Anda di halaman 1dari 23

Epilepsi pada Anak

kelompok
Desi Yulianti Eka Warsining Astuti Ermawati Novi Widyastuti 0502R00197 0502R00203 0502R00205 0502R00229

defiNi5i
Epilepsi adalah serangan kejang yang hilang timbul dimana kejang kejang merupakan sifat abnormal yang berkaitan dengan aktivitas listrik otak yang berlebihan (Hendarto. 1988).

klasifikasi
1. Bangkitan Epilepsi Parsial a. Bangkitan Epilepsi Parsial Sederhana b. Bangkitan Epilepsi Parsial Kompleks ( lobus temporal, psikomotor ) c. Bangkitan Epilepsi Parsial yang Berkembang menjadi Bangkitan Epilepsi Umum

2. Bangkitan Epilepsi Umum a. Bangkitan Tonik Klonik Umum (grand mal) b. Lena ( Absence, petit mal ) c. Lena Tidak Khas d. Bangkitan Atonik e. Bangkitan Mioklonik f. Bangkitan Tonik

a. Idiopatik ( penyebab tidak diketahui ) b. Defek kongenital dan cedera perinatal c. kelainan metabolik d. trauma kepala e. Tumor dan proses desak ruang lainnya f. Gangguan kardiovaskular g. Infeksi h. Penyakit degeneratif

etiologi

Etiolo9i dibagi
a. Kelompok usia 0- 6 bulan b. Kelompok usia 6 bulan -3 tahun

Tanda dan gejala


Kejang Bangkitan / manifestasi umum dan parsial kompleks. Kesadaran mendadak turun / hilang disertai kejang tonik ( badan dan anggota gerak menjadi kaku dan diikuti kejang lekonik ( badan dan anggota gerak berkejut-kejut ) Parsial kompleks ( halusinasi visual, ngelindur, gangguan penciuman, atau mengambil barang tanpa sadar )

Status epileptikus Jika serangan-sarangan terjada begitu sering sehingga pasien belum keluar dari satu serangan telah mendapat serangan yang lain, maka pasien berada dalam status epileptikus. Serangan berulang-ulang bisa tiap tipe walaupun biasanya pada serangan umum tonik-klonik. Hal ini merupakan hal yang medis emergensi karena bisa menyebabkan kerusakan otak untuk permanen. Penyebab status epileptikus yang paling sering adalah suhu yang tinggi atau obat antileptiknya diberhentikan. Penyebab lain adalah karena ganguan-ganguan metabolik,kurang tidur, meningitis, trauma otak, intoksikasi obat, menghentikan obat-obat sedativ, alkohol, dll.

patofisioLogi

patways

Faktor Pencetus
a. Cahaya tertentu b. Kurang tidur c. Faktor makan dan minum d. Suara tertentu e. Reading dan eating epilepsi f. Lupa minum obat atau enggan minum obat g. Drug abuse i. Stres

Penatalaksanaan
1. Kekambuhan dapat dikurangi dengan : Mengkonsumsi obat yang diberikan dokter. Menghindari faktor pencetus diantaranya stres dan emosi yang tidak stabil, cepat marah, cemas, kegembiraan yang berlebihan, kelelahan fisik

2. Pengobatan a. pengobatan kausal b. Pengobatan Rumat c. Pengobatan masa akut

Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium pemeriksaan EEG pemeriksaan radiologis pemeriksaan neurologis pemeriksaan psikologis dan psikiatris

. Prognosis
Penderita sindrom epileptik yang berobat teratur,0,5 akan bebas serangan paling sedikit 2 tahun, dan bila lebih dari 5 tahun sesudah serangan terakhir, obat di hentikan, penderita tidak mengalami sawan lagi, dikatakan telah mengalami remisi adalah lamanya sawan, etiologi, tipe sawan, umur awal terjadi sawan, sawan tonikklonik,sawan lena dan sawan persial kompleks akan mengalami remisi pada hampir lebih dari 50% penderita. Makin muda usia awal terjadi sawan remisi lebih sering terjadi. Sesudah terjadi remisi, kemungkinan terjadinya serangan ulang paling sering didapat pada sawan tonik-klonik dan sawan persial komplek. Demikian pula usai lebih mudah mengalami relaps sesudah remisi

ASUHAN KEPERAWATAN pada Anak d9N epilep5i

a. Pengkajian -kaji tentang serangan, durasi - kaji keadaan selama serangan dan sesudah serangan - riwayat keluarga - riwayat kehamilan ibu - riwayat kejang, perilaku anak selama kejang, sifat kejang, lama kejang, gerakan saat kejang b. Diagnosa pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sumbatan jalan nafas resiko cedera berhubungan dengan aktivitas motorik dan hilangnya kesadaran harga diri renah berhubungan dengan penyakit epilepsi

c. Nursing care plan


Dx:1 tujuan : pola nafas anak dalam batas normal intervensi: jaga agar saluran nafas anak lancar dengan memiringkan kepala si anak masukan penekan lidah segera kedalam mulut jangan tinggalkan anak untuk menghindari aspirasi dan lidah tergigit

Dx:2 Tujuan: anak tidak menunjukan tanda-tanda cidera fisik Intervensi: hitung lamanya kejang lindungi anak selama kejang tempatkan selimut kecil dibawah kepala anak longgarkan pakaian pertahankan agar penghalang tempat tidur singkirkan benda-benda yang menimbulkan bahaya lindungi anak setelah kejang

Dx:3 tujuan : anak tidak menujukan harga diri rendah secara berlebihan intervensi: mendiskusikan dengan anak bagaimana pendapat anak mengenai penyakitnya. Kenali kekuatan/ keterampilan anak, agar anak dapat hidup di masyarakat dengan baik Dorong anak dapat mempergunakan kekuatan atau hal-hal yang positif pada dirinya sehingga sehingga dapat mengurangi stress.

kesimpulan
Epilepsi adalah serangan kejang yang hilang timbul dimana kejang kejang merupakan sifat abnormal yang berkaitan dengan aktivitas listrik otak yang berlebihan ( Hendarto. 1988 ). Anak dianggap menderita epilepsi jika ia telah lebih dari 1 kali menderita bangkitan kejang spontan / epilepsi atau gangguan yang ringan ( Ngastiyah. 2000 ) Eplepsi merupakan gangguan saraf pusat ( SSP ) yang dicirikan oleh terjadinya bangkitan ( seizure, fit, attack, spell ) yang bersifat spontan ( unprovoked ) dan berkala (Harsono.2007). Klasifikasi epilepsi bangkitan epilepsi parsial, bangkitan epilepsi umum. Penyebab epilepsi dapt dibedakan berdasarkan umur penderita yaitu pada usia 0-6 bulan bisa disebabkan kelainan selama persalinan berhubungan dengan asfiksia dan perdarahan intrakranial,kelainan kogenital, ganguan metabolik, infeksi susunan saraf pusat.pada usia 6 bulan3 tahun yaitu disebabkan karena kejang demam yang dimulai dari usia 6 bulan, trauma pada golongan kejang demam komplikasi

m@k4C! Y temen2

Anda mungkin juga menyukai