Anda di halaman 1dari 32

ETIKA BERPAKAIAN

DAN PERGAULAN

DRS. H. ABDUL JALIL DJAUHARY, M.PD

Istilah pakaian terjemahan dari kata libas atau


tsiyab. Dalam Al-Quran kata libas menunjukkan
pakaian lahir maupun pakaian batin, sedangkan
kata tsiyab (pakaian) digunakan untuk pakaian
lahir.
Kata ini diambil dari kata tsaub yang berarti
kembali, yakni kembalinya sesuatu pada keadaan
semula, atau pada keadaan yang seharusnya sesuai
dengan ide pertamanya.
Ide dasar tentang pakaian adalah kembalinya
manusia pada keaadan semula, yaitu tertutupnya
aurat, namun karena godaan setan, aurat manusia
terbuka;

Persoalan bukan hanya persoalan yang menyangkut hobi, mode,


trend, budaya maupun kesukaan dari seseorang, akan tetapi
berpakaian lebih merupakan upaya yang sesungguhnya untuk
mengembalikan manusia (setelah ditipu dan digoda setan untuk
telanjang) pada fitrah dirinya sebagai makhluk yang mulia,
beradab dan berbeda dengan makhluk yang lainnya.

TUJUAN DAN FUNGSI PAKAIAN

Tujuan utama pakaian adalah untuk menutup aurat,


sedangkan fungsi pakaian beraneka ragam,
misalnya untuk perhiasan, dan perlindungan dari
panas matahari, perlindungan dari sesuatu yang
membahayakan (baju besi untuk peperangan),
untuk menambah kepercayaan diri, tampil menarik.
Bisa saja orang berpakaian apa adanya, minim,
menonjolkan aurat dan orang akan mengatakan
sebagai keindahan (bahkan ada yang menafsirkan
suatu kemajuan), dan itu bisa disebut perhiasan,
akan tetapi tujuan utama berpakaian tidak
terpenuhi yaitu menutup aurat.

Menutup aurat merupakan kewajiban setiap orang


yang beriman. (hal ini telah menjadi kesepakatan
para ulama).
Adapun bagian tubuh yg termasuk aurat (yg wajib
ditutupi) bagi laki-laki meliputi anggota badan
dari pusar sampai lutut, sementara itu aurat bagi
wanita, seluruh anggota tubuhnya kecuali muka
dan telapak tangannya (Imam Malik, Imam SyafiI
dan Imam Hambali)

Suatu pakaian dipandang telah memenuhi kriteria


menutup aurat apabila
1.
Pakaian itu tidak lubang sehingga seseorang
dapat melihat bagian tubuh yang termasuk aurat
2.
Pakaian itu mampu menghalangi pandangan
seseorang untuk mengetahui warna aurat
(kulitnya)
3.
Pakaian itu mampu menghalangi seseorang
untuk mengetahui lekuk dan bentuk aurat
seseorang.






Rasulullah SAW bersabda: Dua golongan ini dari ahli neraka yang belum
pernah aku lihat, yaitu: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi
untuk memukul manusia, dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang,
berlenggok-lenggok (jalannya) (berpaling dari Allah SWT), mengajarkan
wanita berlenggak-lenggok (memalingkan wanita lain dari Allah SWT),
kepada mereka seperti punuk onta yang miring (memakai sanggul/rambut
pasangan pada rambutnya), wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan
ini dan ini (jauhnya). (HR. Muslim)

ETIKA BERPAKAIAN
1.

2.

Setiap memulai sesuatu pekerjaan hendaknya membaca basmalah


dengan lafadz bismillahirrahmanirrahim , agar semua pekerjaan
senantiasa diberkahi Allah SWT.
Membaca doa ketika membuka pakaian atau mengambil pakaian dari
tempatnya, dengan doa:


3. Membaca doa ketika memakai pakaian:


4. Membaca doa ketika memakai pakaian baru:

5. Memulai berpakaian dengan anggota baigan kanan,


dan mulai melepaskannya dengan anggota yang kiri.

) (

6. Tidak berpakaian yg menyerupai lawan jenisnya.



) (

7. Tidak berpakaian menyerupai orang yang non-Islam.










) (

8. Tidak menggunakan wangi-wangian yg


menimbulkan fitnah dan rangsangan nafsu.


) (

9. Hendaklah hijab/jilbab / pakaian tersebut


menutup seluruh badan (auratnya).

10. Hendaklah pakaian itu yg wajar dan beradab,


bukan berupa perhiasan yg menyolok, yg aneh-aneh
baik potongannya maupun memiliki warna warni yg
menarik.

11. Hendaklah hijab/jilbab/pakaian tersebut


menutu seluruh badan (auratnya), tidak tipis,
transparan, tidak sempit, tidak ketat, tidak
menampakkan lekuk tubuh dan aurat.

Rasulullah SAW bersabda: Dua golongan ini dari ahli neraka yang belum
pernah aku lihat, yaitu: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi
untuk memukul manusia, dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang,
berlenggok-lenggok (jalannya) (berpaling dari Allah SWT), mengajarkan
wanita berlenggak-lenggok (memalingkan wanita lain dari Allah SWT),
kepada mereka seperti punuk onta yang miring (memakai sanggul/rambut
pasangan pada rambutnya), wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan
ini dan ini (jauhnya). (HR. Muslim)

12. Hendaknya tidak memakai pakaian dengan


model yg aneh-aneh agar berbeda dgn kebanyakan
orang, dan memakainya dgn perasaan sombong dan
takabbur.


- -


( )

Rasulullah SAW bersabda: Allah tidak melihat (tidak


memberi rahmat) kepada orang yang melabuhkan
(menyeret) pakaiannya karena sombong (HR Muslim)

ETIKA PERGAULAN
Pendahuluan
Terjadinya pergeseran interpretasi dan penerapan yang salah terhadap
nilai-nilai pergaulan laki-laki dan perempuan menurut ajaran Islam.
Beberapa sebab: pertama; internal umat Islam, yaitu;
1. Kurangnya pemahaman yg mendalam pada masyarakat Islam
mengenai ide-ide dasar pokok dalam ajaran Islam
2. Tidak adanya kejelasan di kalangan masyarakat Islam mengenai
metode operasionalisasi ajaran Islam kehidupan.
3. Tidak adanya usaha menjalin satu ikatan yang kuat, yg tidak
mungkin terputus antara ide-ide Islam dan metode operasionalisasi
ajaran Islam.
Kedua; eksternal, yaitu upaya yg tidak henti-hentinya dari musuh
musuh Islam (munaafiquun, kaafiruun, musyikuun) untuk
menghancurkan Islam. Salah satu upaya kuffar untuk menghancurkan
kaum muslimin dengan melontarkan konsep pergaulan bebas antara

Hubungan Antara Laki-laki dan Peremp


1.

2.

Kapitalis memandang bahwa hubungan antara laki-laki


dan perempuan adalah semata-mata untuk memenuhi
kebutuhan seksual. Mereka menganggap pengekangan
terhadap naluri seksual akan berakibat fatal, yaitu dapat
menyebabkan kelainan fisik, mental ataupun yang lain.
Islam memandang hubungan laki-laki dan wanita dapat
dilakukan dalam ikatan pernikahan dalam rangka untuk
kelangsungan jenis, serta menjaga kelangsungan
keturunan, di samping juga dalam hal muamalah,
bekerja sama dalam rangka kemaslahatan seperti jual
beli, akad syirkah, persaksian dalam pengadilan dan
lain-lain. Dan dalam melaksanakan amal maruf nahi
munbkar.

Pengaturan hubungan laki-laki dan perempuan

Islam memberikan ruang gerak hubungan laki-laki dan


perempuan sesuai dengan kodratnya, manusiawi dan
universal. Islam benar-benar melarang aktivitas (baik
perkataan, perbuatan atau berfikir) yang dapat
membangkitkan nafsu seksual yang tidak sesuai dengan
ketentuan syara.

Pengaturan hubungan laki-laki dan perempuan

Meskipun, Allah SWT menciptakan lawan jenis sebagai


hiasan yang menyenangkan satu sama lainnnya, tetapi
Allah SWT memperingatkan bahwa kesenangan tersebut
hanya sementara dan hanya terdapat di dunia, sementara
kesenangan yang hakiki dan abadi adalah pada Allah
SWT.

1. Laki-laki dan Wanita Dijadikan Hidup Berdampingan


dalam Masyarakat

2. Kesederajatan Laki-laki dan Perempuan dalam


Hukum
Secara umum laki-laik dan wanita memiliki tugas
yang sama, misalnya tentang kewajiban
mengemban dawah, amar maruf nahi mungkar,
muhasabah lil hukkam, dilarang berbohong
diwajibkan jujur, tidak boleh makan sesuatu yang
haram, tidak boleh mecuri, merampok, membunuh
kecuali yang disahkan syara dan lain-lain.
Rasulullah SAW diutus untuk semua manusia, khitab
hukum baik yang bersifat perintah maupun larangan
tertuju pada orang yang beriman secara umum,
tanpa membedakan laki-laki dan perempuan.

2. Kesederajatan Laki-laki dan Perempuan dalam


Hukum

2. Kesederajatan Laki-laki dan Perempuan dalam


Hukum

2. Kesederajatan Laki-laki dan Perempuan dalam


Hukum

Nabi Muhammad SAW bersabda:

( )

Sesungguhnya kaum wanita adalah setara dengan kaum


laki-laki (HR. Abu Daud)

3. Laki-laki dan Perempuan Memiliki Tugas yang


Berbeda Menyangkut Hal Yang Berkaitan Dengan
Fitrah Masing-Masing



()

Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang memakai pakaian


wanita dan wanita memakai pakaian laki-laki (HR. Abu
Daud)

()

Allah melaknat orang yg menyambung ramut, orang yg


minta disambunkannya, orang yg bertato dan orang yg

4. Wajib Menjaga dan Memelihara Pandangan

5. Wajib Menutup Aurat Untuk Menjaga Kehormatan

5. Wajib Menutup Aurat Untuk Menjaga Kehormatan

6. Larangan Khalwat Laki-Laki dan Perempuan


Khalwat adalah keadaan laki-laki dan perempuan yang tidak
mahramnya dalam menyendiri dan bersunyi-sunyi di suatu
tempat yang tidak mungkin orang lain masuk tanpa izin
keduanya, seperti dalam rumah, mobil, tempat menyendiri
dan lain-lain.

Janganlah orang laki-laki dan perempuan bersunyi-sunyi


dan janganlah seorang perempuan bepergian kecuali
disertai mahramnya (HR. Bukhori)

7. Seorang Istri Keluar Rumah Izin Suami


Diriwayatkan dari Ibnu Bathah dalam bab hukum wanita
dari Anas bin Malik RA yg artinya.
Sesungguhnya orang laki-laki bepergian, melarang istrinya
keluar rumah, ketika bapaknya sakit ia meminta izin kepada
Rasulullah SAW bersabda kepadanya : bertaqwalah kepada
Allah dan jangan menentang suami . Ketika bapaknya
wafat ia meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk
menghadiri pemakaman jenazahnya, Rasulullah SAW
bersabda : Takutlah pada Allah dan jangan menentang
suamimu. Kemudian Allah memberikan wahyu pada Nabi
Muhammad SAW : Aku mengampuni dosanya karena taat
kepada suaminya. (Nidzomul IjtimaI fil Islam, Annabhany,
hal. 23)

8. Islam Memerintahkan Pria Dan Wanita Supaya Taqwa


Kepada Allah SWT
Dengan ketaqwaan ini diharapkan manusia dalam kehidupan ini selalu
dalam naungan Al-Quran dan Al-Hadits, sehingga terciptalah dalam
dirinya kontrol pasif internal pada setiap diri umat Islam dalam
kehidupan sehari-hari dimanapun dan dalam keadaan apapun, orang
muttaqin memahami kehidupan dan hidup ini dalam rangka mencari
ridla Allah SWT dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan
dan meninggalkan semua yang dilarang Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai