Pendahuluan
Mengapa strategi dibutuhkan?
1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Ingin berhasil secara maksimal
3. Tujuan selalu menghadapi tantangan
(kompetisi)
4. Industri pelayanan kesehatan berkembang dan
ingin maju
5. Tuntutan masyarakat terhadap mutu
pelayanan semakin meningkat.
6. Kebijakan pemerintah seperti desentralisasi
Posisi Strategi :
Untuk menentukan posisi strategi apakah
dalam posisi, anjing (dog), sapi perah
(cash cow), bintang (star) dan tanda tanya
(question mark), maka ada 2 (dua) hal
yang harus diperhitungkan, yakni : (1)
Pertumbuhan pasar (growth), dan pasar
yang dikuasai (market share).
Posisi Strategi :
Pertumbuhan (growth) pasar. Pertumbuhan pasar
merupakan perbandingan antara rata-rata
pertumbuhan industri dalam presentase dengan
rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam prosentase.
Pertumbuhan industri diperoleh dari total sales
sekarang dikurangi total sales tahun yang lalu
diperbandingkan dengan total sales tahun yang
lalu hasilnya dalam presentase.
Posisi Strategi :
Pasar yang dikuasai (market share). Pasar relatif
yang dikuasai (market share relative) merupakan
perbandingan antara market share perusahaan
kita dibanding dengan market share pesaing.
Hasilnya ditentukan berapa kali. Sedangkan
market share perusahaan kita adalah
perbandingan sales pertahun dibagi jumlah sales
industri dikali 100 persen.
Market share pesaing adalah perbandingan sales
pesaing dengan jumlah sales industri dikali 100
persen.
Strategi Inti
Strategi Inti
Strategi pada jenjang korporasi ada 2 strategi yang
dapat dilakukan, yakni : Strategi pertumbuhan (Growth),
dan strategi mengurangi kegiatan (Retrenchment).
Strategi pertumbuhan sebagian besar mengawali
usahanya dari bentuk yang bersifat bisnis tunggal
dengan pasar domestik. Kemudian mencanangkan
untuk memaksimumkan profit jangka panjang dengan
melakukan integrasi vertikal untuk memperkuat
posisinya dalam bisnis utama atau melakukan persiapan
ekspansi ke pasar yang lebih luas. Selanjutnya setelah
tahap ini dilalui dengan sukses, akan berusaha
memanfaatkan kelebihan sumberdayanya pada bidang
bisnis lain di luar bisnis utamanya.
Integrasi Vertikal.
Integrasi vertikal ini pada suatu rumah
sakit berusaha untuk memenuhi
kebutuhan inputnya (backward integration)
atau memasarkan outputnya (forward
integration) melalui organisasi yang
dimilikinya. Selain itu ada full integration
dan taper integration. Taper integration
apabila rumah sakit melakukan backward
dan forward integration secara penuh.
Integrasi Vertikal.
Penggunaan strategi integrasi vertikal memiliki
keinginan untuk memperkuat posisi persaingan
bisnis utamanya. Melalui integrasi vertical ini
dapat memperoleh nilai tambah dalam beberapa
segi, yakni : pengurangan biaya operasi,
menghindari biaya pasar, perlindungan terhadap
kualitas produk/jasa pelayanan, dan
perlindungan karena menggunakan teknologi
tepat guna. Sedangkan kerugiannya yang dapat
muncul adalah : kerugian biaya, perubahan
teknologi, dan ketidak pastian demand.
Perkembangan dengan
diversifikasi
Diversifikasi suatu strategi yang dapat dibagi dalam dua
bentuk, yakni : Related diversification dan Unrelated
diversification.
Related Diversification adalah diversifikasi pada aktivitas
bisnis baru yang terkait dengan satu atau lebih aktivitas
bisnis yang ada pada saat ini. Keterkaitan ini didasarkan
pada penggunaan teknologi pelayanan, pemasaran, dan
bahan penunjang.
Unrelated diversification adalah diversifikasi aktivitasaktivitas bisnis baru yang tidak ada hubungannya sama
sekali dengan aktivitas-aktivitas bisnis yang dilakukan
oleh rumah sakit saat ini.
Pertimbangan diversifikasi
Pertimbangan diversifikasi apabila telah
terjadi kelebihan sumberdaya dan
keinginan untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif dalam bisnis
utamanya. Nilai tambah dapat diperoleh
melalui : penciptaan pasar modal internal,
restrukturisasi, transfer keahlian atau unitunit bisnis dan kerja sama antar fungsi
atau sumberdaya.
Pertimbangan diversifikasi
Pertimbangan untuk menentukan pemilihan
strategi related diversification atau unrelated
diversification salah satunya adalah biaya
birokrasi yang akan terjadi. Perbedaan biaya
birokrasi di antara kedua strategi ini merupakan
alternatif strategi yang terpilih. Biaya birokrasi ini
dipengaruhi oleh dua faktor, yakni : jumlah
bisnis dalam port-folio, dan koordinasi yang
harus dilakukan untuk mendayagunakan strategi
diversifikasi.
Tahap diagnosis.
Tahap perencanaan
Tahapan pelaksanaan.
Tahap pengendalian dan evaluasi.
1.Tahap diagnosis.
Pada tahap ini merupakan tahap awal dari
manajemen strategik dengan kegiatannya adalah
menentukan visi, dan misi sesuai tugas organisasi.
Visi adalah suatu pandangan yang menembus masa
depan yang jauh, yang merupakan arah atau
petunjuk bagi tercapainya tujuan organisasi. Visi
menjawab pertanyaan : akan menjadi apa organisasi
dimasa mendatang. Contohnya : Rumah sakit
mempunyai visi, yakni akan menjadi rumah sakit yang
terbaik di daerah ini. Atau menjadi rumah sakit pilihan
dan kebanggan masyarakat dan lain-lain.
Tahap diagnosis.
Dari visi ini kemudian disusun misi yang harus
diemban. Misi menyatakan cara mencapai visi masa
depan masing-masing organisasi. Kata-kata yang
selalu muncul dalam pernyataan misi RSUD adalah
kualitas terjangkau. Kepuasan konsumen, dsbnya.
Kegiatan berikutnya melakukan kajian langsung
terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal.
Kajian ini akan memfokuskan pada kekuatan
(Strength), kelemahan (Weakneses), peluangpeluang (Opportunities) dan ancaman-ancaman
(Threats) suatu organisasi. Hasil kajian akan
didapatkan faktor pendorong dan penghambat yang
merupakan isu-isu utama dari organisasi. Dari sinilah
selanjutnya menyusun rencana strategik.
2. Tahap perencanaan
Pada tahap ini ditentukan strategi pengembangan
berdasarkan tujuan dan penetapan prioritas.
Kemudian menyusun rencana operasional 3 5
tahun. Dalam penyusunan rencana operasional harus
mempertimbangkan kebijakan yang ada, programprogram prioritas harus dilakukan dan sasaran yang
ingin dicapai. Sasaran-sasaran yang ingin dicapai
harus mempunyai tahapan-tahapan tidak
memungkinkan sekaligus tercapai. Karena itu disusun
program dan anggaran tahunan.
3.Tahapan pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan suatu tahap
dimana seluruh rangkaian kegiatan dalam
program dilaksanakan. Agar tahap
pelaksanaan ini berjalan secara efektif dan
efisien tetap berpedoman pada program dan
anggaran yang telah disusun sebelumnya.
Dasar
Permasalahan
Visi, Misi dan Tujuan
Sasaran da Target
Indikator yang dicapai
Kondisi Internal :
Kekuatan : dana, tenaga, sarpra, sistem, market dan moral
Kelemahan : dana, tenaga, sarpra, sistem, market dan moral
Kondisi Eksternal :
Peluang :
6. Ancaman / Tantangan :
D. Issu-issu Pokok :
E. Program Program :
1. Program Peningkatan Standardisasi dan Akreditasi Rumah Sakit
Kegiatan :
Penyusunan Standard Operating Procedure (Protap) 16 20 jenis pelayanan;
Pembahasan dan Perbaikan Protap;
Sosialisasi Protap
Penggandaan Protap
Studi Banding ke luar daerah
Pembinaan Akreditasi
Pelaksanaan dan Evaluasi / Penilaian Akreditasi Rumah Sakit.
2. Program Peningkatan Keamanan dan Kebersihan Rumah Sakit
Kegiatan :
Pembangunan Pos Keamanan Rumah Sakit;
Penyediaan Perlengkapan Keamanan Rumah Sakit;
Perbaikan dan Pemeliharaan pagar keliling Rumah Sakit;
Pengadaan Operasional Cleaning Service Rumah Sakit;
Pemeliharaan Halaman dan Taman Parkir Rumah Sakit;
Penyediaan Operasional K3 Rumah Sakit.
Rehabilitasi Gedung Sekretariat/Kantor, Poli Umum, Poli Spesialis, dan Apotik serta Instalasi Rehabilitasi
Medik Rumah Sakit Bertingkat;
Rehabilitasi Bangunan Radiologi dan Instalasi Gigi dan mUlut;
Rehabilitasi Instalasi Rawat Darurat Bertingkat;
Rehabilitasi Instalasi Pemulasaran Jenazah Rumah Sakit;
Pembangunan Ruang VIP Baru dan Pengadaan Fasilitasnya;
Pembangunan Diklat Rumah Sakit;
Pembangunan Ruang Perpustakaan Rumah Sakit;
Pengadaan Fasilitas Diklat Rumah Sakit;
Pengadaan Fasilitas dan buku Kepustakaan Rumah Sakit;
Pengadaan Aalat dan Bahan Diklat;
Pengadaan Kenderaan Dinas Roda 4 dan Roda 2 untuk pejabat Struktural dan Kepala Ruang Perawatan
Rumah Sakit;
Pengadaan Peralatan Medik, Penunjang Medik, Penunjang Diagnostik Canggih dan Keperawatan Rumah
Sakit;
Penggantian Peralatan Medik, Penunjang Medik, Penunjang Diagnostik dan Keperawatan Rumah Sakit
Pemeliharaan Gedung dan Taman Halaman Rumah Sakit;
Penyediaan Perlengkapan Ruang perawatan Rumah Sakit;
Pengadaan Alat non Medik;
Pengadaan Alat dan Bahan Habis Pakai Rumah Sakit;
Pembangunan IPAL dan Incenerator Rumah Sakit;
Pembangunan Jalan Lingkar Rumah Sakit.
Kegiatan :
Penyusunan Rencana Kebutuhan Tenaga Kesehatan
di Rumah Sakit Sesuai jenis dan Jumlahnya;
Pengiriman Karya Siswa Tugas Belajar Karyawan
Rumah Sakit (D3, D4, S1, S2 maupun S3);
Diklat Struktural dan Fungsional serta manajemen
rumah sakit;
Pengadaan Seminar dan simposium ilmiah;
Mengikutkan dalam seminar ilmiah di luar daerah
maupun di luiar negeri;
Kegiatan :
Penyediaan Ruang Konsultasi Dokter Keluarga;
Penyediaan Fasilitas Ruangan Konsultasi;
Menyediakan bahan pencegahan penyakit pada
pasien;
Menyediakan biaya konsultasi.
Kegiatan :
Penyediaan Ruang Konsultasi Dokter
Keluarga;
Penyediaan Fasilitas Ruangan Konsultasi;
Menyediakan bahan pencegahan penyakit
pada pasien;
Menyediakan biaya konsultasi.
Kegiatan :
Penyusnan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Kelas B Pendidikan;
Pengembangan Eksekutif di Luar
Daerah;
Pengembangan Jenis Pelayanan
Spesialistik;
Penutup
TERIMA KASIH