Makalah Kelompok 3 - Bab 9 Analisis Laporan Keuangan Internasional
Makalah Kelompok 3 - Bab 9 Analisis Laporan Keuangan Internasional
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Muhammad Dhaffa Fauzi (200503136)
2. Nabila Zaskia (210503196)
3. Romeo Daffa Rayhan (210503214)
4. S Yoaha Rajeshprilla (210503217)
5. M Randy Athaya (210503220)
6. Laurencius Wendy Regana (210503243)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah pada Mata Kuliah Akuntansi Internasional yakni pada
manteri “Analsis Laporan Keuangan Internasional”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang telah diberikan kepada
penulis. Penulis berharap makalah ini dapat memberi tambahan wawasan
pengetahuan bagi pembaca. Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya
masih terdapat kekurangan, baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena, itu tim penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
agar kami dapat memperbaiki makalah yang kami buat di tugas selanjutnya
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Rina Br. Bukit SE.,
M.Si., Ak., CA, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Akuntansi Internasional
dan semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Tuhan YME senantiasa meridhai segala usaha kita.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I ........................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG .................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 4
1.2 TUJUAN ............................................................................................................. 5
1.3 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
2.1 ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL ............................................. 6
2.2 ANALISIS AKUNTANSI ..................................................................................... 8
2.3 STRATEGIS BISNIS UNTUK NEGARA MAJU DAN NEGARA
BERKEMBANG...................................................................................................... 10
2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM MELAKUKAN ANALISIS BISNIS
INTERNASIONAL .................................................................................................. 12
2.5 ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN ............................................. 15
2.6 MEKANISME PENANGGULANGAN ............................................................... 21
2.7 CONTOH ANALISIS PERUSAHAAN INTERNASIONAL ................................. 24
BAB III ....................................................................................................................... 37
PENUTUP .................................................................................................................. 37
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................. 37
LAMPIRAN ................................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 43
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN
Analisis strategi bisnis merupakan sebuah langkah awal yang penting dalam
analisis laporan keuangan. Analisis ini bertujuan untuk memberikan sebuah pemahaman
kualitatif mengenai sebuah Perusahaan dan pesaingnya dalam iklim ekonomisnya,
dengan menggunakan sudut pandang yang menyeluruh. Analisis strategi bisnis
internasional melibatkan identifikasi faktor pendorong laba dan risiko utama suatu
perusahaan, serta mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk memahami
kondisi bisnis di pasar global dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti,
kebijakan akuntansi, kualitas pengungkapan, dan potensi terjadinya masalah, serta
menyesuaikan jumlah akuntansi yang dilaporkan untuk menghilangkan distorsi yang
disebabkan oleh penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda.
o Ketersediaan Informasi
Keterbatasan informasi yang akurat dan ketersediaan data yang terbatas di beberapa
negara berkembang juga menjadi kendala dalam melakukan analisis strategi bisnis
internasional. Berdasarkan sumber yang tersedia, beberapa kesulitan yang muncul terkait
dengan ketersediaan informasi dalam analisis strategi bisnis internasional meliputi:
a) Ketersediaan informasi yang kurang andal mengenai perkembangan makro-
ekonomi dan industri di beberapa negara, sehingga sulit untuk melakukan analisis
strategi usaha secara efektif.
b) Kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai industri di banyak negara dan
kualitas informasi perusahaan yang rendah, terutama di negara berkembang.
c) Keterbatasan data yang membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha
dengan metode riset tradisional menjadi sulit dilakukan.
d) Ketepatan waktu informasi yang berbeda-beda di setiap negara, termasuk laporan
keuangan, laporan tahunan, dan laporan kepada pihak regulator, yang dapat
mempengaruhi analisis strategi bisnis internasional.
Dengan demikian, ketersediaan informasi yang akurat, andal, dan tepat waktu menjadi
faktor krusial dalam melakukan analisis strategi bisnis internasional, dan kendala terkait
dengan hal ini dapat mempengaruhi keberhasilan dan efektivitas strategi yang
dirumuskan.
Proses ini dilakukan dengan cara mempelajari transaksi yang terjadi, kebijakan
akuntansi yang digunakan, dan melakukan penyesuaian laporan keuangan agar laporan
tersebut lebih mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya sehingga kesimpulan
yang diambil pada tahap analisis keuangan menjadi lebih bisa dipercaya. Contohnya
meliputi penentuan perdagangan aset ke pasar dan tidak mencatat penghasilan atau
kerugian di kolom penghasilan tapi dalam akun pembayaran, sebelum waktunya
mengakui pendapatan, membalik estimasi akrual utang ke pendapatan bersih.
Dalam kasus ini, WorldCom memilih untuk memperbesar apa yang merupakan
pengeluaran operasional. Walaupun praktik ini merupakan sebuah pelanggaran yang
jelas dalam GAAP Amerika Serikat, direksi memilih untuk menutup informasi ini dari
para penanam modal dengan car mengganti pengeluaran operasional dengan pengeluaran
modal. Pengaruh laporan keuangan dari pembesaran versus pengeluaran utamanya.
memiliki efek yang signifikan pada penghasilan yang dilaporkan karena jumlahnya
hampir mencapai $2 miliar!
Ada dua masalah utama yang dihadapi oleh mereka yang melakukan analisis
akuntansi dalam sebuah tatanan internasional. Hal yang pertama adalah keragaman
Pengukuran kualitas akuntansi antar-negara, dan kualitas audit; kualitas audit
berhubungan dengan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang diperiukan untuk
melakukan analisis akuntansi. Keragaman antar-negara dalam hal pengukuran kualitas
akuntansi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karakteristik suatu bangsa yang
menyebabkan keragaman ini meliputi praktik-praktik yang diminta dan diterima secara
umum, pengawasan dan pelaksanaan, dan tingkar kebijaksanaan direksi dalam laporan
keuangan.
I. Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalm laporan keuangan. Sebagai
ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi
suatu perusahan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran, dan aspek-aspek
kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi
keuangan tersebut. Meskipun proses proses audit berakar dari zaman dahulu,
pertumbuhan audit sebagai profesi yang terpisah dan berbeda selama ablad ke-19
didorong oleh perundang-undangan di inggris, kira-kira pada tahun 1845, mengenai
persyaratan bahwa perusahaan menyimpan catatan-catatan yang harus diaudit oleh orang
lain selain direktur. Dewan akuntansi yang pertama adalah Society of Accountants di
Edinburgh. Para penanam modal dan pembaca laporan kuangan yang lain
mempertaruhkan pembuktian pada auditor profesional. Mereka bisa mengambil
keputusan dengan hasil yang diharapkan lebih baik jika mereka memiliki informasi yang
lebih baik. Masyarakat juga dilayani dengan lebih baik. Informasi keuangan yang tidak
lengkap, tidak dapat dipercaya atau bahkan menyesatkan bisa saja berdampak negatif
pada proses pembentukan modal dalam sebuah sistem ekonomi. Selain itu, sumber-
sumber yang langka bisa saja mengarah ke saluran-saluran yang kurang diharapkan atau
terbuang percuma melalui tingkat kebangkrutan yang tinggi. Kepekan terhadap
pentingnya fungsi pembuktian mungkin lebih tinggi dalam tatanan multinasional
daripada dalam tatanan negara-tunggal.
Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi
ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan harus
mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan
pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang
sangat tinggi. Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna. Direksi
memiliki sebuah keuntungan komparatif dalam mempersiapkan dan menawarkan
informasi keuangan yang diperlukan oleh para pengguna dari luar perusahaan.
Selanjutnya, auditor memiliki keuntungan komparatif dalam memastikan bahwa
representasi keuangan direksi cukup terbebas dari penyimpangan. Pembuktian
independen mereka memungkinkan para pembaca laporan di seluruh dunia membedakan
praktik-praktik akuntansi yang diterima dan tidak diterima secara umum dan untuk
menilai kualitas laporan keuangan pada biaya yang lebih rendah daripada orang lain.
Tampilan 9-9 kan bahwa pendekatan audit yang sebenarnya seringkali melebihi undang
undang mengenai batasan laporan. Dalam mendokumentasikan perbedaan pendapat
audit secara internasional, Tampilan 9-9 juga mengangkat masalah-masalah informasi
bagi para analis. Para auditor Inggris menyatakan bahwa laporan keuangan yang mereka
audit memberikan sebuah pandangan yang benar dan wajar mengenai keadaan
perusahaan. Dalam contoh ini, apakah kata benar berarti "Kebenaran, hanya kebenaran
dan tidak ada yang lain selain kebenaran?" Apakah inklusi kata "Wajar" menyatakan
bahwa kebenaran telah sedikit banyak disepakati? Para auditor Amerika Serikat
mengambil sikap yang kurang mutlak dan menyatakan bahwa laporan yang diaudit
memberikan kewajaran dan sesuai dengan tatanan aturan pengukuran Amerika Serikat.
Apakah susunan kata ini mengandung arti yang sama dengan benar dan wajar? Pendapar
auditor Swedia lebih informatif daripada persyaratan yang ditunjukkan dalam Tampilan
9-8 di mana para auditor Swedia diperbolehkan untuk tidak berpendapat/ Namun, apakah
GAAP Swedia dan Annual Accounts Act-nya sama? Pernyataan dalam Tampilan 9-9
tampaknya membuktikan hal tersebut. Jika demikian, apakah hal ini menyatakan bahwa
GAAP Swedia berdasarkan hukum yang biasanya berbeda dari standar-standar yang
diumumkan secara resmi oleh kelompok-kelompok profesional. Atau, apakah hal ini
berarti bahwa Companies Act menyatakan ketaatan pada standar audit yang diakui secara
umum yang diumumkan secara resmi oleh profesi akuntansi Swedia? Jika jawabannya
adalah yang pertama, apakahketaatan akan hukum menjamin bahwa laporantersebut
memberikan pandangan yang jujur dan wajar mengenai keadaan perusahaan? Akhirnya,
perhatikan bahwa Norsk Hydro memberikan dua laporan audit. Hal ini berhubungan
dengan fakta bahwa perusahaan menyatukan akun-akunnya dengan GAAP Amerika
Serikat dalam bagian catatan di laporan tahunan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
para penanam modal Amerika Serikat, apakah perusahaan menyatakan bahwa GAAP
Amerika Serikat memberikan lebih banyak informasi yang relevan dengan keputusan
daripada GAAP Norwegia? Tatanan laporan keuangan mana yang harus digunakan oleh
para analis internasional?
• Inggris
Menurut kami, laporan keuangan memberikan pandangan yang benar dan wajar
mengenai keadaan perusahaan dan kelompok pada tanggal 31 Desember 20X8
dan mengenai keuntungan serta arus kaskelompok untuktahun terakhir dan telah
benar- benar dipersiapkan sesuai dengan Companies Act 1985.
• Amerika Serikat
Menurut kami, laporan keuangan yang ditunjukkan di atas memberikan, dalam
semua hal material, posisi keuangan gabungan yang benar dari Tmi e Warner
pada 31 Desember 20X7 dan 20X8, dan hasil gabungan dari operasionalnya serta
arus kasnya untuk masing-masing tiga tahun dalam periode yang diakhiri pada
13 Desember 20X8 sesuai dengan GAAP Amerika Serikat.
• Swedia
Akun tahunan dan akun gabungan telah dipersiapkan sesuai dengan Annual
Accounts Act dan, dengan demikian, memberikan pandangan yang jujur dan
benar mengenai posisi keuangan Perusahaan dan Group serta hasil
operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum di Swedia.
• Swiss
Menurut kami, catatan akuntansi dan laporan keuangan serta peruntukan yang
diajukan untuk laba yang tersedia sesuai dengan undang-undang Swiss dan a k a
pendirian perusahaan.
• Norwegia
Laporan keuangan Norsk Hydro dipersiapkan menurut undang-undang dan
regulasi serta berpandangan cukup . . posisi keuangan perusahaan . . . sesuai
dengan prinsip- prinsip akuntansi yang diterima secara umumdi Norwegia.
Menurut kami, laporan keuangan gabungan tersebut . . . berpandangan cukup
sesuai dengan GAAP Amerika Serikat.
III. Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan audit memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut
meliputi, tapi tidak terbatas pada, sumber standar audit, pelaksanaannya, dan
profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit. Tampilan 9-7
menyatakan bahwa standar audit berasal dari legislasi nasional seperti Companies Acts
dan/atau asosiasi akuntansi profesional swasta. Dalam banyak kasus, ini hanyalah
masalah tingkatan. Standar-standar audit biasanya diumumkan oleh kelompok-kelompok
profesional swasta di banyak negara. Pengecualiannya adalah Austria, Jerman, dan
Swiss, di mana standar-standar audit sangat dipengaruhi ole legislasi. Negara-negara
seperti Prancis, Jepang, Korea, Kenya, Swedia, dan Inggris bergantung pada gabungan
standar-standar hukum dan profesional. Dalam beberapa hal standar-standar yang
dikeluarkan oleh kelompok- kelompok profesional swasta jauh lebih teliti daripada yang
dikeluarkan pemerintah; dalam hal lain, hanya kebalikannya yang benar. Maka,
kredibilitas fungsi pembuktian juga merupakan sebuah fungsi mekanisme pelaksanaan
dan tingkat kewajiban auditor.
Kewajiban auditor bagi pihak ketiga karena tindakan yang tidak sah menggambarkan
bentuk pelaksanaan pasar. Di sini, praktik-praktik pasar juga berbeda. Dalam satu sisi, di
negara-negara seperti Jerman dan Amerika Serikat, kelalaian kecil pada pihak auditor
biasanya tidak terlalu merugikan pihak ketiga untuk menang dalam klaim pengadilannya.
Di negara-negara seperti Hong Kong, Jepang, Kenya, Arab Saudi, Swedia, dan Inggris,
hanya kebalikannya yang berlaku. Di sebagian besar negara, para auditor bisa dianggap
bersalah karena kelalaian atau kecurangan yang besar. Dalam analisis terakhir,
kredibilitas audit adalah tanggung jawab orang yang melakukan audit. Di sini, para
pembaca laporan harus bisa membedakan antara dua kelas akuntan. Anggaplah Anda
memeriksa laporan tahunan dari sebuah perusahaan Prancis sebagai dasar untuk
keputusan penanaman modal. Oleh karena dihapus dan kancah lokal, salah satu hal yang
harus Anda lakukan sekaran adalah melihat apakah laporan tahunan tersebut berisi
laporan audit oleh seorang auditor independen. Anda menemukan laporannya dan
ditandatangani oleh Commisaires aux Comptes. Dapatkah Anda menyimpulkan bahwa
representasi keuangan direksi telah diberikan Kepada audit independen yang keras?
Tidak harus. Commisaires merupakan seorang auditor resmi, yang penunjukkannya
merupakan perintah di bawah undang-undang perdagangan Prancis. Para auditor resmi
di Prancis diharuskan untuk mengawasi pembukuan dan akuntansi sebuah perusahaan
dalam cara yang sangat umum dan kemudian melaporkannya setiap tahun dalam rapat
umum pemegang saham. Undang- undang tidak menetapkan kualifikasi profesional apa
pun untuk Commisaires yang mungkin berkisar dari yang minimal hingga yang
substansial. Sering kali satu atau beberapa pemegang saham memiliki kemampuan ini.
Konsekuensinya, pernyataan pendapat oleh seorang Commisaires memiliki arti dan dasar
pemikiran yang benar- benar berbeda dari sebuah laporan atau pendapat yang mungkin
sama oleh seorang Expert des Comptable. Expert des Comptable merupakan seorang
akuntan profesional yang terlatih dengan baik yang sebanding dengan akuntan sewaan di
Inggris atau «akuntan publik terdaftar di Amerika. 'Tampilan 9-10 berisi contoh-contoh
perbedaan auditor di beberapa negara. Selanjutnya adalah masalah mengenai kualifikasi
dan lisensi auditor. Persyaratan
pendidikan untuk kualifikasi profesional sangat sederhana di Inggris dan cukup besar di
Amerika Serikat. Sebenarnya, sebagian besar negara mengharuskan pelatihan akademis
dan pencalonan kandidat harus sesuai dengan beragam persyaratan lisensi, termasuk
lulus dalam ujian komprehensif profesional. Sebaliknya, persyaratan pengalaman praktik
untuk kualifikasi profesional sangat penting di Jerman dan Belanda tapi sama sekali tidak
dibutuhkan dalam beberapa yurisdiksi di Amerika Serikat. Setelah terdaftar sebagai
seorang auditor profesional, meneruskan pendidikan untuk menjaga agar auditor tetap
mengikuti perkembangan bisnis dan profesional diharuskan di Australia, Jepang, Korea,
Meksiko, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini sangat jarang di tempat lain.
Kita telah melihat bahwa laporan-laporan audit berbeda di seluruh dunia dalam isi
informasinya. Kita juga telah menuliskan keragaman dalam landasan-landasan yang
membantu memberikan kredibilitas fungsi pembuktian. Perbedaan-perbedaan tersebut
mendukung panggilan untuk upaya-upaya harmonisasi internasional yang kuat dalam
audit. Sebuah organisasi ternama yang memiliki misi untuk harmonisasi standar audit
global adalah International Federation of Acountants (FAC). Penjelasan mengenai
ogransiasi ini dan altivitasnya dibahas dalam Bab 8. Organisasi ynag membantu IFAC
dalam misinya adalah IFAD, yang merupakan kependekan dari International Fourm on
Acountncy Development. Didirikan pada tahun 1999, organisasi ini merupakan sebuah
konsorsium dari kelompok-kelompok internasional yang telah bergabung bersama dalam
sebuah upaya kolaboratif untuk mencapai kerangka kerja laporan keuangan dunia yang
didasarkan pada pengukuran, pengungkapan, dan standar-standar audit. Organisasi-
organisasi anggota FIAD adalah IFAC, IASB, IOSCO, Bank Dunia, OECD, dan IMF.
Pada saat yang sama, perbedaan-perbedaan dalam syarat-syarat audit yang dijelaskan
dalam bagian sebelumnya, khususnya dalam bidang standar-standar kemandirian dan
standar-standar audit yang ditanamkan dalam sistem hukum menyatakan bahwa upaya-
upaya harmonisasi global tidak akan mudah. European Community juga mencari
harmonisasi standar-standar audit pada tingkat regional. Namun, upaya ini dipersulit oleh
perbedaan yang menggambarkan susunan organisasional profesi aluntansi di berbagai
negara Eropa. Contohnya, Inggris saat ini memiliki 6 badan akuntansi yang 4 di
antaranya memiliki persetuiuan kementrian untuk beroperasi sebagai auditor resmi.
Prancis memiliki dua dewan akuntansi sementara Jerman memiliki 3. Cakupan susunan
akuntansi yang berbeda in memberikan kesulitan untuk menjamin perjanjian dalam area
audit. Waiar bila mengatakan bahwa kemajuan yang nyata ke arah harmonisasi standar-
standar audit di Eropa berjalan lambat.
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa
memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas bisnis di mana laporan
keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, mengharuskan analisis
keuangan untuk perusahaan-perusahaan yang laporan-laporan keuangannya telah diaudit
oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya
merupakan salah satu pilihan penanggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk
penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah
firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihan lainnya.
Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah
syarat yang diharuskan untuk menjamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan
pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem kontrol internal suatu
perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem
"periksa dan perhitungkan" yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor di luar
perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu
perusahaan adalah fungsi audit internal. Banyak penjelasan yang berhubungan dengan
peningkatan internal audit akhir-akhir ini. Salah satunya adalah pertumbuhan komite
audit dari dewan korporasi direktur yang fenomenal. Komite-komite ini, yang
memainkan peran aktif dalam pengaturan perusahaan, sering kali menggunakan fungsi
audir inernal sebagai alat bantu langsung mereka. Hal ini makin memudahkan para
auditor internal karena mereka mendapatkan akses langsung kepada manajemen tingkat
atas.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan
dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-
masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat
ini membuat audir internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang "wajib".
Pertanyaan mengenai pembayaran gelap oleh MNC telah menghadirkan tugas-tugas
khusus bagi audit internal. Di Amerika, misalnya, Foreign Corrrupt Practicers Act telah
memicu ekspansi besar-besaran untuk departemen-departemen audit internal dari banyak
perusahaan Amerika Serikat. Pentingnya audit internal akhit-akhir ini disoroti di
Amerika Serikat oleh banyaknya skandal perusahaan yang dimulai pada akhir 1990-an.
Akar dari skandal ini terhubung langsung dengan lemahnya sistem pengaturan
perusahaan di mana direksi menempatkan kepentingan pribadi mereka di atas
kepentingan para pemegang sahamnya. Untuk menyokong kepercayaan penanam modal,
Kongres Amerika Serikat membuat Sarbanes-Oxley Act (SOX). Undang-undang ini
menempatkan beban pada direksi dan auditornya untuk menciptakan sebuah lingkungan
kerja yang (1) memperkecil konflik kepentingan, (2) memperkuat transparansi,
reliabilitas dan akurasi dalam laporan keuangan perusahaan yang lebih besar, dan (3)
meningkatkan kemandirian di antara direksi, dewan direktur dan auditor, para pemain
kunci dalam setiap sistem pengaturan perusahaan. Undang-undang in juga meningkatkan
alat-alat bantu pelaksanaan yang ada kepada pengatur pasar dan mencoba untuk
memperkecil konflik kepentingan yang ada dalam transaksi pasar sekuritas (misalnya,
menempatian kepentingan penanam modal di depan perilaku berdasarkan-transaksi dari
penasihat penanaman modal dan bank-bank penanaman modal).
Dua bagian dari SOX yang patut mendapatkan perhatian khusus adalah bagian 303 dan
404. Bagian 303 menyatakan bahwa baik CFO dan CEO tidak terlibat secara pribadi
dalam semua laporan keuangan yang diharuskan, membuktikan bahwa laporan tersebut
lengkap dan akurat serta sesuai dengan semua regulasi dan standar-standar akuntansi.
Bagian 404 menyatakan bahwa direksi menyertakan sebuah pernyatan tertulis yang
menjamin pembaca bahwa laporan-laporan tersebut telah dirancang dan diuji serta
memiliki kontrol internal yang memadai dan bahwa semua kontrol tersebut bekerja
dengan baik. Kontrol-kontrol tersebut harus daudit oleh auditor dari luar perusahan,
sehinga membentuk hubungan antara auditor dari luar dan dari dalam perusahaan. SOX
juga menciptakan Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) yang,
diantara hal lain, memberikan panduan untuk mengaudit kontrol internal sebuah
perusahaan dan menentukan isi laporan auditor. Untuk menunjukkan bagaimana
Sarbanes-Oxley Atc telah diterapkan, kami nemberikan contoh dari laporan tahunan
Amerika Serikat. Tampilan 9-11 menunjukan paragraf tambahan yang saat ini disertakan
dalam laporan audit Amerika Serikat. Paragraf ini mengikuti paragraf yang menjelaskan
tentang cakupan audit, standar-standar audit, dan pendapat bahwa laporan tersebut
memang jujur dan sesuai dengan GAAP.
BATU KAWAN BERHAD adalah perusahaan induk investasi dengan anak perusahaan
dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang perkebunan, oleokimia, manufaktur dan
penjualan bahan kimia industri, jasa transportasi umum, pengembangan properti, dan
holding investasi. Perseroan didirikan di Malaysia berdasarkan pada tanggal 9 Desember
1965 dan tercatat di Pasar Utama Bursa Malaysia pada tanggal 12 Oktober 1971.
Perusahaan ini mulai beroperasi sebagai perusahaan perkebunan ketika mengambil alih
aset dan liabilitas perusahaan pendahulunya di Inggris, Batu Kawan Rubber and
Coconuts Plantations Ltd pada tahun 1971.
● ANALISIS RASIO
a) ANALISIS ARUS KAS
1.Arus Kas Operasi (Konsolidasi)
Didapat dari perhitungan kembali laporan laba rugi dengan menambah beban
depresiasi dan amortisasi, penyesuaian aset lancar, piutang dan persediaan, serta
liabilitas lancar. Digunakan untuk menentukan besarnya modal investasi. Nilai
positif yang artinya perusahaan dapat menghasilkan laba dan dapat berinvestasi.
Nilai negatif artinya perusahaan induk tidak dapat menghasilkan laba dari
aktivitas operasi.
2018 2019 2020 2021 2022
Arus kas
operasi 919,255 1,240,660 1,423,253 1,272,655 2,881,119
(konsolidasi)
Grafik diatas melampirkan Arus kas operasi konsolidasi yang bernilai positif.
Artinya perusahaan dapat menghasilkan laba operasi pada 5 tahun terakhir
dengan nilai tertinggi ada di tahun 2022 sebesar 2,881,119 dan terendah di tahun
2018 sebesar 919,255
Arus kas
(337,373) (2,141,958) 8,499 (2,244,051) (2,785,764)
investasi
(konsolidasi)
Grafik diatas melampirkan Arus kas investasi konsolidasi yang bernilai positif
pada 2020 serta negatif pada tahun 2018, 2019, 2021 & 2022. Artinya pada tahun
2020 BKB melakukan kegiatan yang menambah kas masuk seperti penerimaan
dividen, bunga, dll sedangkan di 4 tahun lainnya nilai tersebut negatif karena
BKB melakukan investasi aset tetap maupun kegiatan lainnya yang
mengeluarkan kas. Perusahaan BKB secara konsolidasi disimpulkan banyak
melakukan ekspansi.
Grafik diatas melampirkan Arus kas pendanaan konsolidasi yang bernilai negatif
pada tahun 2019 & 2021 serta positif pada 2018, 2020 & 2022. Pada tahun 2019
BKB menerbitkan surat utang jangka menengah syariah dan pada tahun 2021
melakukan penarikan pinjaman berjangka. Sementara pada 3 tahun lainnya, arus kas
pendanaan negatif karena BKB melakukan pembelian saham kembali, pembayaran
dividen, serta pembayaran utang.
919,255
=
2,787,110
= 0.32
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2019 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
1,240,660
=
2,928,936
= 0.42
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2020 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
1,423,253
=
2,839,273
= 0.5
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2021 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
1,272,655
=
6,878,431
= 0.18
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
- 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤 2022 = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
2,881,119
=
5,793,446
= 0.49
Pada 5 tahun terakhir, arus kas operasi BKB tidak cukup untuk melunasi utang
jangka pendek perusahaan karena menunjukkan angka yang kurang dari 1.0.
Kondisi terburuknya terjadi pada tahun 2021 dengan nilai rasio sebesar 0.18
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
a. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟖 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
2,458,911
= × 100
18,966,357
= 0,129 × 100
= 𝟏𝟐. 𝟗%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
b. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟏𝟗 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
1,822,199
= × 100
16,045,591
= 0,113 × 100
= 𝟏𝟏. 𝟑%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
c. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟎 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
2,187,920
= × 100
16,078,124
= 0,136 × 100
= 𝟏𝟑. 𝟔%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
d. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟏 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
3,608,033
= × 100
20,717,928
= 0.174 × 100
= 17.4%
𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕
e. 𝑮𝒓𝒐𝒔𝒔 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 𝟐𝟎𝟐𝟐 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
5,320,680
= × 100
28,223,929
= 0.188 × 100
= 18.8%
Berdasarkan perhitungan diatas, Gross Profit Margin Batu Kawan Bhd pada 2
tahun terakhir masuk ke kategori sangat baik karena menunjukkan nilai yang
lebih tinggi dari 10%. Disamping itu persentasenya meningkat sebesar 1.44%
pada tahun 2022.
d) ANALISIS SOLVABILITAS
Debt To Equity Ratio
Memaparkan porsi relatif antara utang dan ekuitas yang digunakan untuk
membiayai aset perusahaan. Rasio ini membandingkan kemampuan membayar
utang jangka panjang dengan jumlah total modal investor. Nilai ≤ 100% (Sehat),
Nilai ≥ 100% (Warning), jika Nilai ≥ 200% (Berisiko tinggi)
Rumus :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Debt To Equity = × 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
a. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟏𝟖 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
7,267,077
= × 100
13,140,598
= 0.553 × 100
= 55.3%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
b. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟏𝟗 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
9,704,211
= × 100
12,120,253
= 0.800 × 100
= 80%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
c. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟐𝟎 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
9,713,547
= × 100
12,621,279
= 0.769 × 100
= 76.9%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
d. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟐𝟏 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
14,917,676
= × 100
14,951,391
= 0.997 × 100
= 99.7%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
e. 𝑫𝒆𝒃𝒕 𝑻𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝟐𝟎𝟐𝟐 = × 𝟏𝟎𝟎
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚
15,430,141
= × 100
16,931,467
= 0.911 × 100
= 91.1%
Secara menyeluruh dapat dilihat bahwa total ekuitas lebih besar daripada total
utang jangka panjang, Jika ditinjau lebih dalam berdasarkan perhitungan diatas,
nilai Debt to Equity Ratio BKB pada 5 tahun terakhir menunjukkan nilai yang
lebih kecil dari 100%. BKB berada di posisi yang aman karena jika terjadi
kegagalan dalam membayar utang jangka panjangnya, maka ekuitas atau total
modal investor dapat membayar segala utang jangka panjangnya.
Pada tahun 2021 terjadi selisih yang tipis antara nilai utang jangka panjang
dengan total modal investor namun karena nilainya masih dibawah 100%, kondisi
tersebut tidak membahayakan keuangan perusahaan.
e) ANALISIS AKTIVITAS
Total Asset Turnover
Mengukur aktivitas aset dan kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan
melalui investasi asetnya. Rumus :
𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒
Total Asset Turnover =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
2018 2019 2020 2021 2022
Revenue 18,966,357 16,045,591 16,078,124 20,717,928 28,223,929
Total 20,407,675 21,824,464 22,334,826 29,869,067 32,361,608
Assets
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
a) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟖 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
18,966,357
=
20,407,675
= 0.92
Terjadi perputaran aset sebesar 0.92x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.92 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
b) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟏𝟗 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
16,045,591
=
21,824,464
= 0.73
Terjadi perputaran aset sebesar 0.73x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.73 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
c) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟐𝟎 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
16,078,124
=
22,334,826
= 0.71
Terjadi perputaran aset sebesar 0.71x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.71 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
d) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟐𝟏 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
20,717,928
=
29,869,067
= 0.69
Terjadi perputaran aset sebesar 0.69x yang artinya setiap ringgit total aset
menghasilkan pendapatan sebesar 0.69 ringgit.
𝑹𝒆𝒗𝒆𝒏𝒖𝒆
e) 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 𝟐𝟎𝟐𝟐 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔
28,223,929
=
32,361,608
= 0.87
Terjadi perputaran aset sebesar 0.87x yang artinya setiap 1 ringgit total
aset menghasilkan pendapatan sebesar 0.87 ringgit.
Berdasarkan perhitungan diatas, total aset yang dimiliki lebih besar dari
pendapatan pertahun. Meninjau perputaran total aset yang tidak melebihi 1x
putaran menunjukkan efektifitas penggunaan total aset Batu Kawan Berhad
kurang baik dan menunjukkan indikasi rendahnya kinerja keuangan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dengan selesainya makalah ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
❖ Analisis strategi bisnis bertujuan untuk memberikan pemahaman
kualitatif mengenai sebuah Perusahaan dalam menghadapi pesaingan
bisnis. Kendalanya adalah ketersediaan informasi dan rekomendasi untuk
analisis.
❖ Analis akuntansi adalah proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi
yang sebenarnya atau tidak.
❖ Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan
keuangan dengan meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh
direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas,
kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya.
❖ Terdapat banyak rasio yang dapat membantu proses analisis laporan
keuangan internasional dan berbagai rasio tersebut dapat memberikan
penjabaran secara nyata terkait kinerja keuangan perusahaan.
LAMPIRAN