Bahasa Jepang = kartu atau sinyal Artinya ; sistem scheduling untuk memproduksi barang dan berapa banyak yang akan diproduksi (penerapan JIT)
J e n i s
http://kaizenfieldbook.com/marksblo g/archives/tag/kanban
dimana :
N = total jumlah kontainer/kanban D = rata jumlah permintaan dalam waktu periode L = Lead time, waktu kontainer mnyelesaikan putaran (isi, menunggu, pindah, kembali) S = safety stock
Latar Belakang
PT X bergerak dalam bidang perakitan bola lampu pijar. Produksi yang dihasilkan, tipe lampu: E50, A60, E60, A80, T45, P45, A55, NR63, NR80, BW35 sampai B35. Perencanaan dan pengendalian produksi yang digunakan sekarang menyebabkan terjadinya penumpukan material di lini produksi dan waktu proses yang lama.
Perumusan Masalah
1. Bagaimana merancang sistem kanban penyediaan material untuk produksi bola lampu yang optimal? Bagaimana mengukur tingkat performansi sistem produksi bola lampu?
2.
Tujuan
1. Merancang sistem kanban penyediaan material pada proses produksi sehingga dapat mengurangi inventori, Work in Process (WIP) pada tiap proses produksi 2. Menganalisis sistem kanban penyediaan dengan melihat pengaruh yang terjadi pada proses produksi 3. Mengukur performansi sistem kanban pada proses produksi 1.
Batasan Masalah
2.
3. 4. Tidak membahas analisis jumlah kebutuhan tenaga kerja dan mesin Tidak membahas pemasukan barang dari supplier Tidak membahas proses distribusi produksi dari pabrik ke konsumen Pembahasan dilakukan pada produksi bola lampu GLS (General Lighting
Service)
13 unit mesin
Proses Pengemas an
Perakitan
Kanban Pengambilan
Produk
Kanban Pengambilan
Produk
Kanban Pengambilan
Proses perakitan
Kanban Pengambilan
Produk
Kanban Pengambilan
Kanban Pengambilan
Bahan baku
Bahan baku
Kanban Pengambilan
Produk
Pos perakitan
Daftar bahan
Analisis Perbandingan Stock Actual dengan Stock System Kanban untuk Bulb
Analisis Perbandingan Stock Actual dengan Stock System Kanban untuk Duplex
In Time/Kanban (bulb)
Kanban (duplex)
Duplex
Bulb
Aktivitas gudang utama dan pengangkutan forklift masing-masing sebesar 1 jam untuk bulb dan duplex Waktu yang dibutuhkan untuk seluruh aktivitas yang dilakukan dengan sistem kanban untuk bulb sebesar 54 menit dan duplex 49 menit
2. Aktivitas Inventori
Perbandingan tingkat persediaan WIP antara sistem kanban dengan aktual di pabrik(lini produksi) terjadi penurunan stok sebesar 45.25% untuk bulb dan 25.01% untuk duplex. Perbandingan tingkat persediaan sistem MRP dan sistem kanban terjadi penurunan persediaan sebesar 27.69% per hari untuk bulb dan 24.60% untuk duplex.
Kesimpulan
1. Siklus kanban untuk bulb adalah 1:7:2 artinya barang ini harus disampaikan tujuh kali sehari dan suku cadang harus disampaikan dua kali setelah kanban dibawa ke pemasok. Siklus kanban untuk duplex 1:4:2 2. Jumlah keseluruhan kanban untuk bulb 12, titik pesan ulang (kanban segi tiga) 8, dan kanban supplier (Lamp Component Factory) 4. Sedangkan jumlah kanban untuk duplex adalah 7, titik pesan ulang (kanban segi tiga) 4, dan kanban supplier (gudang bahan baku) 3. Tingkat persediaan kebutuhan bahan baku jauh lebih kecil dibandingkan dengan sistem MRP yang ada
1. Persiapan sumber daya manusia perlu diperhatikan dalam sistem yang menuntut kedisiplinan tinggi dalam bekerja 2. Penyebarluasan pemahaman dan penelitian sistem produksi Just In Time sebaiknya dilakukan dengan kerjasama antara perguruan tinggi kalangan industri. 3. Pemahaman diberikan secara menyeluruh pada semua tingkat dalam perusahaan sehingga sistem kanban berjalan dengan baik