Anda di halaman 1dari 18

TEOREMA BRIANCHON

OLEH
ASEP NURJAMAN
NIM. 10815002359

DOSEN PEMBIMBING

ANNISA KURNIATI, M.Pd


NIP. 130208072

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
PEKANBARU
2015 M / 1436 H
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Banyak cabang matematika yang mengkaji kekonkurenan sejumlah garis

terutama dalam cabang geometri, kekonkurenan garis juga dibahas dalam vektor,

teknik melukis bangun datar dan bangun ruang. Salah satu teorema dalam geometri

yang membahas tentang kekonkurenan garis adalah teorema Brianchon.

Teorema Brianchon merupakan teorema yang dipublikasikan oleh

matematikawan asal Prancis bernama Charles-Julien Brianchon. Teorema Brianchon

menyatakan bahwa, “Jika sisi dari suatu segi enam menyinggung sebuah lingkaran,

maka ketiga diagonalnya adalah konkuren (atau mungkin juga sejajar)”.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuktikan Teorema Brianchon.

Diantaranya menggunakan pole dan polar dan kuasa lingkaran. Pada makalah ini,

akan dibahas pembuktian Teorema Brianchon menggunakan kuasa lingkaran.

B. Ruang Lingkup Permasalahan

Pada makalah ini penulis hanya membahas tentang Teorema Brianchon. Untuk

memudahkan penulis dalam pembahasan, penulis juga memberikan dan menyajikan

beberapa materi pendukung sebagai pengingat yang dapat mendukung materi pokok

yang disajikan dalam makalah ini.

1
2

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan:

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Matematika

2. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis tentang Teorema Brianchon.

D. Metode Penulisan

Agar memudahkan dalam menyelesaikan permasalahan dalam makalah

ini, maka penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan konsultasi kepada

dosen pembimbing yang bersangkutan.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
3

BAB II
TEORI PENDUKUNG

A. Kuasa Lingkaran

1. Kuasa Titik Terhadap Lingkaran

Jika diketahui sebuah titik T(xt, yt) dan lingkaran L yang berpusat di P dan

sembarang garis yang melalui T(xt, yt) dan memotong lingkaran di A dan B maka

yang dimaksud dengan kuasa titik T(xt, yt) terhadap lingkaran L adalah perkalian

panjang TA dengan panjang TB.


A1
B2
A2
A3 P B3
T(xt, yt) A4
B4

Gambar II.1

Perhatikan gambar 1. Menurut definisi maka kuasa titik T(xt, yt) ditulis K(T)

atau KT adalah

KT = TA1 2 = TA2 x TB2 = TA3 x TB3 = TA4 x TB4

Perhatikan bahwa

TA3 x TB3 = (TP - r)(TP + r) = TP2 – r2

Didalam kordinat kartesius, persamaan umum kuadrat jarak titik T(xt, yt)

terhadap titik pusat P(a, b) adalah

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
4

TP2 = (xt – a)2 + (yt – b)2

Sehingga persamaan kuasa titik T(xt, yt) terhadap lingkaran L(P, r) menjadi

KT = (xt – a)2 + (yt – b)2 – r2

Jika persamaan lingkaran L(P, r) itu adalah L : x2 + y2 + ax + by + c = 0

dengan pusat P ( - a, - b ) dan kuadrat jari-jari r = a2 + 2


– c. Maka kuasa

titik T(xt, yt) terhadap lingkaran L(P, r) adalah:

KT = ( xt + a)2 + (yt + b )2 - r2 atau

KT = xt2 + yt2 + axt + byt + c ..(1)

2. Garis Kuasa

Tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai kuasa sama terhadap dua

lingkaran berupa garis lurus disebut garis kuasa.

T(xt, yt)

P(a1, b1)
P(a2, b2)
L1
L1 – L2 = 0 L2

Gambar II.2

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
5

Misalkan diketahui dua lingkaran L1 : x2 + y2 + a1x + b1y + c = 0 dan L2 : x2 +

y2 + a2x + b2y + c = 0 dan misalkan T(x1, x2) adalah titik yang mempunyai kuasa

sama terhadap L1 dan L2.

Menurut (1) maka kuasa titik T(x1, y2) terhadap lingkaran L1 adalah

KT = xt2 + yt2 + a1xt + b1yt + c1

dan kuasa titik T(x1, y2) terhadap lingkaran L2 adalah

KT = xt2 + yt2 + a2xt + b2yt + c2

Kuasa titik T(xt, yt) terhadap lingkaran L1 dan L2 adalah sama sehingga:

Xt2 + yt2 + a1xt + b1yt + c1 = xt2 + yt2 + a2xt + b2yt + c2

atau

(a1 – a2)xt + (b1 – b2)yt + (c1 – c2) = 0

Jika titik T dijalankan maka diperoleh tempat kedudukan titik-titik yang

mempunyai kuasa sama terhadap lingkaran L1 dan L2 yaitu

(a1 – a2)x + (b1 – b2)y + (c1 – c2) = 0

Secara simbolis persamaan garis kuasa lingkaran L1 = 0 dan L2 = 0 dituliskan

sebagai:

L1 – L2 = 0 ….(2)

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
6

3. Titik Kuasa

Misalkan L1, L2, L3 adalah tiga lingkaran yang pusat-pusatnya tidak berada

pada satu garis lurus (konsentris). Ketiga lingkaran tersebut mempunyai tiga

garis kuasa yang saling berpotongan di satu titik. Titik potong ketiga garis ini

disebut titik kuasa.

L1

g3 g1

L2
L3
O

g2

Gambar II.3

Perhatikan gambar 3. Berdasarkan (2) maka:

g1 merupakan garis kuasa L1 dan L2 atau g1 = L1 – L2 = 0

g2 merupakan garis kuasa L2 dan L3 atau g2 = L2 – L3 = 0

g3 merupakan garis kuasa L1 dan L3 atau g3 = L1 – L3 = 0

Karena ketiga lingkaran tidak sejajar, maka dua buah garis kuasa akan

berpotongan, kita misalkan g1 dan g2 berpotongan dititik O. untuk membuktikan

bahwa g3 berpotongan dititik O, dibuktikan menggunakan persamaan berkas

garis, yaitu:

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
7

g1 + k g2 = 0

(L1 – L2) + k (L2 – L3) = 0

bila k = 1

maka L1 – L2 + L2 – L3 = 0

L1 – L3 = 0 = g3

Jadi terbukti bahwa ketiga garis kuasa dari ketiga lingkaran tersebut

berpotongan disatu titik.

B. Berkas Lingkaran

Jika diberikan semua nilai parameter k yang mungkin maka himpunan semua

lingkaran yang berbentuk L1 + kL2 = 0 disebut berkas lingkaran dengan L1 dan L2

sebagai lingkaran dasar/basis.

Sifat istimewa yang dimiliki anggota berkas lingkaran adalah bahwa semua

anggota berkas lingkaran mempunyai sebuah garis kuasa berserikat dan pusatnya

adalah berada pada garis lurus yang menghubungkan kedua titik pusat lingkaran

dasarnya.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
8

BAB III

PEMBAHASAN

A. Lemma 1.

“Misalkan P’ dan Q’ adalah dua buah titik yang menyinggung lingkaran L2

dititik P dan Q, sedemikian hingga PP’ = QQ’. Maka akan ada sebuah lingkaran yang

menyentuh garis PP’ dan QQ’ .

Q’

L1 L2

P’

Gambar III.1

Dari keseluruhan gambar (Gambar III.1) bisa dikatakan bahwa gambar tersebut

simetris terhadap garis yang memotong tegak lurus terhadap garis PQ dan juga P’Q’,

yang mana garis tersebut juga memotong diameter kedua lingkaran. Sehingga PP’

dan QQ’ keduanya bertemu disatu titik yang menyebabkan garis tersebut menjadi

pusat dari kedua lingkaran.

Sekarang kita siap untuk membuktikan teorema Brianchon

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
9

B. Teorema 1 (Teorema Brianchon)

Teorema Brianchon menyatakan bahwa. “Jika sisi dari suatu segi enam

menyinggung sebuah lingkaran, maka ketiga diagonalnya adalah konkuren (atau

mungkin juga sejajar)”.

A B

F C

E D

Gambar III.2

Bukti: perhatikan gambar III.2. Misalkan A, B, C, D, E, dan F adalah titik sudut

dari segienam tersebut dan misalkan pula R, Q, T, S, P,dan U masing-masing

adalah titik singgung dari sisi AB, BC, CD, DE, EF dan FA terhadap lingkaran

tersebut. (perhatikan gambar III.3). tanpa mengurangi perumpamaan kita

misalkan segienam tersebut konvek. Dengan diagonal AD, BE, dan CF yang

kesemuanya tidak sejajar.

A U F

R P

B E

Q S

C T D

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
10

Gambar III.3

Perpanjang garis FE, BC, BA, DE, DC, dan FA dan membentuk titik P’, Q, R’, S,

T’, dan U’ sehingga

PP’ = QQ’ = RR’ = SS’ = TT’ = UU’ (gambar III.4)

R’

S’

F
U
A
P
R
U’ E

B S
Q
D
T
C

T’ P’

Q’

Gambar III.4

Berdasarkan Lemma 1. Bentuk lingkaran I yang menyinggung PP’ dan QQ’ di

titik P’ dan Q’, lingkaran II yang menyinggung RR’ dan SS’ dititik R’ dan S’.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
11

lingkaran III yang menyinggung TT’ dan UU’ dititik T’ dan U’ seperti pada

gambar III.5.

R’
II
S’

F
U
A
P
U’
R
E

B S
III Q
D
T
C
P’
T’

Q’

Gambar III.5

Perhatikan bahwa

AU’ = UU’ – AU = RR’ – AR = AR’

Dan

DT’ = DT + TT’ = DS + SS’ = DS’

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
12

Yang mana A dan D mempunyai kuasa yang sama terhadap lingkaran ke II dan

ke III (gambar III.6), C dan F mempunyai kuasa yang sama terhadap lingkaran ke

I dan III (gambar III.7), B dan E mempunyai kuasa yang sama terhadap lingkaran

ke I dan II (gambar III.8).

R’
II
S’

F
U
A
P
U’
R
E

B S
III Q
D
T
C
P’
T’

Q’

Gambar III.6

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
13

R’
II
S’

F
U
A
P
U’
R
E

B S
III Q
D
T
C
P’
T’

Q’

Gambar III.7

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
14

R’
II
S’

F
U
A
P
U’
R
E

B S
III Q
D
T
C
P’
T’

Q’

Gambar III.8

Perhatikan gambar III.9. Berdasarkan gambar II.3 lingkaran I, II, dan III

memiliki tiga garis kuasa yang berpotongan disatu titik, atau AD, BE dan CF

kongkuren.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
15

R’
II
S’

F
U
A
P
U’
R
E

B S
III Q
D
T
C
P’
T’

Q’

Gambar III.9

Jadi terbukti bahwa jika semua sisi dari suatu segienam menyinggung sebuah

lingkaran, maka ketiga diagonalnya kongkuren.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
16

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Salah satu alternatif untuk membuktikan Teorema Brianchon adalah

dengan menggunakan kuasa lingkaran. Dari kuasa lingkaran, kita mengetahui

bahwa jika terdapat dua buah lingkaran, maka akan ada satu buah garis yang

mempunyai kuasa yang sama terhadap dua buah lingkaran tersebut. Dan jika

terdapat tiga buah lingkaran, maka akan terdapat tiga buah garis yang mempunyi

kuasa yang sama terhadap tiga lingkaran tersebut, yang mana ketiga garis kuasa

tersebut akan berpotongan di satu titik.

Selanjutnya, dari Teorema Brianchon kita akan menjumpai tiga buah

diagonal dari sebuah segienam. Dan apabila dari tiap-tiap diagonal tersebut

ditaris sebuah garis, maka akan terbentuk tiga buah lingkaran, yang mana ketiga

diagonal tadi akan menjadi tiga buah garis kuasa bagi ketiga buah lingkara

tersebut. Sesuai kuasa lingkaran diatas, tiga buah garis yang mempunyai kuasa

yang sama terhadap tiga buah lingkaran, maka ketiga garis tersebut akan

berpotongan disatu titik (konkuren). Jadi Teorema Brianchon terbukti.

B. SARAN

Penulis menyarankan kepada pembaca yang tertarik untuk pembahasan

teorema ini dengan mencoba membuktikanya menggunakan polar.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
17

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Coxeter, H. S. M., dan S. L. Greitzer. Geometry Revisited. 5th ed. Washington DC:
The Mathematical Association of America, 1967.

Mashadi. Geometri. Riau: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau, 2012.

UMM. Geometri Analitik. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang, tanpa tanggal.

Asep Nurjaman
Pendidikan Matematika
UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Anda mungkin juga menyukai