RKS Fisik Cianjur
RKS Fisik Cianjur
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Jika tidak terdapat dalam peraturan, standar dan normalisasi tersebut di atas
maka berlaku peraturan, standar dan normalisai internasional atau dari negara
asal produsen bahan/material yang bersangkutan.
|1
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
1.5 Kontraktor
Bila dalam Uraian dan Syarat-syarat ini terdapat istilah Kontraktor, maka itu
berarti Suatu Badan Hukum atau Perusahaan atau wakilnya yang mengadakan
perjanjian untuk melaksanakan pekerjaan dan yang berhubungan dengan satu
atau lebih paket proyek yang sesuai dengan Dokumen Kontrak.
1.8 Ukuran
Ukuran dengan angka adalah ukuran yang harus diikuti dari pada ukuran sk ala
pada Gambar Rencana. Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran-ukuran, harus
segera menanyakan atau meminta nasihat dan masukan kepada Pengawas.
|2
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
f. Kejadian khusus
g. Foto-foto berwarna ukuran kartu pos sesuai dengan tahapan pekerjaan
ditambah dengan yang dianggap perlu oleh Direksi.
1.11 Peralatan
a. Kontraktor diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.
b. Kerusakan pada bagian atau keseluruhan dari alat-alat tersebut harus segera
diperbaiki atau diganti sehingga tidak mengganggu aktifitas didalam
pekerjaan.
1.12 Material
a. Bila diperlukan, Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis Kepada pengawas
untuk mendapatkan persetujuan tentang nama perusahaan, tempat asal
(sumber) material.
b. Sebelum memberikan persetujuan, Pengawas dapat minta didatangkan
contoh barang/material/bahan baku, untuk keperluan pemeriksaan.
c. Dalam keadaan apapun tidak diperbolehkan untuk memulai pekerjaan yang
sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
Pengawas.
|3
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
pihak ketiga dan kerja-kerja lain yang disebut dalam spesifikasi ini untuk
kesempurnaan hasil kerja.
1.18 Perbedaan Antara Item Pekerjaan Dengan Gambar Rencana & Rencana
Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS).
Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik
keuntungan apabila dalam hal ini terdapat perbedaan antara Item Pekerjaan
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi, Dalam hal ini Kontraktor wajib
melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi
ini tanpa biaya tambahan.
|4
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara demikian rupa sehingga
dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
|5
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
berhubungan maupun kepada orang – orang yang berada dilingkungan
pekerjaan.
- ijin pengurangan,
Keselamatan Kerja
a Penyedia Jasa harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perburuhan atau persyaratan
yang diwajibkan untuk semua bidang pekerjaan (ASTEK)
|6
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
b Dilokasi pekerjaan harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (PPPK)
|7
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
a Penyedia Jasa harus membuat Kantor di lokasi proyek untuk tempat dan
seluruh stafnya bekerja, dilengkapi dengan peralatan kantor yang
dibutuhkan.
b Penyedia Jasa juga harus menyediakan gudang dengan luas yang cukup untuk
menyimpan bahan-bahan dan peralatan-peralatan agar terhindar dari
gangguan dan pencurian.
c Penempatan Kantor dan gudang Penyedia Jasa harus diatur sedemikian rupa,
agar mudah dijangkau dan tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
2.6 Pagar pengaman Spandeck jika perlu karena masih ada pagar eksisting
eksisting
Lokasi pekerjaan akan ditunjukan setelah rapat Aanwijzing dan nantinya lokasi
ini tidak akan berubah pada waktu penyerahan surat Penyerahan Pekerjaan
Lapangan.
Untuk pengamanan bahan-bahan pada waktu membangun, bila perlu dari pihak
Penyedia Jasa mengadakan pagar darurat atas biaya sendiri kecuali ada
persyaratan yang mengharuskan.
Pelaksanaan
Kontraktor diwajibkan memasang pagar pengaman dari Spandeck dengan
tulangan memakai Besi Hollow 60 x 40 cm tebal 2 mm yang ditanam dengan
kedalaman 30 s/d 50 cm, dimana pemasangan pagar ini berada di luar area
tempat kerja mengelilingi area kerja dengan dilengkapi pintu masuk akses
mobilisasi material ke lokasi dan dilengkapi pengamanan (security, dll)
|8
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
d Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan
Generator Set, dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa. Pengadaan fasilitas penerangan tersebut
termasuk pengadaan dan pemasangan instalasi dan armatur, stop kontak serta
saklar atau panel.
Untuk pengamanan bahan-bahan pada waktu membangun, bila perlu dari pihak
Penyedia Jasa mengadakan pagar darurat atas biaya sendiri kecuali ada
persyaratan yang mengharuskan.
Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan pembersihan site dimulai Penyedia Jasa terlebih dahulu
minta ijin kepada pihak-pihak terkait saat/waktu yang tepat untuk
melaksanakan pekerjaan.
Pemberitahuan untuk Memulai Pekerjaan
|9
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
6. Alat ukur elevasi/theodolit 1 unit
7. Genset kapasitas 5 KVA 2 unit
8. Scafholding 250 Set
9. Pemotong Besi 1 Unit
10. Cutting Wheel 1 Unit
(Peralatan yang digunakan untuk Pekerjaan ini harus dilengkapi dengan Bukti
Kepemilikan/dukungan sewa).
PASAL 3
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN
3.1 Umum
Sesuai dengan peil-peil yang ditetapkan dalam gambar rencana maka harus
diadakan penggalian-penggalian atau pengurugan sehingga ukuran peil-peilnya
sesuai rencana.
Tanah bekas galian harus segera diangkat ke tempat di mana diperlukan tanah
urugan dan jika tidak diperlukan diangkut ke tempat di luar pekerjaan yang
akan dintunjukan/ditentukan oleh Direksi.
Tanah dasar bangunan, saluran dan badan jalan atau semua pekerjaan yang
berhubungan dengan paket pekerjaan, harus dipadatkan dengan stamper atau
dengan mesin gilas sesuai dengan yang ditentukan oleh Direksi, sehingga
Direksi menyatakan cukup.
1. Uraian Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah dan
penimbunan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, menjaga terhadap
kemungkinan terjadinya longsoran sehingga mengganggu pelaksanaan
pekerjaan sampai pengurugan kembali hingga padat.
| 10
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
2. Pembersihan
Penyedia Jasaan harus membersihan dan menyingkirkan semua semak –
semak, rumput – rumput didalam daerah pekerjaan.
Dalam pembersihan ini semua tunggul – tunggul dan akar – akar harus
dimusnahkan dan disingkirkan sehingga nantinya dapat diyakini semak –
semak dan rumput – rumput tidak akan tumbuh kembali.
Sampah – sampah dan bahan – bahan lain yang tidak akan dipergunakan harus
dibakar dalam daerah yang lapang sehingga selama pembakaran tidak akan
merusak pohon – pohon yang ada disekitarnya.
1. Lingkup pekerjaan.
Bagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali,
termasuk pengupasan dan penimbunan kembali lapisan atas (Top Soil) serta
pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan itu, yang disesuiakan
dengan gambar – gambar.
2. Pelaksanaan
a. Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalaman yang perlu untuk dasar pondasi yang dipersyaratkan atau
pada gambar – gambar.
Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu – batu dan bahan
lain yang dijumpai dalam pengerjaannya.
Kalau ternyata dijumpai kondisi yang tak memuaskan pada kedalaman
yang diperlihatkan dalam gambar – gambar maka penggalian harus
diperdalam, diperbesar atau diubah sampai disetujui MK , untuk mana
pekerjaan ini akan dinilai sebagai pekerjaan tambah.
| 11
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Pada pekerjaan penggalian untuk mencapai/membentuk permukaan
rencana maka Penyedia Jasa harus mengusahakan dan meyakini bahwa
pada pekerjaan galian tersebut tidak merusak/mengganggu bangunan
atau konstruksi yang sudah ada.
| 12
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan
tersebut berada di dalam batas 3% kurang dari kadar air optimum
sampai 1% lebih dari kadar air optimum, kadar air optimum akan
ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum
dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB
0111-76). Kepadatan tanah harus dilakukan test kepadatannya setiap
lapis demi lapis agar tanah mencapai kepadatan yang sama. Setiap
kepadatan tanah ini harus mendapar persetujuan dari Pengguna
Jasa/Pemberi Tugas atau MK.
Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar
serta masuk ketengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian
menerima desakan pemadatan yang sama.
Test Kepadatan
a. Test kepadatan akan dilaksanakan tipa lapis secara bersamaan
(Penyedia Jasa, MKdan Pemberi Tugas/Pengguna Jasa). Mengenai
pembiayaan menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
b. Test kepadatan untuk tiap lapis dilakukan sebanyak 1 (satu) titik
setiap 2500m2, yang mana titik tersebut akan ditunjuk/ditetapkan
oleh MK.
c. Peralatan yang digunakan untuk test kepadatan adalah dengan
menggunakan sand cone dan atau DCP atau ssuai petunjuk
Konsutan Pengawas.
d. Apabila di suatu lapisan, hasil test kepadatan tidak memenuhi
syarat yang telah ditentukan maka pada lapisan tersebut harus
diulangi proses pemadatannya, hingga persyaratannnya tercapai.
e. Titik lokasi dan jadwal test kepadatan akan ditetapkan oleh MK.
Permukaan Tanah
Sebelum memulai suatu penggalian, Penyedia Jasa harus memeriksa
permukaan tanah, baik setempat maupun garis transisi yang tertera
dalam kontrak adalah betul. Jika tidak sesuai Pelaksana harus
memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas, jika
tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak
akan dipertimbangkan.
Tinggi Pendugaan (Peil)
Dasar ukuran tinggi + 0,00 atau existing adalah dasar tinggi permukaan
lantai bangunan induk, seperti yang dinyatakan dalam gambar, dan
selanjutnya menurut petunjuk Pelaksanaan.
| 13
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Tinggi lantai ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai gedung yang telah
ada/selesai dibangun, sehingga dalam pekerjaan ini, termasuk pula
pekerjaan pengurugan tanah.
Bouwplank
Pemasangan tanda dan papan bangunan (Bouwplank). Patok-patok
untuk penjelasan dan pedoman letak bangunan dibuat dari besi yang
dibeton, ditanam didalam tanah kuat – kuat. Papan – papan untuk
bangunan, dibuat dari kayu sekurang – kurangnya ukuran 2x20 cm.
Diserut pada sisi atasnya dan dipakukan pada sisi atasnya dan dipakukan
pada tiang – tiang kayu yang cukup kuat ditanam dalam tanah. Tanda
– tanda ukuran dilakukan dengan tanda gergaji dan cat merah.
| 14
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
C. Penggunaan dan Pembuangan Bahan-Bahan Galian
a. Semua bahan-bahan yang cocok yang digali di dalam batas-batas dan
lingkup kerja proyek, dimana mungkin akan digunakan dengan cara yang
paling efektif, untuk pembuatan formasi pematang atau untuk urugan
kembali.
3.3.2 Urugan
A. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari mendapatkan, pengangkutan, penempatan dan
memadatkan tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk
pembangunan, pematang, pengurugan kembali parit-parit atau galian
disekeliling pipa atau struktur serta pengurugan sampai kepada garis batas,
kemiringan dan ketinggian garis penampang melintang yang ditentukan
atau disetujui.
B. Bahan-Bahan
Sumber pengadaan
Bahan-bahan urugan harus dipilih dari sumber-sumber yang disetujui sesuai
dengan persyaratan pada bab “bahan-bahan dan penyimpangan” dari
spesifikasi ini. Pengujian klasifikasi tanah halus dilaksanakan atas perintah
Direksi Teknik, yang sesuai dengan AASHTO M145 untuk menentukan
distribusi ukuran partikel dan plastisitas.
C. Pelaksanaan Pekerjaan
Penyiapan Lapangan
| 15
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Sebelum mendapatkan urugan di atas suatu lapangan, semua operasi
pemotongan dan pengisian lubang-lubang disebabkan pembongkaran akar-
akar harus diselesaikan sesuai dengan spesifikasi, dan semua bahan -bahan
yang tidak cocok harus dibuang dari batangan tersebut seperti
diperintahkan oleh Direksi Teknik.
Penimbunan Urugan
a. Urugan harus dipersiapkan sampai ke permukaan yang telah dibuat dan
ditebarkan dalam lapisan-lapisan yang rata tidak melebihi ketebalan
pada 20 cm, yang memenuhi toleransi tebal lapisan yang diberikan pada
spesifikasi ini. Bilamana lebih dari satu lapisan harus dipasang, lapisan -
lapisan tersebut sedapat mungkin harus sama ketebalannya.
b. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan
ketepatan yang sudah dipersiapkan dan dihampar ( dalam cuaca kering ).
Penumpukan tanah pada umumnya tidak diijinkan khususnya pada musim
hujan.
Pemadatan Urugan
a. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing-masing
lapisan harus dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan yang
cocok dan memadai yang disetujui oleh Direksi Teknik sampai kepada
persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
i. Lapisan-lapisan yang lebih dari 30 cm di bawah permukaan dasar
harus dipadatkan sampai > 95% kepadatan kering standar maksimum
yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99.
ii. Lapisan-lapisan di dalam 30 cm atau kurang, dibawah permukaan
tanah dasar, harus dipadatkan sampai 100% kepadatan kering
standar maksimum yang ditetapkan sesuai dengan AASHTO T99 ( PB.
0111-76 ).
b. Pemadatan urugan tanah harus dilakukan hanya bila kadar air bahan
tersebut berada di dalam batas 3% kurang dari kadar air optimum
sampai 1% lebih dari kadar air optimum, kadar air optimum akan
ditetapkan sebagai kadar air dimana kepadatan kering maksimum
dicapai bila tanah tersebut dipadatkan sesuai dengan AASHTO T99 (PB
0111-76). Kepadatan tanah harus dilakukan test kepadatannya setiap lapis
demi lapis agar tanah mencapai kepadatan yang sama. Setiap kepadatan
tanah ini harus mendapar persetujuan dari Pengguna Jasa/Pemberi Tugas
atau MK.
c. Urugan timbunan harus dipadatkan dimulai pada ujung paling luar serta
masuk ketengah dalam satu cara dimana masing-masing bagian
menerima desakan pemadatan yang sama.
| 16
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI DAN PANCANG
4.2 Umum
Didalam teknik pondasi terdapat bermacam –macam cara untuk menghitung
besarnya kapasitas daya dukung tanah pondasi yang dapat disebut pioner dan
palin terkenal dikemukakan oleh Terzaghi (1943), kemudian disusul oleh peneliti
lainnya. Beban yang ada didalam tanah mengakibatkan pembagian Zone
Tegangan dalam :
| 17
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
c) Pemadatan lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum 15 cm,
hingga mencapai tebal yang ditentukan, setiap lapisan pasir harus rata dan
disirami dengan air secekupnya hingga diperoleh kepadatan maksimum.
4.2.4 Pekerjaan Lantai Kerja
Pekerjaan lantai kerja ini bertujuan agar tidak terjadi pengeroposan pada tanah
asli pondasi juga dapat mengurangi kebutuhan dan ketebalan item pekerjaan
diatasnya. Komposisi Campuran Pekerjaan Lantai kerja antara lain :
• Semen
• Pasir
• Air
Dengan mutu beton K – 100 agar dapat menahan beban diatasnya dan genangan
air tanah.
| 18
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
g) Pemadatan harus mencapai 90% dari kepadatan modify proctor, bila ada
material pengisi yang tidak memenuhi persyaratan, maka kontraktor harus
menggantinya tanpa biaya tambahan.
h) Selama pemadatan harus selalu dikontrol kadar air dari material yang sama
dengan kadar air optimum dari hasil standard test dari contoh material.
PASAL 5
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
| 19
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
pekerjaan dapat dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk mencegah
kebocoran bagian cairan dari adukan beton (mortar leakage).
3. Susunan Acuan/Bekisting dengan penunjang-penunjang harus diatur
sedemikian rupa hingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan
mudah oleh MK. Penyusunan Acuan/Bekisting harus sedemikian rupa
hingga pada waktu pembongkarannya tidak menimbulkan kerusakan pada
bagian beton yang bersangkutan.
4. Kekuatan penyanggah, silang-silangan, kedudukan serta dimensi yang
tepat dari Acuan/Bekisting harus selalu diperhatikan.
5. Acuan/Bekisting harus menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran,
kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan Gambar Kerja.
6. Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari
Acuan/Bekisting kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka
untuk inspeksi dan pembersihan.
7. Kayu Acuan/Bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran, harus diadakan tindakan untuk menghindarkan
terkumpulnya air pembasahan tersebut pada sisi bawah.
8. Pada phase ini dilakukan pemasangan pipa-pipa maupun perlengkapan-
perlengkapan lain yang harus tertanam didalam beton, dengan catatan
bahwa pekerjaan ini jangan sampai merugikan kekuatan konstruksi (lihat
pasal 5.7 ayat I PBI 1971).
9. Setelah pekerjaan diatas selesai, Penyedia Jasa harus meminta persetujuan
dari Direksi/MK dan minimal 2 (dua) hari sebelum pengecoran Penyedia
Jasa harus mengajukan permohonan pengecoran kepada Direksi/MK.
10. Perencanaan Acuan/Bekisting dan konstruksinya harus diperhitungkan
untuk dapat menahan beban-beban tekanan lateral dan tekanan yang
diijinkan seperti pada “Recommended Practice for Concrete Formwork”
(ACI. 347-68) dan peninjauan terhadap beban angin dan lain-lain
peraturan dikontrol terhadap peraturan pembangunan Pemerintah
Daerah setempat.
11. Kayu Acuan/Bekisting beton exposed harus dilapisi dengan menggunakan
release agentmud oil pada permukaan Acuan/Bekisting yang menempel
pada permukaan beton. Berhubung pemakaian release agent berpengaruh
pula pada warna permukaan beton, maka pemilihan jenis dan
penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Untuk itu Penyedia Jasa
harus memberitahukan terlebih dahulu nama perdagangan dari release
agent tersebut data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis
bahan-bahan mentah dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
untuk memperoleh persetujuan dari Direksi/MK.
12. Untuk bidang-bidang yang luas dimana digunakan form-tie, penempatan
form-tie harus disetujui oleh Direksi/MK.
| 20
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
13. Untuk penyetelan Acuan/Bekisting pekerjaan beton di atas pekerjaan
yang baru dicor, dibutuhkan waktu minimal 3 (tiga) hari dan penyetelan
Acuan/Bekisting tersebut baru dapat dilakukan setelah mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi/MK.
Kecuali bila pengecoran dicampur dengan bahan Additive sesuai dengan yang
ditentukan maka pada prinsipnya pembongkaran Acuan/Bekisting dapat
dilakukan dan dengan ketentuan sebagai berikut :
Bagian Struktural Sisi Samping : minimal 3 hari setelah pengecoran
Bagian/Sisi Bawah : minimal 14 hari setelah pengecoran
| 21
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
yang diperlukan untuk perbaikan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.
| 22
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Digunakan portland cement jenis II menurut NI-8 atau type-I menurut
ASTM dan memenuhi S.400 menurut standard portland cement yang
digariskan oleh Assosiasi Semen Indonesia (Semen Tiga Roda atau setara).
Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan, kecuali
dengan persetujuan tertulis dari Direksi/MK. Pertimbangan Direksi/MK
hanya dapat dilakukan dalam keadaan bila tidak terdapat merk semen yang
dimaksudkan maka Penyedia Jasa harus memberikan jaminan dengan data-
data teknis bahwa mutu semen penggantinya berkualitas setara dengan mutu
semen tersebut diatas.
2. Aggregat
• Kualitas dan gradasi dari aggregate harus memenuhi syarat-syarat PBI-
1971, Aggregate kasar harus berupa baru pecah yang mempunyai susunan
gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya yang padat (tidak porous).
• Dimensi maksimum dari aggregate kasar tidak lebih dari 0,3 cm dan
tidak lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan dan minimum ukuran butirnya 5 mm.
• Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari
bahan-bahan organis, lumpur tanah lempung dan sebagainya.
3. Air
• Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat mengurangi mutu pekerjaan.
| 23
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
4. Besi Beton
• Besi beton harus bebas dari karat, sisik dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada beton, kecuali ketentuan lain dalam Gambar
Kerja, digunakan besi beton dari jenis BJTD 40 untuk tulangan utama balok
dan kolom serta BJTD 30 untuk tulangan pelat biasa kecuali ditentukan
lain dalam Gambar Kerja konstruksi.
5. Admixture
| 24
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
6. Penyimpanan
• Pengeringan dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus
sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
• Semen harus didatangkan dalam sak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada sak, segera
setelah diturunkan semen harus disimpan ditempat yang kering,
terlindung dari pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dari lantai yang
bebas dari tanah.
• Semen harus dalam keadaan baik (belum mulai mengeras) dan tidak
boleh ada bagian yang mulai mengeras. Jika dijumpai semen yang tidak
sesuai dengan persyaratan di atas maka Direksi/ Konsultan Pengawas
wajib menolak semen yang tidak memenuhi syarat tersebut dan semen
tersebut harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
7. Certificate Test
Sebelum dilaksanakan pemasangan, Penyedia Jasa diwajibkan memberikan
kepada Direksi/ Konsultan Pengawas “Certificate Test” dari bahan-bahan
besi dan Portland cement dari produsen/pabrik.
| 25
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
• Beton ready mix harus sudah di-cor pada tempatnya dalam waktu
maksimal 2 (dua) jam dihitung mulai dari keluarnya truck mixer dari
plant/pabrik produksi campuran pada saat dicampurkan dalam truck
mixer, kecuali dipakai retarder bisa lebih dan waktu tersebut diatas atau
maksimal 4 (empat) jam.
| 26
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Lokasi Pengecoran
- Pengambilan jumlah test kubus
- Slump
5. Penyedia Jasa harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton
yang dibuat.
| 27
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Kemudian adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter
15 mm panjang 30 cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru).
- Pengisian dilakukan dengan cara serupa untuk dua lapisan berikutnya.
- Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali dan setiap tusukan harus yang
dibawahnya setelah atasnya diratakan, segera cetakan diangkat
perlahan-lahan dan diukur penurunannya (nilai slumpnya).
8. Jumlah semen minimal 340 Kg per m3 beton. Khusus pada atap, luifel,
konsol dan pada daerah kamar mandi dan WC, daerah talang beton, jumlah
minimum tersebut dinaikkan menjadi 375 Kg/m3 beton.
10. Perawatan kubus percobaan tersebut didasari pasir dalam kondisi basah
tapi tidak tergenang air, selama 7 (tujuh) hari dan dalam udara terbuka.
11. Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan
untuk umur 3,7,14,21,28 hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh
kurang dari persentase kekuatan yang diminta pada 28 hari, untuk lebih
jelasnya lihat tabel 4.1.4 PBI-1971.
12. Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh adukan masuk ke dalam mixer.
15. Minimal 2 (dua) hari sebelum pengecoran dilakukan Penyedia Jasa harus
memberitahukan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas dan pengecoran
baru dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari Direksi/ Konsultan
Pengawas. Sebelum memberikan persetujuan pengecoran Direksi/
Konsultan Pengawas wajib memeriksa pembesian yang terpasang pada
daerah yang akan dicor.
16. Diluar uraian diatas terhadap tempat atau bagian lain dari pekerjaan yang
memerlukan penggunaan beton bukan sebagai struktur utama (mis: beton
rabat) dapat dipakai campuran adukan I PC : 3 Psr : 5 Kr yang dicetak, dan
dicor berdasar ketentuan PUBB (NI.3-1957) dan PBI (NI.2-1971).
| 28
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
permukaannya harus dikasarkan dan harus dibasahi lebih dahulu dengan
air semen tepat sebelum pengecoran lanjutan dimulai.
| 29
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Penyedia Jasa sebagai
pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada persetujuan tertulis dari perencana konstruksi.
- Jika diusulkan perubahan dari jalan/arah pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dilakukan dengan persetujuan tertulis dari
perencanaan konstruksi.
3. Jika Penyedia Jasa tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam Gambar Kerja, maka dapat dilakukan
penukaran diameter besi dengan diameter yang terdekat setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/ Konsultan Pengawas.
4. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam Gambar Kerja (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas).
6. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi Variasi dalam berat Toleransi
yang diperbolehkan
(jarak antara dua diameter
permukaan yang
berlawanan)
10 mm sampai 16 mm
(tapi tidak termasuk +/- 5 % +/- 0.4 mm
diameter 16 mm)
16 mm sampai 28 mm (tapi
tidak termasuk diameter 28 +/- 4 % +/- 0.3 mm
mm)
| 30
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
karung-karung basah. Pada pelat-pelat atap pembasahan terus menerus
dilakukan dengan merendam atau menggenanginya dengan air.
4. Khusus untuk pelat lantai yang akan diberi lapisan waterproofing
pembasahan terus menerus juga berfungsi untuk memastikan bahwa pelat
beton tidak mengalami kebocoran. Apabila terjadi kebocoran maka pelat
tersebut harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa sampai disetujui oleh Direksi/
Konsultan Pengawas.
5. Pada hari-hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan
tidak boleh diganggu.
6. Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sebagai tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan
untuk mengangkut bahan-bahan yang berat. Minimal 1 (satu) minggu
setelah pengecoran selesai, baru dapat dibebani untuk pekerjaan
selanjutnya dengan syarat Acuan/Bekisting lantai yang dibebani tersebut
tidak dibongkar dan untuk memulai pekerjaan tersebut harus dengan
persetujuan tertulis oleh Direksi/ Konsultan Pengawas.
7. Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lain untuk mempersingkat waktu
pengerasan dapat dipakai setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi/
Konsultan Pengawas.
| 31
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
pembukaan Acuan/Bekisting dan hanya boleh dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan tertulis dan sepengetahuan Direksi/ Konsultan
Pengawas.
2. Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima Direksi/ Konsultan Pengawas,
maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan (pengecoran)
kembali atas biaya Penyedia Jasa.
3. Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,
pecah, retak, ada gelembung udara. Keropos berlubang, tonjolan dan lain- lain
yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.
| 32
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
5.2.14 Pembersihan
Jangan dibiarkan puing-puing, sampah tertimbun. Pembersihan harus
dilakukan setiap sore secara baik dan teratur.
| 33
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Pasir beton harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-
bahan organis, campuran lumpur, tanah liat dan sebagainya dan harus
memenuhi persyaratan komposisi butir pasir serta kekerasan yang sesuai
dengan yang disyaratkan.
3. Koral Beton / Split
- Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta
mempunyai ukuran bongkahan dan gradasi.
- Penyimpanan/penimbunan pasir dan koral beton sebelum bahan
dicampurkan harus dipisahkan satu sama lainnya, sehingga dapat
dijamin dan diketahui kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
4. Air
- Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10.
- Apabila dipandang perlu Direksi/ Konsultan Pengawas dapat meminta
kepada Penyedia Jasa supaya air yang dipakai adalah air yang telah
diperiksa dilaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi.
5. Besi Beton
Digunakan besi beton mutu U-39 dan U-24, besi harus bersih dari lapisan
minyak/lemak, bebas dari cacat seperti serpih-serpih dan kotoran lainnya.
Penampang besi adalah bulat dan memenuhi persyaratan baik ukuran
maupun mutunya.
6. Syarat PBI 1971
Penyedia Jasa diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan tentang
Pekerjaan Beton seperti yang tercantum dalam PBI 1971 dan bila
dipandang perlu untuk memeriksa mutu bahan-bahan yang akan dipakai
kelaboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan syah atas biaya
Penyedia Jasa.
7. Pedoman Pelaksanaan
a. Peraturan / standard setempat yang biasa dipakai
b. Peraturan Beton bertulang Indonesia 1971; NI-2
c. Peraturan Konstruksi kayu Indonesia 1961; NI-5
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972; NI-8
e. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
f. Ketentuan-ketentuan maupun Peraturan Umum tentang Pelaksanaan
Penyedia Jasaan Pekerjaan Umum ( A.V ) No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan
tambahan Lembaran Negara No. 14571
g. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis
yang diberikan Direksi/MK
h. Standard normahsasi Jerman (DIN)
i. American Society for Testing and Material (ASTM)
| 34
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
j. American Concrete Institute (ACI)
2. Cara Pengadukan
- Cara pengadukan beton harus dengan menggunakan peralatan
pencampur beton atau beton molen.
- Takaran/perbandingan untuk bahan semen Portland, pasir dan koral
harus disetujui oleh Direksi/MK dan tercapai mutu pekerjaan seperti
yang ditentukan dalam uraian dan syarat-syarat.
- Selama pengadukan bahan, kekentalan adukan beton harus diawasi
dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran baru pengujian
slump minimal 5 cm dan maksimal 10 cm.
3. Pengecoran Beton
- Penyedia Jasa diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Direksi/MK.
- Pengecoran beton harus dikerjakan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat, harus
dihindarkan terjadinya koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
- Apabila dalam pelaksanaan pengecoran beton akan dihentikan dan akan
diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian pengecoran
tersebut harus diketahui dan disetujui oleh Direksi/MK.
4. Pekerjaan Acuan/Bekisting
- Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang
ditetapkan/diperlukan sesuai Gambar Kerja. Bahan dari jenis papan kayu
setara Meranti yang memenuhi persyaratan NI-2 pasal 5.1.
| 35
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan
sehingga cukup kuat kedudukannya selama pengecoran.
- Acuan harus rapat, tidak terdapat celah, tidak bocor, permukaannya licin,
bebas dari kotoran-kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan
kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus
mudah dibongkar tanpa merusak hasil pengecoran.
- Tiang-tiang acuan harus diletakkan/didasari diatas papan atau baja
untuk memudahkan pemindahan perletakkan. Tiang-tiang tidak boleh
disambung lebih dari satu. Tiang-tiang dibuat dari kayu semutu kayu
dolken diameter: 8 – 10 cm atau kaso 5/7 cm.
- Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang
papan/balok secara cross/menyilang.
- Pembukaan acuan baru dilakukan setelah memenuhi syarat-syarat yang
dicantumkan dalam PBI 1971.
- Penggunaan Bekisting Formwork/Scafolding harus sesuai dengan
petunjuk/spesifikasi pabrik.
5. Kawat Pengikat
- Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40
mm. kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971).
- Pekerjaan pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilaksanankan
dengan ijin tertulis dari Direksi/MK setelah acuan dibuka, tidak diijinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan
tertulis dari Direksi/MK.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberikan
contoh-contoh material: besi, koral, pasir, PC untuk memperoleh
persetujuan dari Direksi/MK.
- Bila terjadi kerusakan Penyedia Jasa diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
- Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu
dibasahi dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih
(sesuai ketentuan dalam PBI-1971).
| 36
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Bilamana sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan dengan
tulang besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa
persetujuan dari Direksi/MK.
- Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum
pengecoran dengan perkuatan hingga tidak akan bergeser pada saat
pengecoran beton.
- Sparing-sparing harus dilindungi hingga tidak akan terisi adukan beton
waktu pengecoran.
| 37
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
mm. Kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam NI-2 (PBI-1971).
4. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dan kebenaran
dari semua persyaratan yang ditentukan.
5. Penyedia Jasa harus mengikuti semua petunjuk tentang persyaratan
peralatan, baik yang terdapat pada RKS maupun yang tercantum dalam
Gambar Kerja
6. Bila terjadi kerusakan pada hasil pemasangan Penyedia Jasa diwajibkan
untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu, pekerjaan seluruh
biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
7. Pasangan angkur dan bentukan lainnya harus menyatu dengan adukan
beton, pemasangan harus tepat dan kuat pada tempatnya.
PASAL 6
.
PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP ruang pantau
| 38
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
• Rangka Baja Ringan yang digunakan untuk dapat menahan bentang sampai
dengan 24 m1
Harus memiliki nbentuk profil S dengan tinggi profil 85 mm dan lebar
profil 40 mm dengan pengikat baut dan mur dengan ukuran diameter 12
mm dan sambungan antara kuda-kuda dengan web berbentuk kapsul dengan
tinggi 62 mm dan lebar 27 mm.
Spesifikasi material yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Hight Tensile Steel G550 (HI – Ten)
- Minimum Yield Streng : 550 MPa
- Modulus Elasticity : 2.1 x 105 Mpa
- Shear Modulus : 8 x 104 Mpa
- Lapis dasar material baja ringan dilapisi dengan zinc, almunium and
silicon alloy
- Rangka
Profil berbentuk S dan Web bentuk capsule dengan pengikat baut- mur
a. Frame : bentuk S 85.50 (Tinggi profil 85 mm dan Tebal 0.75 – 08
mmBMT)
b. Web : Capsule 62.27 (Tinggi 62 mm dan tebal 0.45 – 0.5 mm BMT)
c. Aut-Mur : Hexagonal Bolt, diameter 12 mm
• PROFIL “ S” SEBAGAI FRAME
Semakin besar luas permukaan profil “S” maka semakin besar Momen Inersia
/ bebean yang dapat ditahan diatas permukaan tersebut (profil S TRUSS lebih
kuat menahan beban dan bisa untuk bentang besar hingga 24 meter).
• Dengan bentuk profil S resiko puntiran dapat diminimalkan. Jika profil ‘S”
dapat gaya dari atas, maka bagian bawah akan menahannya, begitu juga
sebaiknya. (Profil S TRUSS lebih kuat menahan puntiran).
• Dibandingkan dengan profil C, maka jumlah tekukan pada profil “S” lebih
banyak yaitu 5 tekukan. Dengan semakin banyak tekukan, maka semakin
banyak tulangan yang meperkuat daya dukung beban (Profil S TRUSS lebih
kuat)
| 39
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Rangkaian kuda –kuda TRUSS jika sudah menyatu maka berat
gravitasinya terjadi di tengah –tengah pertemuan, sehingga terjadi
beratt ke satu sisi saja / seimbang.
- Bentuk kapsul merupakan bentuk C double, sehingga menjamin
kekuatan dalam distribusi/penyaluran beban atap. Dengan
menggunakan 1 kapsul TRUSS berarti sama dengan menggunakan
2 profil C.
PASAL 12
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND
7.1.1 Bahan-bahan
1. Penutup Plafond
| 40
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Penutup plafond luar menggunakan GRC board 9 mm dan dalam
menggunakan gypsum 9 mm (ex. GRC) Semua bahan yang digunakan
harus dari kualitas terbaik (sesuai tertera dalam gambar ).
2. Rangka Plafond
7.1.2 Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana langit-langit kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan sambungan harus rapi dan
rata.
7.1.3 Pemasangan
GRC board dan Gypsum yang cacat dan retak-retak tidak boleh digunakan dan
harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
7.1.4 Penyimpanan
Letakkan lembaran-lembaran GRC board dan Gypsum yang akan dipakai di
daerah yang terlindung baik dari cuaca. Tumpukkan diatas tiga kayu penahan
(alas) pada setiap panjang lembaran ini. Tinggi tumpukkan lembaran-
lembaran tidak boleh lebih dari 2 meter.
| 41
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
Untuk Wet Area menggunakan GRC untuk KM
/ WC
sesuai dengan Gambar Kerja.
• List Plafond
7.2.2 Gypsum
Papan Gypsum yang dipasang adalah panel yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing – masing unit sama, tidak ada bagian yang
retak, gompal atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
Bidang permukaan langit – langit gypsum yang terpasang harus lurus, rata
(waterpass) dan tidak bergelombang, sambungan antar panel saling
tegak lurus.Toleransi kecembungan adalah 0,5 mm untuk jarak 2 m.
PASAL 13
PEKERJAAN PENGECATAN
Yang dicat adalah semua permukaan, plesteran tembok, plafon, list plafon dan
beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang
diperlukan untuk pekerjaan ini. Untuk semua bahan pelaksanaanNya harus
mentaati PUBB 1973 NI-3.
9.1.1 Bahan-bahan
2.1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4 atau
sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang bersangkutan. Adapun
bahan cat yang digunakan adalah produk dari MOWILEX
2.2. Pemborong wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut
mengenai hal-hal yang menunjukkan kemurnian cat yang digunakan,
antara lain :
§ segel kaleng
§ hasil akhir pengecatan
9.1.3 Pelaksanaan
a. Umum
a. Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas
beserta ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk mendapatkan
persetujuannya. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan pengganti
harus disetujui oleh Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan
Pemborong.
| 43
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
c. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan
cuaca lembab dan hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan
mengurangi kualitas pengecatan. Bilamana waktu mendesak, harap
dilakukan pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab
ataupun debu.
d. Permukaan bahan yang akan dicat harus benar-benar sudah
dipersiapkan untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik dipersiapkan
untuk pengecatan, sesuai persyaratan pabrik cat dan bahan yang
bersangkutan. Permukaan yang akan dicat harus benar-benar kering,
bersih dari debu, lemak/minyak dan noda-noda yang melekat.
e. Setiap pengecatan yang akan dimulai pada suatu bidang, harus mendapat
persetujuan dari Pengawas. Sebelum memulai pengecatan, Pemborong
wajib melakukan percobaan untuk disetujui Pengawas.
f. Pemborong tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan suatu tempat
bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut
diselesaikan.
g. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan lain-lainnya,
maka Pemborong harus segera melaporkannya kepada Pengawas.
h. Pemborong wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas beban biaya
Pemborong, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi
Tugas.
b. Teknis
a. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan kecuali
spesifikasi lain. Jadi urutan pengecatan, penggunaan lapisan-lapisan
dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama dengan persyaratan pabrik.
Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas-
bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan, semprotan dan roller.
b. Sapuan semua dasar dengan cat memakai kuas atau roda. Penyemprotan
hanya diijinkan dilakukan bila disetujui Pengawas.
c. Pengecatan kembali dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang
kurang menutupi, atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan
sebagaimana ditunjukkan oleh Pengawas, serta harus mengikuti
petunjuk dan spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
d. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan
termasuk penggunaan ongkos, pencucian dengan air, maupun
pembersihan dengan kain kering.
e. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan
mengganggu pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang sudah
| 44
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan diperbaiki atas
tanggungan Pemborong.
PASAL 14
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
10.1 Umum
Terdapat beberapa produk hukum yang mengatur pelaksanaan K3.
Konstruksi yaitu:
• Masing-masing No. 3 Tahun 1996 tentang pemenuhan sosial tenaga kerja.
• Peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1996 tentang penyelenggaraan
program pemenuhan sosial tenaga kerja.
• Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 tentang penyakit yang timbul
akibat hubungan kerja.
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.01/MEN/1980 tentang
Keselamatan dan Kesehatan pada Konstruksi Bangunan Peraturan
Pelaksanaan dari UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan
2. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri PU No.
KEP. 174/MEN/86 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontruksi
pada 104 / KPTS / 1986 Tempat Kegiatan Konstruksi beserta Buku
Pedomannya, sebagai persyaratan teknis pelaksanaan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja No. PER. 01/MEN/1980.
Pelaporan
Ketentuan didalam Buku Pedoman bahwa setiap kejadian kecelakaan atau
kejadian berbahaya harus dilaporkan kepada Departemen Tenaga Kerja dan
Departemen Pekerjaan Umum yang dalam hal ini dapat diinterprestasikan
Kadep atau Kanwil masing-masing.
Pengawasan
Selanjutnya SKB tersebut diatas menyebutkan bahwa pengawasan atas
pelaksanaan ketentuan-ketentuan didalam SK tersebut secara fungsional
| 45
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
oleh Departemen Tenaga Kerja dan Departemen PU sesuai dengan ruang
lingkup tugas dan tanggung jawab masing-masing,
Sanksi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 01/MEN/1980 menyebutkan
bahwa pelanggar ketentuan K3 Konstruksi dapat dipidana selama-lamanya 3
(tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,-.
1. Ketentuan
• Penyedia Jasa harus menunjuk petugas k3 Konstruksi yang bertanggung
jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk
menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
• Petugas K3 Konstruksi harus bekerja full-time untuk mengurus dan
menyelenggarakan K3 Konstruksi.
• Penyedia Jasa yang mempekerjakan pekerjaan dengan jumlah minimal
100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memerlukan, wajib
membentuk unit struktural dari organisasi Penyedia Jasa.
• Petugas K3 konstruksi dan Unit Pembina k3 Konstruksi bekerja sebaik -
baiknya dibawah koordinasi Penyedia Jasa.
• Serta bertanggung jawab kepada Manajer Proyek.
| 46
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
3. Kewajiban Penyedia Jasa
• Menanggung biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan K3
Konstruksi.
• Memberikan fasilitas kepada Unit Pembina K3 Konstruksi untuk
melaksanakan tugasnya.
• Jika dalam satu proyek terdapat lebih dari satu Penyedia Jasa, maka harus
bekerjasama dalam kegiatan K3 Konstruksi.
• Tutup Kepala
1. Helm untuk melindungi kepala dari benturan benda keras.
2. Topi untuk melindungi dari terik matahari.
• Tutup Telinga
Untuk melindungi telinga dari suara yang bising atau keras.
• Masker
Untuk melindungi pernafasan dari kotoran-kotoran debu atau gas beracun.
• Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dari luka akibat gesekan atau zat-zat.
• Sabuk Pengaman
Untuk melindungi dari kecelakaan ditempat yang tinggi atau terperosok
dalam lubang atau lumpur yang dalam.
• Jaket Pelampung
Untuk menghindari tenggelam dalam air.
• Sepatu Karet
Untuk melindungi kaki dari luka akibat menginjak benda-benda tajam dan
menghindari dari tergelincir akibat jalan licin.
• Jas Hujan
Untuk melindungi tubuh dari air hujan.
| 47
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
| 48
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
5. Perancah
Dalam pelaksanaan pekerjaan di ketinggian yang tidak dapat dikerjakan
secara aman, maka perlu dibuat perancah dengan ketentuan sebagai berikut :
| 49
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
- Tidak boleh melebihi angker yang tinggi.
- Konstruksi tiang (gelagar memanjang dan melintang) dihubungkan
dengan kuat pada tiang/tembok penyangga.
• Perancah harus secara periodik diperiksa (stabilitas, bahan, konstruksi
dan sambungan-sambungannya).
• Perancah yang dibuat dari kayu bulat (dolken) atau bambu harus
memenuhi ketentuan :
- Tiang Vertikal
a. Penyambungan tiang vertikal harus overlap 1,5 m.
- Balok Memanjang
a. Jarak vertikal balok memanjang tidak boleh melebihi 4 m.
- Balok Kopel
a. Tiang perancah yang dipasang pada suatu bangunan harus di kopel,
secara diagonal dari atau ke bawah pada seluruh panjangnya.
b. Balok kopel diikat erat pada balok memanjang dan tiang vertikal
pada titik-titik silangnya.
| 50
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
d. Pipa harus mempunyai ukuran dan ukuran yang cukup untuk
menahan beban, minimal diameter 5 cm.
6. Tangga
Dalam pelaksanaan pekerjaan Bangunan Air dengan konstruksi yang tinggi
mungkin diperlukan tangga.
1) Tangga Kerja
Tangga kerja menurut penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
| 51
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
3) Tangga Lepas Dua Kaki
• Tinggi maksimal tangga lepas 9 m setiap perbedaan tinggi 9 m harus
diberi bordes yang mempunyai ukuran yang cukup dan mempunyai
railing.
• Tangga kerja lepas yang terbuat dari kayu harus diberi besi pengikat
silang untuk menjamin kekuatannya.
• Setiap tangga lepas yang digunakan untuk hubungan tingkat harus :
- Paling sedikit 1 m lebih tinggi dari tingkat yang dituju.
- Satu dari kaki tangga diperpanjang ke atas 1 m untuk pegangan.
4) Tangga yang dapat berdiri sendiri :
• Tangga boleh lebih panjang dari 6 m, lebar antara kaki di ujung atas
minimal 40 cm, lebar di bawah minimal 50 cm.
• Kaki bagian belakang diberi alas yang kuat.
• Tangga yang melebihi 1,5 m panjangnya harus diberi dua atau lebih
ikatan silang.
• Antara kaki depan dengan belakang harus terikat dengan kuat.
• Dalam kondisi terbuka anak tangga harus horizontal.
5) Tangga yang dapat diperpanjang :
• Tangga lepas yang dapat disambung tidak boleh lebih panjang 15 m.
• Tangga lepas yang disambung harus dibuat oleh orang yang ahli
dilengkapi dengan kunci dan alat pengaman, satu atau lebih.
• Tali penggerak, diangker kuat dan dikaitkan melalui roda kerekan.
• Pada bagian sambungan yang berhimpit anak tangga harus berhimpitan
juga.
6) Tangga Lepas Mekanik
Tangga lepas mekanik artinya dapat diperpanjang secara mekanik dan
ditumpu oleh alas yang beroda dengan ketentuan sebagai berikut :
7. Kendaraan Proyek
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengurugan lahan untuk peninggian level
Bangunan sesuai dengan perencanaan maka diperlukan tanah urugan yang
harus didatangkan ke lokasi proyek. Sehingga Penyedia Jasa harus
memperhatikan beberapa hal :
| 52
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
agar tanah yang dibawa tidak berjatuhan ke area jalan yang dilalui oleh
dump truck tersebut.
• Setiap dump truck yang keluar dan masuk di quarry maupun di lokasi
proyek (pengurugan) harus dilakukan pembersihan tanah yang melekat
pada semua roda dengan menggunakan air atau dengan alat lainnya
(terutama di musim penghujan) agar tanah yang melekat di roda tersebut
tidak membahayakan pengendara lain baik pejalan kaki maupun kendran
roda dua.
• Tenaga-tenaga untuk pelaksanaan kebersihan tersebut sudah merupakan
tanggungjawab serta kewajiban (sudah diperhitungkan seluruh biayanya)
dari Penyedia Jasa dari mulai awal pelaksanaan sampai dengan akhir
pelaksanaan proyek.
2. Pengusaha adalah :
| 53
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal
dunia.
2. Pelaksanaan
1. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 10 (sepuluh)
orang tenaga kerja atau membayar upah kepada seluruh tenaga kerja,
kerjanya paling sedikit Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebulan, wajib
mengikut sertakan kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.
4. Kepesertaan tenaga kerja harian lepas, tenaga kerja borongan dan tenaga
kerja kontrak dalam program jaminan sosial tenaga kerja diatur lebih lanjut
oleh Menteri.
5. Untuk tenaga kerja borongan dan tenaga kerja lepas diatur oleh :
| 54
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
7. Apabila ada yang mengalami kecelakaan kerja, tenaga kerja atau siapa saja
harus secepatnya memberitahukan ke perusahaan/pengusaha.
3. Santunan
1. Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan
kecelakaan kerja. Dalam hal ini adalah mereka yang memborong
pekerjaan sendiri.
| 55
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
3. Pengusaha wajib melaporkan kepada Kantor Departemen Tenaga Kerja
dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 kali 24 jam setelah
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya
dinyatakan sembuh, cacat atau meninggal dunia.
| 56
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
DAFTAR PENYAKIT YANG TIMBUL
------------------------------------------------------------------------
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyakit sensitisasi dan zat perangsang
yang dikena yang berada dalam proses pekerjaan.
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan
debu organis.
17. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin benzena atau homolognya yang
beracun.
| 57
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun.
19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab astiksia atau keracunan
seperti karbonmonoksida, hidrogensianida, hydrogen sulfide, atau derivatnya
yang beracun, amonial seng, braso dan nikel.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat,
tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi).
24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih.
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion.
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologik.
27. Kanker kulit spitelioma primer yang disebabkan oleh terpic, bitumen, minyak
mineral, antrasema atau persenyawaan produk atau residu dari zat tersebut.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki resiko kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.
| 58
Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS) Pekerjaan Pembangunan Tembok
keliling Bangunan,saluran air kotor, pos pantau Lapas Kelas IIB Cianjur
Bencana Gempa Bumi, LAPAS KELAS II B CIANJUR
PASAL 15
PEKERJAAN LAIN – LAIN
| 59