Teori Teori Komunikasi A3
Teori Teori Komunikasi A3
Mendiskriminasi seseorang karena warna kulitnya Mengucilkan orang lain karena berbeda suku Memuji
orang lain karena jasanya Memotivasi orang lain karena mengalami musibah Menjaga jarak dengan
mantan pengedar narkoba Iklan
TEORI DISONANSI
Seseorang tetap merokok walau ia paham bahwa aktivitas tersebut dapat mengganggu kesehatannya
Seseorang mengatakan kebohongan namun ia meyakinkan dirinya bahwa ia sedang mengatakan hal
yang baik
Seseorang memaparkan pentingnya olahraga walau ia sendiri tidak melakukannya. Perilaku ini dikenal
dengan hipokrisi atau kemunafikan.
Seseorang mengonsumsi daging walau menyebut dirinya pencinta hewan yang tidak menyetujui
sembelih hewan. Perilaku ini dikenal juga dengan istilah meat paradox.
TEORI SIMBOL
Aksi pembegalan masih saja marak terjadi di Indonesia. Parahnya lagi, ada sejumlah daerah di Indonesia
yang dikenal dengan stigma begalnya, salah satunya Lampung. Sejak dahulu stigma Lampung identik
dengan para begal seolah tak terbantahkan, menyusul banyaknya kasus-kasus pembegalan di berbagai
kota termasuk Jakarta yang masih saja terjadi. Jika terjadi kasus begal yang tertangkap beraksi di Jakarta,
kebanyakan dari mereka mengaku sebagai warga Lampung atau berasal dari Lampung. Sehingga kesan
orang luar Lampung terhadap warga Lampung pun jadi sedikit agak miring.
Terkait begal dan pencuri kendaraan bermotor yang juga merambah wilayah Jakarta, Depok, dan
Tengerang yang konon banyak ber-KTP Lampung, sebenarnya banyak hal yang harus diluruskan.
Misalnya, penyebutan oleh polisi “begal kelompok Lampung”. Kalaupun faktanya memang benar ada
kelompok begal ber-KTP Lampng, penyebutan “begal kelompok Lampung” tentu kurang pantas dan
merugikan. Itu adalah semacam stigma atau label (meaning) yang jelas merugikan warga Lampung,
khususnya yang tak pernah terlibat dalam kasus kriminal. Jika diibaratkan, hal ini sesuai dengan
peribahasa “nila setitik, rusak sebelanga”, sebagian kecil bagian masyarakat yang terlibat, tetapi
semuanya terkena getahnya.
Yang paling berpengaruh dalam membentuk identitas etnis atau suku adalah lingkungan keluarga dan
lingkungan etnis suku yang mengajarkan nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut nantinya dibawa kemana
pun mereka berada, termasuk ketika merantau ke tempat yang mayoritas kesukuannya berbeda. Jika
seseorang pendatang yang pergi ke tempat yang jauh dari lingkungan asalnya, maka secara tidak
langsung akan terbentuk identitas dari orang lain terhadap kita (looking the glass).
1. "Self-construals memiliki efek yang kuat pada wajah kekhawatiran dan facework
dengan kemerdekaan secara positif berhubungan dengan self-wajah dan
mendominasi facework dan saling ketergantungan secara positif berhubungan
dengan lainnya dan saling tatap dan mengintegrasikan dan menghindari facework
perilaku."[18]
2. "Jarak kekuasaan kecil, efek positif pada diri-wajah-wajah, menghindari facework,
dan mendominasi facework."[18]
3. "Budaya nasional telah kecil dan menengah efek dengan individualistis, daya kecil
jarak budaya yang memiliki lebih mandiri wajah dan saling-wajah dan menggunakan
lebih banyak mendominasi dan mengintegrasikan facework dan kurang menghindari
facework."[18]
4. "Jerman memiliki lebih mandiri wajah dan bekas membela lebih dari US Amerika." [18]
5. "Jepang yang digunakan lebih banyak ekspresi dari Meksiko."[18]
6. "Individu dalam konflik dengan orang tua lebih cenderung menggunakan rasa
hormat dan ekspresi dan kurang kemungkinan untuk menggunakan agresi, berpura-
pura, dan pihak ketiga dari individu dalam konflik dengan saudara kandung." [18]
Wajah negosiasi dengan ibu
Ibu dari Pembangunan "Mommy Identitas" – Heisler & Ellis Wajah Teori Negosiasi menunjukkan
bahwa, "amerika SERIKAT budaya secara bersamaan mendorong koneksi dan otonomi antara
individu-individu."[19] Ibu tidak ingin menjadi rentan jadi ada "wajah" yang dikembangkan dalam
budaya ibu-ibu. Heisler dan Ellis melakukan penelitian pada "wajah" dan alasan untuk wajah pada
ibu. Hasil digambarkan bahwa alasan utama untuk menjaga "wajah" dalam budaya dari ibu adalah:
1. Penerimaan dan persetujuan: Ada yang takut kritik dan penolakan oleh orang lain.
Ada penghindaran wajah yang mengalihkan perhatian orang lain. Penerimaan wajah
menarik perhatian.
2. Alasan pribadi: Ada banyak tekanan internal yang ibu hadapi. Ini termasuk rasa
bersalah bahwa mereka tidak menghabiskan cukup waktu dengan anak-anak
mereka, ketidakamanan dan nilai-nilai yang mereka miliki adalah tidak bertemu, dan
mereka harga diri rendah karena takut kiamat.
3. Mentoring/membantu orang lain: ibu-Ibu memasang wajah agar tampil sebagai
sosok ibu muda ibu-ibu yang melihat ke mereka. Ada harapan budaya yang dapat
berkontribusi terhadap harapan pribadi untuk bagaimana ibu harus bertindak.
Wanita pemikiran pada ibu yang tidak mereka sendiri ide-ide asli. Mereka
mengambil banyak tekanan sosial. Contohnya, jika anak ibu bertindak buruk di
publik, itu membuat ibu terlihat buruk.
Ibu dan "wajah": Hasil dari studi yang sama menunjukkan bahwa ibu-ibu yang berpartisipasi dalam
"facework ibu." Tergantung pada siapa mereka berbicara atau berinteraksi dengan. Para ibu
mengatakan mereka menempatkan wajah tertinggi mereka dengan teman-teman, pasangan, ibu
dan anggota keluarga lainnya.