Six Sigma (6
)
Panduan Penerapan Praktis
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Kata Pengantar
Ketidaksesuain hasil produksi adalah sesuatu yang sifatnya pasti. Artinya dalam
setiap kali produksi Anda kemungkinan akan menemukan ketidaksesuaian, yang
mau tidak mau Anda harus melakukan rework atau disposal terhadap produk
tersebut.
Namun demikian Anda tetap harus meminimalisasi jumlah ketidaksesuain yang
mungkin terjadi. Bagaimana caranya? Tentu akan ada banyak cara. Salah satu
yang sering digunakan adalah Six Sigma..
Dalam buku ini Kami akan membahas penerapan konsep Six Sigma secara garis
besar dan aplikatif. Pembahasan meliputi penerapan dari Tahap paling awal
yaitu Define, hingga Tahap Akhir yaitu Control.
Tentunya buku ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak memiliki
kekurangan yang harus ditambahkan lagi. Oleh karena itu Penulis akan sangat
berterima kasih atas masukkan dari para pembaca.
Terima Kasih
Wishnu AP
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................................................................ 1
Daftar Isi .......................................................................................................................................... 3
SIX SIGMA ........................................................................................................................................ 5
Latar Belakang ........................................................................................................................................... 5
Pengertian ................................................................................................................................................. 5
Hipotesis ................................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Populasi dan Sampel ................................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Statistik Dasar ........................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
MEASURE ................................................................................................................................................. 10
Analisis Sistem Pengukuran ...................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gage (Run Chart) ...................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Gage study (crossed) ................................................................................................ Error! Bookmark not defined.
Gage study (nested) .................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Gage Linearity dan Bias study................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Capability Analysis .................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Normality Test .......................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
Capability Test (Cp, Cpk, Cm Test) ............................................................................ Error! Bookmark not defined.
Capability Test (Zst, Zlt, Zshift) ................................................................................. Error! Bookmark not defined.
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
SIX SIGMA
Latar Belakang
Dimulai pada tahun 1980-an saat Motorola mulai kehilangan pasar. Ini disebabkan karena tidak
mampu menyaingi kualitas yang dikeluarkan oleh industri sejenis di Jepang. Tahun 1981
Motorola menghadapi tantangan tersebut dengan terus melakukan perbaikan kualitas. Bahkan
evaluasi kualitas dilakukan hingga 5 kali dalam 5 tahun.
Hingga akhirnya pada tahun 1987 Motorola berhasil mengembangkan sebuah proses evaluasi
kualitas dengan pendekatan statistik. Pendekatan ini disebut sebagai 6 (Six Sigma). Dan
Motorola sukses menerapkannya hingga berhasil mendapatkan penghargaan Malcolm Baldrige
pada tahun 1988.
Tidak hanya Motorola, GE pun pada tahun 1995 mencanangkan implementasi Six Sigma di
segala aspek bisnisnya. Bagi GE ini adalah sebuah senjata ampuh menghadapi World Class
Company.
Saat ini hampir mayoritas Perusahaan besar internasional menerapkan Six Sigma, terutama
yang bergerak di bidang manufaktur.
Pengertian
Six Sigma adalah metoda yang digunakan untuk memperkecil cacat yang dihasilkan dalam suatu
proses produksi. Cacat Produk yang dimaksud adalah ketidaksesuaian Produk dengan standar
kualitas yang sudah ditentukan.
Dengan bahasa yang lebih sederhana, cacat adalah ketidaksesuaian karena produk yang
dihasilkan :
a. tidak mencapai target yang ditentukan (tidak akurat)
b. terlalu banyak variasi (tidak presisi)
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Gambar berikut memperlihatkan kalau data adalah akurat namun tidak presisi :
LSL
USL
X X
T
X
X
Gambar berikut memperlihatkan kalau data adalah tidak akurat namun presisi :
LSL
USL
XXX
XX
Gambar berikut memperlihatkan tujuan pelaksanaan Six Sigma, yaitu mengubah kondisi diatas
menuju kondisi ideal, akurat dan presisi :
LSL
USL
T
XXX
XX
Six Sigma dilambangkan dengan 6, dimana adalah standar deviasi. Nilai Standar deviasi
artinya nilai simpangan terhadap nilai tengah.
Proses berjalan dengan baik jika berada dalam rentang yang sudah ditentukan, yaitu dibawah
nilai Upper Specification Limit (USL) dan diatas nilai Lower Specification Limit (LSL).
LSL
USL
-3 -2 -1 0 1 2
Cp = 1
Cp = (USL-LSL) / 6
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Six Sigma memberikan target 3,4 DPMO (Defect Per Million Opportunity), atau cacat produk
yang dihasilkan tidak lebih dari 3,4 unit dari satu juta unit yang diproduksi.
Tabel konversi dibawah ini memperlihatkan perbedaan Yield (probabilitas tanpa cacat) dan
DPMO pada tingkatan sigma :
(sigma)
yield
DPMO
30,9%
690.000
69,2%
308.000
93,3%
66.800
99,4%
6.210
99,98%
320
99,9997%
3,4
Dari tabel diatas tampak bahwa Six Sigma berusaha meminimalisasi jumlah defect yang mungkin
terjadi. Tidak hanya yield dan DPMO saja yang menjadi tujuan project, namun pergeseranpergeseran (shift) ke arah yang lebih baik juga menjadi lebih mungkin untuk dilaksanakan.
Contohnya seperti perbandingan antara 3 dan 6 di bawah ini :
3
defect
Six Sigma memberikan arahan guna menciptakan produk atau jasa yang sesuai dengan
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Juga memberikan arahan pada terciptanya suatu proses
kerja yang menuju pada target dengan variasi terendah.
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Keunggulan Six Sigma sebagai improvement tools dibanding traditional tools bisa dilihat pada
tabel di bawah ini :
Traditional tools
Six Sigma
indicator
(sigma)
data
target
Customer satisfied
pelaksanaan
Bottom-up
Top-down
implementasi
manufacturing
metode
Pengalaman kerja
launching
Management
Perhatikan Gambar efek yang dihasilkan oleh implementasi Six Sigma terhadap perusahaan
dibawah ini :
Profit Perusahaan
Kepuasan Pelanggan
Capability Process
Variasi
Target
SIX SIGMA
Six Sigma meminimalisasi variasi dan mengarahkan hasil kerja pada target. Variasi dan target
yang tercapai akan meningkatkan Capability Process. Selanjutnya Capability Process
meningkatkan tiga faktor utama kepuasan pelanggan yaitu Quality, Price, dan Delivery.
Tercapainya ketiga faktor ini akan memberikan nilai tambah pada kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan secara otomatis meningkatkan angka penjualan, yang pada akhirnya
meningkatkan pula Profit yang diperoleh perusahaan.
Lima Tahapan yang ditempuh untuk menggunakan Six Sigma (DMAIC), yaitu:
1. Define, bertujuan untuk mendefinisikan permasalahan dengan jelas.
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
MEASURE
Tujuan tahap Measure adalah :
1. Analisis sistem pengukuran
2. Mengukur kinerja yang ada saat ini melalui Capability Analysis.
Tools yang digunakan dalam Tahap Measure adalah:
Tools
Tujuan
Data dibutuhkan
Gage (run
chart)
part.
Gage Study
(crossed)
(nested)
Gage
linearity and
bias study
process variation.
Normality
test
Cp, Cpk,
Cpm test
Zshift test
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
http://dokumensistemmanajemen.blogspot.com/
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
www.wishnuap.com
dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Grafik memperlihatkan variasi pengukuran pada tiap part yang diukur oleh ketiga operator.
Tampak jelas bahwa hasil pengukuran sangat buruk (variasi besar). Kondisi ideal diperlihatkan
oleh part 2 saat diukur oleh operator 3, namun sayangnya tidak diikuti oleh pengukuran yang
sesuai oleh dua operator lainnya.
Kesimpulan :
1. Variasi besar. Tahap selanjutnya dari Six Sigma sebaiknya tidak dilanjutkan hingga variasi
bisa dikurangi seminimal mungkin.
2. Penyebab variasi bisa berasal dari kesalahan sistem pengukuran atau perbedaan ukuran
part. Perlu dilakukan pengukuran gage lebih lanjut untuk mengetahuinya.
http://dokumensistemmanajemen.blogspot.com/