RKS Dusun Darat Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah
RKS Dusun Darat Desa Parit Banjar Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah
2. LINGKUP PEKERJAAN
I. Pekerjaan Pendahuluan
1. Pengukuran dan Pematokan
2. Papan Nama Proyek
3. Mobilisasi & Demobilisasi Alat
4. Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ( Pembatas
area, helm, sarung tangan, sepatu, rumpi, peralatan P3K )
5. Asuransi
II. Pekerjaan Struktur
1. Lapis Penetrasi Macadam
2. Lapis Perekat - Aspal Cair
3. Latasir Kelas A (SS - A)
3. RENCANA KERJA
Dalam waktu Secepat-cepatnya 7 hari serta selambat-lambatnya 14 hari setelah Surat Perintah
Kerja (SPK) turun, Kontraktor harus mengajukan sebuah rencana kerja atau action plan tertulis
lengkap dengan gambar-gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan seperti yang disebutkan dalam dokumen tender, menjelaskan secara terperinci urusan
pekerjaan dan cara melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperlukan,
persiapan-persiapannya, peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut
mencakup lingkup dari pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi, pengawas
dan pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut di atas.
4. TEMPAT KERJA
Bilamana diperlukan tempat kerja, dan tempat kerja tersebut di luar daerah pengawasan proyek,
dimana harus membayar sewa/dikeluarkan biaya ganti rugi, maka Kontraktor harus
menyelesaikannya tanpa membebani Direksi dengan pembiayaan tambahan.
Hal : 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
6. TENAGA KERJA
Tenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang ahli/terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
ketentuan / petunjuk Direksi Lapangan.
7. SATUAN UKURAN
Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang digunakan di dalam
pekerjaan adalah standar meter dan kilogram. Bila disebut satu ton, yang dimaksud adalah satu
ton yang bernilai 1000 kilogram.
10. LAPORAN
10.1. Laporan Perkembangan Bulanan.
Kontraktor harus mempersiapkan dan memberikan kepada Direksi, tanpa biaya tambahan,
dalam jarak waktu dan dalam bentuk yang ditetapkan oleh Direksi, lima (5) salinan laporan
bulanan yang berisi sebagai berikut :
a. Perkembangan fisik dari pekerjaan hingga bulan yang mendahului dan perkiraan
perkembangan untuk bulan ini, Tingkat perkembangan berdasarkan pada jadwal
pekerjaan pembangunan.
b. Perkiraan jumlah pembayaran dari Pemberi Pekerjaan kepada Kontraktor untuk bulan
ini. Sebuah tabulasi mengenai catatan Bangunan Kontruksi yang barang-barang
pokoknya dan peralatannya terdiri dari Bangunan Konsruksi yang disediakan untuk
pelaksanaan pekerjaan sepanjang bulan sebelumnya. Sebuah tabulasi pegawai
menunjukan staf supervisi dan jumlah dari beberapa kelas buruh yang dipekerjakan oleh
Kontraktor dalam bulan sebelumnya.
c. Kwantitas mengenai barang pokok dari bahan-bahan dan alat yang disuplai dan
dipergunakan dalam bulan sebelumnya dengan inventarisasi bahan-bahan demikian itu.
Bahan-bahan lainnya yang mungkin diperlukan berdasarkan kontrak atau secara spesifik
oleh Direksi.
Hal : 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Laporan tersebut akan berisi namun tidak terbatas pada, pekerjaan yang diperkerjakan di
pekerjaan, bahan-bahan di lokasi pekerjaan, bahan-bahan yang sedang dalam pesanan,
kecelakaan dan informasi lainnya yang relevan dengan perkembangan pekerjaan.
10.3. Buku Tamu
Pihak Kontraktor harus menyediakan satu buku tamu di Direksi Keet (Kantor di Lokasi
Proyek). Tamu adalah orang-orang yang bukan karyawan Kontraktor.
10.4. Pelaksanaan Audit Oleh Proyek
Selain tersebut diatas, Pemilik Proyek berhak melaksanakan audit bila perlu sehubungan
dengan: Adanya biaya yang timbul pada saat berakhirnya kontrak seperti dalam syarat
syarat umum kontrak, dan Biaya-biaya lain yang mungkin diminta oleh Kontraktor yang
tidak terdapat dalam Kontrak. Pihak Kontraktor wajib membuat pembukuan yang tepat
mengenai hal-hal diatas, setelah mendapatkan persetujuan dari konsultan perencana dan
konsultan pengawas.
10.5. Request for inspection / Ijin Tahapan
Untuk setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan kontraktor diwajibkan membuat
ijin tahapan pekerjaan yang diajukan kepada direksi dan atas persetujuan direksi maka
pekerjaan baru boleh dilaksanakan.
Hal : 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan standar
maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum
dipergunakan.
c. Untuk bahan-bahan yang mutunya masih berdasarkan standar Internasional, apabila
diperlukan, Direksi dapat meminta Kontraktor untuk menunjukkan sertifikat tes dari agen,
distributor yang menjual atau pabrik yang memproduksi bahan yang bersangkutan.
d. Apabila diperlukan, Direksi dapat meminta copy atau tembusan dari perintah pembelian
(faktur) yang dipesan Kontraktor kepada leveransir atau distributor untuk pembelian bahan-
bahan yang akan dipakai.
e. Sebelum bahan-bahan yang dipesan dikirim ke lokasi proyek, Kontraktor harus menunjukkan
contoh dari bahan bersangkutan kepada Direksi untuk diperiksa dan diteliti mengenai jenis,
mutu, berat, kekuatan dan sifat-sifat penting lainnya dari bahan tersebut.
f. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek ternyata tidak sesuai dengan contoh yang
ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya, maka Direksi
berwenang untuk menolak bahan tersebut dan mengharuskan Kontraktor untuk
menyingkirkannya dan diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah
diperiksa terdahulu.
g. Semua bahan yang disimpan di lokasi proyek harus diletakkan dan dilindungi sedemikian
rupa sehingga tidak akan terjadi kontaminasi atau mengalami proses lainnya yang dapat
mengakibatkan rusaknya atau menurunnya mutu bahan-bahan tersebut.
h. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Kontraktor dilarang menyimpan bahan-bahan
berbahaya seperti minyak, cairan lainnya yang mudah terbakar, gas dan bahan kimia
sedemikian rupa sehingga keselamatan orang dan keamanan lingkungan sekitarnya dapat
dijamin.
i. Penggunaan bahan-bahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti pedoman atau
petunjuk dari pabrik yang memproduksinya. Kelalaian dalam hal ini merupakan tanggung
jawab Kontraktor.
j. Direksi berhak menunjuk seorang ahli dalam memeriksa mutu bahan-bahan yang diajukan
oleh Kontraktor, baik di lokasi proyek maupun di gudang leveransir atau dilokasi pabrik atau
produsen. Dalam melaksanakan tugasnya ahli mempunyai wewenang untuk mewakili
Direksi dalam menguji dan menilai bahan-bahan yang diajukan Kontraktor.
Hal : 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
f. Untuk pembuatan pasangan talud ( plengsengan ) pada saluran-saluran yang sudah ada,
Kontraktor diharuskan membuat tanggul ( kisdam ) sepanjang talud dengan ukuran dan
Kontruksi yang disetujui oleh Direksi. Tanggul / kisdam harus dibuat cukup kuat, tidak
mudah rusak akibat kikisan air. Sebelum pelaksanaan pembuatan tanggul dimulai, Kontraktor
harus mengajukan gambar detail talud beserta spesifikasi bahan yang akan digunakan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.
g. Persetujuan Direksi seperti tersebut pada gambar tidak mengurangi tanggung jawab
Kontraktor, jika sewaktu-waktu talud mengalami kerusakan. Perbaikan talud serta akibat
lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
h. Perlu koordinasi antar Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan guna mengendalikan aliran
air di saluran.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. PENGUKURAN & PEMATOKAN
1.1. UMUM
a) Alinyemen jalan yang ada beserta patok kilometer yang dipasang secara benar akan
dijadikan sebagai acuan untuk pematokan dan pemasangan pekerjaan-pekerjaan
proyek. Bilamana tidak ada patok kilometer yang ditemukan, patok-patok yang
ditandai atau patok-patok referensi akan didirikan oleh Direksi Teknik sebelum
dimulainya pekerjaan-pekerjaan kontrak.
b) Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, pelaksana harus mengadakan survey secara
cermat dan memasang patok beton (Bench Marks) pada lokasi yang tetap sepanjang
proyek untuk memungkinkan disain, survey perkerasan, atau pematokan dan
pemasangan pekerjaan yang harus dibuat, dan juga untuk maksud sebagai referensi
di masa depan.
e) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, pelaksana harus menyediakan semua
instrumen yang diperlukan, personil, tenaga dan bahan yang diminta untuk
pemeriksaan pematokan di lapangan atau pekerjaan lapangan yang relevan.
Hal : 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Semua biaya untuk pekerjaan di dalam bab ini akan dimasukkan dalam harga satuan yang
bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan disediakan untuk semua alat, tenaga dan
bahan-bahan yang diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dimasukkan dalam bab ini.
Pelaksana diwajibkan membuat papan nama proyek atas biaya pelaksana untuk kepentingan
pelaksanaan Proyek. Bentuk dan ukuran serta isi papan nama berdasarkan ketentuan yang
berlaku dan sesuai petunjuk Direksi dan Pemberi Tugas
3.1. MOBILISASI
3.1.1 UMUM
d) Pelaksana harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan
jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang berlebihan serta harus
memperbaiki kerusakan tersebut sampai mendapat persetujuan Direksi.
Hal : 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
c) Alat-alat pelaksanaan
− Kuali
− Alat Pemadat
Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di dalam Bab
ini harus dimasukkan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada
pembayaran terpisah untuk item ini.
3.2.1 UMUM
Hal : 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
3.3.1 UMUM
a) Uraian
− Untuk kekuatan, ukuran, buatan, tipe dan kualitas harus seperti yang
ditentukan pada gambar rencana atau spesifikasi-spesifikasi lain yang
dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi Teknik.
− Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan agregat
harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
b) Penyerahan
a) Sumber-sumber
Hal : 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
− Sumber bahan tidak boleh dipilih dari sumber alam dilindungi, hutan
lindung, atau dalam daerah yang mudah terjadi longsoran atau erosi.
− Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan
menimbulkan erosi atau longsoran tanah, hilangnya tanah produktif atau
secara lain berpengaruh negatif dengan daerah sekelilingnya.
b) Persetujuan
− Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan kualitas
yang telah disetujui Direksi, maka Direksi dapat menolak bahan tersebut
dan minta ganti.
a) Umum
Penyimpanan di atas hak milik pribadi hanya akan diizinkan jika telah
diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi kuasa.
Tempat penyimpanan harus bersih dan bebas dari sampah dan air, bebas
pengaliran air dan kalau perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh
bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan alas dasar
pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan berisi semen, kapur dan
bahan-bahan sejenis harus dilindungi sepantasnya dari hujan dan banjir.
b) Penumpukan Agregat
− Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui sedemikian
rupa sehingga tidak ada segregasi serta menjamin gradasi yang memadai.
Tinggi tumpukan maksimum ada lima meter.
Hal : 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Di lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang kedap air,
dengan penumpukan yang rapih dan secara sistematis menurut jatuh
temponya, sehingga penggunaan (konsumsi) semen dapat diatur serta semen
tidak berada terlalu lama dalam penyimpanan.
Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang tepat untuk
menumpuk bahan-bahan di pinggir jalan, dan semua tempat yang dipilih
harus keras, tanah dengan drainase yang baik, rata dan kering serta sama
sekali tidak boleh melampaui batas jalan tersebut di mana bahan-bahan
tersebut dapat menimbulkan bahaya dan kemacetan lalu lintas.
Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran mal, dengan
sumbu memanjang tumpukan tersebut biasanya sejajar dengan garis tengah
jalan.
Aspal dalam drum-drum harus ditumpuk seperti diuraikan pada item (C) di
atas dan dibentuk ke dalam tempat yang teratur (tidak berserakan sepanjang
jalan).
a) Royalty (Keuntungan)
Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber bahan,
misalnya sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya sejenis, akan dimasukkan
dalam harga satuan bagi bahan-bahan yang bersangkutan serta tidak ada
pembayaran terpisah kepada pelaksana untuk biaya-biaya ini.
Hal : 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Hal : 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
1.2 BAHAN
− Bahan untuk pekerjaan ini terdiri atas agregat pokok, agregat pengunci,
agregat penutup (hanya digunakan untuk lapisan permukaan) dan aspal.
Setiap fraksi agregat harus disimpan dan harus bersih, kuat, bebas dari
lumpur dan benda-bendayang tidak dikehendaki.
− Agregat pokok, pengunci dan agregat penutup harus memenuhi standar
yangdisyaratkan atas petunjuk Direksi Pekerjaan.
Hal : 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
− Aspal yang digunakan juga harus standar yaitu Pen 80 atau 60 dan semua
itu pun atas petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
1.3 PERALATAN
1.4 PELAKSANAAN
Hal : 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
− Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penghamparan bahan aspal pada
permukaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemasangan lapisan beraspal
berikutnya. Lapis perekat harus dihampar di atas permukaan berbahan pengikat.
− Lapis perekat harus disemprot hanya pada permukaan yang benar – benar kering.
Penyemprotan Lapis Perekat tidak boleh dilaksanakan waktu angin kencang, hujan
atau akan turun hujan
− Lapisan yang telah selesai harus menutup keseluruhan permukaan yang dilapisi dan
tampak merata, tanpa adanya bagian – bagian yang beralur atau kelebihan aspal.
− Perbaikan dari Lapis Perekat yang tidak memenuhi ketentuan harus seperti yang
diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, termasuk pembuangan bahan yang
berlebihan, penggunaan bahan penyerap atau penyemprotan tambahan seperlunya.
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan agar lubang yang besar atau kerusakan
lain yang terjadi di bongkar dan dipadatkan Kembali.
2.2. BAHAN
Bahan Lapis Perekat
− Aspal cair penguapan cepat atau sedang yang digunakan harus memenuhi ketentuan
SNI 4800:2011 dengan viskositas aspal cair jenis RC-250 atau MC 250. Bilamana
Hal : 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, aspal keras Pen 60 – 70 atau Pen 80 – 100 yang
memenuhi ketentuan ASTM D946/946M-15, dapat diencerkan dengan 30 bagian
bensin per 100 bagian aspal (30 pph) untuk RC250, atau 30 bagian minyak tanah per
100 bagian aspal (30 pph) untuk MC250. Proses pencampuran tidak boleh
dilaksanakan diatasnya nyala api baik langsung maupun tidak langsung.
2.3. PELAKSANAAN
− Apabila pekerjaan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada permukaan perkerasan jalan
yang ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakan perkerasan maupun bahu jalan
harus diperhatikan dahulu.
− Apabila pekerjaan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada perkerasan jalan baru atau
bahu jalan baru, perkerasan atau bahu itu harus telah selesai dikerjakan sepenuhnya.
− Tonjolan yang disebabkan oleh benda – benda asing lainnya harus disingkirkan dari
permukaan dengan memakai penggaru baja atau dengan cara lainnya yang telah
disetujui atau sesuai dengan perintah Pengawas Pekerjaan dan bagian yang telah
digaru tersebut harus dicuci dengan air dan disapu
− Takaran Lapis Perekat sesuai dengan jenis permukaan yang akan menerima
pelaburan dan jenis bahan aspal yang akan dipakai.
Takaran (liter per meter persegi) pada
Permukaan
Baru atau
Permukaan
Aspal atau
Jenis Aspal Berbahan
Beton Permukaan Porous dan Terekpos Cuaca
Pengikat
Lama
Semen
Yang
Licin
0,2 - 1,0
Aspal Cair 0,15 0,15 - 0,35 (0,25)
(0,6)
Aspal Emulsi 0,2 0,20 - 0,50 0,2 - 1,0
Aspal Emulsi
Dimodifikasi 0,2 0,20 - 0,50 0,2 - 1,0
Polimer
Kadar Residu* (liter per meter persegi)
Semua 0,12 0,12 - 0,21 0,12 - 0,60
− Kuantitas dari bahan aspal yang diukur untuk pembayaran adalah nilai terkecil di
antara berikut ini : jumlah liter residu menurut takaran yang diperlukan sesuai dengan
spesifikasi dan yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan, atau jumlah liter residu
aktual yang terhampar dan diterima. Pengukuran berdasarkan volume harus diambil
Hal : 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
saat bahan berada pada temperature keseluruhan yang merata dan bebas dari
gelembung udara. Kuantitas dari aspal yang digunakan harus diukur setelah setiap
lintasan penyemprotan.
2.1. UMUM
− Latasir atau lapis tipis aspal pasir merupakan lapis penutup permukaan perkerasan
yang terdiri atas agregat halus atau pasir atau campuran keduanya, dan aspal keras yang
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperature tertentu.
− Latasir biasanya memerlukan penambahan filler agar memenuhi kebetuhan sifat – sifat
yang disyaratkan.
− Pada umumnya Latasir digunakan untuk perancangan jalan dengan lalu lintas rendah
(≤ 500.000 ESA).
Ketentuan yang disyaratkan dengan tebal nominal minimum untuk Latasir Kelas A 2,0 cm
torelansi – 2,0 mm harus berlaku.
2.3. BAHAN
Ketentuan yang disyaratkan berlaku untuk Latasir baik dengan Aspal Keras.
Tabel 4.6.2.1) Amplop Gradasi Agregat Gabungan untuk Lapis Tipis Aspal Pasir
2.4. CAMPURAN
Latasir (SS)
Sifat - Sifat Campuran
Kelas A & B
Jumlah tumbukan per bidang 50
Min 3
Rongga dalam campuran (%)
Maks 6
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min 6
Rongga terisi aspal (%) Min 20
Stabilitas Marshall (kg) Min 200
Min 2
Pelelehan (mm)
Maks 3
Marshall Quotient (kg/mm) Min 80
Hal : 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Catatan :
− Untuk lapisan bukan perata adalah jumlah luas bersih dari campuran beraspal yang
telah di hampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil perkalian panjang dan lebar
aktual lokasi yang diterima dengan tebal disyaratkan.
− Kuantitas yang diterima untuk pengukuran tidak boleh meliputi lokasi dengan tebal
hamparan kurang dari tebal minimum yang dapat diterima atau setiap bagian yang
terkelupas, terbelah, retak atau menipis (tapered) disepanjang tepi perkerasan atau di
tempat lainnya.
− Lokasi dengan kadar aspal yang tidak memenuhi kadar aspal optimum yang ditetapkan
dalam JMF dan toleransi yang disyaratkan tidak akan diterima dalam pembayaran
− Tidak ada penyesuaian kuantitas untuk ketebalan yang melebihi tebal rancangan bila
campuran beraspal tersebut dihampar di atas permukaan yang dikerjakan
− Lebar dan panjang hamparan campuran beraspal yang akan dibayar harus seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar dan harus diukur dengan pita ukur oleh Pelaksana di bawah
pengawasan Pengawas Pekerjaan.
Hal : 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PENUTUP
1. Semua ketentuan yang belum tercantum di dalam persyaratan ini akan dijelaskan kemudian.
3. Semua sisa-sisa bahan bangunan / alat-alat bantu harus dikeluarkan dari kompleks / lokasi
pekerjaan segera setelah pekerjaan selesai atas biaya pelaksana.
Demikian persyaratan Teknis pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Hal : 18