ELEMEN KOMPETENSI :

Memahami dasar-dasar
Psikologi Organisasi
TUJUAN MATA KULIAH :
1. Memahami perilaku manusia dalam
organisasi.
2. Memahami faktor-faktor psikologis yang
mempengaruhi efektivitas organisasi
PERILAKU ORGANISASI

OLEH :
Dr. SILVY SONDARI, S.Psi.,MM
 MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan {Tktan PO,Skop,Pdkt}
2. Kepribadian (Tipe, Mood, Emosi)
3. Persepsi, Sikap, Value
4. Motivasi Kerja
5. Kepuasan Kerja
6. Moril Kerja
7. Kelompok dalam organisasi, konflik dan
kerja sama
8. Konflik dalam organisasi
9. Komunikasi dalam organisasi
10. Kepemimpinan
11. Iklim Kerja dan Budaya Organisasi
12. Perubahan organisasi
 Buku / Kepustakaan
1.Ivancevich, John M., Mattesson, Michael T.,
Organizational Behavior and Management
2.Luthans, Fred, Industrial& Organizational Psychology
3.Muchinsky, Paul M., Psychology Applied to Work,
4.Robins, Stephen, and Judge, Organizational Behavior
5.Porter, Lyman W., Richard M. Steers, Motivation and
Work Behavior
6. Wexley, Kenneth N., Gary A. Yukl, Organizational
Behavior and Personnel Psychology
7. Milton, Charles, Human Behavior in Organization
8. Kreitner & Kinicki, Organizational Behavior
 PENDAHULUAN
PSIKOLOGI ORGANISASI
Ilmu yang mempelajari masalah manusia dalam
organisasi

Personnel problem
- aspek-aspek manusiawi dalam sistem organisasi
- problem-problem psikologis yang timbul dalam
organisasi

B = f (P,E)

P=MXA

-
 PENDAHULUAN
ORGANIZATIONAL ENTRY

ORGANISASI

INDIVIDU MAN
MACHINE
MONEY
JENIS KELAMIN METHODS
USIA MATERIAL
PENGALAMAN
KEMAMPUAN
KEPRIBADIAN
REKRUTMENT
 ORGANISASI SEBAGAI SISTEM TERBUKA

LINGKUNGAN

SISTEM MANAJEMEN

SUMBER OUTPUT PEMAKAI

INPUT TRANSFORMASI
DAYA
TUJUAN
SDM
STRUKTUR
MESIN
MATERIAL
BATAS BATAS
PERBEDAAN PSIKOLOGI ORGANISASI
DENGAN PERILAKU ORGANISASI

• PSIKOLOGI ORGANISASI :
Restrict its explanatory construct to those
at psychology
• PERILAKU ORGANISASI :
Draws construct from multiple discipline of
behavioral science (psychology, sociology,
anthropology) and social science
(economy, history, politics)
 PENDAHULUAN
HUMAN PROBLEM DALAM ORGANISASI
MEMBAHAS TENTANG PERILAKU MANUSIA
DALAM ORGANISASI PADA LEVEL :
• PERILAKU INDIVIDUAL :
Pengaruh lingkungan terhadap persepsi,nilai,
dan tujuan individu, sikap dan kepuasan kerja
• PERILAKU KELOMPOK :
Relasi atau interaksi individu dengan kelompok
dalam organisasi meliputi psychological
contract, komunikasi, kepemimpinan, dll.
• PERILAKU ORGANISASI :
Perilaku sebagai pengaruh manajemen meliputi
iklim organisasi, budaya organisasi.
Dinamika Individu dalam organisasi
 PERILAKU INDIVIDUAL
INDIVIDU EFEKTIVITAS KEPUASAN
INDIVIDUAL KERJA

DISAIN PEKERJAAN

PERSEPSI SIKAP NILAI MOTIVASI

 PERILAKU KELOMPOK
PERILAKU FAKTOR YG
KELP.KERJA MELATAR BELAKANGI
PERILAKU YG DIHARAPKAN

PERILAKU
ANTAR KELP.
PERILAKU PRODUKTIVITAS
INTERPERSONAL KEPUASAN
PENGEMBANGAN

SISTEM PRIBADI
KONSEP DIRI POWER
KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEBUTUHAN TUJUAN
ORIENTASI NILAI
 PERILAKU ORGANISASI
LINGKUNGAN
INTERNAL
EKSTERNAL

PENGEMBANGAN PERUBAHAN
ORGANISASI MANAJEMEN

BUDAYA ORGANISASI
 PENDEKATAN
(FRED LUTHANS)

Dalam memahami perilaku manusia

dalam organisasi digunakan pendekatan :
• PSIKO ANALISIS
• BEHAVIORISTIK
• HUMANISTIK
Misalnya Mc Clelland mengembangkan
teori motivasi dengan pendekatan
Humanistik
 Pendekatan dlm studi PO
(Charles Milton)
Analisis perilaku dengan landasan
manajemen, terdiri dari :

1. Manajemen Klasik (Taylor, Weber,Fayol)

2. Human Relation (Elton Mayo)
3. Pendekatan Sistem
4. Manajemen Kuantitatif
5. Kontingensi
 PERMASALAHAN PERILAKU
DALAM KONTEKS ORGANISASI
• Efektivitas individu dalam pelaksanaan tugas-tugas
individu
Mencari sebab-sebab ketidak efektivan pada faktor fisik
dan psikologis individu
• Efektivitas kelompok dalam mencapai tujuan kelompok
Mencari sebab-sebab ketidak efektivan pada faktor
individu dan lingkungan
• Efektivitas organisasi dalam mencapai tujuannya
Mencari sebab-sebab ketidak efektivan pada unsur –
unsur sistem organisasi, pada input, proses, output serta
interaksinya.
PERILAKU INDIVIDUAL
Perilaku pada level individu meliputi :
PERSEPSI
SIKAP
NILAI
MOTIVASI
Lingkup pembahasannya meliputi :
KONSEP
TEORI
ASESMEN / PENGUKURAN
INTERVENSI
What Is Perception, and Why Is
It Important? (ROBBINS)
PERSEPSI :
Proses mengorganisasi
dan interpretasi fungsi
sensoris dalam
memaknakan
lingkungan
A process by which individuals
organize and interpret their
sensory impressions in order to
give meaning to their
environment.
Manusia bertindak berdasar pada
persepsinya thd realitas, bukan
terhadap realitas itu sendiri
Dunia yang dipersepsi adalah dunia
yang dialami
• People’s behavior is based on
their perception of what reality
is, not on reality itself.
• The world as it is perceived is
the world that is behaviorally
important.
 DEFINISI KONSEPTUAL
PERSEPSI
PENGERTIAN PERSEPSI

• Persepsi adalah proses pengumpulan, pemilihan dan

penafsiran suatu stimulus yang berasal dari lingkungan
atau dunia sekitar (Charles Milton)

• Persepsi merupakan pandangan individu terhadap dunia

sekitarnya / lingkungannya (Davis & Newstroom)

• Persepsi adalah proses yang dilakukan individu dalam

memilih, memberikan informasi dan memberikan inter-
pretasi terhadap informasi yang masuk (Philip Kotler)
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

• The person / object perceived

• The situation
• Perceiver :
Self perception
Self perception and perceiving other
Personal characteristic
Faktor-faktor
persepsi

EXHIBIT
5–1
 DETERMINAN PERSEPSI
Menurut pendapat David Krech & Richard S. Crutchfield
terdapat dua faktor yang mempengaruhi persepsi yaitu :
1. Faktor struktural
Berasal dari fisik stimulus dan pengaruh yang
ditimbulkannya terhadap sistem penginderaan individu
2. Faktor fungsional
Faktor yang berasal dari individu yaitu faktor fisik dan
psikis seperti sistem penginderaan, kemampuan,
kebutuhan, pengalaman dll.
Kedua faktor tersebut tidak berdiri sendiri melainkan saling
berinteraksi, sehingga persepsi merupakan fungsi dari
faktor struktural dan faktor fungsional.
 PENERIMAAN STIMULUS
Kemampuan alat indra dalam menerima
stimulus sesuai dengan modalitas masing-
masing alat indra
Indra penglihatan menerima stimulus cahaya
Indra pendengaran menerima stimulus bunyi
Indra perabaan menerima stimulus getaran
Indra penciuman menerima stimulus bau2an
Indra pengecapan menerima stimulus rasa
 PROSES SELEKSI DALAM PERSEPSI
Stimulus mana yang dipilih untuk ditanggapi tergantung
pada :
- kebutuhan (need)
- harapan (expectation)
- pengalaman (experience)
Kecenderungan individu untuk selektif terhadap stimulus
berdasar pada prinsip :
1. Individu cenderung memberi perhatian (atensi)
terhadap stimulus yang berhubungan dengan
kebutuhannya pada saat itu.
2. Individu cenderung memusatkan perhatiannya pada
stimulus yang sudah diantisipasinya.
3. Individu cenderung memperhatikan stimulus yang
lebih merangsangnya.
 Prinsip persepsi
Selective :
Relative :Halo Effect
Contrast Effects
Projection
Stereotyping
Differentiate :
 Selective Perception
Selective Perception
Individu memaknakan secara selektif
apa yang dilihat berdasar pada
minatnya, latar belakang, pengalaman
dan sikap

(People selectively interpret what they see on the

basis of their interests, background, experience,
and attitudes)
 RELATIVE PERCEPTION
Halo Effect
Drawing a general impression
about an individual on the
basis of a single characteristic

Contrast Effects
Evaluation of a person’s characteristics that
are affected by comparisons with other
people recently encountered who rank higher
or lower on the same characteristics
 RELATIVE PERCEPTION
Projection
Attributing one’s own
characteristics to other
people.

Stereotyping
Judging someone on the
basis of one’s perception of
the group to which that
person belongs.
 Proses persepsi dalam
Organisasi
• Employment Interview
– Perceptual biases of raters affect the accuracy of
interviewers’ judgments of applicants.
• Performance Expectations
– Self-fulfilling prophecy (Pygmalion effect): The lower
or higher performance of employees reflects
preconceived leader expectations about employee
capabilities.
• Ethnic Profiling
– A form of stereotyping in which a group of individuals
is singled out—typically on the basis of race or
ethnicity—for intensive inquiry, scrutinizing, or
investigation.
Proses persepsi dalam Organisasi

• Performance Evaluations
– Appraisals are often the subjective (judgmental) perceptions of
appraisers of another employee’s job performance.

PERSEPSI MENJADI DASAR BAGI SESEORANG DALAM MENGAMBIL

KEPUTUSAN TENTANG HAL YANG BERKAITAN DENGAN OBJEK
PERSEPSI ITU SENDIRI
 SIKAP
PENGERTIAN
• Sikap adalah kesiap siagan mental yang
diorganisir melalui pengalaman dan mempunyai
pengaruh terhadap tanggapan seseorang
terhadap orang, objek atau situasi yang
berhubungan (Gibson, Ivanchevic & Donnelly)
• Sikap adalah perasaan seseorang terhadap
objek, atau orang atau situasi (Benge)
• Sikap adalah keteraturan dari perasaan, pikiran
dan kecenderungan untuk bertindak terhadap
aspek-aspek yang terdapat pada lingkungan
(Milton)
 Attitudes

Attitudes Cognitive component

The opinion or belief segment
Evaluative of an attitude.
statements or
judgments Affective Component
concerning The emotional or feeling segment
objects, of an attitude.
people, or
events. Behavioral Component
(Conative)
An intention to behave in a certain
way toward someone or something.
© 2007 Prentice Hall
Inc. All rights reserved.
 KOMPONEN SIKAP
• KOGNITIF
- Komponen ini berhubungan dengan pikiran,
kepercayaan, ide-ide, konsep
- Komponen kognitif menentukan bagaimana individu
mempersepsi objek sikap
- Kognisi yang melekat pada sistem sikap merupakan
kepercayaan terhadap objek, yang menilai apakah
menguntungkan atau merugikan, dapat diterima atau
tidak dapat diterima, baik atau buruk.
• AFEKTIF
- Berhubungan dengan kehidupan emosional
individu
- Objek dirasakan sebagai hal yang
menyenangkan, sebagai hal yang disukai atau
tidak disukai
- Menunjukkan arah sikap yaitu positif atau
negatif
• KONATIF
- Berhubungan dengan kecenderungan untuk
berperilaku
- Menunjukkan intensitas sikap, yaitu besar
kecilnya kecenderungan untuk bertindak
 The Theory of Cognitive
Dissonance
Cognitive Dissonance
•Any incompatibility between two or more attitudes or
between behavior and attitudes.
•Individuals seek to reduce this gap, or “dissonance”

Desire to reduce dissonance depends on

• Importance of elements creating dissonance
• Degree of individual influence over elements
• Rewards involved in dissonance

© 2007 Prentice Hall

Inc. All rights reserved.
 Measuring the A-B Relationship
• Recent research indicates that attitudes (A)
significantly predict behaviors (B) when moderating
variables are taken into account.
A B

Moderating Variables
• Importance of the attitude
• Specificity of the attitude
• Accessibility of the attitude
• Social pressures on the individual
• Direct experience with the attitude

© 2007 Prentice Hall

Inc. All rights reserved.
 Self-Perception Theory
Attitudes are used after the fact to make sense out
of an action that has already occurred.
And, B A!

© 2007 Prentice Hall

Inc. All rights reserved.
 Types of Attitudes
Job Satisfaction
A collection of positive and/or negative feelings that
an individual holds toward his or her job.

Job Involvement
Identifying with the job, actively participating in it,
and considering performance important to self-worth.

Organizational Commitment
Identifying with a particular organization and its
goals, and wishing to maintain membership in the
organization (Affective, Normative, and Continuance
Commitment)
© 2007 Prentice Hall
Inc. All rights reserved.
 Types of Attitudes, cont’d.
Perceived Organizational Support (POS)
Degree to which employees feel the organization cares
about their well-being.

Employee Engagement
An individual’s involvement with, satisfaction with, and
enthusiasm for the organization.

Organizational Citizenship Behavior (OCB)

© 2007 Prentice Hall

Inc. All rights reserved.
An Application: Attitude Surveys
Attitude Surveys
Eliciting responses from employees through
questionnaires about how they feel about their jobs,
work groups, supervisors, and the organization.

© 2007 Prentice Hall

Inc. All rights reserved.
 Attitudes and Workforce
Diversity
• Training activities that can reshape
employee attitudes concerning diversity:
– Participating in diversity training that provides
for self-evaluation and group discussions.
– Volunteer work in community and social serve
centers with individuals of diverse
backgrounds.

© 2007 Prentice Hall

Inc. All rights reserved.
 ASUMSI TENTANG SIKAP
1. Sikap berhubungan dengan tingkah laku.
Individu cenderung bertingkah laku sesuai
dengan sikapnya.
2. Sikap merupakan variabel unidimensional.
Dimensi ini berkaitan dengan perasaan orang
pada suatu objek dan memiliki rentang
kontinum seberapa jauh orang menyukai atau
tidak menyukai objek tersebut.
3. Sikap merupakan hypothetical construct. Sikap
berada didalam dan hanya konsekuensi dari
sikap yang dapat diobservasi.
 FUNGSI SIKAP
1. Adjustive or Utilitarian Attitudes
- Sikap memiliki arti untuk mendapatkan objek yang diinginkan, atau
menghindar dari konsekuensi yang tidak diharapkan
- Sikap tergantung pada persepsi , bermanfaat untuk mencapai
tujuan yang diinginkan
2. Ego – Defensive Attitudes
- Menungkinkan individu untuk menghindar dari situasi yang
mengancam dengan : rasionalisasi, projeksi, pengalihan
3. Value Expressive Attitudes
- Sikap akan membantu ekpresi yang positif dan nyata bagi nilai
nilai dan konsep individu
- Pengalaman akan mempengaruhi sikap
4. Knowledge-Expressive Attitudes
- Sikap sebagai tolok ukur untuk memahami kejadian – kejadian dan
pengalaman- pengalaman
TERIMA KASIH