Pembimbing :
Dr. Irwan Fahri Rangkuti,
Sp. KK
Pendahuluan
Vaskulitis adalah reaksi kutaneus maupun sistemik,
yang secara mikroskopik digambarkan sebagai infiltrasi
sel-sel inflamatorik pada dinding pembuluh darah,
dengan derajat nekrosis sel endotel dan dinding
pembuluh darah yang bervariasi. Ukuran pembuluh
darah yang terkena bervariasi, mulai dari arteri besar
(giant cell arteritis) sampai kapiler dermis dan venula
(lekocytoclastic vasculitis).
kutaneus.
Vaskulitis
kutaneus
mempunyai
DEFINISI
Vaskulitis adalah suatu kumpulan
gejala klinis dan patologis yang
ditandai adanya proses inflamasi dan
nekrosis dinding pembuluh darah.
Pembuluh darah yang terkena dapat
arteri atau vena dengan berbagai
ukuran.
EPIDEMIOLOGI
Vaskulitis dapat terjadi pada semua
usia dengan perbandingan antara
pria dan wanita sama.
KLASIFIKASI
Klasifikasi vaskulitis didasarkan pada
beberapa kriteria, di antaranya
adalah ukuran pembuluh darah yang
terkena, manifestasi klinis, gambaran
histopatologi, dan penyebab.
Mekanisme Non-imunopatologik
Infiltrasi dinding pembuluh darah
atau jaringan sekitar oleh mikroba
Invasi langsung dinding pembuluh
darah oleh jaringan neoplastic
Mekanisme tidak diketahui
GAMBARAN KLINIS
Tanda utama vaskulitis adalah
perdominasi kelainan kulit. Lesi kulit
mungkin muncul sebagai lesi khas, yaitu
palpable purpura, istilah yang
menggambarkan petechiae yang dapat
diraba, terlihat merah terang, dengan
makula yang berbatas tegas, papul di
tengah, titik serperti perdarahan
(petechiae karena kelainan koagulasi
atau trombositopenia dengan macula
yang tidak dapat teraba) dapat
ditemukan urtikaria, edema dan bula.
A.Gambaran khas Alergik Kutaneus adalah palpable purpura terutama pada ekstremitas bawah.
B. Pada keadaan vaskulitis yang lebih berat.
KRITERIA
DEFINISI
> 16 tahun
Purpura palpable
Ruam makulopapular
Gambaran biopsi arteriol
dan venul
Adanya gambaran
granulosit pada
perivascular dan ekstra
vaskular
Diagnosa Banding :
Thrombocytopenic purpura
DIC (Disseminated Intravascular
Coagulation)
Pigmented purpura (Capillaritis)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan hematologi
Laju endap darah umumnya
mengingkat
Serologi
Urinalisis
Histopatologi
Tes alergi
TATALAKSANA
Non-Farmakologi:
Istirahat
Menaikkan kaki saat tidur
Mengurangi aktivitas berdiri dalam
jangka waktu yang lama
Menghindari pajanan antigen
Farmakologi :
Prinsip
pengobatan
vaskulitis
adalah menghindari factor pencetus
timbulnya gejala. Pemberian steroid
dapat dimulai bila menemukan
vaskulitis, karena efek anti-inflamasi
steroid dapat segera terlihat lebih
cepat
dibanding
pemberian
siklofospamid
PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada
kausanya. Bila karena induksi obat
setelah obat dihentikan kelainan
kulit akan cenderung menyembuh
jadi prognosisnya baik. Demikian
pula jika karena infeksi prognosisnya
baik setelah infeksinya diobati.
LAPORAN KASUS
Seorang pasien perempuan, bernama Elvi Syahrina, umur 18
tahun, suku Jawa, agama Islam, datang ke poliklinik RSUPM pada
tanggal 19 september 2015 dengan keluhan utama bercak
kemerahan disertai rasa gatal pada kedua tungkai sejak 1 bulan
ini.
DISKUSI
Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa vaskulitis secara klinis di kulit
ditemukan lesi berupa purpura kemerahan yang tidak menghilang pada
penekanan dengan tempat predileksinya di ekstremitas bawah
Berdasarkan
anamnesis,
pemeriksaan
dermatologis dan pemeriksaan penunjang
maka diagnosis banding dari pasien ini adalah
vaskulitis, trombositopenic purpura, DIC
(Disseminated Intravascular Coagulation). Hal
ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyatakan bahwa diagnosis banding dari
vaskulitis adalah trombositopenic purpura, dan
DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)