Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus

OMK Auris Dextra et Sinistra


Oleh :
Muhamad Mukhlis, S.Ked
Ira Meliani, S.Ked
Rebeka Anastasia Marpaung, S.Ked
Pembimbing :
dr. Hj. Abla Ghanie, Sp. THT-KL (K), FICS

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL


RUMAH SAKIT UMUM MOHAMMAD HOESIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

Pendahuluan

Non
supuratif

Akut
Barotrauma
Kronis otitis
media efusi

Otitis Media
OMA
Dengan
kolesteatom

Supuratif
OMSK

Tanpa
kolesteatom

Pendahuluan

Prevalensi

Diagnosis

Komplikasi

KDU 3A

OMK

Anatomi Telinga

Membran Timpani

Membran timpani berbentuk


bundar dan cekung. Batas
atas pars flaksida dan batas
bawah pars tensa.
MT dibagi 4 kuadran dengan
menarik
garis
searah
prosesus longus dan garis
tegak lurus pada umbo.

Ket: 1. Manubrium maleus 2. Lipatan maleus


anterior 3. Lipatan maleus posterior 4. Pars
flaksida 5. Prosesus longus 6. Pars tensa 7.
anulus timpani 8. Umbo 9. Prosesus lateralis
10. Tuba Eustachius

OMK
Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

EPIDEMIOLOGI
Secara umum, prevalensi OMK di Indonesia adalah
3,8%
Pasien OMK merupakan 25% dari pasien-pasien yang
berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia.

Etiologi

Lingkungan
Genetik
Riwayat Otitis Media sebelumnya
Infeksi
Bakateri Gram-negatif, flora tipe-usus, dan beberapa
organisme lainnya.
Infeksi Saluran Nafas Atas
Autoimun
Alergi
Gangguan Fungsi Tuba Eustachius

Klasifikasi OMK

Benigna

Maligna

Patogenesis
Infeksi Saluran
Nafas Atas

Akumulasi Selsel Peradangan


di Telinga
Tengah

Disfungsi Tuba
Eustachius

Peningkatan
Permeabilitas
Pembuluh darah
dan Sekret

Infeksi Telinga
Tengah

Aktivasi
Mediator ProInflamatory

Manifestasi Klinis OMK


Telinga berair (otorrhoe)

Gangguan pendengaran

Otalgia ( nyeri telinga)

Vertigo

Tatalaksana
OMSK Benigna Tenang
Tidak memerlukan pengobatan
Edukasi (Jangan mengorek telinga, air jangan masuk
ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan
segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas
atas)
Operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti)
untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan
pendengaran.

OMK Benigna Aktif


Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.
Pemberian antibiotika :
Antibiotika/antimikroba topical
Pemberian antibiotika sistemik

OMK Maligna

Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)


Mastoidektomi radikal
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
Miringoplasti
Timpanoplasti
Pendekatan ganda timpanoplasti ( Combined approach
tympanoplasty)

Tujuan : Menghentikan infeksi secara permanen,


memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah
terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang
lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

KOMPLIKASI

Laporan Kasus
Identifikasi

Nama
: Siti Nurazijah
Jenis kelamin : Perempuan
Usia
: 18 tahun
Alamat
: Dusun Riau Kecamatan Riau
Silip Kepulauan Bangka Belitung
Pendidikan : S1
Pekerjaan
: Mahasiswi
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
No Rekam Medis : 966610

Anamnesis (di Bagian Poliklinik THT-KL RSMH, 18 Agustus 2016,


pukul 10.45 WIB)
Keluhan Utama: pendengaran semakin berkurang 2 minggu yang lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit
Sejak 4 tahun SMRS, pasien mengeluh sering keluar cairan dari telinga.
Cairan berwarna putih, kadang kekuningan, bau (+). Penurunan
pendengaran (-), nyeri telinga (-), sakit kepala (-), telinga berdenging (+),
telinga terasa penuh (+), terutama setelah menangis dan pilek.
Riwayat bersin berulang (+), kebiasaan berenang (+), kebiasaan mengorek
telinga (+). Pasien berobat ke dokter, diberi obat, keluhan berkurang. Pasien
rajin berobat ke dokter jika ada keluhan dan diberi tarivid
4 bulan SMRS, pasien mulai mengeluh penurunan pendengaran terutama
pada telinga kanan. Keluhan ini hilang timbul, muncul terutama jika pasien
pilek atau setelah menangis. Keluar cairan (-), nyeri telinga (-), berdenging
(+), telinga terasa penuh (+), sakit kepala (+), bersifat hilang timbul. Pasien
belum berobat.
2 minggu SMRS, pasien mengeluh penurunan pendengaran semakin
dirasakan, keluar cairan dari telinga (-), nyeri telinga (-), berdenging (+),
telinga terasa penuh (+), sakit kepala (+), dirasakan semakin berat. Pasien
berobat ke RSMH.

Anamnesis (di Bagian Poliklinik THT-KL RSMH, 18 Agustus 2016,


pukul 10.45 WIB)

Riwayat penyakit dahulu:


Riwayat kebiasaan:
Pasien memiliki kebiasaan mengorek-ngorek telinga jika gatal,
sering berenang di laut, sungai dan dam bekas pengerukan
timah.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik (di Bagian Poliklinik THT-KL RSMH, 18 Agustus
2016, pukul 10.45 WIB)
Status Generalikus
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 75 kali/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
Pernafasan: 20 kali/menit,
Suhu: 36,5 C

KNDS : kavum lapang, sekret (-),


septum deviasi (-), konka inferior
hipertrofi
Tenggorok : arcus faring simetris,
uvula di tengah, T1-T1, dinding
posterior faring granul (+) tenang

Otoskopi:
AD: CAE Lapang, sekret(-), serumen (-),
hiperemis, jar.granulasi (-), perforasi MT
(+)
AS: CAE Lapang, sekret(-), serumen (-),
hiperemis, jar.granulasi (-), perforasi MT
(+)

Tes Penala

Kanan

Kiri

Tes Rinne

(-)

(-)

Tes Weber

Tidak ada
lateralisasi

Tidak ada
lateralisasi

Tes Scwabach

Memanjang

Memanjang

Tes Audiometri pada 18


Agustus 2016
AD: Gangguan
pendengaran konduktif
derajat sedang (48,75
dB)
AS: Gangguan
pendengaran konduktif
derajat ringan (32,5 dB)

ANAMNESIS
Riwayat Keluar
Cairan dari telinga
kanan dan kiri sejak
4 tahun yang lalu
Nyeri Telinga (+)
kadang-kadang
Penurunan
Pendengaran (+)
Pusing (+)
Telinga berdengung
(+)
Riwayat kebiasaan:
berenang di
sungai/laut/ dam

PEMERIKSAAN
FISIK
Otoskopi:
AD: CAE Lapang,
sekret(-), serumen
(+), perforasi MT
(+), jar. Granulasi
(-)
AS: CAE lapang,
sekret(-), serumen
(-), Perforasi MT
(+), Jaringan
Granulasi (-),

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Audiometri
AD: Gangguan
pendengaran
konduktif derajat
sedang (48,75 dB)
AS: Gangguan
pendengaran
konduktif derajat
ringan (32,5 dB)
Rontgen Mastoid:
Mastoiditis kronis
CT-Scan Mastoid
direncanakan

DIAGNOSIS KERJA: OMK auris dextra et sinistra fase tenang

Tatalaksana

Edukasi
Tampon hidung dengan efedrin 5%
Pro CT Scan Mastoid
Jika terdapat indikasi, pro mastoidektomi
Jika terdapat indikasi, pro timpanoplasti

Anda mungkin juga menyukai