Anda di halaman 1dari 16

Akuntansi Aset Lainnya

Maulana Usman

()

Nanang Rafii

()

Nurin Tahayun Fadhlika (29)

e. Jurnal standar tagihan penjualan


angsursan tuntutan
perbendaharaan; tuntutan ganti rugi
Jurnal standar untuk membukukan transaksi terkait
TPA;TP; dan TGR memiliki bunyi yang sama. Jurnal
tersebut terdiri dari jurnal timbulnya TPA; TP; dan TGR.
Jurnal reklasifikasi; jurnal balik; jurnal penerimaan
angsuran(pembayaran)
1. Jurnal timbulnya TPA;TP;TGR
Tagihan Penjualan Angsuran

xxx

Pendapatan LO,PNBP(sesuai MAP)

XXX

2. Jurnal Reklasifikasi TPA;TP;TGR


Jurnal ini hanya dibuat diakhir tahun untuk menunjukan
tingkat likuiditas pos-pos di neraca.
Jurnal ini dilakukan berdasarkan memo penyesuaian
untuk melakukan reklasifikasi akun TPA;TP;TGR yang
angsurannya akan diterima tahun depan, ke aset
lancar(bagian dari utang Piutang jangka pendek).
Bagian Lancar TPA;TP;TGR
TPA;TP;TGR

XXX
XXX

3. Jurnal Balik TPA;TP;TGR


Dibuat pada awal tahun untuk mengembalikan bagian
lancar TPA;TP;TGR ke asset non lancar TPA;TP;TGR
Jurnal ini bersifat optional dan hanya dibuat di buku
besar akrual satker
TPA;TP;TGR
XXX
Bagian Lancar TPA;TP;TGR

XXX

4. Jurnal Penerimaan Angsuran


TPA;TP;TGR
Ketika dokumen sumber yang membuktikan
diterimanya angsuran TPA;TP;TGR terbit, satker dan
SAKUN akan membuat jurnal penerimaan angsuran
TPA;TP;TGR dalam Buku Besar Kas maupun Buku Besar
Akrualnya.
Jurnal dibuku besar kas satker
Diterima dari entitas lain
Pendapatan LRA;PNBP

xxx
XXX

Jurnal di buku besar akrual satker(jika di awal tahun


dibuat jurnal balik)
Diterima dari Entitas Lain
TPA;TP;TGR

xxx

XXX

Jika satker tidak membuat jurnal balik di awal


tahun,jurnal penerimaan angsuran yang dibuat dalam
Buku Besar Akrualnya adalah sebagai berikut
Diterima dari Entitas Lain
Bagian Lancar TPA;TP;TGR

xxx
XXX

Disisi lain, atas penerimaan angsuran tersebut SAKUN


akan membuat jurnal berikut dalam Buku Besar Kas dan
Akrualnya
Kas dan setara Kas
Diterima Entitas Lain

xxx
xxx

5. Jurnal Pengurangan TPA;TP;TGR


Pada akhir tahun, bagian Tagihan Penjualan Angsuran
yang akan jatuh tempo atau akan diterima
pembayarannya pada tahun depan direklasfikasikan ke
dalam asset lancar dengan cara membukukannya ke
dalam akun Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Kemudian pada saat yang sama Tagihan Penjualan
Angsuran akan dikurangi dengan jumlah yang sama
Reklasifikasi tersebut dilakukan oleh SAI dan SAU
dengan membuat jurnal
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran xxx
Cadangan Piutang

xxx

3. Kemitraan dengan Pihak Ketiga


(Bangun, Kelola, Serah dan Bangun,
Serah, Kelola)

Pengertian BKS yang ada di SAP sama dengan BGS yang ada di
PP Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah. BGS adalah pemanfaatan Barang Milik
Negara/Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya,
kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka
wktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya
diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana
berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.
Jangka waktu BGS Paling lama 30 tahun terhitung sejak
perjanjian ditandatangani, hanya berlaku untuk 1 kali dan tidak
dapat diperpanjang

Sedangkan, istilah Bangun Serah Kelola yang ada di SAP


sama dengan Bangun Serah Guna yang ada di PP NO
27 Tahun 2014.
Bangun serah guna adalah Pemanfaatan Barang Milik
Negara/Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan
cara mendirikan bangunan dan/atau sarana fasilitasnya,
dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk
didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka
waktu tertentu yang telah disepakati.
Jangka waktu BSG paling lama 30 tahun terhitung sejak
perjanjian disepakati

b. Pengakuan Bangun kelola serah


dan Bangun Serah Kelola
BKS dan BSK diakui ketika surat perjanjian/kontrak kerja
samanya ditandatangani. Pengakuan ini mengakibatkan
adanya reklasifikasi dari pos Aset Tetap ke pos Aset
Lainnya
Aset kerja sama dengan pola BSK berupa gedung
dan/atau sarana berikut fasilitasnya diakui pada saat
gedung dan/sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap
digunakan

c. Pengukuran BSK dan BKS


a. Jurnal standar BKS dan BSK
1. Jurnal saat kontrak BKS/BSK ditandatangani
kemitraan dengan Pihak ketiga-BKS/BSK XXX
Aset tetap

xxx

2. jurnal saat berita acara serah terima gedung


dan/atau sarana berikut fasilitasnya diserahkan ke
pemerintah ketika prsoses pembangunan selesai (dalam
pola BSK)
Kemitraan dengan pihak ketiga-BKS/BSK XXX
Utang Kemitraan

xxx

Jurnal saat utang kemitraan dibayr satker pengelola


asset kemitraan
jurnal ini dibuat SAI dalam Buku Besar Kasnya sebagai
berikut
belanja modal

xxx

ditagihkan ke entitas lain

xxx

dan dalam Buku Besar Akrualnya


Utang Kemitraan

xxx

ditagihkan ke entitas lain


xxx
Jurnal ketika masa kerja sama kemitraan berakhir, asset
kemitraan sudah diserahkan kembali ke pemerintah dan
penetapan status penggunaan atas asset kemitraan
tersebut telah terbit

4. Kas yang dibatasi Penggunaanya


Adalah uang milik/hak pemerintah namun penggunaanya telah dibatasi atau diikat
untuk membiayai kegiatan tertentu dalam waktu lebih dari 12 bulan sejak tanggal
pelaporan sebagai akibat ketetapan/keputusan baik dari pemerintah maupun dari
pihak di luar pemerintah, misalnya pihak pengadilan, dana umat abadi, dan dana
abadi pendidikan.
a. Pengakuan
diakui pada saat kas disisihkan atau ditempatkan pada suatu rekening tertentu yang
dimaksudkan untuk membiayai kegiatana tertentu

b. Pengukuran
sebesar nilai nominal kas yang disisihkan atau ditempatkan pada suatu rekening
tertentu yang dimaksudkan utnuk membiayai kegiatan tertentu
c. Jurnal
Hanya dibuat SAI dibuku besar Akrualnya
Aset Lainnya (kas yang dibatasi penggunaanya) xxx
kas dan setara kas xxx

5. Aset Lain-lain
a. Pengertian asset lain-lain adalah asset lainnya yang tidak dapat dikategorikan
ke dalam Aset Tak Berwujud,TPA,TP,TGR,Kemitraan dengan pihak ketiga dan
kas yang dibatasi penggunaanya. Aset ini juga dapat berupa asset tetap
pemerintah yang dihentikan dari penggunaan aktif karena usang atau karena
sedang menunggu proses pemindahtanganan (misalnya dijual atau
dihibahkan)
b. Pengakuan asset lain-lain diakui pada saat asset tetap dihentkan dari
penggunaan aktif pemerintah
c. Pengukuran asset lain-lain, dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah
diukur berdasarkan nilai tercatatnya
d. Penghapusan asset lain-lain
diakui ketika dokumen sumber untuk mengeliminasi asset tersebut dari neraca
diperoleh

e. Jurnal standar asset lain-lain


pembukuan atas kemunculan asset lain-lain dilakukan
ketika dokumen sumber sebagai bukti pendukungnya
telah tersedia.
jurnal ini hanya dibuat dalam buku besar akrual SAI
dengan jurnla sebagai berikut
asset lainnya-asset lain lain
asset tetap

xxx

xxx

f. Jurnal penghapusan asset lain-lain


dilakukan ketika dokumen sumber yang mendukung
penghapuan tersebut terbit. Penghapusan ini berarti
mengeliminasi asset lain-lain dari neraca.
deficit kegiatan non operasional-penghapusan asset lain-lain xxx

C. Penyajian dan Pengungkapan


Aset Lainnya
Aset lainnya disajikan dalam neraca dalam kelompok
tersendiri setelah ast tetap sebesar nilai tercatatnya.
Selain itu, dalam catatan atas laporan keuangan
diungkapkan pula rincian dari asset lainnya secara
memadai.

Anda mungkin juga menyukai