Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi


Internasional)

Dosen Pengampu : Dr. Rina Br. Bukit SE., M.Si., Ak., CA

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Muhammad Dhaffa Fauzi (200503136)
2. Nabila Zaskia (210503196)
3. Romeo Daffa Rayhan (210503214)
4. S Yoaha Rajeshprilla (210503217)
5. M Randy Athaya (210503220)
6. Laurencius Wendy Regana (210503243)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah pada Mata Kuliah Akuntansi Internasional yakni pada
manteri “Analsis Laporan Keuangan Internasional”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang telah diberikan kepada
penulis. Penulis berharap makalah ini dapat memberi tambahan wawasan
pengetahuan bagi pembaca. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya
masih terdapat kekurangan, baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena, itu tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
agar kami dapat memperbaiki makalah yang kami buat di tugas selanjutnya
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Rina Br. Bukit SE.,
M.Si., Ak., CA, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Akuntansi Internasional
dan semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa meridhai segala usaha kita.

Medan, 30 April 2024

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG .................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 4
1.2 TUJUAN ............................................................................................................. 5
1.3 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
2.1 ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL ............................................. 6
2.2 ANALISIS AKUNTANSI ..................................................................................... 8
2.3 STRATEGIS BISNIS UNTUK NEGARA MAJU DAN NEGARA
BERKEMBANG...................................................................................................... 10
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM MELAKUKAN ANALISIS BISNIS
INTERNASIONAL .................................................................................................. 12
2.5 ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN ............................................. 15
2.6 MEKANISME PENANGGULANGAN ............................................................... 21
2.7 CONTOH ANALISIS PERUSAHAAN INTERNASIONAL ................................. 24
BAB III ....................................................................................................................... 37
PENUTUP .................................................................................................................. 37
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 37
LAMPIRAN ................................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 43
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG

Negara-negara memiliki perbedaan yang dramatis dalam praktik-praktik akuntansi dan


auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan aturan, sifat dan tingkatan risiko
bisnis, dan cara-cara melakukan bisnis. Keragaman ini berarti bahwa alat-alat bantu
analitis yang efektif dalam salah satu yurisdiksi bisa saja kurang efektif dalam yurisdiksi
lain. Analis sering kali menghadapi tantangan-tantangan yang menakutkan dalam
usahanya mendapatkan informasi yang dapat dipercaya. Di banyak ekonomi pasar
berkembang, analisis keuangan sering kali memiliki reliabilitas yang terbatas.

Analisis keuangan dan valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di


satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan
tingginya komparabilitas informası keuangan di seluruh dunia. Namun, masih banyak
perbedaan dalam praktik-praktik laporan keuangan. Sebuah pemeriksaan tentang Standar
Laporan Keuangan Internasional (IFRS) yang dikeluarkan oleh IASN menyatakan
bahwa definisi transparansi perusahaan tidak harus selalu konsisten dengan gagasan
transparasi yang dibiasakan oleh para analis. Artinya, keputusan IASB berfokus pada
tingkat pengungkapan berbeda dengan pengungkapan yang membantu menyingkap
transaksi-transaksi yang mendasari ekonomis. Uraian tentang laporan keuangan tahun
sebelumnya bagi para pengguna baru IFRS dibatasi hingga satu tahun, dengan demikian
menyulitkan analisis tren. Beberapa standar tetap memperbolehkan adanya pilihan
laporan. Sebagai contoh, dalam menyesuaikan akun mereka untuk harga-harga yang
berubah, suatu laporan dibolehkan untuk adanya pilihan akuntansi dalam perubahan
tingkat harga umum atau perubahan harga khusus.

Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mengungkapkan lebih banyak informasi dengan


sukarela, dan informasi yang lebih dapat dipercaya. Pada tingkat nasional, banyak negara
yang berjuang untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas informasi mengenai
perusahaan-perusahaan publik. Penelitian empiris telah menunjukkan manfaatnya.
Secara spesifik, kekuatan dari sistem pengungkapan sebuah negara, termasuk syarat-
syarat pengungkapan, pengawasan, dan pelaksanaan, sangat dihubungkan dengan
perkembangan pasar. Selain itu, akses pada informasi yang tersedia dengan bebas yang
relevan untuk analisis keuangan berkembang pesat dengan penyebaran informasi
perusahaan di Internet. Namun, di banyak negara masih banyak jurang pemisah yang
besar antara dugaan-dugaan yang didasarkan pada kemajuan dan realitas ini. Para analis
keuangan sering kali merasa frustasi dalam upayanya untuk mendapatkan informasi.
Banyak pemerintah yang terus mengeluarkan informasi dengan kecurigaan yang tinggi.
Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana Analisis Laporan Keuangan
Internasional.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari makalah kami adalah :


➢ Mengetahui terkait Analisis Strategi Bisnis Internasional
➢ Memahami apa saja Analisis Akuntansi
➢ Mengetahui strategi bisnis untuk negara maju dan berkembang
➢ Meninjau kelebihan dan kekurangan dalam melakukan Analisis Bisnis
Internasional
➢ Mengetahui tentang Analisis dan Audit Laporan Keuangan
➢ Mengetahui bagaimana mekanisme penanggulangan
➢ Menguasai contoh dari penerapan Analisis Perusahaan Internasional

1.3 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari makalah kami adalah :


➢ Apa saja penjabaran Analisis Strategi Bisnis Internasional dan Analisis
Akuntansi?
➢ Strategi bisnis apa yang digunakan untuk negara maju dan berkembang?
➢ Apa kelebihan dan kekurangan dalam melakukan Analisis Bisnis
Internasional?
➢ Bagaimana Analisis dan Audit Laporan Keuangan dan mekanisme
penanggulangan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL

Analisis strategi bisnis merupakan sebuah langkah awal yang penting dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini bertujuan untuk memberikan sebuah pemahaman
kualitatif mengenai sebuah Perusahaan dan pesaingnya dalam iklim ekonomisnya,
dengan menggunakan sudut pandang yang menyeluruh. Analisis strategi bisnis
internasional melibatkan identifikasi faktor pendorong laba dan risiko utama suatu
perusahaan, serta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk memahami
kondisi bisnis di pasar global dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti,
kebijakan akuntansi, kualitas pengungkapan, dan potensi terjadinya masalah, serta
menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang
disebabkan oleh penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda.

Perusahaan harus mengembangkan strategi mitigasi yang efektif, seperti


diversifikasi portofolio bisnis, peningkatan pengawasan terhadap praktik bisnis mitra
waralaba, dan peningkatan komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah setempat dan
mitra bisnis. analisis strategi bisnis internasional perlu mempertimbangkan standar
akuntansi internasional, praktik akuntansi yang berbeda di berbagai negara, serta
memahami perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan proses audit di seluruh
dunia. Hal ini menunjukkan pentingnya adaptasi dan kesesuaian perusahaan dengan
standar internasional dalam konteks bisnis global yang semakin kompleks dan
terintegrasi. Dengan demikian, analisis strategi bisnis internasional pada akuntansi
internasional melibatkan pemahaman mendalam tentang kebijakan akuntansi,
fleksibilitas, strategi, kualitas pengungkapan, serta standar akuntansi internasional untuk
mencapai keberhasilan dalam bisnis internasiona.

o Ketersediaan Informasi
Keterbatasan informasi yang akurat dan ketersediaan data yang terbatas di beberapa
negara berkembang juga menjadi kendala dalam melakukan analisis strategi bisnis
internasional. Berdasarkan sumber yang tersedia, beberapa kesulitan yang muncul terkait
dengan ketersediaan informasi dalam analisis strategi bisnis internasional meliputi:
a) Ketersediaan informasi yang kurang andal mengenai perkembangan makro-
ekonomi dan industri di beberapa negara, sehingga sulit untuk melakukan analisis
strategi usaha secara efektif.
b) Kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai industri di banyak negara dan
kualitas informasi perusahaan yang rendah, terutama di negara berkembang.
c) Keterbatasan data yang membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha
dengan metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan.
d) Ketepatan waktu informasi yang berbeda-beda di setiap negara, termasuk laporan
keuangan, laporan tahunan, dan laporan kepada pihak regulator, yang dapat
mempengaruhi analisis strategi bisnis internasional.

Dengan demikian, ketersediaan informasi yang akurat, andal, dan tepat waktu menjadi
faktor krusial dalam melakukan analisis strategi bisnis internasional, dan kendala terkait
dengan hal ini dapat mempengaruhi keberhasilan dan efektivitas strategi yang
dirumuskan.

o Rekomendasi untuk Analisis


Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi bisnis dengan
menggunakan metode penelitian tradisional menjadi sulit dilakukan. sering kali,
diperlukannya melakukan kunjungan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan
bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di negara-
negara pasar berkembang. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, seperti
laporan tahunan, penerbitan perusahaan lainnya, dan berbicara dengan staff perusahaan,
analisis dan profesional keuangan lainnya. Salah satunya World wide web yang
menawarkan akses cepat untuk informasi yang akhir-akhir ini tidak tersedia atau sulit
untuk didapatkan. International Federation of Stock Exchange (FIBV,
http://www.fibv.com) dan Federation of European Stock Exchange (FESE,
http://www.fese.be) menerbitkan laporan internasional berkala yang sangat informatif,
dan majalah-majalah Accountancy, The Economist, Financial Analysts Journal, dan
Euromoney memberikan banyak artikel yang sangat relevan untuk analisis keuangan
internasional. Risiko yang sangar besar bisa mengikuti analisis strategi bisnis yang
kurang memadai. Contohnya masala Parmalat, menggambarkan penipuan terbesar dalam
sejarah kenangan Eropa. Dalam kasus ini, sedikitnya $13 miliar aser hilang dari
kelompok perusahaan susu terbesar Italia tidak bisa dibukulian, berakipat kerugian yang
sangat besar bagi penanam modal dan kreditor perusahaan. Para penilai menghubungkan
kegagalan keuangan ini dengan beberapa penyebab, Penanam modal asing dilaporkan
menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yang tidak memberikan pengungkapan
yang lengkap atau bisa dipercaya. Mereka tidak banyak mengetahui tentang iklim bisnis
di tempar mereka menanamkan modalnya dan berpartisipasi dalam sebuah pasar di mana
aturan-aturan laporan keuangan tidak dijalankan dengan baik.

2.2 ANALISIS AKUNTANSI

Analisis akuntansi merupakan hal pertama yang harus dilakukan sebelum


melakukan analisis laporan keuangan. Argumen yang mendasari adalah karena adanya
kemungkinan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan mengandung distorsi
akuntansi. Distorsi akuntansi adalah perbedaan antara informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan dengan realitas ekonomi yang sebenarnya. Analis akuntansi adalah
proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan telah
mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau tidak.

Proses ini dilakukan dengan cara mempelajari transaksi yang terjadi, kebijakan
akuntansi yang digunakan, dan melakukan penyesuaian laporan keuangan agar laporan
tersebut lebih mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya sehingga kesimpulan
yang diambil pada tahap analisis keuangan menjadi lebih bisa dipercaya. Contohnya
meliputi penentuan perdagangan aset ke pasar dan tidak mencatat penghasilan atau
kerugian di kolom penghasilan tapi dalam akun pembayaran, sebelum waktunya
mengakui pendapatan, membalik estimasi akrual utang ke pendapatan bersih.

Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melalukan berbagai penilaian


yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling mengenal tentang
operasi dan kondisi keuangan perusahaannya. Fleksibilitas dalam laporan keuangan
penting karena hal itu memungkinkan para manajer untuk menggunakan pengukuran
akuntansi yang sangat menggambarkan keadaan operasi perusahaan. Healy dan
koleganya menyarankan proses berikut untuk mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah
Perusahaan:
1. Mengidentifikasi kebijakan akuntansi yang utama
2. Menilai fleksibilitas akuntansi
3. Mengevaluasi strategi akuntansi
4. Mengevaluasi kualitas pengungkapan
5. Mengidentifikasi potensi tanda bahaya (misalnya, penghapusan aset bear yang
tidak wajar, transaksi yang menaikkan keuntungan tapa penjelasan, atau
peningkatan celah antara penghasilan, perusahaan dan arus kas dari operasi)
6. Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan akuntansi

Untuk menggambarkan proses ini, ambillah contoh kualitas akuntansi dari


WorldCom, sebuah perusahaan Amerika Serikat. yang besar di mana kebijakan
akuntansinya berujung pada skandal. Wall Street yang besar. Dalam pengajuan dakwaan
formal perusahaan atas praktik-praktik akuntansinya yang salah, pertanyaan-pertanyaan
berikut mungkin ditanyakan: (1) Bagaimana WorldCom melaporkan pengeluaran
operasionalnya yang bear? (2) Pilihan apa yang dizinkan ole GAAP Amerika Serikat
untuk pengeluaran tersebut? (3) Apakah WorldCom menggunakan sebuah pendekatan
yang terlalu agresif atau konservatif terhadap akuntansi untuk pengeluaran tersebut? (4)
Apakah WorldCom memperbesar sebuah pengeluaran yang harusnya dikeluarkan untuk
mengatur penghasilannya? (5) Apakah WorldCom mengungkapkan informasi yang
memadai bagi para penanam modal untuk membuka perlakuan perusahaan yang agresif
terhadap akuntansi? (6) Apakah pembalikan sikap akuntansi terpilih WorldCom
memiliki efek menekan yang signifikan pada penghasilan yang dilaporkan?

Dalam kasus ini, WorldCom memilih untuk memperbesar apa yang merupakan
pengeluaran operasional. Walaupun praktik ini merupakan sebuah pelanggaran yang
jelas dalam GAAP Amerika Serikat, direksi memilih untuk menutup informasi ini dari
para penanam modal dengan car mengganti pengeluaran operasional dengan pengeluaran
modal. Pengaruh laporan keuangan dari pembesaran versus pengeluaran utamanya.
memiliki efek yang signifikan pada penghasilan yang dilaporkan karena jumlahnya
hampir mencapai $2 miliar!

Ada dua masalah utama yang dihadapi oleh mereka yang melakukan analisis
akuntansi dalam sebuah tatanan internasional. Hal yang pertama adalah keragaman
Pengukuran kualitas akuntansi antar-negara, dan kualitas audit; kualitas audit
berhubungan dengan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang diperiukan untuk
melakukan analisis akuntansi. Keragaman antar-negara dalam hal pengukuran kualitas
akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik suatu bangsa yang
menyebabkan keragaman ini meliputi praktik-praktik yang diminta dan diterima secara
umum, pengawasan dan pelaksanaan, dan tingkar kebijaksanaan direksi dalam laporan
keuangan.

Saran bagi Analis


Ketika melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara
pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi
insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak perusahaan di
negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer mungkin tidak
memiliki dorongan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan kredibel. Kebijakan
akuntansi di beberapa negara mungkin sama atau serupa dengan IAS (atau standar lain
yang diterima secara umum), tetapi para manajer sering kali memiliki kebijaksanaan
yang bear dalam bagaimana kebijakan tersebut diterapkan.

Akhirnya, seperti yang disebutkan sebelumnya, teknologi komunikasi yang baru


(termasuk World Wide Web) memiliki pengaruh yang bear terhadap semua
tahapanpenelitian keuangan. Banyak perusahaan dan negara sat ini memiliki situs Web
yang membuat semuanya lebih mudah bagi siapa saja yang tertarik untuk mendapatkan
informasi, Lihatlah pada bagian yang berjudul " Akses Informasi" yang akan dijelaskan
dalam bab in untuk pembahasan tentang sumber-sumber informasi yang berguna untuk
analisis akuntansi.

2.3 STRATEGIS BISNIS UNTUK NEGARA MAJU DAN NEGARA


BERKEMBANG

Strategi Untuk Negara Berkembang


Strategi bisnis yang baik dan dapat diterapkan di negara berkembang adalah dengan
memperhatikan beberapa aspek kunci seperti:
a. Penerapan Strategi Pemasaran 4P
Menggunakan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)
yang merupakan campuran dari berbagai jenis atau teknik pemasaran
taktis. Strategi ini membantu dalam membuat pelanggan menyadari
produk atau jasa, kemudian membelinya, serta menghasilkan sinergi yang
baik antara produk dan audiens yang ditargetkan.
b. Pengembangan Usaha Perdagangan Internasional
Melalui strategi yang mengkombinasikan kemampuan internal dan
eksternal, serta strategi lingkungan dan teknologi industri, perusahaan di
negara berkembang dapat memasuki pasar perdagangan internasional
dengan efektif. Strategi ini membantu dalam mengantisipasi kondisi pasar
dan kompetitor, serta mengembangkan daya saing produk.
c. Hubungan Tipe Strategi Bisnis dan Strategi Pemasaran
Memahami pentingnya keseimbangan antara proses internal perusahaan
seperti pemasaran, sumber daya manusia, operasi, dan teknologi dalam
penerapan tipe strategi bisnis. Kombinasi strategi bisnis dalam aktivitas
pemasaran dan penjualan dengan aktivitas manajemen tenaga penjualan
dapat menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
d. Pemasaran Produk Ke Luar Negeri
Menggunakan strategi pemasaran global atau luar negeri yang sukses
untuk memperluas jangkauan bisnis ke wilayah lain. Strategi ini
melibatkan berbagai jenis pendekatan seperti strategi internasional yang
memungkinkan kerja sama dengan pemasok asing dan penjualan ke
pelanggan di seluruh dunia, sambil mempertahankan lokasi fisik di negara
asal. Dengan memperhatikan dan menerapkan strategi-strategi ini,
perusahaan di negara berkembang dapat memperkuat posisinya dalam
pasar, meningkatkan daya saing, dan mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan.

Strategi Untuk Negara Maju


Strategi bisnis yang baik dan dapat diterapkan di negara maju adalah:
a. Strategi Pemasaran 4P
Menggunakan bauran pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)
yang merupakan campuran dari berbagai jenis atau teknik pemasaran
taktis. Strategi ini membantu dalam membuat pelanggan menyadari
produk atau jasa, kemudian membelinya, serta menghasilkan sinergi yang
baik antara produk dan audiens yang ditargetkan.
b. Strategi Pengembangan Usaha Perdagangan Internasional
Melalui strategi yang mengkombinasikan kemampuan internal dan
eksternal, serta strategi lingkungan dan teknologi industri, perusahaan di
negara maju dapat memasuki pasar perdagangan internasional dengan
efektif. Strategi ini membantu dalam mengantisipasi kondisi pasar dan
kompetitor, serta mengembangkan daya saing produk.
c. Strategi Bisnis Internasional
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan performa bisnis
internasional adalah melalui persaingan berbasis industri dan juga
persaingan berbasis sumberdaya dan kapabilitas internal. Dalam
perspektif manajemen strategis, fenomena ini menarik, dimana
perusahaan lokal telah menjalankan fungsi manajemen strategis dalam hal
ini implementasi Resource Based Theory (RBT).
d. Strategi Pemasaran Global
Strategi pemasaran global adalah bagian dari rencana bisnis secara
keseluruhan. Ini adalah proses penyesuaian strategi pemasaran
perusahaan agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan potensial di
negara lain. Memasuki pasar internasional baru dapat memberikan akses
perusahaan ke basis pelanggan baru, yang dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan.
e. Strategi Pengembangan Usaha Produk Manufaktur
Untuk mengembangkan usaha produk manufaktur di pasar perdagangan
internasional, perusahaan dapat melakukan Strategi "Lingkungan
(Enviroment Strategi) dan Strategi Tehnologi Industri. Strategi
lingkungan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan internal
perusahaan, sedangkan strategi teknologi industri digunakan untuk
mengembangkan daya saing produk.
Dengan memahami dan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan di negara maju
dapat meningkatkan performa bisnis internasional, meningkatkan daya saing, dan
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM MELAKUKAN ANALISIS


BISNIS INTERNASIONAL

Kelebihan melakukan analisis bisnis internasional:


1. Identifikasi Peluang Pasar: Analisis bisnis internasional dapat membantu dalam
mengidentifikasi peluang pasar yang ada di luar negeri. Hal ini memungkinkan
bisnis untuk memasuki pasar baru dan mengembangkan pangsa pasar yang lebih
luas.
2. Pengembangan Strategi yang Efektif: Dengan menganalisis faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi bisnis di pasar internasional, bisnis dapat
mengembangkan strategi yang efektif untuk bersaing di pasar global. Analisis
tersebut membantu bisnis dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan
rencana bisnis yang lebih solid.
3. Peningkatan Keunggulan Kompetitif: Dengan memahami pasar internasional secara
mendalam, bisnis memiliki kesempatan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
mereka. Dengan analisis yang tepat, bisnis dapat mengetahui kebutuhan dan
preferensi pelanggan di pasar global.
4. Mengurangi Risiko: Analisis bisnis internasional dapat membantu bisnis mengenali
dan mengurangi risiko yang terkait dengan beroperasi di pasar internasional. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang pasar global, bisnis dapat mengambil tindakan
yang tepat untuk mengurangi risiko yang terkait dengan perubahan lingkungan dan
persaingan bisnis.
5. Memperluas Jaringan Bisnis: Analisis bisnis internasional juga dapat membantu
bisnis dalam memperluas jaringan bisnis mereka. Dengan terlibat dalam jejaring
bisnis internasional, bisnis dapat membangun hubungan yang baik dengan mitra
bisnis dan pelanggan di pasar global, sehingga membuka pintu untuk peluang
kerjasama yang lebih luas.

Kekurangan melakukan analisis bisnis internasional:


1. Biaya yang Tinggi: Melakukan analisis bisnis internasional yang mendalam dapat
melibatkan biaya yang tinggi. Biaya ini meliputi biaya pengumpulan data,
analisis, dan penelitian pasar. Untuk bisnis kecil dengan anggaran terbatas, biaya
ini dapat menjadi hambatan.
2. Kompleksitas Data: Data yang diperoleh dari analisis bisnis internasional sering
kali kompleks dan sulit diinterpretasikan. Memahami dan menganalisis data
tersebut membutuhkan kemampuan dan pengetahuan khusus dalam bidang bisnis
internasional.
3. Perubahan Lingkungan yang Cepat: Lingkungan bisnis internasional sering kali
berubah dengan cepat, yang dapat membuat hasil analisis menjadi kadaluwarsa.
Bisnis perlu terus memantau perkembangan di pasar global dan mengubah
strategi mereka sesuai kebutuhan.
4. Tantangan Budaya: Memasuki pasar internasional sering kali membutuhkan
penyesuaian dengan budaya lokal. Tantangan budaya dapat menjadi hambatan
bagi bisnis yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang budaya dan adat
istiadat di pasar global.
5. Persaingan yang Ketat: Bisnis yang memasuki pasar internasional akan
menghadapi persaingan yang lebih ketat. Persaingan yang meningkat
membutuhkan strategi dan taktik yang lebih kuat untuk tetap bersaing di pasar
global.

Masalah-masalah lainnya yang mempengaruhi proses analisis bisnis:


1. Kurangnya Data atau Data Tidak Akurat: Analisis bisnis membutuhkan data yang
berkualitas dan akurat. Kurangnya data atau data yang tidak akurat dapat
menyebabkan kesalahan dalam analisis dan pengambilan keputusan.
2. Perubahan Kebutuhan Pelanggan: Kebutuhan pelanggan dapat berubah seiring
waktu, dan jika tidak diidentifikasi dengan cepat, ini dapat mengarah pada
kesenjangan antara produk atau layanan yang ditawarkan dan kebutuhan pasar.
3. Kompleksitas Peraturan: Bisnis sering kali harus mematuhi berbagai peraturan
dan kebijakan, yang dapat sangat kompleks dan sulit dipahami. Hal ini dapat
mempersulit analisis bisnis dan menghambat inovasi.
4. Kurangnya Koordinasi Antar Departemen: Proses analisis bisnis sering
melibatkan berbagai departemen dalam organisasi. Kurangnya koordinasi antar
departemen dapat menyebabkan ketidaksesuaian dalam data dan tujuan, serta
menghambat efisiensi analisis.
6. Keterbatasan Sumber Daya: Terbatasnya sumber daya seperti waktu, tenaga
kerja, dan anggaran dapat membatasi kemampuan untuk melakukan analisis
bisnis secara menyeluruh atau untuk mengimplementasikan rekomendasi yang
dihasilkan.
7. Teknologi Tidak Memadai: Penggunaan teknologi yang tidak memadai atau
kurangnya integrasi antara sistem dapat menghambat proses analisis bisnis dan
menghasilkan kesenjangan dalam pemahaman data.
8. Perubahan Lingkungan Eksternal: Perubahan dalam lingkungan eksternal, seperti
kondisi ekonomi, persaingan pasar, atau perkembangan teknologi, dapat
mempengaruhi keputusan bisnis dan mendorong perluasan atau perubahan
strategi.
9. Tantangan Budaya dan Organisasi: Budaya organisasi yang tidak mendukung
inovasi, transparansi, atau kolaborasi dapat menjadi hambatan dalam proses
analisis bisnis dan implementasi perubahan yang diperlukan.

2.5 ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi, kami menuliskan pentingnya


penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahaan yang diterbitkan.
Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan
dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan ole penggunaan metode-metode
akuntansi yang dirasa tidak tepat. Sebuah akibat wajar dari penilaian kualitas ini adalah
penilaian kredibilitas informasi yang diberikan, tapa bergantung pada aturan-aturan
pengukuran yang digunakan. Selain pertanyaan-pertanyaan tentang kualitas dan
kuantitasinformasi, para analis kuangan harus cukup terbebas dari risiko tak wajar yang
disebabkan oleh kecurangan, atau penipuan dari mereka yang membuat representasi
keuangan. Kami sekarang akan membahas fungi audit atau pembuktian dan peran vang
dimainkannya dalam analisis laporan keuangan internasional.

I. Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalm laporan keuangan. Sebagai
ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi
suatu perusahan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran, dan aspek-aspek
kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi
keuangan tersebut. Meskipun proses proses audit berakar dari zaman dahulu,
pertumbuhan audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda selama ablad ke-19
didorong oleh perundang-undangan di inggris, kira-kira pada tahun 1845, mengenai
persyaratan bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh orang
lain selain direktur. Dewan akuntansi yang pertama adalah Society of Accountants di
Edinburgh. Para penanam modal dan pembaca laporan kuangan yang lain
mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa mengambil
keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka memiliki informasi yang
lebih baik. Masyarakat juga dilayani dengan lebih baik. Informasi keuangan yang tidak
lengkap, tidak dapat dipercaya atau bahkan menyesatkan bisa saja berdampak negatif
pada proses pembentukan modal dalam sebuah sistem ekonomi. Selain itu, sumber-
sumber yang langka bisa saja mengarah ke saluran-saluran yang kurang diharapkan atau
terbuang percuma melalui tingkat kebangkrutan yang tinggi. Kepekan terhadap
pentingnya fungsi pembuktian mungkin lebih tinggi dalam tatanan multinasional
daripada dalam tatanan negara-tunggal.

Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi
ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan harus
mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan
pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang
sangat tinggi. Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi
memiliki sebuah keuntungan komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan
informasi keuangan yang diperlukan oleh para pengguna dari luar perusahaan.
Selanjutnya, auditor memiliki keuntungan komparatif dalam memastikan bahwa
representasi keuangan direksi cukup terbebas dari penyimpangan. Pembuktian
independen mereka memungkinkan para pembaca laporan di seluruh dunia membedakan
praktik-praktik akuntansi yang diterima dan tidak diterima secara umum dan untuk
menilai kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah daripada orang lain.

II. Laporan Audit


Dian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui
laporan audit. Laporan ini mengikuti, atau dalam beberapa kasus, mendahului laporan
keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunanya. Akan tetapi, apa
yang terkandung dalam laporan tersebut? Apakah para auditor di semua negara
menggunakan format laporan yang sama?
• Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan
cakupan audit; dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan
penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undang; standar
audit memperluas cakupan in hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus
menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan
wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum. Auditor
harus menyatakan bahwa mereka telah membaca informasi lain yang tertulis
dalam laporan audit, termasuk laporan pengaturan perusahaan, dan menjelaskan
implikasi untuk laporan audit jika auditor menyadari adanya ketidaksesuaian.
Bagian jangkauan juga menjelaskan tanggung jawab auditor dalam hubungannya
dengan laporan direktur yang terpisah, catatan akuntansi, informasi dan
penjelasan yang diperlukan, dan aturan-aturan yang berhubungan dengan
pengungkapan gaji direktur.
• Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan
keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggungjawab
direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau
tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus
menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan
secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati
sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika
pendapatnya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.
• Swedia
Swedish Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai:
- Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang.
- Penggunaan neraca dan laporan penghasilan.
- Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan
laba atau defisit yang tidak dialokasikan.
- Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama.
• Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan
mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan
perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi hukum dan
sebuah laporan yang menjelaskan sistem manaemen risiko perusahaan. Auditor
harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di
Bestaetigungsvmerk sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan
keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau
tidak.
Berdasarkan contoh data yang diberikan, jelas bahwa laporan audit berbeda secara
internasional menurut informasi yang di kandungnya. Lokasi di Amerika padanya dan
menentukan pendapat auditor. Laporan Jerman mengembangkan tatanan informasi untuk
mencakup informasi tentang perkembangan selanjutnya seperti deskripsi sistem
manajemen resiko perusahaan, yang merupakan informasi yang berguna bagi para
pembaca laporan tersebut. Perbedaan penyebaran yang paling jelas adalah pada pendapat
pendapat yang diutarakanya. Tampilan 9-9 berfokus pada susunan kata pendapat auditor
yang dipilih secara acak dari laporan perusahaan di Inggris, Amerika Serikat, Swedia,
Swiss, dan Norwegia.

Tampilan 9-9 kan bahwa pendekatan audit yang sebenarnya seringkali melebihi undang
undang mengenai batasan laporan. Dalam mendokumentasikan perbedaan pendapat
audit secara internasional, Tampilan 9-9 juga mengangkat masalah-masalah informasi
bagi para analis. Para auditor Inggris menyatakan bahwa laporan keuangan yang mereka
audit memberikan sebuah pandangan yang benar dan wajar mengenai keadaan
perusahaan. Dalam contoh ini, apakah kata benar berarti "Kebenaran, hanya kebenaran
dan tidak ada yang lain selain kebenaran?" Apakah inklusi kata "Wajar" menyatakan
bahwa kebenaran telah sedikit banyak disepakati? Para auditor Amerika Serikat
mengambil sikap yang kurang mutlak dan menyatakan bahwa laporan yang diaudit
memberikan kewajaran dan sesuai dengan tatanan aturan pengukuran Amerika Serikat.
Apakah susunan kata ini mengandung arti yang sama dengan benar dan wajar? Pendapar
auditor Swedia lebih informatif daripada persyaratan yang ditunjukkan dalam Tampilan
9-8 di mana para auditor Swedia diperbolehkan untuk tidak berpendapat/ Namun, apakah
GAAP Swedia dan Annual Accounts Act-nya sama? Pernyataan dalam Tampilan 9-9
tampaknya membuktikan hal tersebut. Jika demikian, apakah hal ini menyatakan bahwa
GAAP Swedia berdasarkan hukum yang biasanya berbeda dari standar-standar yang
diumumkan secara resmi oleh kelompok-kelompok profesional. Atau, apakah hal ini
berarti bahwa Companies Act menyatakan ketaatan pada standar audit yang diakui secara
umum yang diumumkan secara resmi oleh profesi akuntansi Swedia? Jika jawabannya
adalah yang pertama, apakahketaatan akan hukum menjamin bahwa laporantersebut
memberikan pandangan yang jujur dan wajar mengenai keadaan perusahaan? Akhirnya,
perhatikan bahwa Norsk Hydro memberikan dua laporan audit. Hal ini berhubungan
dengan fakta bahwa perusahaan menyatukan akun-akunnya dengan GAAP Amerika
Serikat dalam bagian catatan di laporan tahunan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
para penanam modal Amerika Serikat, apakah perusahaan menyatakan bahwa GAAP
Amerika Serikat memberikan lebih banyak informasi yang relevan dengan keputusan
daripada GAAP Norwegia? Tatanan laporan keuangan mana yang harus digunakan oleh
para analis internasional?
• Inggris
Menurut kami, laporan keuangan memberikan pandangan yang benar dan wajar
mengenai keadaan perusahaan dan kelompok pada tanggal 31 Desember 20X8
dan mengenai keuntungan serta arus kaskelompok untuktahun terakhir dan telah
benar- benar dipersiapkan sesuai dengan Companies Act 1985.
• Amerika Serikat
Menurut kami, laporan keuangan yang ditunjukkan di atas memberikan, dalam
semua hal material, posisi keuangan gabungan yang benar dari Tmi e Warner
pada 31 Desember 20X7 dan 20X8, dan hasil gabungan dari operasionalnya serta
arus kasnya untuk masing-masing tiga tahun dalam periode yang diakhiri pada
13 Desember 20X8 sesuai dengan GAAP Amerika Serikat.
• Swedia
Akun tahunan dan akun gabungan telah dipersiapkan sesuai dengan Annual
Accounts Act dan, dengan demikian, memberikan pandangan yang jujur dan
benar mengenai posisi keuangan Perusahaan dan Group serta hasil
operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum di Swedia.
• Swiss
Menurut kami, catatan akuntansi dan laporan keuangan serta peruntukan yang
diajukan untuk laba yang tersedia sesuai dengan undang-undang Swiss dan a k a
pendirian perusahaan.
• Norwegia
Laporan keuangan Norsk Hydro dipersiapkan menurut undang-undang dan
regulasi serta berpandangan cukup . . posisi keuangan perusahaan . . . sesuai
dengan prinsip- prinsip akuntansi yang diterima secara umumdi Norwegia.
Menurut kami, laporan keuangan gabungan tersebut . . . berpandangan cukup
sesuai dengan GAAP Amerika Serikat.
III. Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut
meliputi, tapi tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya, dan
profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit. Tampilan 9-7
menyatakan bahwa standar audit berasal dari legislasi nasional seperti Companies Acts
dan/atau asosiasi akuntansi profesional swasta. Dalam banyak kasus, ini hanyalah
masalah tingkatan. Standar-standar audit biasanya diumumkan oleh kelompok-kelompok
profesional swasta di banyak negara. Pengecualiannya adalah Austria, Jerman, dan
Swiss, di mana standar-standar audit sangat dipengaruhi ole legislasi. Negara-negara
seperti Prancis, Jepang, Korea, Kenya, Swedia, dan Inggris bergantung pada gabungan
standar-standar hukum dan profesional. Dalam beberapa hal standar-standar yang
dikeluarkan oleh kelompok- kelompok profesional swasta jauh lebih teliti daripada yang
dikeluarkan pemerintah; dalam hal lain, hanya kebalikannya yang benar. Maka,
kredibilitas fungsi pembuktian juga merupakan sebuah fungsi mekanisme pelaksanaan
dan tingkat kewajiban auditor.

Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang tidak sah menggambarkan
bentuk pelaksanaan pasar. Di sini, praktik-praktik pasar juga berbeda. Dalam satu sisi, di
negara-negara seperti Jerman dan Amerika Serikat, kelalaian kecil pada pihak auditor
biasanya tidak terlalu merugikan pihak ketiga untuk menang dalam klaim pengadilannya.
Di negara-negara seperti Hong Kong, Jepang, Kenya, Arab Saudi, Swedia, dan Inggris,
hanya kebalikannya yang berlaku. Di sebagian besar negara, para auditor bisa dianggap
bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang besar. Dalam analisis terakhir,
kredibilitas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Di sini, para
pembaca laporan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan. Anggaplah Anda
memeriksa laporan tahunan dari sebuah perusahaan Prancis sebagai dasar untuk
keputusan penanaman modal. Oleh karena dihapus dan kancah lokal, salah satu hal yang
harus Anda lakukan sekaran adalah melihat apakah laporan tahunan tersebut berisi
laporan audit oleh seorang auditor independen. Anda menemukan laporannya dan
ditandatangani oleh Commisaires aux Comptes. Dapatkah Anda menyimpulkan bahwa
representasi keuangan direksi telah diberikan Kepada audit independen yang keras?
Tidak harus. Commisaires merupakan seorang auditor resmi, yang penunjukkannya
merupakan perintah di bawah undang-undang perdagangan Prancis. Para auditor resmi
di Prancis diharuskan untuk mengawasi pembukuan dan akuntansi sebuah perusahaan
dalam cara yang sangat umum dan kemudian melaporkannya setiap tahun dalam rapat
umum pemegang saham. Undang- undang tidak menetapkan kualifikasi profesional apa
pun untuk Commisaires yang mungkin berkisar dari yang minimal hingga yang
substansial. Sering kali satu atau beberapa pemegang saham memiliki kemampuan ini.
Konsekuensinya, pernyataan pendapat oleh seorang Commisaires memiliki arti dan dasar
pemikiran yang benar- benar berbeda dari sebuah laporan atau pendapat yang mungkin
sama oleh seorang Expert des Comptable. Expert des Comptable merupakan seorang
akuntan profesional yang terlatih dengan baik yang sebanding dengan akuntan sewaan di
Inggris atau «akuntan publik terdaftar di Amerika. 'Tampilan 9-10 berisi contoh-contoh
perbedaan auditor di beberapa negara. Selanjutnya adalah masalah mengenai kualifikasi
dan lisensi auditor. Persyaratan
pendidikan untuk kualifikasi profesional sangat sederhana di Inggris dan cukup besar di
Amerika Serikat. Sebenarnya, sebagian besar negara mengharuskan pelatihan akademis
dan pencalonan kandidat harus sesuai dengan beragam persyaratan lisensi, termasuk
lulus dalam ujian komprehensif profesional. Sebaliknya, persyaratan pengalaman praktik
untuk kualifikasi profesional sangat penting di Jerman dan Belanda tapi sama sekali tidak
dibutuhkan dalam beberapa yurisdiksi di Amerika Serikat. Setelah terdaftar sebagai
seorang auditor profesional, meneruskan pendidikan untuk menjaga agar auditor tetap
mengikuti perkembangan bisnis dan profesional diharuskan di Australia, Jepang, Korea,
Meksiko, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini sangat jarang di tempat lain.

2.6 MEKANISME PENANGGULANGAN

Kita telah melihat bahwa laporan-laporan audit berbeda di seluruh dunia dalam isi
informasinya. Kita juga telah menuliskan keragaman dalam landasan-landasan yang
membantu memberikan kredibilitas fungsi pembuktian. Perbedaan-perbedaan tersebut
mendukung panggilan untuk upaya-upaya harmonisasi internasional yang kuat dalam
audit. Sebuah organisasi ternama yang memiliki misi untuk harmonisasi standar audit
global adalah International Federation of Acountants (FAC). Penjelasan mengenai
ogransiasi ini dan altivitasnya dibahas dalam Bab 8. Organisasi ynag membantu IFAC
dalam misinya adalah IFAD, yang merupakan kependekan dari International Fourm on
Acountncy Development. Didirikan pada tahun 1999, organisasi ini merupakan sebuah
konsorsium dari kelompok-kelompok internasional yang telah bergabung bersama dalam
sebuah upaya kolaboratif untuk mencapai kerangka kerja laporan keuangan dunia yang
didasarkan pada pengukuran, pengungkapan, dan standar-standar audit. Organisasi-
organisasi anggota FIAD adalah IFAC, IASB, IOSCO, Bank Dunia, OECD, dan IMF.
Pada saat yang sama, perbedaan-perbedaan dalam syarat-syarat audit yang dijelaskan
dalam bagian sebelumnya, khususnya dalam bidang standar-standar kemandirian dan
standar-standar audit yang ditanamkan dalam sistem hukum menyatakan bahwa upaya-
upaya harmonisasi global tidak akan mudah. European Community juga mencari
harmonisasi standar-standar audit pada tingkat regional. Namun, upaya ini dipersulit oleh
perbedaan yang menggambarkan susunan organisasional profesi aluntansi di berbagai
negara Eropa. Contohnya, Inggris saat ini memiliki 6 badan akuntansi yang 4 di
antaranya memiliki persetuiuan kementrian untuk beroperasi sebagai auditor resmi.
Prancis memiliki dua dewan akuntansi sementara Jerman memiliki 3. Cakupan susunan
akuntansi yang berbeda in memberikan kesulitan untuk menjamin perjanjian dalam area
audit. Waiar bila mengatakan bahwa kemajuan yang nyata ke arah harmonisasi standar-
standar audit di Eropa berjalan lambat.
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa
memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas bisnis di mana laporan
keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, mengharuskan analisis
keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang laporan-laporan keuangannya telah diaudit
oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya
merupakan salah satu pilihan penanggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk
penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah
firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihan lainnya.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah
syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan
pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem kontrol internal suatu
perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem
"periksa dan perhitungkan" yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor di luar
perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu
perusahaan adalah fungsi audit internal. Banyak penjelasan yang berhubungan dengan
peningkatan internal audit akhir-akhir ini. Salah satunya adalah pertumbuhan komite
audit dari dewan korporasi direktur yang fenomenal. Komite-komite ini, yang
memainkan peran aktif dalam pengaturan perusahaan, sering kali menggunakan fungsi
audir inernal sebagai alat bantu langsung mereka. Hal ini makin memudahkan para
auditor internal karena mereka mendapatkan akses langsung kepada manajemen tingkat
atas.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan
dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-
masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat
ini membuat audir internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang "wajib".
Pertanyaan mengenai pembayaran gelap oleh MNC telah menghadirkan tugas-tugas
khusus bagi audit internal. Di Amerika, misalnya, Foreign Corrrupt Practicers Act telah
memicu ekspansi besar-besaran untuk departemen-departemen audit internal dari banyak
perusahaan Amerika Serikat. Pentingnya audit internal akhit-akhir ini disoroti di
Amerika Serikat oleh banyaknya skandal perusahaan yang dimulai pada akhir 1990-an.
Akar dari skandal ini terhubung langsung dengan lemahnya sistem pengaturan
perusahaan di mana direksi menempatkan kepentingan pribadi mereka di atas
kepentingan para pemegang sahamnya. Untuk menyokong kepercayaan penanam modal,
Kongres Amerika Serikat membuat Sarbanes-Oxley Act (SOX). Undang-undang ini
menempatkan beban pada direksi dan auditornya untuk menciptakan sebuah lingkungan
kerja yang (1) memperkecil konflik kepentingan, (2) memperkuat transparansi,
reliabilitas dan akurasi dalam laporan keuangan perusahaan yang lebih besar, dan (3)
meningkatkan kemandirian di antara direksi, dewan direktur dan auditor, para pemain
kunci dalam setiap sistem pengaturan perusahaan. Undang-undang in juga meningkatkan
alat-alat bantu pelaksanaan yang ada kepada pengatur pasar dan mencoba untuk
memperkecil konflik kepentingan yang ada dalam transaksi pasar sekuritas (misalnya,
menempatian kepentingan penanam modal di depan perilaku berdasarkan-transaksi dari
penasihat penanaman modal dan bank-bank penanaman modal).

Dua bagian dari SOX yang patut mendapatkan perhatian khusus adalah bagian 303 dan
404. Bagian 303 menyatakan bahwa baik CFO dan CEO tidak terlibat secara pribadi
dalam semua laporan keuangan yang diharuskan, membuktikan bahwa laporan tersebut
lengkap dan akurat serta sesuai dengan semua regulasi dan standar-standar akuntansi.
Bagian 404 menyatakan bahwa direksi menyertakan sebuah pernyatan tertulis yang
menjamin pembaca bahwa laporan-laporan tersebut telah dirancang dan diuji serta
memiliki kontrol internal yang memadai dan bahwa semua kontrol tersebut bekerja
dengan baik. Kontrol-kontrol tersebut harus daudit oleh auditor dari luar perusahan,
sehinga membentuk hubungan antara auditor dari luar dan dari dalam perusahaan. SOX
juga menciptakan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang,
diantara hal lain, memberikan panduan untuk mengaudit kontrol internal sebuah
perusahaan dan menentukan isi laporan auditor. Untuk menunjukkan bagaimana
Sarbanes-Oxley Atc telah diterapkan, kami nemberikan contoh dari laporan tahunan
Amerika Serikat. Tampilan 9-11 menunjukan paragraf tambahan yang saat ini disertakan
dalam laporan audit Amerika Serikat. Paragraf ini mengikuti paragraf yang menjelaskan
tentang cakupan audit, standar-standar audit, dan pendapat bahwa laporan tersebut
memang jujur dan sesuai dengan GAAP.

2.7 CONTOH ANALISIS PERUSAHAAN INTERNASIONAL

BATU KAWAN BERHAD adalah perusahaan induk investasi dengan anak perusahaan
dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang perkebunan, oleokimia, manufaktur dan
penjualan bahan kimia industri, jasa transportasi umum, pengembangan properti, dan
holding investasi. Perseroan didirikan di Malaysia berdasarkan pada tanggal 9 Desember
1965 dan tercatat di Pasar Utama Bursa Malaysia pada tanggal 12 Oktober 1971.
Perusahaan ini mulai beroperasi sebagai perusahaan perkebunan ketika mengambil alih
aset dan liabilitas perusahaan pendahulunya di Inggris, Batu Kawan Rubber and
Coconuts Plantations Ltd pada tahun 1971.

Selama bertahun-tahun, BKB telah melakukan diversifikasi dari bisnis inti


perkebunannya ke pembuatan bahan kimia industri. Pada tahun 1992, Perusahaan
menjual seluruh aset perkebunannya kepada Kuala Lumpur Kepong Berhad ("KLK"),
dengan imbalan saham. KLK merupakan investasi terbesar BKB dengan kepemilikan
saham sebesar 47%. Bisnis inti KLK adalah Perkebunan, yang melibatkan budidaya
perkebunan kelapa sawit dan karet, pemanenan dan pengolahan Tandan Buah Segar
(“TBS”) / Fresh Fruit Bunches (“FFB”) menjadi Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil
“CPO”) dan Inti Sawit (Palm Kernel “PK”).
● ANALISIS STRATEGI
Proses manajemen risiko mencakup identifikasi risiko bisnis utama di area kritis, menilai
kemungkinan dan dampak paparan material, menentukan tindakan pengendalian risiko
yang sesuai, dan memastikan tindakan mitigasi yang tepat telah diterapkan. Proses-
proses yang sedang berjalan ini dikoordinasikan oleh unit Manajemen Risiko bersama
dengan seluruh kepala bisnis di dalam Grup dan dengan pelaporan berkala kepada
GRMC. Berdasarkan yang terlampir di Annual Report, kerangka kerja manajemen risiko
formal telah ditetapkan dengan pedoman yang jelas terkait dengan tingkatan risiko yang
dapat diterima oleh Grup. Adapun risiko utama untuk Tahun Fiskal 2022 yang telah
ditinjau oleh Dewan adalah

1. Risiko Bisnis dan Operasi (Internal)


Aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari mungkin dapat terganggu oleh kerusakan
pabrik, kegagalan sistem TI, dan serangan dunia maya dan kebakaran. Untuk
memitigasi risiko yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi penting bisnis
diperlukan sistem yang tepat, kapasitas yang memadai, pengaturan keamanan,
fasilitas dan sumber daya, dan melatih respon tim terhadap keadaan darurat untuk
mengendalikan kemungkinan kebocoran atau kebakaran
2. Risiko Regulasi (Eksternal)
Perusahaan diatur oleh undang-undang, aturan dan standar yang relevan. Setiap
unit bisnis wajib mematuhi persyaratan legislatif secara ketat dan menilai dampak
undang-undang untuk memastikan proses serta pengaturan infrastrukturnya dapat
beroperasi sesuai persyaratan. Contohnya adalah ancaman dari regulasi
perkebunan dari Indonesia, Berdasarkan UU No. 18 Thn 2004 tentang
perkebunan yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan bahwa
kepemilikan asing pada perusahaan perkebunan tidak boleh lebih dari 30%.
Sebelumnya pihak asing diperbolehkan memiliki mayoritas saham perkebunan
hingga 95%.
3. Risiko Keuangan dan Kredit (Eksternal)
Perusahaan dipengaruhi risiko nilai tukar mata uang asing, suku bunga, kredit,
harga dan likuiditas. Sebagian besar strategi yang diterapkan untuk mengelola
risiko ini digunakan untuk mengurangi potensi dampak buruk terhadap kinerja
keuangan Grup. Beberapa strategi yang digunakan adalah masuk ke kontrak
pertukaran mata uang asing berjangka, patuh terhadap pedoman tingkat otorisasi
dan persetujuan batasan, melakukan evaluasi dan pengendalian kredit, dll.
4. Risiko Investasi (Internal)
Perusahaan telah memulai berbagai proyek dan investasi yang mencakup belanja
modal untuk unit bisnis, pabrik, mesin, serta pasar keuangannya. Kegiatan ini
dikelola dengan hati-hati melalui berbagai perencanaan, studi kelayakan, analisis
keuangan menyeluruh, survei pasar, persetujuan belanja modal dan penutupan
pemantauan oleh tim manajemen proyek untuk memastikan investasi layak dan
memenuhi tujuan.
5. Risiko Pemasaran (Eksternal)
Harga jual dan permintaan produk yang tidak stabil menyebabkan fluktuasi pasar
didorong oleh kondisi global dan lingkungan bisnis yang sangat saling terhubung.
Untuk mengurangi dampak ketidakstabilan harga produk dan komoditas terhadap
barang yang diproduksi oleh perusahaan, Manajemen terus mengoptimalkan
pasokan, menjaga kualitas produk dan berupaya mencapai biaya produksi yang
rendah.
6. Risiko Keamanan Siber (Eksternal)
Grup rentan terhadap ancaman dunia maya seperti risiko malware, ransomware,
akses tidak sah, korupsi atau hilangnya aset informasinya. Untuk mengelola
risiko ini, pengendalian telah diterapkan untuk mengelola dan melindungi
kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data dan infrastruktur penting.
7. Risiko Perubahan Iklim (Eksternal)
Dampak pemanasan global yang disebabkan oleh emisi gas rumah
mengakibatkan munculnya risiko perubahan iklim. Pola cuaca yang tidak
menentu seperti cuaca kering yang berkepanjangan serta banjir besar akibat
naiknya permukaan air laut dapat menimbulkan risiko yang signifikan terhadap
dunia usaha dan rantai pasoknya. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim,
maka perusahaan perkebunan berkomitmen untuk tidak melakukan deforestasi
(aktivitas penebangan hutan) dengan memastikan pembangunan lahan baru tidak
merusak flora dan fauna. Selain itu, untuk menanggulangi risiko perubahan iklim,
pusat operasi manufaktur berada di tempat yang jauh dari daerah rawan banjir
dengan sistem drainase baik serta adanya perlindungan asuransi banjir.
8. Risiko COVID-19 (Eksternal)
Manajemen terus mengikuti perkembangan Prosedur Operasi Standar (SOP)
nasional COVID-19 dan pedoman untuk melindungi kesehatan serta keselamatan
karyawan. Perusahaan juga mengupayakan penerapan SOP tersebut sesuai
dengan yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia.
9. Risiko Korupsi & Kecemasan dalam melakukan Whistleblowing
BKB Group berkomitmen untuk bertindak adil dan penuh integritas dalam semua
urusan dan hubungan bisnisnya dengan menerapkan Kebijakan Anti-Korupsi
Grupnya untuk memastikan aktivitas serta transaksi bisnisnya terbuka, transparan
dan dilakukan sesuai undang-undang maupun peraturan yang berlaku di berbagai
negara tempat usahanya beroperasi. BKB menetapkan Kebijakan Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing Policy) dengan membuat saluran pelaporan
pelanggaran (Whistleblowing Channel) sehingga dapat membantu para
pemangku kepentingan menyampaikan pendapat mereka tanpa rasa takut akan
tindakan pembalasan apabila ingin melaporkan masalah apapun terkait
perusahaan.

● ANALISIS RASIO
a) ANALISIS ARUS KAS
1.Arus Kas Operasi (Konsolidasi)
Didapat dari perhitungan kembali laporan laba rugi dengan menambah beban
depresiasi dan amortisasi, penyesuaian aset lancar, piutang dan persediaan, serta
liabilitas lancar. Digunakan untuk menentukan besarnya modal investasi. Nilai
positif yang artinya perusahaan dapat menghasilkan laba dan dapat berinvestasi.
Nilai negatif artinya perusahaan induk tidak dapat menghasilkan laba dari
aktivitas operasi.
2018 2019 2020 2021 2022
Arus kas
operasi 919,255 1,240,660 1,423,253 1,272,655 2,881,119
(konsolidasi)
Grafik diatas melampirkan Arus kas operasi konsolidasi yang bernilai positif.
Artinya perusahaan dapat menghasilkan laba operasi pada 5 tahun terakhir
dengan nilai tertinggi ada di tahun 2022 sebesar 2,881,119 dan terendah di tahun
2018 sebesar 919,255

2. Arus Kas Investasi (Konsolidasi)


Untuk mencatat apakah perusahaan melakukan pembelian aset tetap (pengeluaran
kas) atau penjualan aset tetap (penambah kas masuk). Nilai yang baik adalah nilai
negatif yang terjadi jika perusahaan melakukan aktivitas investasi. Arus Kas
Investasi bernilai negatif jika terjadi pembelian aset tetap, pembelian investasi, dan
peminjaman dana. Arus kas positif terjadi jika dilakukan penjualan aset tetap,
penjualan aset investasi, dan penagihan pinjaman serta hasil asuransi.
2018 2019 2020 2021 2022

Arus kas
(337,373) (2,141,958) 8,499 (2,244,051) (2,785,764)
investasi
(konsolidasi)
Grafik diatas melampirkan Arus kas investasi konsolidasi yang bernilai positif
pada 2020 serta negatif pada tahun 2018, 2019, 2021 & 2022. Artinya pada tahun
2020 BKB melakukan kegiatan yang menambah kas masuk seperti penerimaan
dividen, bunga, dll sedangkan di 4 tahun lainnya nilai tersebut negatif karena
BKB melakukan investasi aset tetap maupun kegiatan lainnya yang
mengeluarkan kas. Perusahaan BKB secara konsolidasi disimpulkan banyak
melakukan ekspansi.

3. Arus Kas Pendanaan (Konsolidasi)


Menunjukkan arus kas bersih yang dihasilkan atau dihabiskan untuk mendanai
operasional perusahaan. Penyebab nilai positif adalah perusahaan melakukan
penerbitan saham, peminjaman utang serta penerbitan obligasi (kas masuk lebih
besar). Yang menyebabkan nilai negatif adalah perusahaan melakukan aktivitas
pembelian saham kembali, pembayaran dividen, dan pembayaran utang.
2018 2019 2020 2021 2022
Arus kas pendanaan
(665,122) 1,611,619 (512,683) 1,066,551 (531,500)
(konsolidasi)

Grafik diatas melampirkan Arus kas pendanaan konsolidasi yang bernilai negatif
pada tahun 2019 & 2021 serta positif pada 2018, 2020 & 2022. Pada tahun 2019
BKB menerbitkan surat utang jangka menengah syariah dan pada tahun 2021
melakukan penarikan pinjaman berjangka. Sementara pada 3 tahun lainnya, arus kas
pendanaan negatif karena BKB melakukan pembelian saham kembali, pembayaran
dividen, serta pembayaran utang.

b) ANALISIS RASIO ARUS KAS


Current Liability Coverage Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung seberapa banyak laba dari
aktivitas operasi yang dimiliki bisnis untuk melunasi utang jangka pendeknya.
Angka lebih kecil dari 1.0 artinya arus kas operasi tidak cukup untuk melunasi
kewajiban lancarnya
2018 2019 2020 2021 2022
Cash flow 919,255 1,240,660 1,423,253 1,272,655 2,881,119
from
operating
activities
Average 2,787,110 2,928,936 2,839,273 6,878,431 5,793,446
current
liabilities

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠


- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2018 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

919,255
=
2,787,110
= 0.32
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2019 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

1,240,660
=
2,928,936
= 0.42
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2020 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

1,423,253
=
2,839,273
= 0.5
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2021 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

1,272,655
=
6,878,431
= 0.18
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2022 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
2,881,119
=
5,793,446
= 0.49

Pada 5 tahun terakhir, arus kas operasi BKB tidak cukup untuk melunasi utang
jangka pendek perusahaan karena menunjukkan angka yang kurang dari 1.0.
Kondisi terburuknya terjadi pada tahun 2021 dengan nilai rasio sebesar 0.18

c) ANALISIS RASIO PROFITABILITAS


Gross Profit Margin
Gross Profit Margin dapat membantu mengukur efisiensi perusahaan dalam
memproduksi produk dan menghasilkan laba. Dimana persentase <10%
dianggap rendah, 10% dianggap baik dan >10% dianggap retensi penerimaan
laba tinggi.
Rumus :
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = × 100
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒

2018 2019 2020 2021 2022


Gross 2,458,911 1,822,199 2,187,920 3,608,033 5,320,680
Profit
Revenue 18,966,357 16,045,591 16,078,124 20,717,928 28,223,929

𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
a. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟖 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆

2,458,911
= × 100
18,966,357
= 0,129 × 100
= 𝟏𝟐. 𝟗%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
b. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟗 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
1,822,199
= × 100
16,045,591
= 0,113 × 100
= 𝟏𝟏. 𝟑%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
c. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟎 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
2,187,920
= × 100
16,078,124
= 0,136 × 100
= 𝟏𝟑. 𝟔%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
d. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟏 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
3,608,033
= × 100
20,717,928
= 0.174 × 100
= 17.4%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
e. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟐 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆

5,320,680
= × 100
28,223,929
= 0.188 × 100
= 18.8%

Berdasarkan perhitungan diatas, Gross Profit Margin Batu Kawan Bhd pada 2
tahun terakhir masuk ke kategori sangat baik karena menunjukkan nilai yang
lebih tinggi dari 10%. Disamping itu persentasenya meningkat sebesar 1.44%
pada tahun 2022.
d) ANALISIS SOLVABILITAS
Debt To Equity Ratio
Memaparkan porsi relatif antara utang dan ekuitas yang digunakan untuk
membiayai aset perusahaan. Rasio ini membandingkan kemampuan membayar
utang jangka panjang dengan jumlah total modal investor. Nilai ≤ 100% (Sehat),
Nilai ≥ 100% (Warning), jika Nilai ≥ 200% (Berisiko tinggi)
Rumus :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt To Equity = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

2018 2019 2020 2021 2022


Total 7,267,077 9,704,211 9,713,547 14,917,676 15,430,141
Liabilities
Total 13,140,598 12,120,253 12,621,279 14,951,391 16,931,467
Equity

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
a. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟏𝟖 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

7,267,077
= × 100
13,140,598
= 0.553 × 100
= 55.3%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
b. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟏𝟗 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

9,704,211
= × 100
12,120,253
= 0.800 × 100
= 80%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
c. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟐𝟎 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

9,713,547
= × 100
12,621,279
= 0.769 × 100
= 76.9%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
d. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟐𝟏 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
14,917,676
= × 100
14,951,391
= 0.997 × 100
= 99.7%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
e. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟐𝟐 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚

15,430,141
= × 100
16,931,467
= 0.911 × 100
= 91.1%

Secara menyeluruh dapat dilihat bahwa total ekuitas lebih besar daripada total
utang jangka panjang, Jika ditinjau lebih dalam berdasarkan perhitungan diatas,
nilai Debt to Equity Ratio BKB pada 5 tahun terakhir menunjukkan nilai yang
lebih kecil dari 100%. BKB berada di posisi yang aman karena jika terjadi
kegagalan dalam membayar utang jangka panjangnya, maka ekuitas atau total
modal investor dapat membayar segala utang jangka panjangnya.
Pada tahun 2021 terjadi selisih yang tipis antara nilai utang jangka panjang
dengan total modal investor namun karena nilainya masih dibawah 100%, kondisi
tersebut tidak membahayakan keuangan perusahaan.

e) ANALISIS AKTIVITAS
Total Asset Turnover
Mengukur aktivitas aset dan kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan
melalui investasi asetnya. Rumus :
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
Total Asset Turnover =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2018 2019 2020 2021 2022
Revenue 18,966,357 16,045,591 16,078,124 20,717,928 28,223,929
Total 20,407,675 21,824,464 22,334,826 29,869,067 32,361,608
Assets

𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
a) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟖 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

18,966,357
=
20,407,675
= 0.92
Terjadi perputaran aset sebesar 0.92x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.92 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
b) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟗 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

16,045,591
=
21,824,464
= 0.73
Terjadi perputaran aset sebesar 0.73x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.73 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
c) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟐𝟎 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

16,078,124
=
22,334,826
= 0.71
Terjadi perputaran aset sebesar 0.71x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.71 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
d) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟐𝟏 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

20,717,928
=
29,869,067
= 0.69
Terjadi perputaran aset sebesar 0.69x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.69 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
e) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟐𝟐 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
28,223,929
=
32,361,608
= 0.87
Terjadi perputaran aset sebesar 0.87x yang artinya setiap 1 ringgit total
aset menghasilkan pendapatan sebesar 0.87 ringgit.

Berdasarkan perhitungan diatas, total aset yang dimiliki lebih besar dari
pendapatan pertahun. Meninjau perputaran total aset yang tidak melebihi 1x
putaran menunjukkan efektifitas penggunaan total aset Batu Kawan Berhad
kurang baik dan menunjukkan indikasi rendahnya kinerja keuangan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dengan selesainya makalah ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
❖ Analisis strategi bisnis bertujuan untuk memberikan pemahaman
kualitatif mengenai sebuah Perusahaan dalam menghadapi pesaingan
bisnis. Kendalanya adalah ketersediaan informasi dan rekomendasi untuk
analisis.
❖ Analis akuntansi adalah proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi
yang sebenarnya atau tidak.
❖ Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan
keuangan dengan meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas,
kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya.
❖ Terdapat banyak rasio yang dapat membantu proses analisis laporan
keuangan internasional dan berbagai rasio tersebut dapat memberikan
penjabaran secara nyata terkait kinerja keuangan perusahaan.
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Notulensi sesi tanya jawab


a. Nama : Bio Kristina Sari Saragih
NIM : 210503098
Pertanyaan :
Apakah kebijaksanaan perpajakan yang dimiliki suatu negara dapat
memberikan pengaruh signifikan terhadap cara perusahaan melakukan
analisis strategi dan rasio?
Jawaban :
Dijawab oleh S Yoaha Rajeshprilla (210503217)
Ya, kebijakan perpajakan yang dimiliki oleh suatu negara dapat memberikan
pengaruh signifikan terhadap cara perusahaan melakukan analisis strategi dan rasio.
Kebijakan perpajakan yang berbeda-beda antar negara dapat mempengaruhi
keputusan strategis perusahaan terkait struktur modal, alokasi sumber daya, dan
pengelolaan risiko keuangan. Misalnya, perbedaan dalam tingkat pajak penghasilan,
pajak penjualan, dan insentif pajak antar negara dapat memengaruhi keputusan
perusahaan terkait investasi, pembiayaan, dan lokasi operasional. Selain itu,
kebijakan perpajakan juga dapat memengaruhi rasio keuangan seperti rasio
profitabilitas, likuiditas, dan leverage. Misalnya, pembebanan pajak yang tinggi dapat
mengurangi profitabilitas bersih perusahaan dan mempengaruhi rasio keuangan
seperti ROE (Return on Equity) atau ROI (Return on Investment).

b. Nama : Selvi widya utami pohan


NIM : 210503078
Pertanyaan :
Jika dirangkum berdasarkan mata kuliah akuntansi internasional yang kita
pelajari, Bagaimana kita menentukan suatu perusahaan dikatakan layak
untuk terjun ke lingkungan bisnis internasional?
Jawaban :
Dijawab oleh Muhammad Dhaffa Fauzi (200503136)
Dalam konteks mata kuliah akuntansi internasional, penilaian kelayakan untuk terjun
ke lingkungan bisnis internasional akan melibatkan analisis aspek keuangan,
peraturan akuntansi internasional, risiko mata uang asing, dan kepatuhan terhadap
standar pelaporan keuangan internasional seperti IFRS (International Financial
Reporting Standards). Perusahaan perlu mempertimbangkan apakah mereka
memiliki sistem akuntansi yang kuat dan dapat mengelola laporan keuangan secara
internasional sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu, kemampuan untuk
memahami dan mengelola risiko-risiko terkait fluktuasi mata uang asing.

c. Nama : Gabriella Jastin Molly Hoff Siahaan


NIM : 210503104
Pertanyaan :
Bagaimana faktor-faktor politik, ekonomi, dan sosial di negara-negara yang
berbeda dapat memengaruhi analisis laporan keuangan internasional?
Jawaban :
Dijawab oleh M Randy Athaya (210503220)
❖ Dalam hal politik, faktor faktor seperti regulasi bisnis, keketatan bisnis, dan
peraturan pemerintah yang berbeda beda di tiap negara dapat mengubah
kegiatan operasional dan bahkan pelaporan keuangan di perusahaan berubah
secara signifikan. Misalnya peraturan terkait investasi asing dapat
mempengaruhi pendanaan secara signifikan jika regulasi negara terkait
investasi asing dipermudah.
❖ Dalam segi ekonomi, kondisi ekonomi perusahaan dan juga negara
menentukan efektivitas dan efisiensi kondisi perusahaan. Apabila perusahaan
mengalami profit yang tinggi tapi jika nilai mata uang disana merosot dan
juga bahkan inflasi tinggi, akan mempengaruhi nilai perusahaan di sektor
internasional.
❖ Dalam faktor sosial, adanya perbedaan budaya dan gaya hidup juga harus
dipertimbangkan dalam analisis keuangan internasional ini. Sebagai
perusahaan, mereka harus memiliki setidaknya preferensi akan minat dan
kemauan konsumen, dan sebagai analis keuangan kita juga harus menyadari
apakah perusahaan berhasil menarik daya tarik konsumen didalam perbedaan
budaya dan gaya hidup mereka.
d. Nama : Fitria Syahrani Sitorus
NIM : 210503084
Pertanyaan :
Apa yang membedakan strategi 4P di negara maju dan dengan strategis 4P di
negara berkembang?
Jawaban :
Dijawab oleh Laurencius Wendy Regana (210503243)
Strategi 4P dalam pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dapat
bervariasi antara negara maju dan negara berkembang karena perbedaan dalam
lingkungan bisnis, preferensi konsumen, infrastruktur, dan tingkat pengembangan
ekonomi.
1) Produk
Di negara maju, produk seringkali didorong oleh inovasi dan teknologi canggih
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang cenderung lebih kompleks. Di
negara berkembang, produk mungkin lebih fokus pada memenuhi kebutuhan
dasar dengan harga terjangkau.
2) Harga
Strategi harga di negara maju mungkin lebih fleksibel dan dapat mencakup harga
premium untuk produk dengan nilai tambah yang tinggi. Di negara berkembang,
harga seringkali menjadi faktor kunci dalam menjangkau pasar yang lebih luas,
dengan strategi penyesuaian harga untuk memperhitungkan daya beli yang lebih
rendah.
3) Promosi
Di negara maju, promosi cenderung berfokus pada saluran digital dan media
sosial, dengan penekanan pada kampanye berbasis data dan analisis. Di negara
berkembang, promosi mungkin lebih terkait dengan saluran tradisional seperti
iklan cetak, radio, dan promosi langsung.
4) Distribusi
Di negara maju, distribusi seringkali didukung oleh infrastruktur yang kuat dan
sistem logistik yang canggih, termasuk e-commerce yang berkembang pesat. Di
negara berkembang, tantangan infrastruktur dan jarak geografis dapat
mempengaruhi strategi distribusi, dengan penekanan pada saluran distribusi yang
lebih tradisional dan lokal.
e. Nama : Juan Patrick A.
NIM : 210503181
Pertanyaan :
Faktor apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam Analisis Laporan
Keuangan Internasional?
Jawaban :
Dijawab oleh Romeo Daffa Rayhan (210503214)
➢ Konversi Mata Uang
Laporan keuangan mereka sering disajikan dalam mata uang asing. Konversi
mata uang menjadi mata uang pelaporan memungkinkan pembandingan dan
analisis yg akurat antara perusahaan-perusahaan internasional.
➢ Perbedaan Standar Akuntansi
International Financial Reporting Standards (IFRS) digunakan di banyak
negara, sementara Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
digunakan di Amerika Serikat. Perbedaan dalam standar ini dapat
memengaruhi cara laporan keuangan disusun dan dapat memengaruhi analisis
keuangan.
➢ Risiko Politik dan Ekonomi
Perubahan dalam kebijakan pemerintah, instabilitas politik, atau kondisi
ekonomi yg tidak stabil dapat memiliki dampak signifikan pada pendapatan
dan biaya perusahaan.
➢ Struktur Modal dan Biaya Modal
Struktur modal perusahaan (rasio utang terhadap ekuitas) dan biaya modalnya
(biaya yg dikeluarkan untuk meminjam uang) dapat mempengaruhi
profitabilitas dan risiko perusahaan. ini bisa membantu investor utk
memahami seberapa efisien perusahaan menggunakan modalnya.
➢ Analisis Arus Kas
Analisis arus kas membantu mengidentifikasi seberapa likuid perusahaan dan
apakah perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangannya.
➢ Strategi Bisnis
Investor perlu memahami strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan
global dan dampaknya pada kinerja keuangan jangka panjang.
➢ Kondisi Industri Global
Kondisi industri global, termasuk tren, pertumbuhan pasar, dan tingkat
persaingan, dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. ini membantu
investor memahami posisi perusahaan dalam pasar global.

f. Nama : Alya Andraprasti


NIM : 210503156
Pertanyaan :
Bagaimana mekanisme untuk mengatasi jika terjadi perbedaan prinsip antar
negara dalam analisis akuntansi ?
Jawaban :
Dijawab oleh Nabila Zaskia (210503196)
Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar negara, beberapa mekanisme
yang dapat dilakukan adalah Salah satunya dengan konvergensi standar akuntansi
internasional, yang bertujuan untuk menyamakan praktik akuntansi di seluruh dunia.
Negara-negara juga dapat menggunakan metode reconciliations atau pengakuan
ganda untuk mencatat transaksi secara konsisten dengan prinsip akuntansi yang
berbeda. Terlebih lagi, komunikasi terbuka antara negara-negara dan penerapan
standar akuntansi yang lebih transparan juga dapat membantu mengurangi perbedaan
dalam analisis akuntansi.
Kemudian juga dapat dilakukan dengan mengharmonisasi Standar Akuntansi, dan
juga Penerapan Standar Akuntansi Internasional karena Sebagian negara telah
mengadopsi IFRS secara keseluruhan atau sebagian, yang membantu dalam
mengurangi perbedaan prinsip akuntansi antar negara.
Beberapa mekanisme lain yang dapat dilakukan juga seperti melakukan kerjasama
internasional, menerapkan prinsip akuntansi yang konsisten, dan keterbukaan dan
transparansi.
DAFTAR PUSTAKA

- Choi, Frederick D. S dkk. (2012). International Accounting Buku 1 Edisi 6.


Jakarta: Salemba Empat.
- PWC. Djohan P, dkk. 2022. “IFRS and Indonesian GAAP (PSAK) Similarities
and Differences”.
- Perpusteknik.com. Aziz abdul gufar. “Kelebihan dan Kekurangan Analisis
Bisnis Internasional”
- Batu Kawan Berhad, 2018. Laporan Tahunan/Annual Report 2018 Batu Kawan
Berhad. Malaysia : BKAWAN.
- Batu Kawan Berhad, 2019. Laporan Tahunan/Annual Report 2018 Batu Kawan
Berhad. Malaysia : BKAWAN.
- Batu Kawan Berhad, 2020. Laporan Tahunan/Annual Report 2020 Batu Kawan
Berhad. Malaysia : BKAWAN.
- Batu Kawan Berhad, 2021. Laporan Tahunan/Annual Report 2018 Batu Kawan
Berhad. Malaysia : BKAWAN.
- Batu Kawan Berhad, 2022. Laporan Tahunan/Annual Report 2022 Batu Kawan
Berhad. Malaysia : BKAWAN.

Anda mungkin juga menyukai