Ayumitia Putri
Darma Eka Putra
Imam Nur Alamsyah
Renhat
SESTERTERPENOID (C-25)
TRITERPENOID (C-30)
TETRATERPENOID (C-40)
POLITERPENOID
Sesterterpenoid (C-25)
Terpenoid
Sifat senyawa
Dapat
Sestertertpe
n
(25)
1. Ophiobolin
Ophiobolin
2. Heliosida
Merupakan
menunjukkan
adanya
keberadaan
grup
3. Leucosceptrane
Kelas leucosceptrane sesterterpenoids 1-10,
memiliki , dan -laktone yang tidak jenuh,
yang telah terisolasi dari daun dan bunga
Leucosceptrum canum dan ditemukan bahwa
menunjukkan aktivitas anti-feedant terhadap
serangga yang makan tanaman (Luo dkk,
2013).
TRITERPENOID (C-30)
Triterpenoid
Harborne(2006),Sifat-sifat triterpenoid:
Tidak berwarna
Berbentuk kristal
Reaksi Identifikasi
Umumnya
rendah
Tes
kimia yang sering digunakan adalah reaksi LiebermannBurchard. (as. asetat anhidrat - H2SO4) -> yang
memberikan warna hijau kebiruan pada kebanyakan
triterpen dan serol
Pengelompokan Triterpenoid
Menurut
Triterpenoid sebenarnya
Pembagian berdasarkan jumlah cincin dalam struktur molekulnya :
Triterpen asiklik triterpen yang tidak memiliki cincin tertutup,
misalnya skualena.
Triterpen trisiklik triterpen yang memiliki tiga cincin tertutup
pada struktur molekulnya, misalnya ambrein.
Triterpen tetrasiklik triterpen yang memiliki empat cincin
tertutup pada struktur molekulnya, misalnya lanosterol.
Triterpen pentasiklik triterpen yang memiliki lima cincin tertutup
pada struktur molekulnya, misalnya a-amirin
Skualena
Skualena adalah senyawa organik alami dengan 30 atom
karbon yang terutama didapatkan dari minyak hati ikan hiu.
Skualena digunakan dalam pembuatan kosmetik, dan juga
sebagai adjuvan imunologi dalam vaksin. Skualena juga tengah
diteliti sebagai senyawa dengan efek kemopreventif.
Biosintesis Skualena
Dua molekul farnesil pirofosfat terkondensasi dengan reduksi
oleh NADPH untuk membentuk squalene (dengan enzim
squalene sintase)
Ambrein
Ambrein memiliki aktivitas analgesik dan afrodisiak pada tikus, hal ini
sesuai dengan penggunaan ambrein secara tradisional juga sebagai
afrodisiaka.
Amirin
Senyawa amirin terdiri dari - amirin and -amirin. Masingmasing memiliki rumus molekul C30H50O.
-amirin and -amirin dapat dipisahkan dengan baik jika
dikromatografi memakai n- butanol-NH4OH 2M (1:1)
(Harborne, 2006).
Lanosterol
Lanosterol
Biosintesis Lanosterol
Setelah
membentuk squalen,
maka terjadi reaksi oksidasi pada
atom C nomor 3
sehinggaterbentuk OH, setelah itu
terjadi pembentukan
epoksidasqualen. Senyawa ini akan
terjadisiklisasai menjadi lanosterol
yang merupakan bentuk dasar dari
senyawa steroid(Arifin,1986).
Setelah
Saponin
Saponin
Saponin jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang diperoleh dari
metabolisme sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga sering disebut
dengan glikosida jantung. Hal ini disebabkan karena memiliki efek kuat
terhadap jantung.
Steroid
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Biosintesis Kolesterol
TETRATERPENOID (C-40)
Tetraterpenoid
Tetraterpenoid diwakili oleh grup senyawa karotenoid yang
bersifat hidrofobik(pigmen yang larut dalam lemak, berwarna
kuning sampai merah).
Tetraterpenoid
Contoh-contoh karotenoid:
LycopeneTomat
Solanaceae)
masak(Lycopersiconesculente;
-karotenWortel
(Daucuscarota;
/Apiaceae) , kelapa sawit
CapsanthinCabe
Solanaceae)
merah(Capsicum
fam.
Fam.
Umbelliferae
annuum;
Fam.
Manfaat
POLITERPENOID
pyriformis
Politerpena
alam
Karet alam
Karet alam
Tanaman asal :Hevea braziliensis
Keluarga
: Euphorbiceae
Zat berkhasiat : Kautschuk (zat karet)
Penggunaan :
Untuk bahan utama pembuatan ban
maupunalat kesehatan yang bersifat elastis.
Biosintesis Karet
Tahap pertama :
Asam mevalonat yang di sintesis dari 3 molekul asetil
Co-A. Energi yang dihasilkan dari proses ini diperoleh
3 ikatan thio ester yang akan dipecah untuk
menghasilkan kembali Co-A bebas dan 2 molekul
TPNH, yang kemudian akan di oksidasi.
Biosintesis Karet
Tahap kedua:
Perubahan asam
mevalonat menjadi
isopentenyl-PP, unit
pembangun dari
poliisopren yang telah
diperoleh. Pengaktifan
dari asam mevalonat
menghasilkan 3
molekul ATP dan reaksi
dekarboksilasi.
Biosintesis Karet