Anda di halaman 1dari 26

A. (Bobot..

)PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING BENAR DIBAWAH INI:

1. Yang merupakan central agency dalam mengkoordinasikan


penyusunan prioritas pembangunan dan prioritas anggaran,
menelaah rencana kerja dan anggaran (RKA/KL) adalah:
a. Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri
b. Kementeriaan Keuangan dan Kementerian PPN/Bappenas
c. Sekretariat Negara dan Kementeriaan Keuangan
d. Kementeriaan Keuangan dan Sekretariat Kabinet
2. Ada 4 (empat) pendekatan yang digunakan dalam
merumuskan keuangan negara, yaitu:
a. Obyek, Subyek, Proses dan Manfaat
b. Obyek, Kegunaan, Manfaat dan Tujuan
c. Obyek, Subyek, Proses dan Tujuan
d. Obyek, Efisiensi, Penegakan Hukum dan Tujuan
3. Keuangan negara adalah untuk menghasilkan kebijakan,
kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan obyek keuangan negara
dalam rangka penyelengaraan kehidupan bernegara.
Pengertian di atas adalah Keuangan Negara dalam arti:
a. Obyek
b. Subyek
c. Proses
d. Tujuan
4. Salah satu azas dalam pengelolaan keuangan negara yang
sudah lama dikenal adalah adanya keharusan agar setiap
transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen
anggaran. Azas ini dikenal sebagai azas:
a. Spesialitas
b. Kesatuan
c. Universalitasd.
Akuntabilitas
5. UU APBN dilengkapi dengan rincian APBN yang dituangkan
dalam:
a. Keputusan Presiden Tentang Rincian APBN
b. Keputusan APBN tentang APBN
c. Peraturan Presiden tentang APBN
d. Peraturan Presiden tentang Rincian APBN
6. Bunyi lengkap dari pasal 23 (1) UUD 1945 adalah:

a. APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara


ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang
b. APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan Negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
c. APBN sebagai wujud dari keuangan negara ditetapkan
setiap tahun dengan undang-undang dan digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
d. APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
7. RPJP sebagai dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
jangka waktu 20 tahun ditetapkan dalam bentuk .
a
b
c
d

Peraturan Pemerintah
Keputusan Presiden
Peraturan Presiden
Undang-undang

8. 4 (Empat) fungsi diantara 6 (Enam) fungsi dari APBN adalah


sebagai berikut:
a. Alokasi, Efisiensi, Distribusi dan Stabilisasi
b. Pengawasan, Efisiensi, Distribusi dan Stabilisasi
c. Otoritas, Perencanaan, Efisiensi dan Alokasi
d. Perencanaan, Pengawasan, Distribusi dan Stabilisasi.
9. Salah satu asas umum dari perbendaharaan negara yang terdapat
dalam UU No. 1 Thun 2004 tentang Perbendaharaan negara adalah:
a
Undang-undang perencanaan pembangunan merupakan dasar
bagi Pemerintah Pusat maupun daerah untuk melakukan
penerimaan dan pengeluaran negara
b Setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat
pengeluaran
atas beban APBN/APBD jika anggaran untuk
membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia.
c Semua pengeluaran negara/daerah, termasuk subsidi dan bantuan
lainnya yang sesuai dengan program pemerintah pusat/daerah,
dibiayai dengan APBN, sesuai dengan kesepakatan semua pihak
baik pusat maupun daerah

d Anggaran untuk penerimaan/membiayai pengeluaran yang sifatnya


mendesak dan/atau tidak terduga disediakan dalam bagian
anggaran dana cadangan dan selanjutnya diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku
10.
Unit Eselon I pada Kementerian Keuangan yang ditunjuk selaku
Kuasa Pengguna BUN terkait dana perimbangan yaitu ...
a.
b.
c.
d.

Ditjen
Ditjen
Ditjen
Ditjen

Anggaran
Perbendaharaan
Pengelolaan Utang
Perimbangan Keuangan

11.
APBD, Perubahan APBD dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD setiap tahun ditetapkan dengan:
a. Undang-Undang
b. Peraturan Gubernur
c. Peraturan Presiden
d. Peraturan Daerah
12.
Pengertian Belanja Negara adalah:
a. Kewajiban pemerintah pusat/ daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
b. Uang yang keluar dari Kas Negara sebagai akibat
pemenuhan kewajiban negara.
c. Kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih.
d. Uang yang keluar dari Rekening Kas Umum Negara
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
13.
Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang
kekuasaan:
a. Pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari
kekuasaan pemerintahan.
b. Keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan
c. Pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari
kekuasaannya sebagai kepala negara
d. Pengeloloaan keuangan negara sebagai bagian dari
kekuasaannya sebagai CEO.
14.
Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara oleh
Presiden:

a. Didelegasikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku


CFO
b. Diserahkan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola
fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilkikan kekayaan
negara yang dipisahkan
c. Diserahkan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Barang Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya
d. Diserahkan kepada Gubernur/Walikota/Bupati selaku
kepala pemerintahan daerah.
15.
Salah satu kriteria suatu satuan kerja menjadi KPA
adalah:
a. Lokasi satuan kerja tersebut berada di kantor pusatnya.
b. Belum memiliki unit yang lengkap
c. Volume kegiatan dan anggaran masih kecil
d. Karakter tugas/kegiatan berbeda dengan kantor pusatnya.
16.
Pengertian disentralisasi biasa diartikan sebagai:
a. Penyerahan wewenang oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem NKRI.
b. Pendelegasian wewenang oleh Presiden kepada Gubernur
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem NKRI.
c. Pendelegasian wewenang oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintaha n dalam sistem NKRI
d. Penyerahan wewenang oleh Presiden kepada Kepala
Daerah untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sitem NKRUI.
17.
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan
Pemerintah Daerah merupakan suatu system yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan
azas:
a. Desentralisasi, Disintegrasi dan Tugas Pembantuan.
b. Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
c. Desentralisasi, Efisiensi dan Tugas Pembantuan.
d. Disentralisasi, Integrasi dan Tugas Pembantuan.

18.
Ada bermacam-macam sumber dana dari APBD, yaitu:
a. Penerimaan Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana
Alokasi Khusus
b. Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Dana
Alokasi Umum
c. Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Dana Tugas
Pembantuan
d. Penerimaan Daerah, Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan.
19.
Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan:
a. Sekurang-kurangnya 25% dari Pendapatan Dalam Negeri
Netto yang ditetapkan dalam APBN.
b. Sekurang-kurangnya 26% dari Pendapatan Dalam Negeri
Netto yang ditetapkan dalam APBN.
c. Sekurang-kurangnya 26% dari Pendapatan Dalam Negeri
Netto yang ditetapkan oleh Presiden.
d. Sekurang-kurangnya 25% dari Pendapatan Dalam Negeri
Netto yang ditetapkan melalui Peraturan pemerintah
20.
Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan
oleh:
a. Sekretaris Daerah selaku pejabat struktural tertinggi di
daerah.
b. Gubernur selaku Pejabat peengelola APBN
c. Kepala Daerah selaku COO di wilayahnya
d. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku
Pejabat Pengelola APBD
21.
DAK dialokasikan kepada daerah tertentu untuk
mendanai:
a. Kegiatan Umum yang merupakan urusan khusus Daerah.
b. Kegiatan Khusus yang merupakan urusan Daerah.
c. Kegiatan Khusus yang merupakan urusan yang
dilimpahkan dari Pusat
d. Kegiatan Umum yang merupakan urusan yang diserahkan
dari Pusat.
22.
Mana kalimat dibawah ini yang tidak benar:

a. Pemerintah tidak dapat memberikan pinjaman kepada


Pemerintah Daerah yang dananya berasal dari luar negeri
(On-lending)
b. Pemerintah Daerah dilarang melakukan pinjaman
langsung kepada pihak luar negeri.
c. Pinjaman Daerah merupakan alternatif sumber
pembiayaan APBD dalam pelaksanaan desentralsasi
termasuk dan/atau untuk menutup kekurangan kas
d. Tidak melebihi batas defisit APBD dan batas Kumulatif
pinjaman daerah yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
23.
Yang tidak termasuk dalam ruang lingkup dari
Perbendaharaan Negara adalah:
a. Pengelolaan Kas
b. Penyelesaian kerugian negara/daerah
c. Pengelolaan Badan Layanan Umum
d. Pembayaran piutang dan utang negara
24.
Yang berwenang menetapkan kebijakan dan pedoman
pelaksanaan anggaran negara adalah:
a. Presiden
b. Menteri Keuangan
c. Bappenas
d. DPR
25.
Bendaharan Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
adalah:
a. Pejabat Struktural
b. Pejabat Fungsional
c. Pejabat struktural sekaligus pejabat Fungsional
d. Bukan pejabat Struktural maupun bukan pejabat
Fungsional
26.
Bendahara Umum Negara dapat membuka Rekening
Bendahara Penerimaan pada Bank Umum. Bank yang
menampung penerimaan negara tersebut biasa disebut
sebagai:
a. Bank Konsepsi
b. Bank Persepsi
c. Bank Operasional
d. Bank Khusus
27.
Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran
bertanggung jawab secara fungsional atas pengelolaan uang
yang menjadi tanggung jawabnya kepada:

a. Presiden
b. Kuasa BUN/Bendahara Umum Daerah
c. Menteri Keuangan
d. BPK
28.
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
menurut UU No. 32 Tahun 2003 adalah hubungan yang
meliputi:
a. Keuangan dan wewenang dan Pelayanan Umum
b. Pemanfaatan SDA dan Keuangan dan Pelayanan Umum
c. Wewenang, Keuangan, Pelayanan Umum, Pemanfaatan
SDA dan Sumber Daya Lainnya.
d. Keuangan dan Pelayanan Umum
29.
Pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah da/atau kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu adalah pengertian dari:
a. Dekonsentrasi
b.Desentralisasi
c. Otonomi Daerah

c. Tugas Pembantuan

30.
Dasar hukum dari hubungan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota atau
provinsi, kabupaten dan kota dari sudut konstitusi dapat
dibaca dalam UUD 1945 pasal:
a. 5 ayat (1)
b. 20 (1)
c. 18 A
d. 17

B. JAWABLAH SOAL ESSAY DIBAWAH INI DENGAN BENAR


1. Dalam definisi Badan Usaha Milik Negara menurut UU No.19
Tahun 2003 terdapat frase ....kekayaan negara yang
dipisahkan. Menurut Sdr. mengapa frase tersebut menjadi
polemik diantara beberapa lembaga negara, seperti BUMN,
BPK, KPK dan Mahkamah Konstitusi. Jelaskan secara singkat
pendapat dari lembaga-lembaga negara tersebut!
2. Jika dalam satu DIPA ada satu kegiatan yang diberi tanda
bintang, apakah arti tanda bintang tersebut? Dan beri
contoh mengapa hal tersebut bisa terjadi?

3. Apa syaratnya suatu satuan kerja bisa menjadi KPA? Kira-kira


apa yang menjadi motiv suatu satker ingin menjadi KPA?
4. Apa pertimbangan (rasio) bahwa Pemda/BUMD tidak dapat
melakukan pinjaman langsung ke luar negeri? Lalu apa jalan
keluarnya?

Sumbangan soal UTS utk Mata Kuliah Hukum Keuangan Negara


1. Dengan diterbitkannya paket perundang-undangan dibidang keuangan
negara, khususnya terkait dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, telah terjadi perubahan yang sangat mendasar
dalam manajemen/pengelolaan keuangan negara. Harap dijelaskan,
apa saja perubahan yang sangat mendasar tersebut dan uraikan
pendapat Saudara!
2. Menteri Keuangan selaku BUN bukan hanya sebagai Kasir, namun
berfungsi sekaligus sebagai Kasir, Pengawas Keuangan dan Manajer
Keuangan. Coba saudara jelaskan apa maknanya?
3. Beberapa waktu yang lalu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya
Purnama berbeda pendapat dengan anggota DPRD DKI Jakarta
mengenai proses penyusunan APBD DKI Jakarta. Gubernur minta agar
proses penyusunan APBD menggunakan sistem E-Budgeting,
sementara itu menurut anggota DPRD bahwa E-Budgeting tidak
dikenal dalam UU Nomor 17 Tahun 2003. Uraikan pendapat Saudara!
4. Apa yang dimaksud dengan rechmategheid, wetmateghead, dan
doelmategheid? Dan apa hubungannya dengan ordonator dan
otorisator?
5. Apa yang dimaksud dengan Kebijakan Fiskal? Apa bedanya dengan
Kebijakan Moneter? Harap dijelaskan dengan contoh2nya.
6. Uraikan landasan pemikiran pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
seta azas-azas dalam pengelolaan BMN.
7. Dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
akuntansi pemerintahan, dibentuk Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan. Apa tugas-tugas komite tersebut?

Ciputat,
5 Mei 2015
Djoko
Hidayanto

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP


PRODIP III KEUANGAN SPESIALISASI AKUNTANSI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Mata
Pelajaran

: Hukum Keuangan
Negara

Nama
Mahasiswa

Hari/Tangga
l

: Rabu, 13 Mei 2015

No. Urut
Absen

Waktu

: .120 Menit ( 2 jam)

Tingkat/Kelas

:
:
:
:

Tanda tangan

PERHATIAN !!
SOAL DIKEMBALIKAN BERSAMA LEMBAR JAWABAN KPEDA PENGAWAS UJIAN !

A. SOAL PILIHAN GANDA (BOBOT NILAI 30%)


Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang tepat !
1. Pengaturan tentang Keuangan Negara ditetapkan dalam UUD 1945 dalam
pasal:
a. 21
b. 22
c. 23

d. 24
2. Pendekatan dalam merumuskan pengertian Keuangan Negara dilakukan
dari sisi
a. Proyek, program, kegiatan dan jenis pengeluaran
b. Organisasi, fungsi, kegiatan dan jenis belanja
c. Obyek, subyek, proses, tujuan
d. Jenis kegiatan, jenis pengeluaran, jenis dan uraian pengeluaran
3. Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 11, belanja Negara
dipergunakan untuk
a. pelayanan umum dan dana cadangan untuk kejadian di luar kendali
(force majeur)
b. penyediaan dana cadangan untuk kejadian di luar kendali (force
majeur) dan menjamin stabilitas ekonomi
c. penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat dan pelaksanaan
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah
d. pencapaian tujuan kebangsaan dan pemerataan pembangunan
4. Perencanaan dan penganggaran merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang terintegrasi. Program yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah wajib
dituangkan dalam suatu rencana kerja. Ketentuan tentang perencanaan
ini diatur dalam
a. UU No.17 Tahun 2003
b. UU No.25 Tahun 2005
c. UU No.01 Tahun 2004
d. UU No.25 Tahun 2004
5. Salah satu tugas Menteri Keuangan selaku Chief Financial Officer (CFO)
Pemerintah Republik Indonesia yaitu:
a. Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka makro ekonomi
b. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA)
c. Menyusun rancangan anggaran Kementerian Keuangan
d. Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan
menyetorkannya ke Kas Negara
6. Salah satu terobosan baru dalam reformasi pengelolaan keuangan negara
di Indonesia adalah terdapatnya fleksibilitas pengelolaan anggaran
dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas. Pernyataan tersebut adalah

penjelasan dari salah satu konseptual paradigma baru pengelolaan


keuangan negara, yaitu
a. Let the manager manages
b. Money follow function
c. Output orientied
d. Comitment control
7. Setiap alokasi anggaran yang disediakan terinci secara
peruntukannya merupakan implementasi dari salah satu
pengelolaan keuangan negara yaitu
a. Azas universalitas
b. Azas kesatuan
c. Azas proporsionalitas
d. Azas spesialitas

jelas
azas

8. Pemisahan kewenangan pengelolaan keuangan negara dimaksudkan


untuk, KECUALI;
a. membuat kejelasan dan kepastian dalam pembagian wewenang dan
tanggung jawab
b. memastikan anggaran terserap sesuai dengan rencana
c. menegaskan terlaksananya mekanisme checks and balances
d. dapat meningkatkan
profesionalisme di dalam penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintah
9. Struktur penganggaran sebagaimana ditetapkan pada Pasal 11 ayat (5)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dirinci ke dalam
a. Organisasi, fungsi dan jenis kegiatan
b. Organisasi, fungsi dan anggaran belanja
c. Organisasi, fungsi dan jenis belanja
d. Organisasi, program, kegiatan dan jenis belanja
10. Perhitungan kebutuhan dana untuk anggaran berikutnya dari tahun
yang direncanakan guna memastikan kesinambungan program dan
kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran
tahun berikutnya disebut:
a. Pagu sementara (tentative ceiling budget)
b. Pagu indikatif (indicative ceiling budget)
c. Prakiraan Maju (forward estimate)
d. Penganggaran terpadu (unified budget)
11. Pengertian Kebijakan Anggaran/Kebijakan Fiskal adalah
a. Segala kebijakan yang berkaitan dengan Perpajakan

b. Segala kebijakan yang berkaitan dengan APBN baik


penerimaan maupun pengeluaran
c. Segala kebijakan yang berkaitan dengan Utang Luar Negeri
d. Segala kebijakan yang berkaitan dengan Peningkatan Penegeluaran
Pemerintah
12. Kementerian Perencanaan menelaah kesesuaian antara RKA-KL hasil
pembahasan bersama DPR dengan dokumen berupa:
a. Pagu Sementara
b. Rencana Kerja Pemerintah.
c. Standar Biaya
d. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
13. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengangkat
Kuasa BUN di Pusat dan Daerah untuk melaksanakan sebagian wewenang
BUN dan tugas-tugas kebendaharaan. Kuasa BUN di Pusat dijabat oleh :
a. Sekjen Kemenkeu
b. Dirjen Anggaran
c. Dirjen Perbendaharaan
d. Dirjen Kekayaan Negara
14. Fungsi APBN/Anggaran yang menyatakan bahwa anggaran negara
harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan effisensi dan efektivitas perekonomian,
merupakan fungsi:
a. Alokasi
b. Distribusi
c. Otorisasi
d. Stabilisasi
15. Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) oleh Menteri
Keuangan adalah paling lambat tanggal
a. 1 Januari
b. 31 Desember
c. Akhir November
d. Awal Desember
16. Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka perolehan aset tetap
dianggarkan di dalam:
a. Belanja investasi
b. Belanja Modal

c. Belanja Barang
d. Belanja lain-lain
17. Berikut ini yang bukan merupakan ruang lingkup perbendaharaan
menurut Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 2004 adalah...
a. penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen
keuangan negara/daerah;
b. penyelesaian kerugian negara/daerah;
c. pengelolaan Badan Layanan Umum dan Badan Usaha Milik
Negara;
d. perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang
berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD.
18.
a.
b.
c.

Isi DIPA meliputi:


Belanja Pegawai, Belanja Modal, Belanja Barang, Pembiayaan;
Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Bantuan Sosial
Sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program dan kegiatan,
besaran anggaran serta rencana penarikan dana dan perkiraan
pendapatan
d. Belanja Pemerintah Pusat, Belanja Pemerintah Daerah, Belanja
Pembiayaan

19. Berikut ini adalah jenis DIPA yang termasuk ke dalam kelompok DIPA
K/L, kecuali:
a. DIPA Kantor Pusat
b. DIPA Kantor Daerah
c. DIPA Tugas Pembantuan
d. DIPA Anggaran Belanja Dana Perimbangan
20. Berikut ini adalah jenis DIPA yang termasuk ke dalam kelompok DIPA
Non-K/L, kecuali:
a. DIPA Pembayaran Bunga Utang
b. DIPA Pembayaran Cicilan Pokok Utang
c. DIPA Dana Dekonsentrasi
d. DIPA Penyertaan Modal Negara
21. Untuk pelaksanaan anggaran perlu adanya pejabat perbendaharaan
yaitu Bendahara Umum Negara, dan Bendahara Penerimaan/
Pengeluaran. Pernyataan dibawah ini benar, kecuali:

a. Menteri Keuangan sebagai pimpinan Kementerian Keuangan


berwenang menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.
b. Menteri
Keuangan
selaku
Bendahara
Umum
Negara
mengangkat
Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran
dalam
rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerja yang telah
ditetapkan
c. Menteri
Keuangan
selaku
pimpinan
Kementerian
Keuangan
mengangkat Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan anggaran pada kantor/satuan kerja dilingkungan
Kementerian Keuangan
d. Jabatan Bendahara Penerimaan/Pengeluaran tidak boleh dirangkap
oleh Kuasa Pengguna Anggaran atau Kuasa Bendahara Umum Negara
22. Dokumen yang berfungsi sebagai dasar bagi PA/KPA untuk melakukan
tindakan yang mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana
atas beban APBN adalah:
a. Surat Perintah Membayar (SPM)
b. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
c. Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
d. Surat Perjanjian/Kontrak antara Pejabat Pembuat Komitme (PPK)/KPA
dengan rekanan
23. Menteri/
pimpinan
lembaga
selaku
pengguna
mendelegasikan kewenangannya kepada:
a. Pejabat pembuat komitmen
b. Pejabat yang diberi kewenangan menandatangani SPM
c. Pejabat kuasa pengguna anggaran
d. Pejabat yang ditunjuk sebagai bendahara pengeluaran.
24.
a.
b.
c.
d.

anggaran

Yang bukan Pejabat Perbendaharaan Adalah :


Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.
Pejabat Pembuat Komitmen.
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar

25. Salah satu prinsip pengendalian intern yang penting di dalam


pelaksanaan anggaran (APBN) adalah adanya pemisahan yang jelas
antara kewenangan berikut:
a. Ordonnateur dan Comptable
b. Ordonnateur dan Otorisator

c. Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran


d. Bendahara Umum Negara (BUN) dan Bendahara Umum Daerah (BUD)
26. Pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan
pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah
pembayaran adalah
a. Pejabat Pemeriksa Barang
b. PP-SPM
c. PPK
d. Bendahara Pengeluaran
27. Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan anggaran belanja, menurut
UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan negara, antara lain berikut
ini, kecuali:
a. Pembayaran yang menjadi beban APBN tidak boleh dilakukan
sebelum barang/jasa diterima tanpa ada kecuali.
b. Bendahara pengeluaran wajib menolak perintah pembayaran dari
PA/KPA apabila tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan
peraturan perundang-undangan
c. PA/KPA melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud di dalam DIPA
yang telah disahkan.
d. Bendahara bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang
dilakukannya
28. Penerimaan dapat dikelompokkan menjadi penerimaan anggaran dan
non anggaran. Contoh penerimaan non anggaran adalah
a. Penerimaan pengembalian belanja
b. Penerimaan potongan iuran taspen dan askes
c. Penerimaan hasil penjualan Surat Utang Negara (SUN)
d. Penerimaan hibah
29. Pengujian yang dilakukan oleh kuasa BUN (KPPN) terhadap SPM yang
diajukan oleh satker meliputi:
a Pengujian substantif dan formal
b Pengujian dokumen-dokumen transaksi dari satker
c Pengujian substantif, formal dan material
d Pengujian pre-audit dan post-audit
30. Berikut ini adalah ketentuan dalam pengajuan/penggunaan dana
tambah uang persediaan (TUP) kecuali:

a. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak/tidak dapat


ditunda
b. Sisa dana TUP disetor akhir tahun bersamaan dengan
penyetoran sisa dana UP.
c. Digunakan paling lama satu bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan
d. Tidak digunakan untuk pembayaran yang seharusnya dibayar secara
LS (langsung).
B. SOAL PILIHAN BENAR/SALAH (BOBOT NILAI 10%)

Petunjuk: Pilih B (Benar) jika pernyataan benar, dan pilih S (Salah) jika
pernyataan salah!

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Keuangan Negara adalah semua hak negara yang


dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu, baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara yang berkaitan dengan
pelaksanaan hak tersebut.
Dalam
rangka
otonomi
daerah,
Presiden
mendelegasikan
pengelolaan
keuangan
daerah
kepada Gubernur, Walikota dan Bupati.
Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk
investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang
ditetapkan dalam APBN dan APBD
Kuasa Pengguna Anggaran dalam kondisi tertentu
dapat merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) atau Pejabat Penandatangan SPM (PP-SPM)
Pendapatan negara dibagi dalam dua kelompok besar,
yaitu: penerimaan dalam negeri dan penerimaan luar
negeri termasuk hibah.
Comptable beheer merupakan salah satu tugas dan
fungsi dari Chief Financial Officer.
Seorang Kepala Satuan Kerja secara ex-officio
mendapat pendelegasian sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) dari Pengguna Anggaran (PA).
Bendahara pengeluaran wajib menolak perintah
pembayaran dari PA/KPA apabila tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana ditentukan peraturan
perundang-undangan.
Pendapatan yang termasuk ke dalam kelompok PNBP

10
.

antara
lain
yaitu,
penerimaan
hasil
migas,
pendapatan cukai, bagian laba dari BUMN.
Pembayaran belanja yang menjadi beban APBN tidak
boleh dilakukan sebelum barang/jasa diterima, tanpa
ada kecuali.

C. SOAL ESSAY (BOBOT NILAI 60%)


Petunjuk: Pilih dan kerjakan 5 soal dari 7 soal yang disediakan !
1. Ruang lingkup keuangan negara dapat ditinjau dari sisi objek, subyek,
proses dan tujuan. Jelaskan !
2. Dengan diterbitkannya paket perundang-undangan dibidang keuangan
negara, khususnya terkait dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, telah terjadi perubahan yang sangat mendasar dalam
manajemen/pengelolaan keuangan negara. Harap dijelaskan, apa saja
perubahan yang sangat mendasar tersebut dan uraikan pendapat
Saudara!
3. Undang-Undang
Keuangan
Negara
Nomor
17
Tahun
2003
mengamanatkan adanya 3 pilar Reformasi Penganggaran. Sebutkan dan
jelaskan 3 (tiga) pilar Reformasi Penganggaran tersebut !
4. Apa yang dimaksud dengan rechmategheid, wetmateghead, dan
doelmategheid dalam pengujian tagihan pembayaran yang menjadi
beban APBN ?
5. Dalam asas perbendaharaan disebutkan: Setiap pejabat dilarang
melakukan tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban APBN/APBD
jika anggaran untuk membiayai pengeluaran tersebut tidak tersedia
atau tidak cukup tersedia.Apa yang dimaksud dengan tidak tersedia
atau tidak cukup tersedia ?.
Jelaskan dengan memberikan contoh.
6. Sebutkan pejabat perbendaharaan pada level satker !, jelaskan pula
pengertian dari masing-masing pejabat tersebut !
7. Menteri Keuangan selaku BUN menetapkan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas negara. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem
tersebut dan berikan contohnya !

*** Selamat Mengerjakan &&& Semoga Sukses***

LATIHAN SOAL HKN


Pemerintah pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka
ekonomi makro tahun anggaran berikutnya, yang diawali dengan kegiatan
Musrenbangnas dengan koordinasi Kemenperekonomian/Bappenas di bulan
a. Januari
b. Maret
c. April
d. Mei
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur dan
menyelenggarakan rekening pemerintah dengan cara membuka Rekening Kas
Umum Negara di
a. Bank Mandiri
b. Bank BNI
c. Bank Rakyat Indonesia
d. Bank Indonesia
Pengelolaan atas utang negara yang langsung membebani APBN, yang dikelola
oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, yaitu
a. pinjaman luar negeri
b. pinjaman dalam negeri
c. appeoval loans
d. internal loans
Penyertaan modal pemerintah pusat pada perusahaan negara/daerah/swasta
ditetapkan dengan
a. undang-undang
b. perpu
c. perda
d. peraturan pemerintah
Pengertian Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D) sesuai dengan pasal 1 angka 10
dan 11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 adalah
a. semua barang yang ada dalam Satker Pempus/Pemda
b. semua barang yang berasal dari hasil rampasan
c. semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN/D
d. semua barang yang diperoleh dari laba BUMN/D
Pengertian Keuangan Negara adalah
a. semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang gara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
b. semua hak dan kewajiban negara serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut
c. semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik

negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut


d. semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu berupa barang gara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut
Siklus anggaran terdiri dari
a. perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban (termasuk
APBN-P)
b. perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban
c. perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban (termasuk APBN-P)
d. pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban (termasuk APBN-P)
Pengertian Perbendaharaan Negara adalah
a. pelaksanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk
investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD
b. pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD
c. pelaksanaan, pengawasan, pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan
dalam APBN dan APBD
d. pengelolaan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan negara, termasuk
investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD
Yang dimaksud dengan Kas Negara adalah
a. kantor atau tempat untuk menyimpan uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
b. bank atau tempat untuk menyimpan uang negara yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
c. tempat untuk menyimpan penerimaan dan pengeluaran uang negara yang
ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
d. tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara
Rekening
tempat
penyimpanan
uang
daerah
yang
ditentukan
oleh
gubernur/bupati/walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan adalah
a. Rekening Kas Umum Daerah
b. Rekening Kas Daerah
c. Rekening Umum Kas Daerah
d. Rekening Khusus Kas Daerah
Pengertian Piutang Negara adalah
a. sejumlah hak dan kewajiba yang wajib dibayar kepada Pemerintah Pusat atau
hak Pemerintah Pusat sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya
b. sejumlah hak dan kewajiban yang diterimakan kepada Pemerintah Pusat atau
hak Pemerintah Pusat sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya
c. sejumlah uang yang berhak diterima oleh Pemerintah Pusat atau kewajiban
Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya
d. sejumlah uang yang wajib dibayar kepada Pemerintah Pusat atau hak
Pemerintah Pusat yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau
akibat lainnya
Didalam pasal 20 UUD 1945 ayat 5 disebutkan : Dalam hal rancangan undangundang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam

waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undangundang tersebut disetujui,


rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undangundang dan wajib
diundangkan. Undang-undang yang telah disetujui bersama yang tidak disahkan
oleh Presiden adalah
a. UU No. 17 Tahun 2003
b. UU No. 1 Tahun 2004
c. UU No. 15 Tahun 2004
d. UU No. 15 Tahun 2006
Pada considerance
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara sebagai landasan hukumnya, menyebutkan Pasal 5 ayat
(1), Pasal 20, Pasal 23, Pasal 23C UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara tanpa menyebut pasalnya. Seharusnya Pasal
berapa harus disebutkan dari Undang-undang No.17 Tahun 2003 sebagai landasan
hukum terbitnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara tersebut?
Pasal 26
Pasal 28
Pasal 27
Pasal 29
Hasil musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang), digunakan untuk
memutakhirkan Rancangan RKP yang akan dibahas dalam sidang kabinet untuk
ditetapkan menjadi RKP dengan Peraturan Presiden.
Peraturan Presiden
tersebut dimaksudkan sebagai
a. Pedoman penyusunan APBN bagi Kementerian/Lembaga
b. Pedoman pembahasan kebijakan umum dan prioritas anggaran di DPR
c. Pedoman penyusunan RKA-KL
d. Pedoman penyusunan renstra dan renja bagi Kementerian/Lembaga
Pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran dalam hal ini biasa disebut Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) oleh Menteri Keuangan adalah paling lambat
tanggal
a. 1 Januari
b. 31 Desember
c. Akhir Nopember
d. Awal Desember
PEMDA berhak mendapatkan pinjaman. Yang bukan termasuk sumber pinjaman
daerah adalah
a.
b.
c.
d.

a. Pemerintahan
b. Pemerintah Daerah lain
c. lembaga keuangan bank
d. pinjaman langsung ke negara lain
Dalam Asas-asas Umum Perbendaharaan Negara semua pengeluaran negara,
termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah
pusat,
a. dibiayai dengan APBN

b. dibiayai dengan APBD


c. dibiayai dengan DIPA
d. dibiayai dengan DPA
PRINSIP DASAR PINJAMAN DAERAH antara lain :
a. Pinjaman Daerah merupakan alternatif sumber pembiayaan APBD dalam
pelaksanaan desentralisasi, termasuk dan/atau untuk menutup kekurangan kas.
b. Pinjaman Daerah digunakan untuk membiayai kegiatan yang merupakan
instruksi Pemerintah dan kewenangan Daerah berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
c. Pemerintah Daerah dalam keadaan tertentu melakukan pinjaman langsung
kepada pihak luar negeri.
d. Pemerintah tidak dapat memberikan pinjaman kepada pemerintah daerah yang
dananya berasal dari luar negeri (On-Lending).
Dalam melakukan pinjaman Pedoman Umum yang harus diikuti adalah
a. Jumlah kumulatif defisit APBN < 13% PDB dan Jumlah kumulatif pinjaman
pemerintah pusat dan Pemda < 6 % PDB tahun bersangkutan
b. Jumlah kumulatif defisit APBN < 6% PDB dan Jumlah kumulatif pinjaman
pemerintah pusat dan Pemda < 30 % PDB tahun bersangkutan
c. Jumlah kumulatif defisit APBN < 30% PDB dan Jumlah kumulatif pinjaman
pemerintah pusat dan Pemda < 6 % PDB tahun bersangkutan
d. Jumlah kumulatif defisit APBN < 3% PDB dan Jumlah kumulatif pinjaman
pemerintah pusat dan Pemda < 60 % PDB tahun bersangkutan
Pengertian Pengelolaan Investasi
a. Pemerintah dapat melakukan investasi jangka menengah untuk memperoleh
manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya.
b. Investasi dilakukan dalam bentuk Penyertaan modal dan investasi langsung.
c. Investasi sebagaimana dimaksud dengan persetujuan DPR.
d. Penyertaan modal pemerintah pusat pada perusahaan negara/daerah/swasta
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Pengertian Daerah Otonom, adalah
a. kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI
b. kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, berwenang
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI
c. kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem NKRI
d. kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai wilayah, mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI
Pengguna Anggaran dalam pengertian Pejabat Perbendaharaan meliputi
a. Gubernur/Bupati/Walikota
b. Ditjen Kementerian

c. Kepala Kantor Daerah


d. Kepala KanWil Daerah
Kewenangan Pengguna Anggaran antara lain :
a. merancang susunanDIPA
b. menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang
c. menunjuk petugas pemungutan penerimaan negara
d. menetapkan pejabat yang melakukan pengelolaan utang
Kewenangan Bendahara Umum Negara (BUN) antara lain :
a. mengelola utang dan piutang
b. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban pajak belanja
c. melakukan pengujian atas tagihan dan menunda pembayarannya
d. melaksanakan pemungutan penerimaan pajak
Pengertian Dana Perimbangan adalah
a. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
b. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
berdasarkan angka persentase dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
c. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
d. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan Daerah
Pengertian Dana Alokasi Khusus adalah
a. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
b. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
berdasarkan angka persentase dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
c. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
d. dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah
tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang
merupakan urusan Daerah
Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan Desentralisasi terdiri atas Pendapatan
Daerah dan Pembiayaan yang bersumber dari :
a. perhitungan sisa kurang anggaran Daerah
b. penerimaan Piutang Daerah
c. Dana Taktis Daerah
d. hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
Pengertian Penatausahaan dan Pertanggungjawaban APBN/APBD :
a. Menteri Keuangan selaku pembantu presiden bertanggung jawab kepada Presiden
dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran yang dilakukannya.
b. Para Menteri terkait bertanggung jawab secara formal dan material kepada
Presiden/gubernur/bupati/ walikota atas pelaksanaan kebijakan anggaran yang
berada dalam penguasaannya.

c. Kuasa Bendahara Umum Negara bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan


selaku Bendahara Umum Negara dari segi hak dan ketaatan kepada peraturan
atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukannya
d. Bendahara
Penerimaan/Bendahara
Pengeluaran
bertanggung
jawab
secarastruktural atas pengelolaan uang yang menjadi tanggung jawabnya
kepada Kuasa Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah.
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah adalah Bendahara Umum Daerah,
kewenangannya meliputi :
a. menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBN;
b. mengesahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
c. melakukan pengendalian pelaksanaan APBN;
d. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran
kas daerah.
Isi DIPA meliputi:
a. Sasaran yang hendak dicapai, fungsi, program dan kegiatan, besaran anggaran
serta rencana penarikan dana dan perkiraan pendapatan,
b. Belanja Pegawai, Belanja Modal, Belanja Barang,Pembiayaan;
c. Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Bantuan Sosial;
d. Belanja Pemerintah Pusat, Belanja Pemerintah Daerah, Belanja Pembiayaan
Kita mengenal ICW sebagai Undang-undang Perbendaharaan Indonesia yang
efektif berlaku hingga Tahun Anggaran 2004, sebelum diberlakukannya UndangUndiang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mulai Tahun
Anggaran 2005.
ICW tersebut adalah kepanjangan dari :
a. Indonesia Complientswet
b. Indonesische Comptabelswet
c. Indonesische Comtabiliteitswet
d. Indische Comptabiliteitswet
Struktur penganggaran sebagaimana ditetapkan pada Pasal 11 Ayat (5)
UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 dirinci ke dalam
a. Organisasi, fungsi dan jenis kegiatan
b. Organisasi, fungsi, dan anggaran belanja
c. Organisasi, fungsi, jenis belanja
d. Organisasi, program, kegiatan dan jenis belanja
Dalam tugasnya Menteri/ Pimpinan Lembaga antara lain memiliki kewenangan
berikut ini:
a. memerintahkan pembayaran sebagai akibat pelaksanaan anggaran
b. melakukan pengujian atas tagihan yang diajukan sehubungan dengan
pelaksanaan perikatan antara kementerian/lembaga dengan pihak penagih
c. melakukan pembebanan anggaran sehubungan dengan realisasi perikatan
antara kementerian/lembaga dengan pihak penagih
d. melakukan pencarian sumber pembiayaan yang paling murah
Kriteria pembentukan Bagian Anggaran (BA) :
a. Dasar hukum pembentukannya yang menyatakan bahwa pimpinan organisasi
atau lembaga berkenaan ditetapkan sebagai Pejabat Eselon I
b. Pengguna Anggaran merupakan pejabat setingkat Ditektur;

c. Unit kesekretariatan yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas


lembaga dimaksud setingkat eselon II dan memiliki entitas yang lengkap;
d. Struktur organisasi yang telah ditetapkan sudah ada pejabat yang definitif
Ketentuan mengenai penyusunan dan penetapan APBN sesuai dengan UndangUndang tentang Keuangan Negara adalah sebagai berikut:
a. pengintegrasian sistem akuntabilitas kinerja dalam sistem akuntansi pemerintah
b. penyempurnaan klasifikasi anggaran pendapatan dan belanja
c. penyatuan anggaran pendapatan dan belanja
d. penggunaan kerangka pengeluaran jangka menengah dalam penyusunan
anggaran
RKA-KL adalah dokumen perencanaan dan penganggaran suatu kementerian.
Isi dan susunan RKA-KL adalah sebagai berikut:
a. RKA-KL terdiri dari rencana kerja dan anggaran yang diperlukan untuk
melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah.
b. Di dalam Rencana Kerja diuraikan visi, misi, tujuan, kebijakan, program, hasil
yang diharapkan, kegiatan, dan keluaran yang diharapkan
c. Di dalam anggaran yang direncanakan, untuk masing-masing program dan
kegiatan dirinci menurut jenis belanja, serta sumber pendapatan kementerian
negara/lembaga yang bersangkutan.
d. RKA-KL meliputi seluruh kegiatan satuan kerja di lingkungan kementerian
negara/lembaga termasuk kegiatan dalam rangka tugas pembantuan.
Bahwa Presiden sebagai pemegang kekuasaan atas pengelolaan kekuangan negara
tersirat dalam UUD 1945 pasal
a.
23 ayat 1 dan ayat 2
b.
23 ayat 2 dan ayat 3
c.
23 ayat 3 dan ayat 1
d.
23 ayat 1 dan ayat 3
Pengertian Hukum Keuangan Negara bermakna :
a. hukum khusus yang harus ditaati segenap warganegara tentang semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut serta pemberian
sangsi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapapun yang tidak mau patuh
mentaatinya
b. hukum dibidang keuangan yang harus ditaati segenap warganegara tentang
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut serta
pemberian sangsi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapapun yang tidak
mau patuh mentaatinya
c. peraturan yang harus ditaati segenap warganegara tentang semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut serta pemberian
sangsi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapapun yang tidak mau patuh
mentaatinya
d. segala kebijakan penguasa yang harus ditaati segenap warganegara tentang
semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala

sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut serta
pemberian sangsi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapapun yang tidak
mau patuh mentaatinya
Dalam rangka Pengelolaan Keuangan Negara, Presiden menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada Gubernur/Bupati/Walikota untuk mengelola Keuangan
Daerah dan mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah
yang dipisahkan. Kedudukan Presiden dalam hal ini adalah
a. Presiden selaku Kepala Pemerintahan
b. Presiden selaku Kepala Eksekutif
c. Presiden selaku Kepala Negara
d. Presiden selaku Kepala/Atasan para Menteri
Prinsip dasar Pengelolaan Keuangan Negara yang diatur dalam Bab VIII Hal
Keuangan Pasal 23 UUD 1945 menyatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan UU, apabila DPR tidak menyetujui
anggaran yg diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun
yg lalu; disamping itu
a. segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah
b. macam dan harga mata uang ditetapkan oleh Bank Sentral
c. hal-hal mengenai keuangan negara akan diatur dengan peraturan perUUan
tersendiri
d. untuk memeriksa tanggung jawab keuangan negara diadakan suatu BPK, yg
peraturannya ditetapkan dengan UU. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada
DPR

Anda mungkin juga menyukai