K
RUPSI
Kelompok Genap, 5H D-III Pajak
02
Ahmad Shobirin
04
Annas Andoyo
Fatahillah
06
Darlis Pasaribu
08
22 Maya Kesuma
24 Muhammad Abidurrahman
26 Muhammad Halim Yakubi
28 Muhammad Irfan Faris
30 Mutia Rani Wijayanti
32 Noor Fitria Kartika Sari
34 Rachmadilla Amidha Yosian
36 Ratih Eka Setyorini
38 Stefani Yesia Nindy
Harjanto
Mafia
Pupuk
Bersubsid
VIDEO KASUS
KOMENTAR
Peristiwa ini sangat disayangkan
sekali terjadi, dan juga merupakan
tindakan
yang
tidak
berperikemanusiaan karena sangat
menyengsarakan
masyarakat,
terutama rakyat kecil.
Dikarenakan
minimnya
pengawasan pendistribusan pupuk
bersubsidi,
banyak
pihak-pihak
yang memanfaatkan kesempatan
tersebut demi kepentingan pribadi
dan untuk memperkaya diri sendiri.
Seharusnya
pupuk
bersubsidi
hanya
diperuntukan bagi usaha pertanian yang
meliputi Petani Tanaman Pangan, Peternakan
dan Perkebunan Rakyat sesuai dengan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Republik
Indonesia
Nomor
130/Permentan/SR.130/11/2014 pasal 3 yakni;
Pupuk Bersubsidi diperuntukan bagi Petani
yang mengusahakan lahan
dengan total
luasan maksimal 2 (dua) hektar atau
Petambak dengan luasan maksimal 1 (satu)
hektar setiap musim tanam per keluarga.
Adanya
dugaan
bahwa
terdapat
keterlibatan oknum aparat keamanan
dalam penyelewengan pupuk ini, betulbetul menjadi sebuah pukulan yang
menyakitkan
terhadap
upaya
pemerintah dalam memerangi korupsi
dan sejenisnya hingga tuntas.
KESIMPULAN
Masalah mafia ini sudah menjadi
masalah yang mewabah di
masyarakat kita. Oleh karena itu,
dalam mengatasinya diperlukan niat
yang kuat dari berbagai pihak,
pemerintah dan masyarakat sendiri.
Dimulai dari pengawasan yang ketat,
tindak hukum yang tegas,
transparansi petugas dan
keikutsertaan masyarakat dalam
kontrol di lapangan.