Anda di halaman 1dari 19

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

DASAR

Nama Kelompok :

Aldila Putra Trisna


2. Alfi Mardiana
3. Fahima ariani
4. Tri Kurnia Astutik
1.

PENGEMIS

DOKUMENTASI

Latar Belakang

Pengemis sebagai masalah sosial yang cukup


signifikan, sudah menjadi permasalahan di dalam
masyarakat dan memunculkan perbedaan pendapat
tentang bagaimana cara menanggulanginya dan siapa
yang bertanggung jawab atas mereka. Berbagai solusi
dan kebijakan sudah dikemukakan, namun seolah-olah
menghasilkan jalan buntu dan kontroversi tersendiri.

Secara umum kita mengetahui bahwa pengemis adalah


bagian dari masyarakat yang dianggap sebagai tuna
karya, tuna wisma. Akan tetapi sebagian dari
masyarakat terlanjur mengakui bahwa tuna karya dan
tuna wisma sebagai pengemis tanpa mengetahui latar
belakangnya.

Kami tertarik mengambil tema


pengemis di karenakan pengemis
merupakan masalah yang sangat
kompleks yang hampir di setiap kota
dapat kita temui sehingga kami ingin
mengetahui faktor penyebab banyaknya
pengemis.

Pengertian
pengemis

Pengemis adalah orang-orang yang


kerjanya meminta minta kepada orang
lain guna memenuhi kebutuhanya.
Menurut Departeman Sosial RI (1992),
pengemis adalah Orang-orang yang
mendapat penghasilan dari meminta
minta di muka umum dengan berbagai
alasan untuk mengharap belas kasihan
dari orang.

Faktor Penyebab banyaknya


pengemis
Masalah

kemiskinan.
Kemiskinan menyebabkan seseorang tidak mampu
memenuhi kebutuhan dasar minimal dan menjangkau
pelayanan umum sehingga tidak dapat mengembangkan
kehidupan pribadi maupun keluarga secara layak.
Masalah keluarga
Ikatan antara saudara kurang baik sehingga komunikasi
pun jarang akhirnya mementingkan kepentingan pribadi
tanpa memperdulikan bagaimana keadaan saudaranya.

Sikap pasrah pada nasib


Mareka menganggap bahwa kemiskinan
adalah kondisi mereka sebagai
gelandangandan pengemis adalah nasib,
sehingga tidak ada kemauan untuk
melakuan perubahan.
Kebiasaan dari kecil
Gelandangan pengemis yang bersangkutan
tidak berdaya sama sekali dalam segi
materi,karena cacat fisik,tidak berpendidikan
sehingga dari kecil pekejaanya mengemis dan
itu menjadi bentuk keterpaksaan

Mengemis karena latar belakang faktor ketidak berdayaan


ekonomi sering di tempatkan sebagai wujud pembenaran.
karena agama pun (islam)membolehkanya.hal ini,terkait dengan
riwayat rosululloh di sudut pasar madinah ada seorang
pengemis buta,orang yahudi yang sering mencaci maki
rosul muhammad,orang yang belum di temuinya.suatu
hari sampailah cerita tentang caci maki pengemis buta
itu ke telinga rosul.esok paginya,lelaki mulia itu pergi
dari rumah ke sang pengemis sambil membawa
semangkok bubur gandum.sejak saat itu hingga sakit dan
wafatnya rosul muhammad tiap hari selalu pergi dari
rumah dengan semangkok bubur gandum.
Dengan keteladanan mulia rosululloh itu ,menunjukkan islam
tidak melarang orang mengemis.yang jauh lebih penting
sebenarnya adalah bagaimana mengurangi pengemis.

Faktor Penghambat

Dari beberapa pengemis yang kita


wawancarai belum pernah mendapatkan
hambatan atau teguran dalam mengemis
misalnya diadakanya operasi dari dinas
sosial,dan tidak ada warga sekitar yang
melarang untuk mengemis.
Kebanyakan dari pengemis sudah
mengetahui jika akan diadakan razia oleh
dinas sosial ( satpol PP ).

Cara mengurangi
pengemis

Pemerintah mengadakan larangan untuk tidak


memberikan uang kepada pengemis dengan begitu
pengemis tidak akan mendapatkan penghasilan
sehingga kemungkinan akan berhenti dari pekerjaanya.
Memberikan pekerjaan bagi mereka
(pengemis).solusinya yaitu dengan membuatkan
lapangan pekerjaan yang tepat untuk mereka, agar
mereka tidak mengangur.
Bagi anak-anak yang masih usia sekolah dibuatkan
sekolah gratis untuk mereka. Dengan demikian
pengetahuan mereka akan bertambah dan mereka akan
bisa menjadi anak yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.

Dilakukan penertiban sekaligus


pembinaan, bagi pengemis yang sudah
berulang kali terkena razia dinas sosial
dilakukan pembinaan secara rutin,
Misalnya saja diberi keterampilan
menjahit dan lain-lain.

THANK YOU

PERTANYAAN
1.Dyah arum
Dari latar belakang di atas di jelaskan,berbagai solusi dan kebijakan sudah di kemukakan namun se
olah-olah menghasilkan jalan buntu.apa maksud jalan buntu?
2.Daniar
Ada anak kecil yang mengemis terkena razia,tapi anak kecil tersebut di suruh oleh bosnya untuk
mengemis tapi anak tersebut tidak mau menyebutkan bosnya.bagaimana cara mengatasi
masalah tersebut?
3.Narulita
Pengemis yang sudah di beri lapangan pekerjaan dan keterampilan apakah anda sudah yakin
pengemis tidak akan terjun mengemis lagi?
Jawaban:Tidak,karena kebanyakan penghasilanya lebih banyak dari pengemis daripada
penghasilan dari keterampilan yang di berikan oleh pemerintah.
4.Sintya
Kenapa mengemis di luar kota tidak mengemis d kotanya sendiri?
Jawaban: Dari beberapa pengemis yang kita wawancarai, tidak ada yang mengemis dari luar kota
kebanyakan dari tulungagung.namun dari artikel yang sudah melakukan penilitian lebih
dalam,seorang pengemis yang mengemis di luar kota di sebabkan karena di kotanya sudah
ada PP yang tidak memperbolehkan mengemis dan akan di kenakan sanksi.

Larangan untuk mengemis telah diatur secara jelas dalam Buku Ketiga KUHP dalam Pasal 504
dan Pasal 505 tentang Tindak Pidana Pelanggaran bahwa barang siapa yang mengemis
dan/atau menggelandang di muka umum akan diberikan hukuman kurungan tergantung pada
jenis operasinya.

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum bahwa bagi siapapun yang terlihat
memberi uang kepada pengemis akan didenda sebesar Rp 20 juta.Hal ini dimaksudkan untuk memberi efek
jera sehingga hal ini tidak akan berulang-ulang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai