Anda di halaman 1dari 26

Pembimbing : dr. H.

Elfian,
Sp.M
Anggota :
Wempi augia
Reni marlina
Tiara rahmadika
M.Zikri muzaki
Fitri aditia

Herpes zoster
ophthalmicus

Virus herpes zoster dapat


memberikan
infeksi
pada
ganglion Gaseri saraf trigeminus
(N.V).Bila yang terkena ganglion
cabang oftalmik maka akan
terlihat
gejala-gejala
herpes
zoster pada mata.Gejala ini tidak
akan melampaui garis median
kepala. Biasanya herpes zoster
akan mengenal orang dengan
usia lanjut.
keratitis vasikuler dapat terjadi
akibat herpes zoster.

Etiologi :
Herpes Zoster oftalmikus (HZO)
merupakan hasil reaktivasi dari
Varisela Zoster Virus (VZV) pada
Nervus Trigeminal (N.V).

Epidemiologi :
HZO biasanya berpengaruh pada usia tua
dengan meningkatnya pertambahan usia.
Faktor resiko dari perkembangan oleh herpes
zoster adalah menyusutnya sel mediated
dari sistem imun yang berhubungan dengan
perkembangan usia.
Insiden HZO pada usia 75 th ke atas melebihi
10 kasus per 1.000 orang pertahun, dan
risiko seumur hidup diperkirakan 10-20%.

Varicella zoster virus(VZV) adalah


anggota dari keluarga Herpesviridae.
Ini adalah agen etiologi dari variella
(cacar air) yang merupakan infeksi
primernya dan herpes zoster yang
merupakan reaktivasinya.

Herpes zoster oftalmikus dapat


menyebabkan kerusakan,seperti
radang mata kronik, kehilangan
penglihatan, dan rasa sakit yang
hebat.

Gejala klinis
- Rasa sakit pada mata, mata merah
( biasanya unilateral), penurunan
penglihatan, ruam kulit atau kelopak
mata disertai rasa
sakit,demam,malaise.
- Lesi akut pada bola mata
berkembang dalam 3 minggu
ruam.Lesi ini dapat sembuh dengan
cepat dan sempurna, atau akan
dapat berkembang menjadi kronis
selama bertahun-tahun.

Pemeriksaan fisik
- Ruam vesikuler melibatkan divisi
oftalmik dari saraf trigeminal. Krusta
dimulai pada hari kelima-keenam.
- Tanda hutchinson, yakni
terdapatnya lesi HZ pada puncak,
sisi atau pangkal dari hidung.

Daerah ini adalah area yang diinervasi oleh saraf


etmoidalis anterior cabang dari saraf
nasosiliaris.Karena nervus nasosiliaris juga
menginervasi kornea lesi kulit seperti itu juga
dapat menyebabkan keterlibatan okular yang
berat.

ANAMNESA
STATUS PASIEN
1. NAMA
: Humaniza
2. UMUR
: 54 tahun
3. PEKERJAAN : Petani
4. ALAMAT : Tanjung
ampalu

Keluhan
utama

Mata kabur , berair , nyeri


sebelah kiri

Riwayat
penyakit
sekarang

bertaik mata sebelah kiri


ada penyakit kulit yang dirasakan
pasien
sudah 15 hari mata dirasakan kabur

Alat yang digunakan :


Senter
Loop

Hasil pemeriksaan Status


oftalmologi
OD
Visus

OS
6/12

6/30

Silia/Supersilia :
Madarosis

Krusta /
Skuama

Palpebra Superior :
Ptosis / pseudo

Aparat lakrimalis :
Lakrimasi

Sklera
Warna
Kornea

Bening

hiperemis

OD

OS

Warna

Coklat

Coklat

Bentuk

bulat

bulat

keruh

keruh

Iris
Pupil
Rf. Pupil
lansung
Lensa
Bening / keruh

*ditemukan bula dari herpes, sebelah kiri daerah


bola mata

Diagnosis kerja

Herpes zoster ophthalmikus

Diagnosis Banding Herpes zoster


ophthalmikus

- Herpes simpleks

Herpes simpleks ditandai dengan erupsi


berupa vesikel yang begerombol, di atas dasar
kulit yang kemerahan. Sebelum timbul vesikel,
biasanya di dahului oleh rasa gatal atau
seperti terbakar yang terlokalisasi,dan
kemerahan pada daerah kulit.
Herpes simpleks terdiri atas 2, yaitu tipe 1 dan
2. Lesi yang disebabkan herpes simpleks tipe
1 biasanya ditemukan pada bibir,rongga
mulut,tenggorokan,dan jari tangan. Lokalisasi
penyakit yang disebabkan oleh herpes
simpleks tipe 2 umumnya adalah dibawah
pusat, terutama di sekitar alat genitalia
eksterna.

Diagnosis Banding Herpes zoster


ophthalmikus

- Varisela

Gejala klinis berupa papul eritematosa


yang dalam waktu beberapa jam berubah
menjadi vesikel. Bentuk vesikel ini seperti
tetesan embun (tear drops). Vesikel akan
berubah menjadi pustul dan kemudian
menjadi krusta. Lesi menyebar secara
sentrifugal dari badan ke muka dan
ekstremitas.

Diagnosis Banding Herpes zoster


ophthalmikus

- Impetigo vesiko-bulosa

Terdapat lesi berupa vesikel dan bula yang


mudah pecah dan menjadi krusta. Tempat
predileksi di ketiak, dada, punggung dan
sering bersamaan dengan miliaria.
Penyakit ini lebih sering di jumpai pada
anak-anak.

Komplikasi

1. Kelopak mata, konjungtiva, episklera dan sklera


: edem Periorbital dan konjungtiva (1minggu);
infeksi sekunder Staphylococcus aureus (1-2
minggu); atrofi sklera fokal (berlansung lambat),
jaringan parut menyebabkan tidak tertutupnya
kelopak secara sempurna (lagoftalmus) dan
menyebabkan tereksposnya kornea sehingga
mengalami pengeringan.
2. Kornea : Keratitis epitelial pungtata
(pembengkakan epitel); stromal keratitis
(infiltrat halus dibawah permukaan, 1-2
minggu);keratitis stromal dalam (lipid infiltrat
dan kornea neovaskularisasi, 1 bulantahun);keratopati neurotropik (erosi, defek
persisten, ulkus kornea, bulan-tahun)

Komplikasi

3. Camera occuli anterior : Uveitis (inflamasi


dan jaringan parut didalam iris yang
mengarah kepada glaukoma dan katarak,
2 minggu-tahun).
4. Neuralgia postherpetik (rasa sakit yang
berlansung selama lebih dari 1 bulan
setelah resolusi dari ruam vesikuler) ini
komplikasi yang paling sering dan
mengganggu.

PENATALAKSAN
AAN
Terapi
- Perawatan medik
pengobatan herpes zoster oftalmikus
optimal jika dimulai pada saat 72 jam
setelah onset dari ruam.
Pavan-langston telah menguraikan
protokol dari pengobatan nya :

1. Obat antivirus oral (contoh,famciclovir


500 mg 3 kali/hari, valacyclovir 1 g
perhari atau acyclovir 800 mg 5kali/hari
dalam 7 hari)
2. Antidepresan trisiklik nortriptyline, or
desipramine 25 mg, diatur sampai 75 mg
waktu istirahat untuk beberapa minggu
jika di perlukan (untuk menghambat akut
dan berkepanjangannya post herpetik
neuralgia PHN)
3. Kortikosteroid topikal tambahan,
antibiotik, ccloplegik, antivirus, dan
pengobatan glukoma yang sama
pentingnya seperti keratitis, iritis

4. Mengatasi PHN yang onsetnya telat


dengan tricyclic antidepressants dan/atau
capsaicin ointment perhari 4 kali/hari atau
lidocaine patch. Neurontin 300-600 mg
dengan oral dan atau OxyContin 10-20 mg
perhari dengan medikasi topikal sama
seperti yang diberikan pada kondisi akut.
Perawatan bedah
Beberapa pasien membutuhkan pembedahan
minor seperti lateral tarsorrhaphy atau
penjahitan traksi kelopak mata. Pada
pasien yang lain luka luas pada kornea
memerlukan keratoplasti penetrasi.

Trims..

Anda mungkin juga menyukai