh tenaga kerja dengan
kebutuhan kerja yang dibutuhkan. Link and mach masih menjadi masalah utama yang harus
diselesaikan dalam mengurangipengangguran di Indonesia.Ketidak sesuaian menunjukkan
bahwa adanya kesulitan antara perusahaandan tenaga kerja dalam mendapatkan pekerja dan
pekerjaan yang sesuai dengankeahlian sesuai dengan kebutuhan dankemampuan antara
perusahaan dan tenagakerja yang ada.

10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kurangnya lapangan pekerjaan menjadi faktor terpenting dalam tingginya tingkat
pengangguran Di Indonesia. Skill dan pendidikan yang dimiki seseorang menjadi pengaruh
dalam mendapatkan suatu pekerjaan. Hal ini sangat rentan terjadi di daerah perkotaan misalnya
di daerah Ibu Kota Indonesia diakibatkan dari pemikiran penduduk pedesaan terhadap mudahnya
segala akses yang dijumpai di Perkotaan. Namun itu berbanding terbalik, dengan kenyataan yang
ada dikehidupan penduduk perkotaan. Dari suatu perbandingan yang tidak seimbang maka
menyebabkan kedatan penduduk dan akhirnya terjadilah tingkat pengangguran yang tinggi.
Segala upaya telah dilakukan
namun ada saja kendala yang dihadapi untuk mengurangi tingginya tingkat
pengangguran ini. Walaupun demikian, perlunya kesadaran dan tindakan yang tepat untuk dapat
mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia.

4.2 Saran
Diperlukan adanya kebijakan yang tegas dan strategi yang mendukung dalam
mengurangi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Semua pihak yang terlibat harus
berkontribusi dan saling melakukan kerja sama. pendirian UMKM harus digalakkan lagi supaya
penduduk yang menganggur dapat berkurang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gilarso. (2004). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Tingkat Pengangguran.

Jakarta: Binus University.

Budiono, 1999, Teori Pertumbuhan Ekonomi, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Yani, Putri. 2014. Pengaruh tingkat Inflsi, Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Upah

terhadap Pengangguran Terdidik. Jawa Timur: Universitas Negri Semarang.

Rahmawati. (2014). Analisis Variabel yang Mempengaruhi Pengangguran Terdidik di

Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

12

Anda mungkin juga menyukai