KELOMPOK 1, KELAS 1
DEFINISI
PPOM
ETIOLOGI
Ada
3. Asma Bronkhial
PPOM juga disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya
hidup, yang sebagian besar bisa dicegah, seperti
merokok.
EPIDEMIOLOGI
Menurut data Sukernas tahun 2001,
penyakit pernafasan (termasuk PPOK)
merupakan penyebab kematian ke-2 di
Indonesia. WHO
memperkirakan pada
tahun 2020 prevalensi PPOK akan terus
meningkat dari urutan 6 menjadi peringkat
ke-3 di dunia dan dari peringkat ke-6
menjadi peringkat ke-3 penyebab kematian
tersering setelah penyakit kardiovaskuler
dan kanker. sedangkan pada tahun 2002
telah menempati urutan ke-3 setelah
penyakit
kardiovaskuler dan kanker
(WHO,2002). Di Amerika Serikat dibutuhkan
dana sekitar 32 juta US$ dalam setahun
untuk menanggulangi penyakit ini, dengan
FAKTOR RESIKO
Merokok
Polusi
Udara
Status Ekonomi
Pemaparan akibat pekerjaan
Hiperesponsif saluran pernafasan
Infeksi saluran pernafasan
Faktor genetik
KLASIFIKASI
Klasifikasi
Klasifikasi
PATOFISIOLOGI
(Terlampir)
MANIFESTASI KLINIS
Bronkitis
Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
Sesak nafas ketika melalukan olahraga atau aktivitas ringan
Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya : flu)
Lelah
Wajah, telapak tangan, atau selaput lender berwarna
kemerahan
Pipi tampak kemerahan
Sakit kepala
Asma
Batuk
Dispnea
Hipoksia
Takikardi
Berkeringan
Pelebaran tekanan nadi
Emfisema
Dispnea
Takipnea
Inspeksi : Barel chest, penggunaan otot bantu pernafasan
Perkusi : Hiperesonan, penurunan fremitus traktil pada
seluruh bidang paru
Auskultasi : Bunyi nafas crackles, ronchi, perpanjangan
ekspirasi
Hipoksemia
Hipercapnia
Anoreksia
Penurunan BB
Kelemahan
PEMERIKSAAN DX
Pemeriksaan
fisik (inspeksi,
palpasi, perkusi auskultasi)
Pemeriksaan spirometri
Radiografi dada
Hitung darah lengkap
PENATALAKSANAAN
MEDIS
Usaha-usaha
pencegahan,
terutama ditujukan terhadap
memburuknya penyakit.
Mobilisasi dahak.
Mengatasi bronkospasme
Memberantas infeksi.
Penanganan terhadap komplikasi.
Fisioterapi, inhalasi terapi dan
rehabilitasi
PENCEGAHAN
Pencegahan
primer
Pendidikan terhadap penderita dan
keluarganya.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dini
(pemeriksaan penyakit) dan pengobatan yang
tepat
Pencegahan tertier
Pencegahan ini berupa rehabilitasi
KOMPLIKASI
Disritmia
Gagal napas akut
Kor pulmoner
Edema perifer
Hepatomegali
Sianosis
Distensi vena leher
Gagal jantung
Murmur regurgitasi
Polisitemia
TERIMA KASIH
:D