Anda di halaman 1dari 28

KERANGKA KONSEPTUAL

(CONCEPTUAL FRAMEWORK)
MEMAHAMI KERANGKA
KONSEPTUAL
MANFAAT KERANGKA
KONSEPTUAL
KELEMAHAN KERANGKA
KONSEPTUAL

SUB BAB CONCEPTUAL FRAMEWORK


1.

MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL


- Pengertian kerangka Acuan Konseptual ( Conceptual
Framework )
-

2.
3.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi penyusunan Rerangka Acuan Konseptual


Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan kerangka dasar penyusunan dan penyajian
keuangan
Sifat-sifat kerangka acuan konseptual
Perbandingan antara Statement of Financial accounting
Concept dan Kerangka Dasar penyusunan dan penyajian
Laporan Keuangan
Klasifikasi dan Konflik Kepentingan
Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi
Konsep Dasar
Sudut Pandang Akuntansi Tradisional
Lingkungan Akuntansi
Pemakai Informasi Akuntansi

MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL


KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL

laporan

MEMAHAMI KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual
adalah dukungan terhadap badan suatu sistem
yang koheren atas sasaran hasil yang saling
berhubungan dan mendasar yang dapat
memimpin ke arah konsistensi standar dan yang
menentukan dasar, fungsi dan keterbatasan dari
akuntansi dan laporan keuangan kemudian
menyediakan struktur metateoritikal untuk
akuntansi keuangan

Pengertian kerangka Acuan Konseptual


( Conceptual Framework )

Adalah hasil suatu proses penalaran dan pemikiran


akuntansi yang diharapkan berlaku dalam lingkungan
dan kondisi tertentu yang merupakan hasil pemilihan
factor-faktor dan konsep-konsep yang dianggap relevan,
terpadu dan saling ketergantungan.

Menurut FASB, conceptual framework adalah suatu


system yang koheren tentang tujuan dan konsep dasar
yang saling keterkaitan, yang diharapkan dapat
menghasilkan standar-standar yang konsisten dan
memberi pedoman tentang jenis dan keterbatasan
akuntansi keuangan dan pelaporan keuangan.

Belkoui memandang rerangka konseptual sebagai teori


akuntansi yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena
struktur rerangka konseptual sama dengan struktur
akuntansi yang didasarkan pada proses penalaran yang
logis. Jadi rerangka acuan konseptual mendasari
penyusunan SAK.

Pengertian kerangka Acuan Konseptual


( Conceptual Framework )
Kerangka acuan konseptual secara lengkap
adalah :
petunjuk FASB dalam menetapkan
standar akuntansi
menyediakan kerangka acuan untuk
menyelesaikan pertanyaan sebelum ada
standar khusus yang mengaturnya
menentukan batasan pertimbangan
dalam penyusunan laporan keuangan
mempertinggi komparabilitas dengan
menurunkan jumlah alternative metode
akuntansi.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi


penyusunan Rerangka Acuan Konseptual

Pernyataan tentang karakteristik lingkungan ekonomi,


politik, budaya dan social tempat akuntansi akan
diterapkan.
Missal : iklim, bentuk badan usaha, cara pemenuhan
modal dsb
pernyataan tentang tujuan pelaporan keuangan
Penetapan kendala yang mempengaruhi proses
penalaran.
Missal : identifikasi terhadap kebutuhan pemakai akan
informasi keuangan dan kendalapemakai akan
informasi keuangan

pengidentifikasian dan pemilihan informasi apa yang


dapat merepresentasikan makna informasi tersebut.

Pengembangan dan pendefinisian elemen atau symbol


yang menjadi sarana untuk mengkomunikasikan
informasi tentang operasi unit usaha dan
lingkungannya.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi


penyusunan Rerangka Acuan Konseptual
Pengidentifikasian dan pengevaluasian terhadap
kendala-kendala mengenai pengukuran, penilaian,
pengakuan, dan pengungkapan informasi ke dalam
elemen laporan keuangan.
pengembangan standar akuntansi yang dapat
digunakan sebagai pedoman dalam pengukuran,
penilaian, pengakuan, dan penyajian elemen
laporan keuangan.
perancangan struktur dan format system akuntansi
untuk mengumpulkan dan mengolah data serta
meringkas dan melaporkan informasi yang relaven.
Penerapan standar dalam situasi yang
sesungguhnya berdasarkan prosedur dan metode
yang dipilih.

Tujuan rerangka Acuan Konseptual dan


kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan

sebagai acuan komite penyusun standar akuntansi keuangan


dalam menjalankan tugasnya

penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah


akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.

auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan


keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi


yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan.

meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai terhadap arti


penting laporan keuangan.

meningkatkan keterbandingan dan comparability dari laporan


keuangan.

Sifat-sifat kerangka acuan konseptual

dua atau lebih metode akuntansi diterima untuk fakta


yang sama

metode akuntansi yang kurang konservatif digunakan


mendahului metode akuntansi yang lebih konservatif

cadangan digunakan untuk melakukan perataan


fluktuasi earning secara artificial

laporan keuangan gagal memberikan sinyal akan


kegentingan likuiditas di masa yang akan datang

penangguhan diikuti penghapusan

optimisme yang tidak disesuaikan ada dalam


mengestimasi kemampuan untuk pemulihan kembali

bentuk mengungguli substansi

Klasifikasi dan Konflik Kepentingan


Penetapan tujuan akuntansi tergantung pada
penyelesaian konfilk kepentingan yang ada dalam
pasar informasi. Laporan keuangan merupakan
hasil interaksi dari 3 kelompok kepentingan, yaitu :

Perusahaan, merupakan pelaku utama dalam


proses akuntansi

Pemakai, merupakan kelompok kedua meliputi


pemegang saham, analis keuangan, kreditor,
dan agen pemerintah

profesi akuntan yang mempengaruhi informasi


yang seharusnya tercantum dalam laporan
keuangan.

Tujuan Akuntansi
Berdasarkan konflik tersebut, dapat digunakan
dalam menetapkan tujuan akuntansi, yaitu
Tujuan khusus laporan keuangan adalah
menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan, hasil
operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
Tujuan umum laporan keuangan

menyajikan informasi yang dapat dipercaya tentang


sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis
menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang
perubahan sumber daya bersih sebagai hasil dari aktifitas
perusahaan yang menghasilkan profit
menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan
untuk mengestimasi earnings yang potensial
mengungkapkan informasi lain yang relevan dengan
kebutuhan pemakai

Tujuan Akuntansi

Tujuan kualitatif

Relevan
Memilih informasi yang paling mungkin untuk
membantu
pemakai dalam pembuatan
keputusan
ekonomi

dapat dipahami
selain harus jelas informasi, juga harus dapat
dipahami

dapat diuji kebenarannya


hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran
yang
independent menggunakan metode
pengukuran yang sama

netral
informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan
umum pemakai dan bukan kebutuhan khusus
pemakai tertentu

dapat diperbandingkan
perbedaan-perbedaan seharusnya tidak
mengakibatkan perlakuan akuntansi yang
berbeda

kelengkapan
semua informasi yang memenuhi persyaratan
tujuan-tujuan kualitatif lain harus dilaporkan

Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi

Menurut SFAC
understandability, dapat dipahami
relevance, sesuai dengan kebutuhan
reliability, dapat diuji kebenarannya
comparability, dapat diperbandingkan
predictive value,
feedback value
timeliness
verifiability
neutrality
representational faithfulness
materiality
benefit>cost

Karakteristik Kualitatif informasi Akuntansi

menurut KDPPLK

dapat dipahami
relevan
keandalan
dapat diperbandingkan

Hirarki kualitas informasi


Penggunaan informasi
akuntansi

Pembuat Keputusan Dan


karakteristiknya (pemahaman atau
pengetahuan sebelumnya)

Batasan batasan

Manfaat

>
Biaya
Dapat dimengerti

Pengguna kualitas
khusus

Manfaat Keputusan

Keputusan Utamakualitas khusus

Relevan

Dapat dipercaya
Tepat Waktu

Faktor-faktor Kualitas
utama

Nilai
Prediksi

Kualitas interaktif dan


sekunder

Pengenalan

NIlai
Umpan

Pengungkapa
n balik yang
jujur

Daya Uji

Daya Banding

MATERIALITAS

Netral

Konsep Dasar

Adalah konsep yang semata-mata


merupakan anggapan yang tidak harus
termanifestasikan dalam praktik yang
senyatanya, tetapi harus
dipertimbangakan dalam penyusunan
standar akuntansi maupun dalam
menginterpretasikan informasi akuntansi

Konsep Dasar
Adapun konsep dasar tersebut adalah :
Menurut paton dan Littleton :
business entity (kesatuan usaha)
continuity of activity ( kontinuitas usaha)
measured consideration (jumlah kesepakatan)
cost attach (ikatan cost atau cost yang berdaya ikat)
effort and accomplishment 9upaya dan hasil)
verifiable, objective evidence (bukti obyektif yang
andal)
assumption (asumsi)

Konsep Dasar

menurut prinsip akuntansi


Indonesia

kesatuan akuntansi
kesinambungan
periode akuntansi
pengukuran dalam nilai uang
harga pertukaran
penetapan beban dan pendapatan

Konsep Dasar

menurut APB statement no 4

accounting entity
going concern
measurement of economic
time periode
measurement in terms of money
accual
exchange price
approximation
judgement
general purpose financial information
fundamentally related financial statement
substance over form
materiality

Konsep Dasar

Menurut Paul Grady

masyarakat dan pemerintah mengakui adanya hak


pemilikan pribadi
kesatuan usaha khusus
kesinambungan
konsistensi antar periode untuk entitas yang sama
keanekaragaman perlakuan akuntansi antar
kesatuan usaha
konservatif
keandalan data keuangan melalui pengendalian
intern
materiality
periodisasi laporan memerlukan taksiran

Konsep Dasar

Menurut Suwarjono
Di antara konsep yang telah dikemukakan di atas,
suwarjono menggarisbawahi yang
terpenting dari
konsep tersebut adalah :
kesatuan usaha
adalah konsep bahwa perushaan dianggap
sebagai badan atau pihak yang berdiri
sendiri dan bertindak atas namanya sendiri
terpisah dari pemilik.
konsep periode
menganggap bahwa untuk mengukur
kemajuan perusahaan konsep periode
waktu digunakan sebagai takaran
pengukuran dan bukan angkatan atau
jumlah prosuksi atau penjualan.

Sudut Pandang Akuntansi Tradisional

Proprietary theory atau teori keatuan pemilik

Teori ini bersudut pandang pemilik sebagai pusat


perhatian akuntansi
Aktiva Kewajiban = modal

Entity Theory

Teori ini bersudut pandang kesatuan usaha pusat


perhatian akuntansi adalah unit usaha bukan pemilik
Aktiva = Kewajiban + Modal

Fund Theory

Pusat perhatian akuntansi dalam konsepini ada pada unit


operasi dengan tujuan tertentu atau kesatuan kegiatan
khusus dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut
diperlukan sumber ekonomi berupa asset likuid seperti kas
Aktiva likuid = saldo dana

Sudut Pandang Akuntansi Tradisional

Commander Theory atau teori kesatuan pengendali

Sudut pandang dalam teori ini menitikberatkan pada


pihak yang mengendalikan sumber ekonomi
perusahaan tanpa
memperhatikan pemilikan.

Investor theory atau teori kesatuan investor

Pusat perhatian akuntansi adalah kepada kreditor


jangka panjang dan pemegang saham, sehingga laba
harus didefinisikan sebagai jumlah rupiah yang
menjadi hak kedua kelompok tersebut.
Aktiva - utang Jangka Pendek = Ekuitas Investor

Enterprise Theory

Pusat perhatian akuntansi dalam teori ini adalah


kegiatan usaha yang melibatkan semua pihak
(stakeholder) sebagai bagian dari kegiatan ekonomi.

Lingkungan Akuntansi
Empat unsur yang membentuk lingkungan
akuntansi :

para pemakai laporan keuangan


organisasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat
kegiatan ekonomi dalam perusahaan secara
indivisual
cara pengukuran aktivitas ekonomi

Lingkungan Akuntansi
factor-faktor lingkungan yang harus diperhatikan dalam
merumuskan tujuan akuntansi :

system perekonomian pasar yang maju


system perbankan yang efisien dan canggih
system peradilan yang kuat dan berwibawa
pasar modal yang maju
pengakuan penuh terhadap milik pribadi
penghargaan prestasi individual
badan usaha sebagai bentuk utama organisasi
perusahaan
pemisahan antara pemilik dan manajemen
perilaku pengambilan keputusan yang rasional
system birikrasi yang mantap dan fungsional

Pemakai Informasi Akuntansi

para pemakai yang berkepentingan


langsung
pemilik, kreditor, calon pemilik, calon
kreditor, manajemen, kantor pajak,
pegawai, dan pelanggan

para pemakai yang tidak


berkepentingan langsung
analis, penasihat keuangan, pasar
modal,
pengacara, pejabat registrasi,
pers, asosiasi dagang dan serikat buruh.

MANFAAT KERANGKA KONSEPTUAL

Menurut FASB
Persepsi terhadap peranan kerangka konseptual dalam kebijakan akuntansi
adalah karena terlibat dalam pembuatan kebijakan yang dapat didefinisikan
sebagai proses dimana individu atau kelompok yang punya kekuasaan
menentukan pedoman umum tindakan mempengaruhi anggota lain dalam
suatu organisasi atau keseluruhan masyarakat.
Pembuatan kebijakan adalah proses memilih yang mana
KEtika pilihan merupakan masalah opiniatau selera atau beberapa kriteria
personal atau organisasi dan bukan sekedar menyangkut permasalahan
teknologi, maka kerangka konseptual adalah :
Membawa ke arah konsistensi standar
Merekomendasikan sifat, fungsi dan keterbatasan akuntansi keuangan
dan pelaporan
Penggunaan kerangka konseptual yang diterima umum akan menjadikan
penyusunan standar lebih efisien, efektif, lebih cepat, lebih konsistn dan
meyediakan jawaban-jawaban yang bisa dipertahankan
PEran utama kerangka konseptual adalah untuk memperkaya kemungkinan
keberterimaan pernyataan-pernyataan tertentu yang akan diusulkan
ataupun yang sudah berjalan

KETERBATASAN KERANGKA KONSEPTUAL


Penyusunan kerangka konseptual sangat membantu asalkan
saling mendukung dan tidak akan berguna pada saat terjadi
pertentangan
Ketika dihadapkan pada suatu set keadaan, maka dalam
penggunaan kerangka konseptual cenderung menaruh perhatian
pada sikap yang berkembang
Kerangka konseptual yang diterima umum dapat membantu jika ia
menggunakan bahasa, metode analisis dan batasan yang
dimengerti umum, namun sejauh mana bantuan disediakan oleh
kerangka itu akan bervariasi tergantung dari situasi dihadapi.
Artinya kerangka konseptual berurusan dengan teknologi
akuntansi dapat berguna dalam situasi besar dan dapat juga
terbatas kegunaan pada situasi lainnya
Kerangka konseptual dipandang beberapa pihak hanyalah
merupakan suatu bagian dari proses pembuatan kebijakan yang
mana bagian ini berubah-ubah dari suau standar ke standar
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai