Anda di halaman 1dari 13

Human Behavior in

Organization
KOMPLEKSITAS
PERILAKU MANUSIA

ASPEK BIOLOGIS

ASPEK ASPEK
SPIRITUAL PSIKOLOGIS

ASPEK SOSIOLOGIS

11/14/2021 2
CONCEPTUAL DIAGRAM ON HUMAN BEHAVIOR IN
ORGANIZATION AND PRODUCTIVITY

INDIVIDU ORGANISASI
POTENSI POTENSI

KONTRAK PSIKOLOGIS

VALUES PERSEPSI SIKAP MOTIVASI

SATISFACTION PERFORMANCE DISSATISFACTION

change change
PRODUCTIVITY
VALUES / NILAI

• Sesuatu yang dianggap baik dan benar yang seharusnya ada di dalam
bekerja
• Sumber perasaan senang dan tidak senang dalam bekerja
• Pola pikir yang menentukan pandangan dan sikap terhadap kerja
• Sumber values: budaya, pengetahuan, pengalaman hidup, agama.
• Seperangkat values membentuk etos kerja yang mengandung sikap,
watak dan keyakinan serta semangat menyelesaikan kerja secara
optimal
PERSEPSI
• Persepsi terhadap diri sendiri, organisasi, atasan dan pekerjaan
adalah juga determinan perilaku kerja
• Persepsi yang mendasar berlandaskan nilai-nilai uluhiyyah.
• Bekerja adalah rahmat karena merupakan berkat pemeliharaan Allah
SWT, kehormatan, jabatan, fasilitas serta jaminan lainnya
• Wadah pengembangan diri dan kematangan jiwa
• Bekerja yang ikhlas adala bentuk rasa syukur kepada Allah SWT
diwujudkan dalam rasa syukur kepada negara, pemilik modal dan
perusahaan
SIKAP
• Sikap merupakan potensi utama yang dihasilkan dari kualitas yang
berbeda dari bentuk kuantitas dan kualitas dari hasil kerja, absent,
pergantian dan factor lain dari kualitas.
• Sikap dapat didefenisikan sebagai tingkat positif atau negative
perasaan seseorang terhadap keterangan objek seperti tempat,
benda atau orang lain
• Ketika kita berbicara tentang sikap kerja positif kita akan
mengartikannya bahwa seseorang menjaga sikap untuk
menumbuhkan rasa enjoy dari dalam dirinya ketika mereka
memikirkan pekerjaannya
KOMPONEN SIKAP

KOGNITIF

INTENSI
EMOSI
PERILAKU
MOTIVASI
• Motivasi menjawab pertanyaan “mengapa” individu berperilaku
seperti yang ditunjukkan
• Motiv, goal dan perilaku adalah kesatuan variabel
• Perilaku digerakkan oleh kebutuhan dan keinginan
• Kebutuhan yang terpenuhi dapat menjadi motivator perilaku
• Motivasi memiliki nilai transendence
• Motivasi, values, sikap,dan persepsi sebagai determinan perilaku
mengandung aspek religi
ETIKA

WORK ETHIC ORGANIZATIONAL ETHIC


• Nilai yang mendefinisikan suatu • Aspek yang mampu
tugas/pekerjaan sebagai bagian mempengaruhi evaluasi
penting, kebajikan, dan sumber terhadap perilaku individu dan
dari martabat kinerja
• Bagian dari keseluruhan • Contoh: politik organisasi,
motivasi serikat pekerja, organisasi
profesi
TEORI KEBUTUHAN MASLOWS
Teori Hierarki
Abraham H. Maslow (1943,1954)
• Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;

Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan

kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.

• Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam

mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.

• Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah

memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada

kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.


REFLEKSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai