X (PERSERO) yang bergerak di bidang usaha mengolah bahan baku tebu menjadi produk utama gula kristal putih dan tetes dengan kapasitas giling 1.250 TCD / hari yang terletak di Desa Tulangan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam usahanya ikut meningkatkan Swasembada Gula Nasional, Pabrik Gula Toelangan selalu berusaha meningkatkan kinerja, demi tercapainya Harga Pokok Produksi (HPP) yang rendah dengan memperoleh laba yang diinginkan sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) dan kontrak kerja dengan Direksi demi terwujudnya kesejahteraan karyawan pada khususnya dan kesejahteraan kemitraan pada umumnya. Untuk mendukung tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan peran Kepala Bagian A.K.& U disamping menyiapkan arus kas (Cash Flow) untuk pendanaan pengeluaran biaya produksi yang efesien dan efektif juga membuat Sasaran Kerja Individu (SKI) yang berisi Lima Sasaran Utama sebagai tanggung jawabnya, dengan rincian sebagai berikut : 1.
2.
Pengendalian biaya umum Pengendalian harga pokok produksi per satuan Pengendalian jumlah persediaan bahan / barang Pengendalian Piutang KKP Petani Tebu Rakyat 1
3.
4.
5.
a. b. c. d. e.
Penyelesaian kewajiban Laporan : Neraca. Prognosa. PMK GAR. Tgl 5 Tgl 10 Tgl 5 Tgl 5 Tgl 6 Laporan Manajemen (LM).
Lima sasaran utama di atas merupakan sasaran usaha tahunan yang harus dicapai dan atau standar kerja tahunan yang harus dipenuhi dan atau program perbaikan yang harus dilakukan yang akan menjadi kontribusi karya dan hasil kerja sekaligus pemenuhan harapan perusahaan.
BAB II ANALISA KINERJA Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai Kepala Bagian AK&U sebagaimana yang telah disampaikan di bab Pendahuluan, aspek kinerja di Bagian AK&U PG Toelangan selama kurun waktu 3 tahun meliputi aspek produksi, keuangan, SDM, organisasi / sistem, pemasaran / pelayanan / stake holder dengan indikator sebagai berikut: A. 1. Penyelesaian Laporan 2. Pengendalian Persediaan Bahan / Barang Indikator kinerjanya tampak pada tabel-tabel dibawah ini : Tabel 1. Penyelesaian Laporan
No 1 2 3 4 5 Nama Laporan Neraca Laporan manajemen (LM) Prognosa Pemintaan Modal Kerja (PMK) General Affair Report (GAR) Target (tgl) 5 5 6 5 10 Realisasi (tgl) 2006 2007 2008 5 5 5 6 7 6 6 6 6 6 6 5 10 10 10
Produksi
Dalam penyelesaian laporan khususnya untuk laporan Neraca, Prognosa, dan General Affair Report (GAR) tepat waktu. Hal ini disebabkan disamping sistem pengolahan data sudah terprogram melalui komputer sehingga dapat bekerja dengan cepat, dalam pelaksanaan mengolah datanya tidak tergantung bagian lain. 3
dan
Permintaan Modal Kerja (PMK) tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan pola pengerjaan datanya masih tergantung dari bagian lain. Kalau bagian lain terlambat mengirim datanya untuk diolah oleh Bagian AK&U maka penyelesaian laporannya juga ikut terlambat. Program yang sudah dilaksanakan :
Sistem penyelesaian laporan sudah menggunakan teknologi informasi walaupun masih partial. bagian lain agar tidak terlambat dalam
Mengingatkan
menyampaikan data-datanya. Berkoordinasi dengan bagian lain baik formal maupun informal. Program-program yang belum dilaksanakan :
Pembuatan blangko LM yang standard untuk semua PG. Membuat jadwal penyelesaian LM dan PMK dengan batas waktu toleransinya. Melakukan rapat koordinasi dengan bagian lain dalam waktu 2 minggu sekali untuk membahas program-program perusahaan. Tabel 2. Pengendalian Persediaan Bahan / Barang
Tahun 2006 2007 2008 Saldo Akhir Persediaan Bahan / Barang 1.302.268.247 2.251.949.678 2.352.085.718 % 103 170 104
Dalam kurun waktu selama 3 tahun saldo akhir persediaan bahan / barang secara trend terlihat naik terutama pada tahun 2007 sebesar 4
170% dibandingkan dengan saldo akhir persediaan bahan/barang tahun 2006. Kenaikan tersebut disebabkan antara lain : - Adanya pembelian pupuk yang pemakaiannya lambat - Adanya pembelian bahan / perlengkapan pabrik sebagai cadangan. - Adanya bahan / barang slow moving Program-program yang sudah dilaksanakan : Dibuatkan daftar persediaan bahan barang Dilakukan stock opname persediaan bahan / barang. Program-program yang belum dilaksanakan :
Pembuatan daftar asistensi barang kepada PG Sesaudara. Menyampaikan daftar persediaan bahan/barang kebagian masingmasing. B. 1) Pengendalian biaya Umum 2) Pengendalian Harga Pokok Produksi Gula per Ku. 3) Pengendalian Piutang KKP Petani Tebu Rakyat (PTR) Indikator kinerjanya tampak pada tabel-tabel dibawah ini : Keuangan
Perkembangan biaya umum dalam kurun waktu selama 3 tahun secara rerata terjadi trend kenaikan biaya sebesar 116 % dibanding RKAP. Penyebab kenaikan biaya tersebut disebabkan antara lain : - Adanya kenaikan komponen gaji yang menyebabkan kenaikan penerimaan SHT dan Bonus yang belum di kafer dalam RKAP. - Adanya kenaikan biaya perawatan dan kesehatan karena banyak karyawan dan batihnya berobat di Poliklinik Pabrik maupun Rumah Sakit Perusahaan. - Pemakaian alat tulis dan barang cetakan tinggi. Program-program yang sudah dilaksanakan : Perhitungan SHT dan Bonus telah dihitung normatip sesuai tarip.
Setiap hari jumat diadakan senam pagi, agar menambah kesehatan jasmani karyawan.
Setiap permintaan alat tulis dan barang cetakan telah dibuatkan bon permintaan alat tulis dan barang cetakan yang diketahui oleh bagian teknisnya dan bagian sekretariat dan Umum.
Program-program yang belum dilaksanakan : Dalam pembuatan anggaran gaji perhitungan komponen biayanya dibuat eskalasi kenaikan 10 % dari realisasi tahun yang lalu. 6
Pengobatan karyawan dan batihnya dibatasi pada Poliklinik Pabrik dengan pengawasan dokter Rumah Sakit Perusahaan, kecuali terhadap penyakit yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Perusahaan (Rawat Inap). Membuat buku kontrol untuk mencatat setiap pengebonan alat tulis dan barang cetakan yang diketahui bagian teknis yang bersangkutan, bagian sekretariat dan umum dan Kepala Bagian A.K.& U. Tabel 4. Pengendalian Harga Pokok Produksi Gula Per Ku
Tahun 2006 2007 2008 Jumlah Rerata HPP Per Ku Realisasi RKAP 505.429 459.481 515.537 473.265 520.692 482.455 1.541.658 1.415.201 513.886 471.734 % RKAP 110 109 108 109 109
Dalam kurun waktu selama 3 tahun secara rerata harga pokok produksi gula per kuintal menunjukkan trend naik sebesar 109 % terhadap RKAP. Penyebab kenaikan harga pokok produksi gula tersebut disebabkan antara lain : - Hampir setiap biaya produksi dari semua bagian mengalami kenaikan dibandingkan dengan RKAP.
-
Program-program yang sudah dilaksanakan : Telah dilakukan Cost Reduction biaya sebesar 5 % dari RKAP.
Melakukan rapat koordinasi setiap pagi dalam masa giling dengan administratur dan 4 kepala bagian tentang kinerja produksi. 7
Melakukan pengendalian jam lembur karyawan secara optimal. membuat RKAP berdasarkan realisasi tahun yang lalu.
Menghitung secara cermat biaya-biaya yang diajukan didalam Menindak lanjuti hasil rapat koordinasi setiap pagi berupa laporan perkembangnya. Tabel 5. Pengendalian KKP Petani Tebu Rakyat.
Tahun 2006 2007 2008 Piutang KKP (1:1000) Realisasi Pelunasan 3.782.001 3.782.001 3.627.360 3.627.360 3.631.814 3.631.814 Saldo 0 0 0 Keterangan Lunas Lunas Lunas
Dalam kurun waktu selama 3 tahun piutang KKP Petani Tebu Rakyat lunas tidak ada tunggakan, hal ini disebabkan antara lain : - Tidak ada tebu petani yang lari digiling di Pabrik Gula lain sehingga hasilnya cukup untuk melunasi kewajibannya.
-
setiap periode giling, bila tebu yang dimasukkan ke PG hasilnya tidak mencukupi Petani tersebut di minta segera melunasi secara tunai sebelum akhir giling. Program-program yang telah dilaksanakan : Membuat daftar rincian piutang petani per kontrak per kebun.
Membuat program piutang petani melalui komputer untuk mencatat perkembangan piutang petani dari mulai pinjam sampai pelunasan termasuk perhitungan bunganya. Membuat rekonsiliasi pelunasan piutang petani dengan Bank Pemberi Kredit. C. Sumber Daya Manusia
Dalam aspek ini yang menjadi indikatornya adalah jumlah tenaga kerja yang terdiri dari karyawan tetap, karyawan kampanye, karyawan PKWT dan karyawan musiman yang perkembangannya dalam kurun waktu selama 3 tahun tampak pada tabel dibawah ini : Tabel 6. Jumlah Karyawan
Status Karyawan 1. Karyawan tetap 2. Karyawan kampanye 3. Karyawan musiman 4. Karyawan PKWT Jumlah 2006 245 344 7 277 873 2007 244 295 9 325 873 2008 Keterangan 233 Karyawan pensiun 242 tidak diganti. Dialihkan 1 397 ke karyawan PKWT 873
Dari data tersebut diatas kebutuhan jumlah tenaga kerja sebanyak 873 dengan komposisi status karyawan yang berbeda. Untuk kebutuhan jumlah dan realitas dalam 3 tahun terakhir jumlah tenaga kerjanya sama, namun ada penggeseran status terutama dari karyawan kampanye dan karyawan PKWT. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi biaya tenaga kerja. Program yang sudah dijalankan :
Karyawan kampanye pensiun tidak diganti tapi penggantiannya dialihkan ke karyawan PKWT dengan rekruitmen sebanyak karyawan kampanye yang pensiun. Program yang belum dilaksanakan : Menghitung dan menata kembali kebutuhan jumlah tenaga kerja sesuai dengan standard fisik formasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Mapping tenaga kerja tentang status, jabatan, golongan dan masa kerja karyawan. D. Organisasi dan Sistem
Bagian Administrasi Keuangan dan umum merupakan salah satu bagian dari Struktur Organisasi Pabrik Gula yang bersifat Fungsional dan lini. Dalam menjalankan tugasnya, Bagian AK&U yang dibantu oleh para staf yang merupakan RC (Responsibility Center) sub bagian AK&U yang terdiri dari : 1. RC Perencanaan dan Pengawasan 2. RC Pembukuan / Akuntansi 3. RC Sekretarial dan Umum 4. RC SDM/PTR 5. RC Tata Usaha Hasil 6. RC Gudang Material/Hasil 7. RC KVA/Inventory yang tersusun dalam Struktur Organisasi dibawah ini :
10
RC PP
RC Akuntasi
RC Sekum
RC SDM/PTK
RC Gudang
RC TU Hasil
RC KVA/ Inventori
Poliklinik
KAKAM
PELAKSANA
Hubungan fungsi-fungsi antar RC dan pelaksana secara lini saling terkait dan melekat sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Hanya saja dalam dinamikannya terlalu kaku dan kurang dinamis karena seolah ada sekat diatasnya. Misalnya seorang pelaksana mau menyampaikan informasi kepada Kepala Bagian AK&U harus melalui RC begitu pula seorang RC TU Hasil harus melalui RC Akuntansi dan seterusnya. Seolah ada jurang pemisah dan tidak bisa langsung, belum lagi hubungan antar lini. Kedepan harus diadakan perubahan sistem agar tidak kaku dan bisa dinamis baik antar lini maupun lintas lini.
E. Pelayanan Pelanggan / Stakeholder
Salah satu tugas Bagian AK&U adalah tugas pelayanan yaitu melayani kebutuhan baik bersifat administrasi maupun keuangan serta koordinasi, kepada pihak internal maupun eksternal. Pihak internal adalah Bagian Tanaman, Instalasi, Pengolahan dan Tebang Angkut. Sedangkan pihak eksternal adalah Petani Tebu Rakyat dan Rekanan 11
serta instansi / dinas terkait seperti Disbun, Muspika, Lembaga Masyarakat Desa dan lainnya. Dalam pelayanan baik internal maupun eksternal diperlukan pelayanan yang bisa memuaskan dijumpai pelanggan. Namun pada Dalam kenyataannya masih kelambanan pelayanan.
pelayanan internal sering dijumpai kesalahan data dan informasi. Sedangkan pelayanan eksternal khususnya kepada petani TR dan rekanan. Pelayanan Delivery Order Tebu Rakyat (DOTR) dan pembayaran Surat Pesanan (SP) rekanan kurang lancar. Kendala tersebut disebabkan antara lain pengiriman informasi kewajiban petani kepada bagian proses data terlambat. Sedangkan untuk rekanan pembuatan Berita Acara Penyelesaian pekerjaan terlambat.
BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Berdasarkan pembahasan pada bab di muka tentang analisa kinerja bagian AK&U Pabrik Gula Toelangan dalam kurun waktu 3
12
tahun, identifikasi permasalahan dapat dirumuskan menjadi masalah utama yang paling penting dalam pencapaian kinerja sebagai berikut : A. Inventarisasi Masalah Berdasarkan sebagai berikut : ASPEK PRODUKSI PERMASALAHAN 1. Pembuatan laporan dengan teknologi informasi secara integral belum dilaksanakan. 2. Penyelesaian Laporan manajemen & Permintaan Modal Kerja tidak tepat KEUANGAN waktu. 1. Meningkatnya biaya umum sebesar 116% dibanding RKAP. 2. Harga pokok produksi gula naik sebesar SDM 109 % dibanding RKAP. 1. Penggeseran status karyawan kampanye yang pensiun ke PKWT. 2. Jumlah tenaga kerja yang melebihi standard formasi. ORGANISASI DAN 1. Adanya kesenjangan didalam fungsi dan SYSTEM lini dalam struktur organisasi. 2. Penyampaian informasi kepada Kepala Bagian tidak bisa langsung, harus melalui lini diatasnya. 13 analisa kinerja sebagaimana yang telah disampaikan di Bab II, maka permasalahan dapat di inventarisasi
B. Perumusan Masalah Berdasarkan hasil inventarisasi masalah maka masalahmasalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Masalah Utama Uraian 1. Penyelesaian Laporan mana- - Informasi tidak sesuai yang jemen dan Permintaan Modal diharapkan. biaya pada perayang biaya Kerja tidak tepat waktu. 2. Meningkatnya biaya umum - Meningkatnya sebesar RKAP. 116 % dibanding watan berpengaruh
Kesehatan
umum. 3. Harga pokok produksi gula - Produksi gula dan rendemen naik sebesar 109 % dibanding milik Pabrik Gula Menurun. RKAP. 4. Persediaan akhir bahan/barang - Banyaknya Bahan / Barang secara trend naik sebesar yang menumpuk di gudang material. 170% dibanding RKAP.
C. Identifikasi Penyebab Masalah Berdasarkan hasil perumusan masalah maka masalah utama dapat di identifikasi penyebab masalahnya sebagai berikut : Masalah Utama Penyebab Masalah 1. Penyelesaian Laporan mana- - Data LM dan PMK dari bagian jemen dan Permintaan Modal 14
lain terlambat. - Kurangnya koordinasi dengan bagian lain. umum - Adanya kenaikan komponen gaji yang belum di kafer dalm RKAP. - Banyak karyawan & batihnya yang berobat ke Poliklinik dan
biaya %
dibanding
Rumah Sakit Perusahaan. 3. Harga pokok produksi gula - Biaya produksi mengalami naik sebesar 109 % dibanding RKAP. kenaikan dibanding RKAP. - Produksi gula dan rendemen
milik PG turun. 4. Persediaan akhir bahan/barang - Pembelian pupuk pemakaiansecara trend naik sebesar nya lambat. 170% dibanding RKAP. - Pembelian bahan/barang perlengkapan pabrik sebagai cadangan. BAB IV RUMUSAN SASARAN A. Visi
Menjadi perusahaan agribisnis berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama mitra. Sasaran unit bisnis dalam 4 tahun ke depan PG Toelangan telah menyusun sasaran yang tampak pada tabel dibawah ini : Tabel 7. Sasaran Unit Bisnis 15
Uraian Tebu Giling (ku) Rend (%) Hablur MPG (ku) SHS PG (ku) HPP (Rp/ku) Laba / Rugi (M)
Untuk mendukung sasaran perusahaan sebagaimana yang telah disusun pada tabel diatas, maka peran Bagian AK&U ke depan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) harus lebih optimal yaitu : cepat, tanggap, cermat, efektif dan efisien. Selanjutnya meningkatkan hubungan dan koordinasi yang lebih harmonis kepada bagian lain (Tanaman, Instalasi dan Pengolahan) dan para Petani Tebu Rakyat serta dinas terkait lainnya. BAB V RUMUSAN UPAYA PENCAPAIN SASARAN DAN PENJABARAN PROGRAM Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka sampailah untuk merumuskan upaya pencapaian sasaran dan penjabaran program sebagai berikut : A. Upaya Pencapaian Sasaran Rumusan upaya-upaya dalam pemilihan masalah utama dari pokok bahasan makalah ini adalah sebagai berikut : Masalah Utama 1. Penyelesaian Laporan mana1. Upaya Mengingatkan 16
bagian terlambat
lain
agar
tidak dalam
menyampaikan data-datanya. 2. Berkoordinasi dengan bagian lain 2. Meningkatnya baik formal maupun informal. 1. Melakukan Perhitungan SHT dan Bonus telah di hitung secara normatip sesuai tarip dengan teliti dan benar.
2. Melakukan
peningkatan
Kesehatan Karyawan melalui SKJ. 3. Setiap permintaan alat tulis dan barang cetakan telah dibuatkan bon permintaan alat tulis dan barang cetakan yang diketahui teknisnya oleh dan bagian bagian
Reduction biaya sebesar 5 % dari RKAP. 2. Melakukan rapat koordinasi setiap pagi dalam masa giling dengan administratur dan 4 17
kepala bagian tentang kinerja produksi. 4. Persediaan akhir bahan/barang 1. Dibuatkan daftar persediaan secara trend naik sebesar bahan barang 2. Dilakukan stock opname persediaan bahan / barang. 170% dibanding RKAP.
B. Penjabaran Program Berdasarkan uraian upaya-upaya yang telah dirumuskan sebagaimana tersebut diatas maka program-program yang akan dijabarkan adalah sebagai berikut :
18
19
BAB VI ANALISA RESIKO (PROBLEM POTENSIAL) Berdasarkan hasil pembahasan pada Bab V mengenai upaya pencapaian sasaran dan penjabaran program maka analisa resikonya (problem potensial) dijabarkan sebagai berikut :
Upaya 1. Mengingatkan bagian lain agar tidak terlambat dalam menyampaikan data-datanya. 2. Berkoordinasi dengan bagian lain baik formal maupun informal. Problem Potensial - Mengabaikan / lupa jadwal penyerahan data yang telah disampaikan. Kehadiran bagian dalam Koordinasi tidak lengkap. Preventif Memberikan informasi jadwal secara lisan. Kuratif Data diminta ke bagian yang bersangkutan.
20
1. Melakukan perhitungan SHT dan bonus telah di hitung secara normatip sesuai tarip dengan teliti dan benar. 2. Melakukan peningkatan Kesehatan Karyawan melalui SKJ. 3. Setiap permintaan alat tulis dan barang cetakan telah dibuatkan bon permintaan alat tulis dan barang cetakan yang diketahui oleh bagian teknisnya dan bagian sekretariat dan Umum -
Karyawan / batihnya yang sakit mendadak dan harus rawat inap Mengabaikan pemakaian buku kontrol dalam permintaan alat tulis dan barang cetakan.
1. Telah dilakukan Cost Reduction biaya sebesar 5 % dari RKAP. 2. Melakukan rapat koordinasi setiap pagi dalam masa giling dengan administratur dan 4 kepala bagian tentang kinerja produksi. 1. Dibuatkan persediaan barang daftar bahan
Menunda pekerjaan yang harus diselesaikan. Hasil rapat Koordinasi kurang maksimal ditindaklanjuti
Menghitung jam lembur secara efektif sesuai SOPnya. Meminta pembuatan laporan hasil rapat koordinasi.
21
daftar bahan barang slow moving. 2. Dilakukan stock opname persediaan bahan / barang. Pencatatan sisa persediaan bahan / barang tidak akurat -
slow moving.
moving.
Mengecek persediaan sisa bahan barang secara fisik dibanding dengan catatan.
BAB VII KESIMPULAN Berdasarkan hasil penulisan makalah mulai dari bab I sampai dengan bab VI maka dapat diambil kesimpulan bahwa peran Kepala Bagian AK&U dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah melakukan pelayanan dan pengawasan baik dilingkungan bagian sendiri maupun bagian lain, meliputi beberapa aspek sebagai berikut : 1) Aspek Produksi. 2) Penyelesaian Laporan harus tepat waktu pengendalian persediaan bahan / barang secara
efesien dan efektif. Aspek Keuangan. - Pengendalian biaya umum, harus diantisipasi dan diperhitungkan secara cermat pada saat pembuatan RKAP. 22
3)
Aspek Sumber Daya Manusia. - Formasi tenaga kerja diharapkan sesuai standard fisik dan mapping karyawan untuk diketahui : status, jabatan golongan dan masa kerja karyawan
4)
Aspek Organisasi dan sistem. - Diharapkan hubungan antar fungsi RC dan pelaksana dengan kepala bagian lebih harmonis, serasi dan luwes.
5)
Aspek Pelayanan pelanggan / stakeholder. - Memberikan pelayanan yang prima baik secara internal mapun eksternal.
Atas dasar kesimpulan diatas maka makalah ini kami beri judul UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA BAGIAN AK&U DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) PABRIK GULA TOELANGAN, SIDOARJO, JAWA TIMUR.
23