Anda di halaman 1dari 19

Laporan Kasus

INTOKSIKASI PESTISIDA
Pembimbing: dr. Adi M, Sp.PD
Penyusun: dr. Putu Andree Krisna P

Pendahuluan

Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh


hama (insekta, jamur dan gulma). Sehingga
pestisida dikelompokkan menjadi :

Insektisida (pembunuh insekta)

Fungisida (pembunuh jamur)

Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu)

Kematian yang disebabkan oleh keracunan pestisida


banyak dilaporkan baik karena kecelakaan waktu
menggunakannya, maupun karena disalah gunakan
(untuk bunuh diri)

Definisi

Organofosfat adalah nama umum ester dari asam


fosfat.

Contoh dari organofosfat termasuk insektisida dan


antihelmintik.

Organofosfat bisa diabsorpsi melalui absorpsi kulit


atau mukosa atau parenteral, per oral, inhalasi dan
juga injeksi.

Predisposisi

Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian


keracunan pestisida adalah faktor dalam tubuh
(internal) dan faktor dariluar tubuh (eksternal),
faktor-faktor tersebut adalah :

Internal:
Umur
Status gizi
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan

Eksternal:
Dosis
Lama kerja
Tindakan penyemprotan pada arah angin
Frekuensi penyemprotan
Jumlah jenis pestisida

Patofisiologi

Organofosfat menghambat aksi pseudokholinesterase


dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah
merah dan pada sinapsisnya.

Enzim tersebut secara normal menghidrolisis


asetylcholin menjadi asetat dan kholin.

Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah


asetylkholin meningkat dan berikatan dengan
reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf
pusat dan perifer.

Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala


keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian
tubuh.

Gejala

Efek muskarinik

Efek nikotinik

Tanda dan gejala yang timbul 12-24 jam pertama


setelah terpapar termasuk: diare, urinasi, miosis (tidak
pada 10% kasus), bronkospasma/bradikardi, mual
muntah, peningkatan lakrimasi, hipersalivasi dan
hipotensi

Efek nikotinik termasuklah fasikulasi otot, kram, lemah,


dan gagal diafragma yang bisa menyebabkan paralisis
otot. Efek nikotinik autonom termasuk hipertensi,
takikardi, midriasis, dan pucat.

Efek sistem saraf pusat

Efek sistem saraf pusat termasuk emosi labil,


insomnia, gelisah, bingung, cemas, depresi salur nafas,
ataksia, tremors, kejang, dan koma.

Diagnosis

Menemukan dugaan tempat masuknya racun


seperti cara inhalasi, per oral, absorpsi kulit dan
mukosa atau parenteral, yang amat berpengaruh
pada efek kecepatan dan lamanya reaksi keracunan.

Menilai status kesadaran pasien.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium

EKG

Pemeriksaan radiologi

Penatalaksanaan

Mencegah kontak selanjutnya, misalnya dengan


menggunakan sarung tangan karet, segera
melepaskan pakaian yang terkontaminasi, mencuci
kulit sampai bersih dengan sabun dan air.

Atropin sullfat 2mg i.v dan diulangi dengan interval


5-10 menit sampai terjadi atropinisasi

Pralidoksim dalam suntikan 30mg/kgBB (diatas 12g) i.v, dengan kecepatan yang tidak melebihi
500mg per menit dan diulang tiap setengah jam.

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn. S

Umur

: 50 tahun

Jenis kelamin

: laki- laki

Alamat

: Perkebunan Jatirono

Pekerjaan

: Perkebunan

Agama

: islam

No. RM

: 068560

ANAMNESIS
Keluhan utama : muntahmuntah

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan muntah-muntah
setelah bekerja di kebun. Pasien mengatakan
sebelumnya pasien sedang bekerja menaburkan
bubuk pestisida sekitar pukul 09.30, tanpa
menggunakan masker.
Pasien juga mengeluh pusing, sesak dan terasa
panas di dada, tangan terasa gemetar.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Hipertensi disangkal.
Diabetes Melitus disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan umum :

Kesadaran

: composmentis

Keadaan umum

TD

Nadi : 96 kali/menit

Pernafasan

Suhu : 36,6 C

Anemic (-), icterus (-), cyanosis (-), dyspneu (+)

: tampak sakit sedang

: 120/70 mmHg
: 28 kali/menit

Kepala/Leher

Bentuk kepal

: normochepal

Mata : anemis -/- ; icterus -/-

Telinga

: dalam batas normal

Hidung

: dalam batas normal

Mulut

: dalam batas normal

Leher

: JVP dalam batas normal

Thoraks
Cor :
S1s2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo:
gerakan nafas simetris,
Suara nafas V | V Perkusi S | S Rhonki - | - Wheezing - | -

S|S

-|-

-|-

V|V

S|S

-|-

-|-

Abdomen

V|V

bentuk datar, bising usus positif normal, soefel (+), nyeri


tekan (-), Hepar dan Lien tidak teraba, timpani

Ekstremitas

Atas

: akral hangat +/+, edema -/-

Bawah : akral hangat +/+, edema -/-

Pemeriksaan penunjang

HB

: 12,7

Leko

: 14.100

PCV

: 39,2

Trombosit

: 570.000

KGA

: 159 mg/dl

DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
Intoksikasi pestisida

PENATALAKSANAAN
Planning terapi:

O2 nasal 4 lpm

Infus RL 20tpm

Injeksi Ranitidin 1amp

Injeksi Ondansentron 4mg 1amp

Mengguyur /mencuci muka dan daerah tubuh yang lain dengan air

MRS

Planning monitoring:

Vital sign, nafas

Planning edukasi:

Penggunaan masker dan pelindung tubuh saat melakukan


pekerjaan rutin

Anda mungkin juga menyukai