Anda di halaman 1dari 109

DEEP

MIKOSIS
Dr.Safruddin,SpKK(K)MARS
Bag.IKKK.FK
UNHAS

RAGAM KAWASAN SASARAN PEMBELAJARAN

Kemampuan
Berpikir
(Cognitive)
C6 Evaluasi
(evaluation)
C5 Sintesis
(synthesis)
C4 Analisis
(analysis)
C3 Penerapan
(application)
C2 Pemahaman
(comprehension)
C1 Ingatan
(knowledge)

Nilai dan Sikap


(Affective)
A5 Menjadikan pola
hidup
(characterization)
A4 Mengatur diri
(organization)
A3 Menghargai
(valuing)

A2 Menanggapi
(responding)
A1 Menerima
(receiving)

Keterampilan
(Psychomotor)

P5 Naturalisasi
(naturalization)
P4 Perangkaian
(articulation)
P3 Ketepatan
(precision)
P2 Penggunaan
(manipulation)
P1 Peniruan
(imitation)

Mikosis dalam

Mikosis subkutan

Sporotrichosis
Mycetoma(Madura Foot)
Chromoblastomycosis
Pheohyphomycosis
Lobomycosis
Subcutaneus Zigomycosis
Rhinosporidiosis

Mycosis sistemik

Histoplasmosis
Blastomycosis Amerika utara
Coccidioidomycosis
Paracoccidioidomycosis
Penicilliosis
Criptococcosis
Zigomycosis

SPOROTRIKOSIS

disebabkan Sporothrix schenckii

Bersifat dimorfik

jamur masuk melalui trauma

bisa menyerang pekerja kebun, pekerja


taman

SPOROTRIKOSIS ini mencakup dua


bentuk :
1. lymphangitic
2. Infeksi tetap
Lymphangitic >> pada tangan atau kaki
awal infeksi nodul dermal pecah
menjadi ulkus kecil,
Pengerasan jaringan limfatik , meradang
& bengkak

Infeksi tetap
sekitar 15% kasus, infeksi lokal untuk satu
area (wajah & Granuloma) ulserasi
Nodul satelit di sekitar tepi lesi primer
Varian klinis subkutan lainnya:
menyerupai mycetoma, lupus vulgaris, &
ulserasi vena kronik

Nodul subkutan

Nodul ulserasi

Sporotrikosis pada ibu jari

Diagnosis banding

mycobacterial & primary cutaneous


nocardia infections & leishmaniasis
The nontuberculous mycobacterial,
infeksi oleh Mycobacterium
marinum (fish-tank granuloma)
mirip tipe lymphangitic

Pemeriksaan
laboratorium

Kerokan dari preparat langsung


eksudat
Biopsi koloni berwarna krem sampai coklat
dapat dilihat setelah 2 minggu
S. schenckii sangat jarang pada
pem.langsung karena jamur sll ada dalam
jumlah kecil, organisme bisa dalam sabaraud
agar

Kultur primer jamur tumbuh


berkembang menjadi kecambah, dgn
pertumbuhan koloni menjadi gelap
Mikroskopik: hifa memproduksi konidia
Kecil, bentuk oval atau dalam miselium
Patologi : sporotrichosis reaksi
granulomatous dengan mikroabses
netrofil

jamur biasanya dalam bentuk kecil


(3 - 5 ~ m) berbentuk cerutu atau
ragi oval kadang-kadang dikelilingi
oleh badan tebal, memancarkan
eosinofilik, dengan tepi membentuk
tubuh asteroid yang khas

PENGOBATAN

Remisi spontan bisa terjadi

Larutan KJ 4-6 ml, dianjutkan selama 3-4


mgg setelah lesi sembuh

Terbinafin 250 mg/hari dilanjutkan 1 mgg


stlah ada perbaikan

Itrakonazole

200

mg/hr

seminggu stelah ada perbaikan

dilanjutkan

MICETOMA PEDIS = MADURA MIKOSIS =


M.FOOT

-Mycetoma infeksi lokal kronis yang disebabkan oleh


jamur spesies berbeda atau Actinomycetes.
Hal ini ditandai dengan pembentukan agregat dari
organisme kausatif, yang dikenal sebagai butir/granuls,
yang ditemukan di dalam abses

mengalir melalui sinus ke permukaan kulit


atau melibatkan tulang yang berdekatan,
menyebabkan bentuk osteomielitis

Mycetomas disebabkan oleh jenis


jamur yang dikenal sebagai
eumycetomas,
Filamen aerob Actinomycetes atau
bakteri yang dikenal sebagai
actinomycetoma
Organisme ini bisa dari tanah atau
tanaman saprophytes, yang hanya
insidennya patogen pada manusia

Gejala klinis

kedua jamur & actinomycete sangat


mirip
Predileksi ; kaki, kaki bawah, atau tangan,
juga kepala atau punggung
awal infeksi tanpa rasa sakit, nodul
menyebar perlahan-lahan papul & sinus
Jaringan lokal bengkak, pembentukan sinus
kronis, tulang distorsi

MISETOMA

EPIDEMIOLOGY

Scedosporium apiospermum
Madurella mycetoma
Streptomyces soliensis

Diagnosis banding

Infeksi bakteri kronik


Tuberculous osteomyelitis

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.

Menemukan granul mycetoma pada sinus yang


terbuka
Butir 250 - 1000-m, putih, hitam, atau partikel
merah yang dapat dilihat dengan mata telanjang

2.

Mikroskop langsung ; granul terdiri dari actinomycete


kecil atau batas filamen jamur

3.

Kultur

4.

Biopsy ; reaksi peradangan kronis dengan abses


neutrofil dan tersebar sel-sel raksasa & fibrosis.
Butir (50-250 11m) ditemukan di tengah peradangan.
Ukuran dan bentuk mereka dapat membantu dalam
identifikasi

Interpretasi granula

Granul hitam Jamur


Granul merah actinomycetes
(bakteri)

Terapi

Ketoconazole; 200 mg sehari


beberapa bulan
Actinomycetomas kombinasi
antibiotik ; dapsone + streptomycin
sulfamethoxazole-trimethoprim +
rifampin atau streptomycin
Amikacin ; infeksi nocardia rekalsitrans

KROMOMIKOSIS =
KROMOBLASTOMIKOSIS

jamur kronik pada kulit & subkutan


oleh jamur berpigmen / dematiaseus
yang berimplantasi ke dermis
inflamasi : terbentuk sel tunggal
atau kumpulan sel berdinding tebal
(badan sklerotik atau muriformis)
hiperplasia pseudoepiteliomatosa
disertai eliminasi organisme transepidermal

etiology

Phialophora verrucosa,
Fonsaceae pedrosoi,
F. compactum,
Wangiella dermatitidis
Cladophialophora carrionii

epidemiology

Jamur ini diisolasi pada lingkungan


dari kayu, debris tanaman, atau
tanah
paling sering ;laki-laki pekerja di
daerah pedesaan
semua umur ,>> berusia antara 30
50 thn

Gejala klinik

Tempat awal infeksi ; kaki, tungkai


bawah, lengan, atau badan bagian
atas. Gambaran klinik bervariasi
Lesi awal papul verukosa meluas
dengan lambat dalam beberapa
bulan/ tahun nodul superfisial
dengan permukaan ireguler & rapuh.

Gejala klinik

Lesi tumor lebih besar daripada lesi noduler,


dengan permukaan meninggi yang ditutupi
oleh krusta; lesi ini bisa menjadi sangat besar
dan tekstur permukaannya seperti bunga kol
lesi plak dengan bagian tengah yang
atrofi.Bisa terjadi ulserasi sekunder. Lesi
tersebut biasanya tidak nyeri tanpa adanya
infeksi sekunder yang menyebabkan gatal dan
nyeri. Lesi-lesi satelit diakibatkan oleh
garukan, dan bisa terjadi penyebaran limfatik
ke daerah sekitarnya

Gejala klinik

Lesi pada individu bisa tebal dan


berkembang menjadi infeksi bakteri
sekunder
Komplikasi dari kromoblastomikosis
limfaedema lokal elefantiasis
SCC (kasus kronik)

Diagnosis banding

Limfaedema tropikal kronik dengan


hiperplasia (mossy foot)
Jika berlebihan mirip tuberkulosis
dan blastomikosis

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan sediaan langsung


Dari bahan kerokan dari permukaan
lesi, terutama dari daerah titik
hitam badan sklerotik/sel jamur
muriform
Badan sklerotik ini bisa tunggal,
menggumpal/rantai pendek. Struktur
muriform berdinding tebal, berwarna
coklat, dengan diameter sekitar 10 m

Pemeriksaan penunjang

Biopsy
Respon granulomatosa campuran,
dengan abses netrofil kecil & banyak
sekali hiperplasia epidermal. Organisme
yang sering terlihat dalam sel-sel
raksasa atau dalam abses netrofil
terlihat tunggal atau dalam kelompok
sel-sel berpigmen coklat, sering
berseptum tunggal atau ganda dan
dinding sel tebal

PENGOBATAN

Itraconazol 200 mg/hr dengan atau flusitosin


30mg/kg (pasien dgn fungsi ginjal normal)

Terbinafin 250mg/hr

Amfoterisin B 1mg/kg/hr

Lesi bisa meluas dengan pembedahan

Pheohyphomycosis
(Phaeomycotic
Cyst, Cystic Chromomycosis)

pembentukan kista subkutan


Disebabkan o/ jamur dematiaceous
(Exophiala jeanselmei & W. dermatitidis)
organisme pendek, tidak teratur,
pigmented hifa dalam jaringan
Bisa pasien imunosupresi khususnya
mereka yang menerima glukokortikoid
jangka panjang

histopatologi
dinding kista terdiri dari pagar makrofag
dan inflamasi sel dikelilingi o/ kapsul
fibrosa & hifa jamur ditemukan di zona.

Terapi

Bedah eksisi
bisa relaps terutama pada yang
imunokompromise

Lobomycosis (Keloidal
Blastomycosis, Lobo
Disease)

Etiologi pasti tidak diketahui, t.u jamur:


Lacazia loboi
Karakteristik lesi menyerupai lesi keloid
pada daerah yang terkena
Lesi bisa muncul dimana saja seperti
ekstremitas, lengan dan wajah, menyebar
dengan cara autoinokulasi
Antijamur tidak efektif
Bedah eksisi terapi utama

Subcutaneous Zygomycosis
[Basidiobolomycosis,
Subcutaneous Phycomycosis
and Conidiobolomycosis,
(Rhino)Entomophthoromycosis]

Zygomycosis subkutan jarang


mikosis subkutan tropis dicirikan oleh
perkembangan dan penyebaran yang
kronis, pembengkakan jaringan subkutan

disebabkan Basidiobolus ranarum

lebih sering terjadi pada anak-anak

Collidioboll coronatus dewasa


Diisolasi dari tanah, tumbuhan atau
insect
Infeksi awal; hidung, menyebar
cepat pada sentral wajah

Pembengkakan dan nyeri


Menyebabkan deformitas pada
hidung, bibir dan pipi
Biopsi ; granulomatosa kronik
dengan sejumlah besar eosinophils

jamur besar large, strap-like hyphae


melewati dinding septa. Dikelilingi
material eosinofil (Splendore-Hoeppli
phenomenon)
Bisa dikultur dalam Sabouraud's agar.

Terapi

KI dengan dosis yang sama sporotrichosis


Ketoconazole (400 mg /hari) and
itraconazole (100-200 mg/hari daily)

Rhinosporidiosis

oleh Rhinospondium seeberi


Kontak dengan air danau dan kolam
renang
Predileksi ; mukosa hidung
Infeksi polip besar dengan bercak
putih
Kista kecil atau spora-spora kecil
Terapi : bedah eksisi

MIKOSIS SISTEMIK

Mikosis sistemik yang disebabkan


jamur yang port de entry; organ
dalam paru
Traktus gastrointestinal atau sinus
paranasal
Menyebar secara hematogen

Mikosis sistemik:
1. mikosis oportunistik
2. mikosis pernapasan endemik

Mikosis oportunistik sistemik pada


manusia ;
1, kandidiasis dalam atau sistemik,
2, aspergillosis,
3, zygomycosis sistemik

Mikosis paru endemik


1,
2,
3,
4,
5,

histoplasmosis
blastomycosis,
coccidioidomycosis,
paracoccidioidomycosis,
infections due to Penicillium mameffei

HISTOPLASMOSI
S

Penyebab
Histoplasma farciminosum
H. Capsulatum
varian : capsulatum
varian : duboisii

Histoplasmosis disseminata,
nampak multipel papul
Erytematous hiperkeratotik, dan
Papul2 kecil mirip pola
psoriasis guttata pada dada &
lengan atas pasien AIDS

Awal infeksi; pulmonal,asimptomatik,


biasanya sembuh spontan
Sekali individu terpapar uji kulit
intradermal positif terhadap antigen
ekstrak histoplasmin

Manifestasi Klinis

Dapat bersifat asimtomatik


Lesi kulit ; hasil dari kompleks imun
primer(erythema multiforme)atau
scr langsung disseminasi dari paru
lesi kulit jarang akibat autoinokulasi
langsung pada kulit

Lesi kulit dapat berupa nodul pulmonal


asimptomatik yang dibedah eksis atau
saat dilakukan otopsi untuk menemukan
histoplasma

Pem .penunjang
1.

2.
3.
4.

Identifikasi sel mirip ragi , intraseluler


kecil, pada sputum, darah tepi, SST,
atau pada spesimen biopsi.
Kultur mold
SDA ; kolony putih,cottony colony
Exoantigen tesproduction of
diffusing exoantigen by imunodifusi

Makrofag dermal puluhan ragi tiny


dari histoplasmosis

Diagnosis
Pada histoplasmosis pulmonal akut ;
- batuk, nyeri dada, dan demam, yang biasanya
disertai nyeri sendi dan ruam toxic-eritema,
eritema multiforme atau eritema nodusum
- Lesi kulit < 15%, bisa dipresipitasi oleh
pengobatan pada infeksi akut
- Pada pem.radiologi bercak-bercak yang
difus yang mengalami pengapuran seiring
dengan waktu

Diagnosis
Pada histoplasmosis pulmonal kronik
- Muncul pada orang dewasa
- Konsolidasi dan kavitasi paru mirip
tuberculosis
- Tidak ada muncul lesi pada kulit

TERAPI

Itrakonazole 200 400 mg/hari


Pada kasus berat Amfoterisin B i.v
1mg/kg/hari

Blastomycosis (North
American
Blastomycosis, Gilchrist
Disease)

Blastomycosis

B. dermatitidis.
Melibatkan paru, tapi bisa menyebar
pada kulit, tulang, dan CNS

Gejala klinik

Infeksi kulit primer sangat jarang,


biasanya mengikuti trauma pada
kulit
Setelah inokulasi indurasi
erythematous chancre dalam 1-2
minggu yang dihubungkan
limfangitis &
lymfadenopati

Gejala Blastomikosis pulmonal sangat


menyerupai TB paru
Bisa tanpa gejala atau bisa juga
demam,nyeri dada, batuk dan muntah darah
Selalu disertai disseminasi pada kulit
Lesi kulit umumnya simetris, menyerang
wajah dan ekstremitas
Awal lesi; papul atau nodul ulserasi
disertai pus lesi hiperkeratotik dengan
sentral ulserasi dan skar

Budding yeast blastomycosis

Direct KOH

DIAGNOSIS BANDING

mycoses dalam,
Karsinoma kulit non-melanoma
Pyoderma gangrenosum
Rekasi obat oleh bromida dan iodida

Pem.penunjang

Jamur bisa ditemukan dengan kerokan


KOH dari pus, kerokan kulit, sputum
Kultur; jamur tumbuh sebagai
miselium pada suhu kamar BULAT,
KECIL , CONIDIA pear-shaped
Pem. Antibodi terhadap B. dermatitidis
garis precipitin , pita E band
ELISA

Terapi

Itraconazole (200 to 400 mg /hari


infeksi sedang , terapi selama 6 bulan
Perlunya follow-up karena sering relaps
Infeksi dalam pada pasien
imunokompromise ; Amphotericin B
(sampai 1 mglkg sehari disseminasi

Coccidioidomycosis
(Coccidioidal
Granuloma, Valley Fever,
San Joaquin Valley Fever,
Desert Rheumatism)

Criptococosis

Infeksi jamur oleh Cryptococcosis


neoformans
Gejala klinis

Lesi awal dapat menyerupai papul/pustul


yang mirip akne berkembang menjadi
progresif menjadi nodul sampai ulserasi
dapat berupa vegetasi
Kadang disertai selulitis

Coccidioidomycosis

Demam, batuk, dan nyeri dada


Komplikasi : efusi pleura, juga
arthralgia , uveitis anterior ,>> wanita
Kulit : makula dan ruam eritematosa
Infeksi primer yg jarang pada kulit ;
nodul indurasi yang membesar sekitar
1-3 minggu setelah trauma lokal

Lesi kulit

Papul, nodul, abses, granuloma , ulkus


dan sinus yang terbentuk dibawah tulang
dan sendi
Beberapa lesi nampak sebagai plak rata
dengan sentral atopi
Komplikasi ; meningitis
pada pasien AIDS; pneumonia persisten,
lesi kulit dan disseminasi luas

Pem. penunjang

KOH : dari sputum, cairan serebrospinal,


atau pus
Kultur : koloni jamur ini sebagai
miselium, tumbuh cepat, putih
Secara mikroskopik : rantai
arthrospores at dengan interval
mycelium. C. immitis pada fase
kecambah pada infeksi tinggi

terapi

Tidak ada terapi sistemik


Untuk yang disseminata ;
amphotericin B (1 mg/kg /hari),
Itraconazole (200 to 400 mg /hari)
Fluconazole (200 to 600 mg/hari)

Paracoccidioidomycosis
(South American Blastomycosis,
Paracoccidioidal Granuloma)

Gejala klinis

Jamur dimorfik infeksi tr.pernapasan


tendensi meluas meluas kemembran
mukosa dan limfonodus
Lesi pada oral (mukokutaneus) hidung,
konjungtiva dan sekitar anus
Lesi; granuloma kecil/ulkus, lesi
menyembuh dengan skar deformitas

Pem.Penunjang

Sputum, eksudat & kerokan KOH


Biopsi : campuran reaksi
granulomatosa dengan fibrosis
Pewarnaan methenamine silver
(Grocott modification)

Multipel budding
paracoccidioides brasiliensis

terapi

Itraconazol ; 3-6 bulan


Ketokonazol
Amfoterisin B iv

Infections Due to
Penicillium
mameffei (Penicilliosis,
Penicilliosis Marneffei)

Pasien dtg dengan gejala pulmonal atau


dengan disseminata
Nyeri dada peny.,paru kronik
>> 50 % of AIDS :lesi multipel dengan
papul umbilikasi yang melebar dan
ulserasi, menyebar pada wajah dan dada
Organ lain yang bisa terserang ; liver,
tr.gastrointestinal, limfa, sumsum tulang

Pem.penunjang

Kultur P marneffei kecambah hijau


atau keabuan yang memproduksi
Penicillium conidiophores tipikal &
pigmen merah yang difus
Pewarnaan methenamin silver

terapi

Amphotericin B
Itraconazole (200 to 400 mg/hari)

Cryptococcosis (Torulosis,
European Blastomycosis)

C. neoforlmans
Port de entry ; paru
Lesi kulit sangat jarang melalui
inokulasi
Nyeri dada bayangan nodular,
kavitasi, dan efusi pleura
Pasien AIDS demam, sakit kepala
ringan dan gejala infeksi lainnya

Papul akneiformis atau


pustul yang progresif
menjadi wart atau
vegetasi, plak krusta,
ulkus dan plak infiltrasi
yang keras atau nodul ;
tanda dari infeksi sistemik
Pasien jg bisa dtg dengan
gejala klasik
meningismus; perubahan
kesadaran, perubahan
mental

pada cutaneous cryptococcosis


primer
dengan inokulasi langsung
organisme pada kulit; lesi umumnya
nodul soliter pecah ulserasi
Bisa disertai lymfadenopati

Pem.penunjang

Cryptococci berukuran besar


(5 to 15 m), budding sel
dengan kapsul baik dilihat
dengan mikroskopik langsung,
dengan tinta india

terap
i Pasien non

AIDS ; amphotericin B
i.v + flucytosine.
Pada pasien dengan lesi kulit
tunggal : fluconazole/
itraconazole
Pasien AIDS ;( 10-14 hari) 14-day
amphotericin B dengan atau tanpa
flucytosine,

Zygomycosis
(Mucormycosis, Phycomycosis)

etiologi
Zygomycete fungi ;
Rhizomucor Absidia
Rhizopus.
Cunninghamella bertholletiae
Saksenaea vasiformis

Zygomycetes bisa menyerang pasien


dgn diabetes tidak terkontrol,
netropenia dan peny.ginjal
Invasi langsung melalui abrasi/trauma
Kulit wajah, dan sekitar sinus
paranasal
Jamur ini bisa menyebar dalam
pembuluh darah
Berespon terhadap amfotericin B i.v

Anda mungkin juga menyukai