Anda di halaman 1dari 6

PENKES RESIKO BUNUH DIRI

By: kelompok D

Faktor Predisposisi Diagnosis Psikiatrik (riwayat gangguan jiwa) Sifat Kepribadian (antipati, impulsif, dan depresi) Lingkungan Psikososial (kehilangan, kehilangan dukungan sosial, kejadiankejadian negatif dalam hidup, penyakit krinis, perpisahan, atau bahkan perceraian) Riwayat Keluarga Faktor Biokimia (peningkatan zat-zat kimia yang terdapat di dalam otak sepeti serotonin, adrenalin, dan dopamine )

Etiologi

Faktor Presipitasi - stress berlebihan yang dialami oleh individu - hidup yang memalukan - melihat atau membaca melalui media mengenai orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan bunuh diri. - melihat atau membaca melalui media mengenai orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan bunuh diri.

Resiko Bunuh Diri


Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami resiko untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa. Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya. Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawat daruratan psikiatri

Tanda dan Gejala


Mempunyai ide untuk bunuh diri. Mengungkapkan keinginan untuk mati. Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan. Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh). Memiliki riwayat percobaan bunuh diri. Verbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat dosis mematikan). Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panic, marah dan mengasingkan diri).

Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang depresi, psikosis dan menyalahgunakan alcohol). Pengangguaran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau mengalami kegagalan dalam karier). Umur 15-19 tahun atau di atas 45 tahun. Status perkawinan (mengalami kegagalan dalam perkawinan). Pekerjaan. Latar belakang keluarga. Orientasi seksual. Menjadi korban perilaku kekerasan saat keci

Anda mungkin juga menyukai