Anda di halaman 1dari 25

PENDAHULUAN

AUTISME : yaitu suatu istilah yang menggambarkan adanya gangguan


perkembangan pervasive yang mengakibatkan adanya gangguan pada
bidang bahasa perilaku, komunikasi dan interaksi sosial

Keluhan orang tua pada umumnya keterlambatan bicara, acuh tak acuh
Anak juga tidak dapat membentuk ikatan emosionil dengan orang
orang di sekitarnya dan yang paling menonjol adalah mereka pada
umumnya melakukan aktifitas yang berulang ulang (obsesif
stereotipik)

PENDAHULUAN
Ditemukan oleh Leo Kanner tahun 1943, autisme terdapat pada semua
negara tidak memandang ras, etnis,agama maupun latar belakang sosial
ekonomi
Termasuk dalam pervasive developmental disorders dan Autistics
Spectrums Disorder

Autisme bukan hanya gangguan fungsional semata tapi juga didasari


oleh gangguan organik dan perkembangan otak, dapat disertai dengan
kelainan neurokimiawi dan neurobiologik.

Autisme berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti


sendiri, merupakan suatu perkembangan fungsi otak yang
mencakup bidang sosial dan afek, komunikasi verbal dan non
verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup interest (minat), kognisi
dan atensi merupakan suatu kelainan dengan ciri perkenbangan
yang terlambat atau abnormal dari hubungan sosial dan bahasa

Autisme secara tipikal ditandai sebagai bagian dari


kelompok gangguan yang terdiri dari sindrom Asperger
(AS) dan gangguan menetap / pervasive developmental
disorders (PDD) lainnya.
Sindrom Asperger
keterlambatan yang bermakna
secara klinik dalam perkembangan
bahasa (1 kata pada umur 2
tahun), selain gejala-gejala
kegagalan interaksi sosial dan
tingkah laku, perhatian/aktifitas
yang terbatas dan berulang yang
menandai autism-spectrum
disorders (ASDs)

PDD (Pervasive
Developmental Disorders)
digunakan untuk
mengkategorikan anak-anak
yang kriterianya kurang sesuai
untuk autisme tetapi mereka
sangat mendekati diagnosis
autisme dengan 2-3 gejala
autisme.

Autisme infantil awitan sebelum umur 30 36 bulan (gangguan


pada interaksi sosial, tingkah laku terbatas dan berulang/ repetisi)

Gangguan dalam bidang interaksi


sosial

Gangguan dalam bidang


komunikasi verbal maupun non
verbal.

Gangguan dalam persepsi


sensoris.

GEJALA
AUTISME

Gangguan dalam
bidang
perasaan/emosi.

Gangguan dalam
bidang perilaku dan
bermain.

Prevalensi berkisar 4 per 10.000


penduduk dan pengidap autisme
laki laki > banyak daripada
wanita
Pada wanita sering kali lebih
berat dan ditemukan adanya
riwayat gangguan kognitif pada
keluarga
90 95% penyebab tidak
diketahui, namun berkaitan
dengan adanya kelainan
neurokimiawi, neurobiologik
dan beberapa penyakit misalnya
sindroma rett, sindroma fragile
X, fenilketonuria, rubella, dll

Faktor Psikodinamik
dan keluarga

Faktor organik
neuro biologik

Faktor genetik

Faktor biokimia

Multifaktor

Faktor imunologik

Faktor
neuroanatomi

Faktor perinatal

Sel sel pada


amigdala lebih
kecil,tampak lebih
padat dibanding sel
normal

Gangguan
metabolisme
serotonin
diduga sangat
berperan dalam
patofisiologi
autisme

Hipoplasia
cerebelum dan
sisterna limbik dan
menurunnya
impuls
penghambat
gerakan tubuh
yang berpusat di
serebelum ke
korteks

DIAGNOSISDiagnostic and Statistical Manual IV atau DSM-IV


International Classification of Diseases-10 atau ICD-10
WHO

Diagnosis bisa ditegakkan apabila : Enam atau Lebih


Gejala dari (1),(2),dan (3) dengan paling sedikit 2 dari (1)
dan 1 dari masing-masing (2) dan (3)

1. Gangguan kualitatif interaksi sosial, yang terlihat


sebagai paling sedikit 2 dari gejala berikut
Gangguan yang jelas dalam perilaku non-verbal (kontak mata, ekspresi
wajah, posisi tubuh, dan mimik untuk mengatur interaksi sosial )

Tidak bermain dengan teman seumurnya, dengancara yang sesuai


Tidak berbagi kesenangan, minat, atau kemampuan mencapai sesuatu hal
dengan orang lain

Kurangnya interaksi sosial timbal balik

2. Gangguan kualitatif komunikasi yang terlihat


sebagai paling tidak satu dari gejala berikut
Keterlambatan atau belum dapat mengucapkan kata-kata berbicara, tanpa
disertai usaha kompensasi dengan cara lain, misalnya mimik dan bahasa

tubuh
Bila dapat berbicara, terlihat gangguan kesanggupan memulai atau
mempertahankan komunikasi dengan orang lain
Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang, atau bahasa yang tidak
dapat dimengerti
Tidak adanya cara bermain yang bervariasi dan spontan, atau bermain
meniru secara sosial yang sesuai dengan umur perkembangannya

3. perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas,


berulang, dan tidak berubah (stereotipik), yang
ditunjukkan dengan adanya 2 dari gejala berikut
Minat yang terbatas, stereotipik dan menetap dan abnormal dalam
intensitas dan focus
Keterikatan pada ritual yang spesifik tetapi tidak fungsional secara kaku dan
tidak fleksibel
Gerakan motorik yang stereotipik dan berulang, misalnya flapping tangan
dan jari, gerakan tubuh yang kompleks

Preokupasi terhadap bagian dari benda

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan penunjang yang dapat memastikan diagnosis
dari autisme

MANAJEMEN AUTIS

MEDIKAMENTOSA

NON MEDIKAMENTOSA

LEBIH DITEKANKAN
PADA NON
MEDIKAMENTOSA

TERAPI OKUPASI
TERAPI PERKEMBANGAN/
INTERVENSI DINI

AUDITORY
INTEGRATION
TRAINING

TERAPI WICARA

TERAPI PERILAKU

TERAPI PADA AUTISME

INTERVENSI KELUARGA

PERBAIKAN
METABOLISME

TERAPI EDUKASI

TERAPI DIET
SNOEZELEN

TERAPI SENSORI INTEGRASI

TERAPI PADA AUTISME

PERBAIKAN
METABOLISME

OLAH MUSIK
TERAPI OROFARING

TERAPI MEDIKAMENTOSA
Terapi medikamentosa hanya terapi pendamping bukan
yang utama
Obat hanya untuk membantu mengatasi masalah
masalah yang tidak dapat diatasi dengan metode non
obat spt : hiperaktivitas, agresivitas, menyakiti diri, dll
Atau kombinasi antara metode medikamentosa dan non
medikamentosa dapat memberikan hasil yang lebih baik

MEDIKAMENTOSA
STIMULAN
Inatensi merupakan suatu gejala yang dapat mengganggu proses
belajar(bedakan antara inatensi akibat ADHD dan Autisme) terapi yang
bisa diberikan adalah deksamfetamin,
levoamfetamin,metilfenidatdapat meningkatkan atensi dan mengurangi
distraktibilitas. Dosis 0,3mg/kgbb
AGONIS RESEPTOR ALPHA ADRENERGIK
Dapat menurunkan agresivitas, temper tantrum, impulsivitasdan
hiperaktivitas dimulai dengan dosis rendah 0,025 0,05 mg diberikan 2
kali sehari (maksimal 0,3 0,6 mg/hari)

MEDIKAMENTOSA
BETA ADRENERGIK BLOCKER
PROPANOLOL dipakai dalam mengatasiagresivitas terutama yang
disertai dengan agitasi dan anxietas. Dosis : 1 5 mg/kg/hari atau lebih
POTENT LONG ACTING OPIOID ANTAGONIST
NALTREKSON memiliki potensi untuk mengatasi masalah perilaku
melukai diri sendiri dengan dosis 0,5 2 mg/kgbb/hari

SPESIFIK SEROTONIN REUPTAKE INHIBITOR (SSRI)


Digunakan untuk mengatasi perilaku stereotipik spt perilaku melukai diri
sendiri, resisten terhadap perubahan hal hal rutin, obsesif dan anxietas
Pemberian dimulai dengan dosis terkecil dan perlahan mulai
ditingkatkan sampai dosis terapeutik (fluoxetin dan fluvoksamin)

MEDIKAMENTOSA

NEUROLEPTIK
potensi rendah (thioridazine) dapat menurunkan agitasi dan
agresivitas dosis 0,5 0,3 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2 3 dosis
Tipikal potensi tinggi (Haloperidol dan pimozide) dapat menurunkan
agresivitas, hiperaktivitas, iritabilitas dan stereotipik. Diberikan dalam
dosis kecil 0,25 0,3 mg/hari
Atipikal (Risperidone) perbaikan hubungan sosial, atensi, dan gejala
obsesif

ANTIEPILEPSI
Digunakan pada kasus autisme yang disertai dengan epilepsi (1/3 kasus
autisme disertai dengan epilepsi), misalnya asam valproat (depakene)
NOOTROPIK
Pirasetam untuk memperbaiki gangguan perkembangan bahasa
karena obat ini terbukti mampu memperbaiki fungsi hemisfer kiri

Anda mungkin juga menyukai