Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENJASKES

“ Perkembangan Bulutangkis di Indonesia ’’


Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata pelajaran PJOK

Yang diampuh Oleh : M. Abduh Alfahmi, S.Pd.I

Disusun Oleh :

Nayla Zahara Amellya

XII IPS 1

YAYASAN PERGURUAN ISLAM MA AL AHLIYAH

Jl. Jenderal Sudirman, No 19 Bakan Maja, Kecamatan Kota Baru Kab. Karawang

Tahun Pelajaran 2023/2024


KATA PENGATAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing yang
selalu memberikan dukungan dan bimbingannya. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas akhir mata pelajaran Penjas Orkes. Tak hanya itu, kami juga berharap
makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan informasi dan
ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para
pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Karawang, 10 Mei 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.............................................................................................................................. 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
I. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 4
II. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 4
III. TUJUAN .................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
A. Perkembangan awal bulutangkis di Indonesia ............................................................................ 5
B. Prestasi bulutangkis Indonesia dalam kompetisi Internasional. .................................................. 6
BAB III................................................................................................................................................... 7
PENUTUP.............................................................................................................................................. 7
IV. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Bulutangkis adalah olahraga raket yang dimainkan di atas lapangan yang dipisahkan oleh
jaring di tengahnya. Setiap pemain atau pasangan berusaha memukul shuttlecock (bulu tangkis)
dengan raket mereka sehingga melewati jaring dan jatuh di sisi lapangan lawan. Tujuan utama
dalam bulutangkis adalah untuk mencetak skor dengan cara memukul shuttlecock sehingga lawan
tidak dapat mengembalikannya dengan benar atau mengembalikannya dengan cara yang tidak
dapat dijangkau oleh pemain atau pasangan lawan. Bulutangkis bisa dimainkan dalam bentuk
tunggal (satu pemain lawan satu pemain) atau ganda (dua pemain berpasangan melawan dua
pemain berpasangan). Permainan bulutangkis membutuhkan kombinasi kecepatan, kelincahan,
ketepatan, dan strategi taktis.

Olahraga ini memiliki aturan dan regulasi yang ketat, termasuk tentang skor, peralatan yang
digunakan, dan zona-zona dalam lapangan. Bulutangkis dikenal karena kecepatan permainannya
yang tinggi dan reaksi yang cepat dari para pemainnya. Selain sebagai olahraga yang kompetitif,
bulutangkis juga sering dimainkan secara rekreasi atau untuk kebugaran fisik. Ini adalah olahraga
yang populer di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia seperti Indonesia, Cina, Korea, dan
Malaysia.

II. RUMUSAN MASALAH


1) Bagaimana perkembangan awal bulutangkis di Indonesia?
2) Bagaimana perjalanan prestasi bulutangkis Indonesia dalam kompetisi
internasional sejak awal berdirinya?

III. TUJUAN
1) Mengetahui perkembangan awal bulutangkis di Indonesia.
2) Mengetahui perjalanan prestasi bulutangkis Indonesia dalam kompetisi
internasional.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan awal bulutangkis di Indonesia


Awal mula bulutangkis berasal dari India, tepatnya di kota Pune pada tahun 1870. Pada
awalnya, permainan ini disebut dengan nama "Poona" karena dimainkan di kota Poona.
Permainan ini kemudian dibawa ke Inggris oleh tentara Inggris yang berada di India pada
akhir abad ke-19. Di Inggris, permainan ini semakin berkembang dan munculah aturan-aturan
yang resmi untuk permainan bulutangkis. Setelah itu, bulutangkis menyebar ke negara-negara
lain di dunia, termasuk Indonesia. Berawal dari dua daerah jajahan Inggris, yaitu Malaysia
dan Singapura yang disusupkan di Indonesia bagian barat, yakni di Sumatera sekitar tahun
1930. Selain di Sumatera, ada juga yang menyebut bahwa sejarah badminton di Indonesia
langsung dibawa ke Jakarta. Tiga tahun berselang, pada 1933, perkumpulan bulu tangkis pun
mulai dibentuk di Jakarta. Perkumpulan paling populer pada masa itu adalah Bataviase
Badminton Bond dan Bataviase Badminton League. Kemudian, kedua perkumpulan ini
bergabung menjadi satu dengan nama Bataviase Badminton Unie. Lebih lanjut, pada 1934,
Indonesia menyelenggarakan sejumlah kejuaraan badminton di Pulau Jawa, yang mayoritas
dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat. Lalu, pada masa pendudukan Jepang tahun 1942,
badminton mengalami perkembangan pesat karena suasana anti-barat yang dibuat oleh
Jepang. Salah satu bentuk anti-barat yang ditunjukkan Jepang adalah usulan penggantian
nama badminton karena dianggap asing dengan istilah Indonesia. Menindaklanjuti usulan
tersebut, ketua ISI bagian badminton, yaitu RMS. Tri Tjondrokusumo mengusulkan nama
bulu tangkis sebagai pengganti istilah badminton. Usulan nama bulu tangkis pun diterima
oleh masyarakat Indonesia.
Dalam mewujudkan perkembangan bulutangkis di Indonesia, diselenggarakan kongres di
Solo pada 18-20 Januari 1948. Hasil kongres tersebut adalah lahirnya satu badan olahraga
bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang diketuai oleh Mr. Widodo
Sastradiningratan. Setelah itu, pada 4-6 Mei 1951, para tokoh bulu tangkis Indonesia
menyelenggarakan kongres lanjutan di Bandung, Jawa Barat. Hasilnya adalah terbentuk
badan bulu tangkis tingkat nasional bernama Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
pada 5 Mei 1951. Pasca-pendirian PBSI, kongres pertama dilakukan untuk mendiskusikan
mengenai aturan dan tujuan olahraga bulu tangkis di Indonesia. Setelah memiliki induk resmi,
bulu tangkis Indonesia mendaftar sebagai anggota resmi Badminton World Federation (BWF)
pada 1953. Lebih lanjut, pada tahun 1982, Indonesia pertama kali menyelenggarakan
kejuaraan bulu tangkis internasional bernama Indonesia Open. Sejak saat itu, Indonesia Open
menjadi ajang turnamen tahunan yang selalu diselenggarakan oleh Indonesia.
B. Presestasi bulutangkis Indonesia dalam kompetisi Internasional.
Awal kejayaan tim bulu tangkis Indonesia terjadi pada kurun 1960-an hingga 1970-an.
Pada masa itu, muncul legenda besar bulu tangkis, yaitu Rudy Hartono. Namanya tercatat di
Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor All-England terbanyak. Rudy
Hartono tercatat merebut juara All-England sebanyak 8 kali. Kemudian, menjuarainya
sebanyak tujuh kali secara beruntun, yaitu dari 1968 hingga 1974. Kemudian, ia kembali
memenangkannya pada 1976. Saingan terkuatnya pada saat itu adalah Erland Kops yang
meraih juara All-England sebanyak 7 kali. Sementara itu, tim ganda putra Indonesia, yaitu
Tjuntjun/Johan Wahjudi meraih juara ganda putra sebanyak enam kali. Prestasi tersebut
menyamai rekor Fin Kobbero/Poul Erik Nielsen dari Denmark. Pada 1980-an, China mulai
muncul sebagai saingan terberat. Pada kejuaraan All-England, Indonesia hanya menjadi juara
pada 1981, yakni Liem Swie King. Sisanya didominasi oleh China dan Denmark. Pada ajang
piala Thomas, Indonesia hanya menang pada piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sedangkan piala Uber diborong oleh China. Pada 1990-an hingga 2000-an, Indonesia mulai
bangkit kembali.
Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia menorehkan sejarah baru dalam permainan
bulu tangkis. Untuk pertama kalinya, kontingen Indonesia membawa pulang medali emas.
Dahsyatnya, tim bulu tangkis Indonesia membawa 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Medali
emas pertama diraih oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra).
Medali perak diraih oleh Ardi B Wiranata (tunggal putra) dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan
(ganda putra). Sementara itu, medali perunggu dipersembahkan oleh Hermawan Susanto
(tunggal putra). Empat tahun berselang, tepatnya di Olimpiade Atlanta, tim bulu tangkis
Indonesia kembali meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Medali emas
dipersembahkan oleh pasangan ganda putra legendaris, yaitu Rexy Mainaky/Ricky Subagja.
Sedangkan di piala Thomas, Indonesia berhasil menjuarainya sebanyak lima kali berturut-
turut, yakni dari 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002. Sedangkan pada kejuaraan All-England,
Indonesia berhasil juara sebanyak tiga kali yang dimenangkan oleh Ardi wiranata (1991) dan
Haryanto Arbi (1993 dan 1994). Sedangkan untuk piala Uber, Indonesia menang dua kali,
yakni 1994 dan 1996.
BAB III

PENUTUP
IV. KESIMPULAN

Bulutangkis adalah bahwa olahraga ini memiliki perjalanan yang mengesankan di


Indonesia. Dari awalnya diperkenalkan oleh para pekerja Belanda di Hindia Belanda hingga
menjadi salah satu olahraga favorit dan mendominasi panggung internasional, bulutangkis
telah menjadi bagian integral dari budaya dan identitas olahraga Indonesia. Prestasi-prestasi
gemilang, tokoh-tokoh inspiratif, dukungan pemerintah dan organisasi olahraga, serta
popularitas yang terus meningkat adalah faktor utama yang membentuk kesuksesan
bulutangkis Indonesia. Meskipun ada tantangan dan perubahan dalam kompetisi, bulutangkis
tetap menjadi salah satu olahraga yang paling dicintai dan dihormati di Indonesia, serta tetap
menjadi kekuatan utama dalam arena olahraga internasional.
Secara keseluruhan, prestasi bulutangkis Indonesia di tingkat internasional dapat
disimpulkan sebagai fenomena yang mengesankan dan luar biasa. Dari awal berdirinya,
bulutangkis Indonesia telah menorehkan sejarah prestasi gemilang di kancah global,
memperoleh gelar-gelar juara dunia, medali olimpiade, dan dominasi dalam berbagai
turnamen bergengsi. Para pemain bulutangkis Indonesia tidak hanya mencetak prestasi
individu yang gemilang, tetapi juga membawa nama Indonesia di puncak dalam kompetisi
tim internasional seperti Piala Thomas dan Piala Uber. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan
keunggulan teknis dan taktis, tetapi juga semangat juang yang kuat dan dedikasi tinggi para
pemain. Selain itu, prestasi bulutangkis Indonesia telah memberikan dampak positif bagi
olahraga Indonesia secara keseluruhan, dengan meningkatkan minat masyarakat terhadap
olahraga dan memperkuat identitas nasional di mata dunia. Dukungan dari pemerintah,
organisasi olahraga, dan penggemar setia juga telah menjadi faktor kunci dalam kesuksesan
bulutangkis Indonesia di tingkat internasional. Meskipun tantangan dan persaingan semakin
ketat, bulutangkis Indonesia tetap menjadi salah satu kekuatan terkemuka dalam olahraga ini
di tingkat global. Kesimpulannya, prestasi bulutangkis Indonesia di tingkat internasional
merupakan cerminan dari dedikasi, kerja keras, dan semangat juang yang luar biasa dari para
pemain dan seluruh komunitas bulutangkis Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai