Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PAPER

Analisis Tantangan Dan Hambatan Pada Perkembangan Manajemen


Usaha Kecil Di Indonesia
Dosen Pengampu: Halkadri Fitra, S.E.,M.M.Ak.

DISUSUN OLEH
MAZURA OCTAVIANUM
20059147

MANAJEMEN NK
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan paper ini dengan judul " Analisis Tantangan Dan Hambatan Pada Perkembangan
Manajemen Usaha Kecil Di Indonesia”. Paper ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Usaha Kecil.
Dalam paper ini, penulis mencoba untuk menguraikan tentang Penting “Perkembangan
Manajemen Usaha kecil di indonesia”. Semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi para pelaku usaha kecil yang sedang atau akan memulai usahanya.
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan paper ini. Semoga paper ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran
dalam pengembangan usaha kecil.

Padang, November 2023

Mazura Octavianum

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
B. Tujuan......................................................................................................................................... 4
C. Manfaat ...................................................................................................................................... 5
BAB II................................................................................................................................................. 6
TINJAUN PUSTAKA ....................................................................................................................... 6
BAB III ................................................................................................................................................... 9
METODE ............................................................................................................................................... 9
BAB IV ................................................................................................................................................. 10
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 10
A. Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ........................................................................... 10
B. Mengidentifikasi Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi UKM .................................... 12
C. Mengidentifikasi Strategi Pengembangan UKM .................................................................. 15
D. Memberikan Rekomendasi dan Solusi UKM ....................................................................... 18
BAB V ................................................................................................................................................... 22
PENUTUP ............................................................................................................................................ 22
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memiliki peran yang sangat penting dalam
perekonomian suatu negara, termasuk di Indonesia. UKM memberikan kontribusi yang
signifikan dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan pemerataan distribusi
pendapatan. Namun, UKM seringkali menghadapi berbagai kendala, seperti manajemen yang
kurang baik, akses terbatas terhadap pasar dan sumber daya, serta perubahan lingkungan bisnis
yang cepat.
Manajemen usaha kecil memegang peranan penting dalam mengatasi kendala-kendala
tersebut. Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang baik, UKM dapat meningkatkan
efisiensi operasional, mengelola sumber daya dengan lebih baik, mengembangkan strategi
pemasaran yang efektif, dan menghadapi perubahan lingkungan bisnis dengan lebih baik.
Selain itu, manajemen usaha kecil juga dapat membantu UKM untuk mempersiapkan
diri dalam menghadapi persaingan global, mengembangkan inovasi, dan memanfaatkan
teknologi informasi. Dengan demikian, pengembangan manajemen usaha kecil bukan hanya
penting untuk kelangsungan hidup UKM, tetapi juga untuk pertumbuhan dan kemajuan
ekonomi suatu negara.
Dalam paper ini, akan dibahas tentang pentingnya manajemen usaha kecil, tantangan
yang dihadapi, dan berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam mengelola usaha kecil.
Melalui paper ini, diharapkan pembaca dapat memahami betapa pentingnya manajemen usaha
kecil dalam menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis.
Dengan demikian, pengembangan manajemen usaha kecil merupakan salah satu kunci
dalam memajukan sektor UKM, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

B. Tujuan
1. Memahami Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2. Mengidentifikasi Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi UKM
3. Mengidentifikasi Strategi Pengembangan UKM
4. Memberikan Rekomendasi dan Solusi UKM

5
C. Manfaat
1. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran UKM dalam perekonomian
Indonesia dan bagaimana manajemen yang baik dapat membantu UKM untuk
berkembang dan bersaing di pasar.
2. Memahami berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UKM, seperti akses
terbatas terhadap pasar dan sumber daya, perubahan lingkungan bisnis yang cepat, dan
kurangnya akses terhadap modal.
3. Mengidentifikasi berbagai strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan UKM,
termasuk pengembangan manajemen, pemasaran, dan sumber daya manusia.
4. Memberikan rekomendasi dan solusi yang dapat membantu UKM untuk mengatasi
berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi, serta mengembangkan usahanya
dengan lebih baik.

6
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

John G. Glover mendefinisikan manajemen sebagai berikut "manajemen sebagai


kepandaian manusia dalam menganalisis, merencanakan, memotivasi, menilai dan mengawasi
penggunaan secara efektif sumber-sumber daya manusia dan bahan yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Oliver Sheldon memberikan definisi "manajemen sebagai fungsi dalam industri
mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan di dalam batas yang ditetapkan dalam administrasi
lapangan kerja yang telah ditetapkan. Louis Allen memberikan definisi "manajemen sebagai
suatu bentuk pengetahuan yang sistematis yang didasarkan atas prinsip umum yang digunakan
dalam praktek bisnis“. Griffin, manajemen adalah proses merencanakan dan mengambil
keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber.
UMKM merujuk pada kegiatan usaha yang dibentuk oleh warga negara, baik berupa
usaha pribadi ataupun badan usaha (Wilantara, 2016). Usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) ialah bagian yang cukup besar dalam perekonomian negara, karena sangat berperan
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Keberadaan UMKM sangat penting dalam
pertumbuhan ekonomi negara serta dapat bermanfaat dan mendistribusikan pendapatan
masyarakat.
Dengan berdirinya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa mempermudah
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Badrudin (2012) kesejahteraan masyarakat
ialah keadaan yang memperlihatkan mengenai kondisi kehidupan masyarakat yang bisa dilihat
dari standar hidup masyarakat. Menurut Badan Pusat Statistik (2005) ada delapan indikator
yang dapat digunakan guna melihat tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu pemasukan,
makanan, kondisi rumah, fasilitas rumah, kesehatan, fasilitas memperoleh layanan kesehatan,
fasilitas anak di jenjang pendidikan, dan keringanan memperoleh fasilitas transportasi.
UMKM memiliki peran yang cukup signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dimulai dari pendapatan, dengan adanya UMKM pastinya akan menyerap tenaga
kerja lebih banyak sehingga pendapatan masyarakat juga semakin tinggi. Selain itu, pendapatan
yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat seperti halnya meningkatnya
daya beli masyarakat (Prasetyo, 2008). Selanjutnya, apabila daya beli masyarakat sudah
semakin meningkat dapat membantu mewujudkan fasilitasfasilitas yang mumpuni bagi
kehidupan masyarakat.

7
Oleh karena itu, dengan adanya UMKM akan menjadikan indikator-indikator tersebut saling
berkesinambungan, sehingga kesejahteraan masyarakat akan lebih mudah tercapai (Al Farisi et
al., 2022).indikator tersebut saling berkesinambungan, sehingga kesejahteraan masyarakat
akan lebih mudah tercapai (Al Farisi et al., 2022). UMKM di Indonesia selain berperan sebagai
penggerak pertumbuhan serta pembangunan ekonomi juga mampu menyelesaikan
permasalahan pengangguran karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang luas
(Prasetyo, 2008). Oleh sebab itu, semakin baik dan banyak UMKM maka semakin baik juga
pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya pengangguran.
UMKM di Indonesia juga memiliki beberapa kelemahan. Menurut Lestari (2013)
terdapat beberapa kelemahan UMKM di Indonesia seperti bidang manajemen, organisasi,
teknologi, permodalan, operasional dan teknis di lapangan, terbatasnya akses pasar, kendala
perizinan, serta biaya-biaya non-teknis di lapangan yang sulit untuk dihindarkan.
Strategi adalah cara pemimpin bisnis perusahaan merealisasikan filosofinya. Pengertian
ini lebih menekankan pada strategi seharusnya berkaitan dengan keputusan besar yang dihadapi
indvidu atau organisasi dalam melakukan bisnis yaitu keputusan yang menentukan kegagalan
dan kesuksesan individu atau organisasi. (Kuncoro, 2005:265). Strategi sebagai suatu alat untuk
mencapai tujuan jangka panjang. Selain itu strategi juga diartikan sebagai tindakan potensial
yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam
jumlah yang besar. (David, 2006:17).
Secara umum strategi merupakan pendekatan secara menyeluruh yang berkaitan dengan
pelaksanaan ide/gagasan, perencanaan, dan pelaksanaansuatu kegiatan dalam kurun waktu
tertentu. Strategi yang baik lebih menuntut adanya koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan
secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara
efektif. Strategi juga merupakan perangkat luas rencana organisasi untuk
mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi. Strategi
menjadi tiga kelompok yang dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam suatu perusahaan
yaitu: Strategi perusahaan (corporate strategy), Strategi bisnis atau strategi persaingan, dan
Strategi fungsional. (Sudaryanto, dkk., (2011:53).
Pengembangan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
konseptual, teoritis, teknis, dan moral individu sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan
melalui pendidikan dan pelatihan. mengemukakan bahwa pengembangan

8
UKM lebih diarahkan untuk menjadi pelaku ekonomi yang berdaya saing melalui perkuatan
kewirausahaan dan peningkatan produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan
adaptasi terhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi.
(Afifuddin, 2010:180). Pengaruh dari pengembangan UMKM di Indonesia dan melihat peran
serta pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia memiliki hasil
positif, baik secara langsung maupun tidak langsung. (Tambunan, 2009:04).
Pengembangan UMKM pada hakikatnya merupakan tanggungjawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati permasalahan yang dihadapi oleh UMKM,
diperlukan upaya hal-hal seperti: Penciptaan iklim usaha yang kondusif, Bantuan Permodalan,
Perlindungan Usaha, Pengembangan Kemitraan, Pelatihan, Mengembangkan Promosi, dan
Mengembangkan Kerjasama yang setara. (Hafsah 2004:43-44).

9
BAB III
METODE

Paper ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dengan metode studi Pustaka.
Di mana, metode ini berkaitan dengan pengumpulan data pustaka, membaca, dan mencatat
semua bahan yang digunakan dalam paper. Dengan menggunakan metode ini, Penulis tidak
perlu terjun langsung ke lapangan. Jenis sumber data yang digunakan yaitu data sekunder,
seperti literature, buku dan jurnal yang relevan. Sedangkan penelitian deskriptif kualitatif
merupakan sebuah penelitian yang lebih memfokuskan mengenai perspektif uraian lebih luas
terhadap suatu masalah serta cenderung menekankan pada aspek deskriptif atau penjelasan
(Undari & Lubis, 2021).
Membahas konsep dasar tentang manajemen usaha kecil, seperti definisi, peran, dan
tantangan yang dihadapi oleh UKM. Memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran
UKM dalam perekonomian dan cara mereka berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Menguraikan tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UKM berdasarkan sumber-sumber
yang ada. Contoh tantangan seperti keterbatasan sumber daya manusia, teknologi, kemitraan,
modal, manajemen, inovasi, dan tantangan internasionalisasi serta revolusi industri 4.0. Dalam
metode ini memberikan solusi atau rekomendasi yang dapat membantu UKM mengatasi
tantangan-tantangan.
Menguraikan strategi pengembangan yang dapat diadopsi oleh UKM untuk mengatasi
tantangan dan hambatan yang dihadapi. Penulis harus memberikan strategi yang dapat
membantu UKM meningkatkan manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, dan inovasi.
Dalam bagian ini, penulis juga harus memberikan contoh strategi yang berhasil yang telah
diadopsi oleh UKM lain.
Memberikan rekomendasi dan solusi yang dapat membantu UKM mengatasi tantangan
dan hambatan yang dihadapi. Penulis harus memberikan solusi yang konkreto dan dapat
diimplementasikan oleh UKM, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian, serta kerja sama dengan pemasok dan penjual dan contoh rekomendasi yang
berhasil yang telah diadopsi oleh UKM lain.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM)


Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tentunya mempunyai ciri-ciri dalam
pelaksanaannya, ciri-ciri tersebut adalah jenis komoditi yang digunakan dapat berganti
kapanpun atau sewaktu-waktu, tempat usaha dapat berpindah, belum menerapkan aktivitas
administrasi dalam usahanya, sumber daya manusia (SDM) belum mempunyai jiwa wirausaha
yang mumpuni, pendidikan cukup rendah serta umumnya belum memperoleh bukti legalitas
ataupun surat ijin usaha (Kadeni & Srijani, 2020).
Dengan berbagai ciri-ciri tersebut, pastinya UMKM memiliki banyak manfaat bagi
masyarakat ataupun negara, di antaranya adalah penyumbang terbesar produk dalam negeri,
terciptanya lapangan pekerjaan, solusi masyarakat kelas menengah, operasional yang fleksibel
(Mulyono, 2021). Beberapa manfaat tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat sekitar maupun pemerintah. Pemerintah harus bisa meyakinkan dan membantu
masyarakat untuk membuka usaha kecil atau UMKM supaya perekonomian di Indonesia selalu
bergerak dan tingkat kesejahteraan masyarakat akan semakin tinggi.
Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merujuk pada jenis bisnis yang memiliki
peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. UKM umumnya
dijalankan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau cabang. Di
Indonesia, UKM memiliki kontribusi besar dalam perekonomian dan memiliki peran strategis
dalam upaya pembangunan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. UKM juga
memiliki ciri-ciri tertentu yang melibatkan aset, omzet, dan jumlah tenaga kerja yang terbatas.
Pengertian UKM yang lebih mendalam akan membantu dalam mengapresiasi kontribusi UKM
terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing
Indonesia di tingkat global. Dengan pemahaman yang komprehensif tentang pengertian UKM,
diharapkan dapat lebih memahami peran UKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian nasional sangat penting. UKM memiliki peran strategis dalam upaya
pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. UKM juga menjadi tulang
punggung perekonomian nasional karena memberikan kontribusi besar dalam menciptakan
lapangan kerja dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global Namun, UKM juga
menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam mengembangkan bisnisnya.

11
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh UKM meliputi keterbatasan sumber daya manusia,
teknologi, kemitraan, modal, manajemen, inovasi, dan tantangan internasionalisasi serta
revolusi industri
Oleh karena itu, UKM perlu mengidentifikasi strategi pengembangan yang dapat
membantu mereka mengatasi tantangan dan hambatan tersebut. Strategi pengembangan UKM
meliputi pengembangan manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, dan inovasi. UKM
perlu meningkatkan manajemen bisnis mereka agar lebih efektif dan efisien dalam mengelola
sumber daya yang dimiliki. Selain itu, UKM juga perlu meningkatkan pemasaran produk dan
jasa mereka agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
UKM juga perlu mengembangkan sumber daya manusia mereka agar memiliki
keterampilan dan kompetensi yang diperlukan untuk mengelola bisnis mereka. Terakhir, UKM
perlu mengembangkan inovasi produk dan jasa mereka agar dapat bersaing di pasar yang
semakin kompetitif. Untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UKM, perlu
diberikan rekomendasi dan solusi yang dapat membantu UKM mengembangkan bisnis mereka.
Beberapa rekomendasi dan solusi yang dapat diberikan antara lain perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian, serta kerja sama dengan pemasok dan
penjual. Selain itu, UKM juga perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis mereka.
Dalam rangka memahami peran UKM dan mengidentifikasi tantangan dan hambatan
yang dihadapi oleh UKM, penulis makalah harus menggunakan sumber-sumber yang akurat
dan relevan, seperti jurnal-jurnal ilmiah, buku-buku teks, dan hasil penelitian yang telah diakui
oleh para ahli. Selain itu, penulis harus memberikan argumen yang jelas dan terkait dengan
topik yang dibahas dalam makalah ini.
Menurut Eugene dan Morce (1965), tipe kebijakan pemerintah sangat menentukan
pertumbuhan UKM. Ada empat pilihan:

1. Kebijakan do nothing policy: pemerintah apapun alasannya sadar tidak perlu


berbuat apa-apa dan membiarkan UKM begitu saja,
2. kebijakan memberi perlindungan (protection policy) terhadap UKM: kebijakan ini
bersifat melindungi UKM dari kompetisi dan bahkan memberi subsidi,
3. kebijakan berdasarkan ideology pembangunan (developmentalist): kebijakan ini
memilih industri yang potensial, (picking the winner) namun tidak diberi subsidi

12
4. kebijakan yang semakin popular adalah apa yang disebut market friendly policy
dengan penekanan pada pilihan brood based, tanpa subsidi dan kompetisi.

Pada masa lalu, pemerintah memilih kebijakan tipe kedua (protection) akan tetapi
kerangka tujuan jatuh pada pilihan ketiga, yakni developmentalist. Hasilnya baik industri besar
dan kecil menengah tidak berhasil. Ketidakberhasilan ini disebabkan oleh lingkungan yang
diciptakan oleh kebijakan tersebut pada dasarnya membuat UKM masuk usaha yang tumbuh
secara distorsif. Oleh karena itu saya melihat bahwa pilihan kebijakan tipe ketiga dikombinasi
dengan tipe keempat dalam kerangka dasar kebijakan pemerintah.

Dalam hubungan ini, dewasa ini, semakin jelas bahwa UKM secara dikotomis dibagi
ke dalam dua jenis definisi. UKM dengan definisi usaha mikro dibedakan dengan usaha kecil
dan menengah yang dianggap potensial dapat dikembangkan. Akan tetapi sesungguhnya
distribusi UKM sungguh pincang, dimana usaha mikro dalam jumlah yang sangat besar
melebihi 2,5 juta unit sedangkan usaha kecil potensial mungkin tidak lebih dari 300 ribu unit
dan jumlah usaha menengah di Indonesia sama sekali belum jelas, Kaitannya dengan kebijakan
yang terbangun dalam persepsi yang popular adalah usaha kecil mikro lebih cocok untuk
welfare policy, sedangkan untuk UKM adalah competitive business policy. Di sini terlihat UU
No.9. 1995 maupun PP No. 10 tahun 2001, tentang UKM tidak dapat memberi ,jalan keluar,
kecuali hanya mampu mengakomodasi semua pendapat.

Kembali kepada masalah lingkungan usaha, ada beberapa faktor strategis yang perlu
dikembangkan untuk mendukung terciptanya lingkungan usaha yang kondusif. Lingkungan
yang kondusif bagi pengembangan usaha/bisnis, khususnya UKM, dapat dilakukan melalui
beberapa hat berikut ini.

B. Mengidentifikasi Tantangan dan Hambatan yang Dihadapi UKM


Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat
bervariasi tergantung pada kondisi dan lingkungan bisnis yang berbeda. Berikut adalah
beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UKM berdasarkan sumber-sumber yang
ada:
1. Keterbatasan sumber daya manusia: UKM seringkali mengalami kesulitan dalam
mengumpulkan sumber daya manusia dengan keterampilan dan kompetensi yang
diperlukan untuk mengelola usaha.
2. Permasalahan teknologi: UKM mungkin kesulitan mengakses dan menggunakan
teknologi yang sesuai untuk membantu mengelola dan memajukan bisnis mereka.

13
3. Kemitraan yang belum terjalin dengan baik: UKM mungkin kesulitan membangun dan
menjalin kerja sama yang efektif dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam bisnis.
4. Modal yang terbatas: UKM seringkali mengalami kesulitan dalam mengumpulkan
modal untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka.
5. Manajemen usaha yang rendah: UKM mungkin tidak memiliki manajemen yang baik
untuk mengelola dan mengembangkan bisnis mereka.
6. Inovasi yang tidak didukung dengan kompetensi sumber daya manusia yang ada: UKM
mungkin kesulitan mengembangkan inovasi dan inovasi produk karena kompetensi
yang terbatas.
7. Tantangan internasionalisasi: UKM di Indonesia mungkin menghadapi tantangan dalam
menghadapi pasar regional dan internasional, seperti persaingan dengan pemasok lokal
dan konkuren dari luar negeri.
8. Pemasaran memasuki revolusi industri 4.0: UKM perlu menyesuaikan strategi
pemasaran mereka dengan perkembangan teknologi dan perubahan dinamika pasar.

Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam perkembangan UKM saat ini, yaitu:
1. Faktor upaya untuk mulai menciptakan produk itu dari nol, hal ini berkaitan dengan
desain, artinya banyak para UKM kita yang masih meniru atau memperbanyak. Kondisi
tersebut hamper 90 persen dan yang 10 persen adalah yang benar benar pencipta atau
creator.
2. Kurangnya penghargaan terhadap creator, baik dari masyarakat maupun pemerintah.
Hal itu yang menyebabkan para pelaku bisnis malas untuk mendesain, karena
penghargaan terhadap desainer ternyata masih kurang.
3. Birokrasi, pemerintah sepertinya tidak menangani sektor ini secara serius. Para pelaku
bisnis disektro UKM mayoritas hanya tahu bagaimana memproduksi dan setelah itu
menjual, oleh karena itu semestinya jangan dipersulit dengan berbagai birokrasi.
4. Marketing, hanya sekitar 10 sampai 20 persen saja dari para UKM yang mampu
merambah pasar melalui teknologi internet. Kebanyakan masih menggunakan teknologi
secara manual, yang menjadi kendala tersendiri dari pemasaran.
5. Permodalan terutama pada sektor perbankan, birokrasi dan kebijakan yang sepihak dari
perbankan juga sangat menyulitkan UKM. kendala lain adalah tingginya suku bunga.

14
6. Assosiasi atau kesadaran para pengrajin untuk berasosiasi masih kurang. Meski
sesungguhnya asosiasi tersebut bisa bergerak dan membantu apabila anggota mau
membangun untuk maju terlebih dahulu.
7. Promosi, masih banyak UKM yang menganggap promosi hanya membuang uang dan
waktu. Padahal, ini faktor yang cukup penting.
8. Rendahnya membuat jaringan bisnis. Padahal, tanpa jaringan sebuah bisnis tidak akan
berjalan.
9. Manajemen yang digunakan UKM masih sederhana dan perlu dikembangkan. Bahkan
ada yang beranggapan manajemen hanya untuk perusahaan besar

Untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh UKM, perlu dilakukan
identifikasi dan strategi pengembangan yang tepat. UKM perlu meningkatkan manajemen,
pemasaran, sumber daya manusia, dan inovasi. Selain itu, UKM juga perlu memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis
mereka[. Selain itu, UKM juga perlu memperhatikan pentingnya kerja sama dengan pihak-
pihak lain yang terlibat dalam bisnis, seperti pemasok dan penjual.
Menurut Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018,
jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap
tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional
(PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang
jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha. UMKM tersebut
didominasi oleh pelaku usaha mikro yang berjumlah 98,68% dengan daya serap tenaga kerja
sekitar 89%. Sementara itu, sumbangan usaha mikro terhadap PDB hanya sekitar 37,8%.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM, di Indonesia pada tahun 2019,
terdapat 65,4 juta UMKM. Dengan jumlah unit usaha yang sampai 65,4 juta dapat menyerap
tenaga kerja 123,3 ribu tenaga kerja. Ini membuktikan bahwa dampak dan kontribusi dari
UMKM yang sangat besar terhadap pengurangan tingkat pengangguran di Indonesia.
Kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional sebesar lebih dari 60% atau sekitar Rp8.573 Triliun
setiap tahunnya. Selain itu, UMKM juga 97% total tenaga kerja Indonesia atau 116 juta orang.

15
Sumber: UMKMINDONESIA.ID
Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa UMKM memiliki kontribusi yang sangat
besar terhadap perekonomian Indonesia, baik dari segi jumlah unit usaha, penyerapan tenaga
kerja, maupun kontribusi terhadap PDB Nasional. Oleh karena itu, pengembangan UMKM
menjadi sangat penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat di Indonesia.
C. Mengidentifikasi Strategi Pengembangan UKM
Berikut adalah beberapa strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) yang dapat diterapkan:
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) 4.0: UMKM perlu menghadapi
tantangan dengan mengidentifikasi kebutuhan pasar yang berkembang dan
mengadaptasi program pengembangan SDM mereka. Hal ini meliputi peningkatan
keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja, serta penerapan teknologi digital dalam
proses bisnis.
2. Pengembangan Inovasi Produk: UMKM perlu melakukan inovasi produk untuk
meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk mereka. Hal ini meliputi
pengembangan produk baru, perbaikan produk yang sudah ada, dan diferensiasi produk
dari pesaing.
3.
16
4. Pemasaran dan Branding: UMKM perlu memperhatikan pemasaran dan branding
produk mereka. Hal ini meliputi pembentukan identitas bisnis yang konsisten,
penguatan citra merek, dan pemahaman yang mendalam tentang pasar sasaran.
5. Kemitraan dan Jaringan: UMKM perlu menjalin kemitraan dan jaringan dengan pihak-
pihak terkait, seperti pemasok, distributor, dan lembaga keuangan. Hal ini dapat
membantu UMKM dalam mengakses sumber daya dan pasar yang lebih luas.
6. Pengembangan Keuangan: UMKM perlu memperhatikan pengelolaan keuangan
mereka. Hal ini meliputi perencanaan keuangan, pengelolaan kas, dan pemahaman yang
mendalam tentang biaya dan pendapatan.
7. Penggunaan Media Sosial dan Promosi Online: UKM dapat menggunakan media sosial
dan promosi online untuk membantu pemasukan bisnis mereka. Hal ini meliputi
pembuatan akun media sosial, posting fotografi produk, dan interaksi dengan pelanggan
melalui komentar dan balasan.
8. Strategi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan penjualan:
a. Mengembangkan produk baru: UMKM dapat mengembangkan produk baru
yang dapat menarik minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
b. Meningkatkan kualitas produk: UMKM dapat meningkatkan kualitas
produk mereka untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperoleh
pelanggan baru.
c. Meningkatkan pelayanan: UMKM dapat meningkatkan pelayanan mereka
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperoleh pelanggan baru.
d. Menggunakan media sosial: UMKM dapat menggunakan media sosial untuk
mempromosikan produk mereka dan menjangkau pelanggan baru.
e. Menggunakan program loyalitas: UMKM dapat menggunakan program
loyalitas untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan penjualan.
f. Mengadakan promosi: UMKM dapat mengadakan promosi untuk menarik
minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
g. Meningkatkan keterampilan SDM: UMKM dapat meningkatkan
keterampilan SDM mereka untuk meningkatkan kualitas produk dan
pelayanan.
17
h. Meningkatkan efisiensi operasional: UMKM dapat meningkatkan efisiensi
operasional mereka untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan
keuntungan.
Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada hakekatnya merupakan
tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati permasalahan
yang dihadapi oleh UKM, maka kedepan perlu diupayakan hal-hal sebagai berikut :
a. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Pemerintah perlu mengupayakan
terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketenteraman
dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur perijinan usaha,
keringanan pajak dan sebagainya.
b. Bantuan Permodalan Pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus dengan
syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi UKM, untuk membantu peningkatan
permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal, sektor jasa
finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal ventura.
Pembiayaan untuk Usaha Kecil dan Menengah(UKM) sebaiknya menggunakan
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada, maupun non bank. Lembaga
Keuangan Mikro bank antara Lain: BRI unit Desa dan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR). Sampai saat ini BRI memiliki sekitar 4.000 unit yang tersebar diseluruh
Indonesia. Dari kedua LKM ini sudah tercatat sebanyak 8.500 unit yang
melayani UKM. Untuk itu perlu mendorong pengembangan LKM . Yang harus
dilakukan sekarang ini adalah bagaimana mendorong pengembangan LKM ini
berjalan dengan baik, karena selama ini LKM non koperasi memilki kesulitan
dalam legitimasi operasionalnya.
c. Perlindungan Usaha Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha tradisional
yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus mendapatkan
perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undangundang maupun peraturan
pemerintah yang bermuara kepada saling menguntungkan (win-win solution).
d. Pengembangan Kemitraan Perlu dikembangkan kemitraan yang saling
membantu antara UKM, atau antara UKM dengan pengusaha besar di dalam
negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli dalam
usaha.
18

Disamping itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan pengelolaan bisnis yang
lebih efisien. Dengan demikian UKM akan mempunyai kekuatan dalam
bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri.
e. Pelatihan Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi UKM baik dalam
aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta
keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Disamping itu juga perlu
diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan
untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.
f. Membentuk Lembaga Khusus Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus
bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan
dengan upaya penumbuhkembangan UKM dan juga berfungsi untuk mencari
solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal maupun eksternal
yang dihadapi oleh UKM.
g. Memantapkan Asosiasi Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk
meningkatkan perannya antara lain dalam pengembangan jaringan informasi
usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi anggotanya.
h. Mengembangkan Promosi Guna lebih mempercepat proses kemitraan antara
UKM dengan usaha besar diperlukan media khusus dalam upaya
mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu perlu juga
diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya. Mengembangkan
Kerjasama yang Setara Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi
antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk menginventarisir berbagai
isu-isu mutakhir yang terkait dengan perkembangan usaha.
D. Memberikan Rekomendasi dan Solusi UKM
UMKM menjadi ujung tombak perekonomian negara karena hanya UMKM yang dinilai
mampu bertahan di tengah gempuran persaingan bisnis serta krisis ekonomi bangsa. Meski
dapat mendongkrak ekonomi, sayangnya masih ada saja masalah yang sering dihadapi para
pelaku usaha UMKM. Sebagaimana pemerintah telah menurunkan tarif pajak UMKM sebesar
0,5 persen sebagai stimulus agar usaha UMKM dapat berkembang pesat. Namun, apakah
kebijakan tersebut dapat menekan masalah UMKM yang sampai saat ini masih kerap menimpa
para pelaku usaha.
19
kebijakan tersebut tidak lantas menjadi solusi akan permasalahan yang dihadapi pemilik
usaha. Nah, agar kamu tidak terjebak saat menjalani usaha UMKM, berikut beberapa contoh
masalah UMKM dan solusinya yang perlu diketahui.
1. Kurang modal usaha
Modal jadi salah satu masalah UMKM yang paling sering dialami. Minimnya
modal usaha UMKM menyebabkan kegiatan produksi terhambat sehingga
menurunkan pemasukan. Hal inilah yang membuat pemilik usaha mencari pinjaman
modal dari bank, tapi sayangnya seringkali gagal karena tidak memenuhi
persyaratan bank. Alhasil usaha menjadi mandek dan terpaksa gulung tikar.
Solusinya, bisa mendapatkan pinjaman modal dari sistem penggalangan dana
yang dihadirkan oleh teknologi finansial (fintech). Penggalangan dana ini dikenal
dengan istilah crowdfunding.Atau, juga meminta bantuan UMKM dengan
mendaftarkan UMKM terlebih dahulu sebagai salah satu syarat wajib. Bantuan
UMKM sendiri adalah bantuan langsung tunai (BLT) untuk UMKM yang
disalurkan pemerintah melalui dua kementerian yakni Kementerian Koperasi dan
UKM serta Kementerian Sosial.
2. Kurang pengetauhan tentang cara mengmbangkan usaha
Kebanyakan pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah tidak memiliki cukup
pengetahuan mengenai cara mengembangkan bisnis. Mereka pun hanya fokus
terhadap proses produksi tanpa berusaha meningkatkan kualitas produk. Padahal,
dengan pengembangan bisnis yang mumpuni, masalah UMKM satu ini bisa
dicegah. Solusinya, perbanyak membaca dan up to date terhadap perkembangan
strategi bisnis terbaru. Atau berdiskusilah dengan pengusaha yang lebih dulu sukses
agar bisa mencontek tips dan trik mereka dalam membangun bisnis.
3. Tidak ada inovasi produk
Jika ingin bersaing di tengah gempuran bisnis UMKM, cobalah untuk membuat
inovasi produk. Sayangnya, masalah UMKM yang kerap dihadapi adalah
ketidakmampuan dalam melakukan inovasi. Padahal tanpa inovasi, pesaing akan
dengan mudah mengambil pasar kamu. Dalam hal ini, bisa meningkatkan kualitas
bahan, finishing produk, dan kemasan. Selain itu, pantau tren terkini agar kamu
mampu menciptakan inovasi yang sesuai dengan tren. Dengan begitu, bisa
memenuhi apa yang diinginkan pelanggan.
20
4. Kurang memahami pemasaran global
kurangnya pemahaman mengenai pemasaran digital. Sebagian dari pelaku
UMKM tidak memasarkan produknya secara online. Alhasil, daya saing produk
kurang dan menyebabkan sepi pelanggan. Mungkin sudah banyak pelaku UMKM
yang melek teknologi, tapi sebagian besarnya masih belum mampu
memaksimalkannya sehingga potensi keuntungan yang diperoleh pun belum
optimal. Solusi dari pemasalahan ini adalah para pelaku usaha perlu menggali
informasi tentang cara melakukan pemasaran digital dengan tepat. Jika perlu, ikuti
berbagai webinar online atau ikut komunitas bisnis. Setelah itu, gunakan media
sosial dan bukalah toko online di e-commerce guna meraih pasar yang lebih luas.
5. Pembukuan yang masih manual
Pemerintah memang sudah menggalakkan digitalisasi UMKM. Namun
sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang melakukan pembukuan secara manual.
Cara lama ini dinilai tidak lagi efisien karena dapat meningkatkan risiko human
error yang meliputi kesalahan input jumlah transaksi atau kehilangan seluruh data
penjualan.

Oleh karenanya, penting bagi pelaku usaha untuk mengatasi masalah UMKM ini
dengan cara yang lebih praktis. Misalnya, dengan beralih menggunakan pembukuan
otomatis atau sistem pembayaran online yang sudah terintegrasi.

Rekomendasi dan solusi untuk mengatasi kerugian dalam Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) antara lain:

1. Evaluasi Bisnis: Melakukan evaluasi bisnis secara objektif untuk mengetahui


titik keunggulan dan kelemahan, menjadikan bisnis sebagai bahan objek dan
koreksi.
2. Mengatur Keuangan: Mengatur keuangan dengan manajemen yang baik,
merincikan semua transaksi yang terjadi, dan menulis keuangan secara detail
dan rinci.
3. Merancang Perubahan: Merancang perubahan dalam bisnis, seperti
memperbaiki sistem bisnis, mengurangi risiko, dan mengontrol kelancaran kas.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM): Mengembangkan keterampilan
dan pengetahuan SDM untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.

21
5. Memanfaatkan Jaringan: Memanfaatkan jaringan dengan pihak-pihak terkait,
seperti pemasok, distributor, dan lembaga keuangan.
6. Tetap Fokus dan Optimis: Tetap fokus dan optimis dalam menghadapi tantangan
dan kerugian dalam bisnis.

22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paper ini membahas tentang manajemen usaha kecil dan menengah (UMKM) serta
strategi pengembangan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing
UMKM di Indonesia. UMKM memiliki peran yang penting dalam perekonomian suatu negara
yaitu Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan
ekonomi. Namun, UMKM juga menghadapi berbagai tantangan dan hambatan, seperti akses
terhadap sumber daya, teknologi, pembiayaan, pasar sasaran, dan persaingan. Untuk mengatasi
tantangan ini, UMKM perlu mengembangkan strategi yang tepat, seperti pengembangan
sumber daya manusia, inovasi produk, pemasaran dan branding, kemitraan dan jaringan, serta
pengembangan keuangan.

Manajemen usaha kecil juga dapat membantu UKM untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi persaingan global, mengembangkan inovasi, dan memanfaatkan teknologi
informasi. Dengan demikian, pengembangan manajemen usaha kecil bukan hanya penting
untuk kelangsungan hidup UKM, tetapi juga untuk pertumbuhan dan kemajuan ekonomi suatu
negara.
Dalam paper ini, dibahas tentang pentingnya manajemen usaha kecil, tantangan dan
hambatan yang dihadapi, stategi perkembangan manajemen usaha kecil, dan berbagai aspek
yang perlu diperhatikan dalam mengelola usaha kecil. UKM Indonesia relatif lebih bisa
bertahan dalam perekonomian yang tidak pasti, dibandingkan dengan negara-negara maju di
kawasan Asia Pasifik.
Usaha ini semestinya menjadi sentra usaha yang dapat diandalkan, mengingat
kontribusinya terhadap perkembangan perekonomian bangsa cukup besar. Bahkan, kekuatan
ekspor dibidang manajemen usaha kecil, selalu menunjuk pada angka yang selalu
membanggakan.
Ribuan pelaku bisnis berkecimping disektor UKM, yang semestinya menjadi prioritas
perhatian para petinggi negeri. sendiri. Pengakuan dan penghargaan terhadapnya hendaknya
bukan hanya cerita atau sebatas apresiasi di atas kertas berupa piagam belaka.

23
B. Saran
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah
maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya.
Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan
UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara
pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusianya.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://cfisel.blogspot.com/2007/08/artikel-tentang-usaha-kecil-dan.html
Rosia abdul. Manajemen usaha kecil,menengah dan koperasi. Pusat pengembangan bahan
Maryanti, Sri. Manajemen Usaha Kecil. Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA. 2027.
Handini, Sri. Manajemen UMKM dan Koperasi. 2019.
http://repository.unitomo.ac.id/2520/1/Manajemen%20UMKM
Bismala, Lila. Model Manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
Meningkatkan Efektivitas Usaha Kecil Menengah. Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
https://www.oyindonesia.com/blog/masalah-umkm-dan-solusinya
Kristiyanti, Mariana. Peran Strategis Usaha Kecil Menengah (UKM) Dalam Pembangunan
Nasional. Fakultas Ekonomi Universitas AKI.
Setiawati, Rosti. Bimbingan teknis aspek umum manajemen usaha kecil untuk pengembangan
usaha produk umkm kota tasikmalaya. Institut Manajemen Koperasi Indonesia.
Aliyah, Himmatu. Peran usaha mikro kecil dan menengah (umkm) untuk meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat. Jurnal ilmu ekonomi. 2022
Maulida, Sri. Peluang dan Tantangan Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Dari Berbagai Aspek Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Lambung Mangkurat
Alyas. Strategi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dalam penguatan ekonomi
kerakyatan (Studi Kasus pada Usaha Roti Maros di Kabupaten Maros). Sekokah Tinggi Ilmu
Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.
Dolok, Sylvia. Tantangan dan Solusi Bisnis UMKM di Era New Normal. Universitas
Tanjungpura
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-Indonesia-
Terungkit.html
https://www.bi.go.id/id/umkm/database/umkm-layak-dibiayai.aspx
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3134-kontribusi-
umkm-dalam-perekonomian-indonesia.html

25

Anda mungkin juga menyukai