Anda di halaman 1dari 10

FERMENTASI

Tempat, Tanggal Penelitian Kelompok Anggota

: : :

Kelas XII IPA-7, 4 November 2011 1 Febriana Rizky Ramadhani Ichsan Aulya Indra Putranto Masayu Athifah Fitriahani

Kelas

XII IPA 7 (akselerasi)

SMA NEGERI 3 BOGOR Jalan Pakuan No.4, Bogor

I. Tujuan
Mengetahui hasil atau produk fermentasi Rumusan Masalah Apakah hasil atau produk dari proses fermentasi?

II. Tinjauan Pustaka


Salah satu syarat untuk mempertahankan hidup adalah penyediaan energi yang sinambung. Energi ini diperoleh dengan cara menyadap energi kimia yang terbentuk dalam molekul organik yang disintesis oleh fotosintesis. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respirasi (Loveless, 1991). Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2 O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2 O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi (Anonim, 2009).

Berdasarkan peran oksigen, dikenal dua macam respirasi, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob (fermentasi). Umumnya respirasi aerob mempunyai tahap-tahap reaksi,
2 | FERMENTASI

mulai dari awal sampai akhir berturut-turut ialah: glikolisis, pembentukan asetil coenzim A (Asetil CoA), siklus krebs dan sistem transport elektron (Soedirokoesoemo, 1993). Fermentasi adalah proses penghasil energi utama dari berbagai mikroorganisme. Mikroorganisme seperti itu disebut anaeroob, karena mereka mampu hidup dan memecah senyawa organik tanpa oksigen. Beberapa dari organisme tersebut akan mati jika didedahkan dengan oksigen. Dalam hal ini mereka disebut anaerob obligat (Sasmitamihardja, 1996). Reaksi keseluruhan fermentasi adalah:

C6H12O6 (glukosa)
karbondioksida.

2CH3CH2OH (etanol) + 2CO3 (karbohidrat)

Ini berarti, satu molekul glukosa diubah menjadi dua molekul etanol dan dua molekul

Fermentasi seperti glikolisis, adalah serangkaian reaksi yang terjadi tanpa oksigen. Antara proses fermentasi dan proses glikolisis hanya sedikit sekali perbedaannya; sebagian besar reaksi antara terdapat pada kedua jalur (Sasmitamihardja, 1996). Menurut Soedirokoesoemo (1993), faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju respirasi dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu: 1. Faktor dalam (faktor internal), terdiri atas: a. Faktor protoplasmik Laju respirasi sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas dari protoplasma yang ada di dalam sel. Kuantitas dan kualitas protoplasma di dalam sel sangat bergantung kepada umur sel b. Konsentrasi substrat respirasi tersedia Laju respirasi sangat tergantung pada konsentrasi substrat respirasi yang tersedia. Semakin banyak substrat respirasi yang tersedia di dalam sel semakin cepat laju respirasinya. 2. Faktor luar (faktor eksternal), terdiri atas: a. Temperatur b. Cahaya c. Konsentrasi oksigen di udara d. Konsentrasi karbondioksida e. Tersedianya air f. Luka g. Beberapa senyawa kimia h. Perlakuan mekanik
3 | FERMENTASI

Secara lebih rinci mengenai fermentasi yang berlangsung pada tumbuhan hidup dapat ditelusuri pada publikasi-publikasi yang berhubungan dengan tanggapan tanaman terhadap kondisi hipoksida atau anoksida, baik yang terjadi secara alami, misalnya karena penggenangan atau yang dirancang untuk penelitian dengan menggunakan gas nitrogen sebagai pengganti udara normal untuk menjamin ketersediaan oksigen (Lakitan, 2007).

Variabel y y y
Variabel bebas : Pemberian ragi dalam tabung A Variabel terikat : Perubahan warna phenopthalein pada tabung B Variabel kontrol : Aquades, glukosa, dan phenopthalein yang diberi air kapur.

4 | FERMENTASI

III. Alat dan Bahan


1. Gelas kimia 2. Gelas Erlenmeyer 3. Pipa plastik 4. Termometer 5. Sumbat gabus berlubang 2 6. Timbangan 7. Gula pasir 8. Aquades 9. Ragi roti 10. Vaselin 11. Air kapur 12. Phenopthalein 13. Pipet

IV. Langkah kerja


1. Melarutkan 30 gram glukosa dalam 100 ml aquades pada tabung A dan memasukkan ragi roti seberat 3 gram. 2. Mengisi tabung B dengan 100 ml phenoptalen yang sudah ditetesi air kapur sehingga berwarna merah jambu. 3. Kemudian menyusun perangkat seperti yang ada pada gambar. 4. Mengamati dan mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

5 | FERMENTASI

V. Hasil Pengamatan
Keadaan sebelum percobaan Tabung A (suhu dan bau) 1 Tabung B (warna) y
y Tabung A (suhu dan bau) 2 Tabung B (warna)

Kelompok

Perangkat percobaan

Keadaan setelah percobaan y


y

Suhu = 26.5 C Bau = Tidak ada Merah jambu


Suhu =

Suhu = 26.5 C Bau = Alkohol Bening


Suhu =

y y
y Tabung A (suhu dan bau)

Bau = Tidak ada Merah jambu


Suhu =

y y
y

Bau = Alkohol Bening


Suhu =

3 Tabung B (warna)

y y
y Tabung A (suhu dan bau)

Bau = Tidak ada Merah jambu


Suhu =

y y
y

Bau = Alkohol Bening


Suhu =

4 Tabung B (warna)

y y
y Tabung A (suhu dan bau)

Bau = Tidak ada Merah jambu


Suhu = 24 C

y y
y

Bau = Alkohol Bening


Suhu = 26 C

5 Tabung B (warna)

y y
y Tabung A (suhu dan bau)

Bau = Tidak ada Merah jambu


Suhu =

y y
y

Bau = Alkohol Bening


Suhu =

6 Tabung B (warna)

y y

Bau = Tidak ada Merah jambu

y y

Bau = Alkohol Bening

6 | FERMENTASI

VI. Analisa Data


Fermentasi disebabkan tidak didapatinya oksigen untuk respirasi, yang dapat melakukan fermentasi adalah organisme yang hidupnya susah mendapati oksigen seperti hidup dirawa, makanan yang diawetkan dan lainnya. Hanya mikroorganisme seperti bakteri dan protista yang dapat melakukan fermentasi. Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat terlihat bila terjadi perubahan keadaan antara sebelum dan sesudah percobaan. Sebelum percobaan warna phenopthalein yang dicampurkan air kapur pada tabung B berwarna merah jambu sedangkan sesudah percobaan, warna phenoptalen pada tabung berwarna bening. Hal ini disebabkan phenoptalen akan berwarna merah jambu bila kondisinya basa, dan tidak berwarna ketika berkondisi asam. Dalam fermentasi ini menghasilkan CO2 yang bersifat asam bila dilarutkan dalam air. Maka dari itu penyebab pembeningan phenoptalen adalah masuknya gas CO2 yang dihasilkan dari proses fermentasi yang dilakukan ragi yang mengalami reaksi dengan larutan gula. Karena, gas CO2 jika berada dalam larutan akan membentuk H2 CO3 yang merupakan asam. Maka dari itu terjadilah pembeningan phenopthalein. Pemberian air kapur pada tabung B tersebut adalah agar kita dapat mengetahui perubahan warna yang terjadi pada phenopthalein jika kita menghubungkan selang antar tabung A dan B, dimana pada tabung A terdapat ragi yang akan menghasilkan gas CO2 dari glukosa. Gas CO2 tersebut akan masuk ke dalam tabung B melalui selang dan bersama larutan air membentuk asam bikarbonat (H2CO) yang akan mengubah kondisi phenopthalein sehingga cenderung ke asam dan membuat larutan phenopthalein menjadi bening. Sebenarnya, banyak percobaan yang hasil akhirnya tabung A akan mengalami kenaikan suhu. Hal ini dikarenakan adanya pelepasan energi pada saat fermentasi. Dimana setiap kali proses fermentasi menghasilkan 2 ATP.

7 | FERMENTASI

VII. Kesimpulan
Hasil dari proses fermentasi adalah gas CO2 hal ini dibuktikan dengan jernihnya larutan fenoptalen yang awalnya berwarna merah jambu karena diberi air kapur dan akhirnya menjadi bening. Hal ini terjadi karena CO2 membentuk larutan H2CO3 (asam bikarbonat)yang merupakan asam. Lalu juga proses fermentasi ini membebaskan energi dibuktikan dengan kenaikan suhu walaupun sedikit.

8 | FERMENTASI

DOKUMENTASI

9 | FERMENTASI

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah. Dkk. 2007. BIOLOGI 3: SMA dan MA untuk kelas XII. ESIS : Jakarta

http://fheeyraredzqiiy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-fermentasi/ http://g1f007045.wordpress.com/fermentasi-alkohol/ http://www.pesantrenalihsanbe.or.id/index.php?mod=content&act=read&id=55&cat=artikel &title=keuntungan-membuat-alat-praktikum-ipa-sederhana

10 | FERMENTASI

Anda mungkin juga menyukai