Pendahuluan
Non
supuratif
Akut
Barotrauma
Kronis otitis
media efusi
Otitis Media
OMA
Dengan
kolesteatom
Supuratif
OMSK
Tanpa
kolesteatom
Pendahuluan
Prevalensi
Diagnosis
Komplikasi
KDU 3A
OMK
Anatomi Telinga
Membran Timpani
OMK
Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
EPIDEMIOLOGI
Secara umum, prevalensi OMK di Indonesia adalah
3,8%
Pasien OMK merupakan 25% dari pasien-pasien yang
berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia.
Etiologi
Lingkungan
Genetik
Riwayat Otitis Media sebelumnya
Infeksi
Bakateri Gram-negatif, flora tipe-usus, dan beberapa
organisme lainnya.
Infeksi Saluran Nafas Atas
Autoimun
Alergi
Gangguan Fungsi Tuba Eustachius
Klasifikasi OMK
Benigna
Maligna
Patogenesis
Infeksi Saluran
Nafas Atas
Disfungsi Tuba
Eustachius
Peningkatan
Permeabilitas
Pembuluh darah
dan Sekret
Infeksi Telinga
Tengah
Aktivasi
Mediator ProInflamatory
Gangguan pendengaran
Vertigo
Tatalaksana
OMSK Benigna Tenang
Tidak memerlukan pengobatan
Edukasi (Jangan mengorek telinga, air jangan masuk
ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan
segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas
atas)
Operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti)
untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan
pendengaran.
OMK Maligna
KOMPLIKASI
Laporan Kasus
Identifikasi
Nama
: Siti Nurazijah
Jenis kelamin : Perempuan
Usia
: 18 tahun
Alamat
: Dusun Riau Kecamatan Riau
Silip Kepulauan Bangka Belitung
Pendidikan : S1
Pekerjaan
: Mahasiswi
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
No Rekam Medis : 966610
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik (di Bagian Poliklinik THT-KL RSMH, 18 Agustus
2016, pukul 10.45 WIB)
Status Generalikus
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 75 kali/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup
Pernafasan: 20 kali/menit,
Suhu: 36,5 C
Otoskopi:
AD: CAE Lapang, sekret(-), serumen (-),
hiperemis, jar.granulasi (-), perforasi MT
(+)
AS: CAE Lapang, sekret(-), serumen (-),
hiperemis, jar.granulasi (-), perforasi MT
(+)
Tes Penala
Kanan
Kiri
Tes Rinne
(-)
(-)
Tes Weber
Tidak ada
lateralisasi
Tidak ada
lateralisasi
Tes Scwabach
Memanjang
Memanjang
ANAMNESIS
Riwayat Keluar
Cairan dari telinga
kanan dan kiri sejak
4 tahun yang lalu
Nyeri Telinga (+)
kadang-kadang
Penurunan
Pendengaran (+)
Pusing (+)
Telinga berdengung
(+)
Riwayat kebiasaan:
berenang di
sungai/laut/ dam
PEMERIKSAAN
FISIK
Otoskopi:
AD: CAE Lapang,
sekret(-), serumen
(+), perforasi MT
(+), jar. Granulasi
(-)
AS: CAE lapang,
sekret(-), serumen
(-), Perforasi MT
(+), Jaringan
Granulasi (-),
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Audiometri
AD: Gangguan
pendengaran
konduktif derajat
sedang (48,75 dB)
AS: Gangguan
pendengaran
konduktif derajat
ringan (32,5 dB)
Rontgen Mastoid:
Mastoiditis kronis
CT-Scan Mastoid
direncanakan
Tatalaksana
Edukasi
Tampon hidung dengan efedrin 5%
Pro CT Scan Mastoid
Jika terdapat indikasi, pro mastoidektomi
Jika terdapat indikasi, pro timpanoplasti