Anda di halaman 1dari 59

PEMBELAJARAN

KARAKTER DI
SEKOLAH

Prof. Suyanto, Ph.D


Fakultas Ekonomi Universitas Neger
Disampaikan untuk Program Kajian Rutin Pusat Penelitian
Pendidikan Dasar, Menengah dan Kejuruan, Lembaga
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM)
Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 22 Desember

DISAIN INDUK PENDIDIKAN


KARAKTER
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003
tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya

Nilai-nilai
Luhur

Pengalaman
terbaik (best
practices) dan
praktik nyata

PROSES PEMBUDAYAAN DAN


PEMBERDAYAAN
INTERVENSI
INTERVENSI BUDAYA
BUDAYA

SATUAN

KELUARGA

MASYARAKAT

PENDIDIKA
N

PEMBIASAAN
PEMBIASAAN SECARA
SECARA
KULTURAL
KULTURAL
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen Pemangku
Kepentingan

Diadopsi dari Kemdiknas 2010

Perilaku
dan
Berkarak
ter
Unggul

Guru
Berkarak
ter

Habituasi Perilaku Siswa


cerdas, kritis,
kreatif,
inovatif, ingin
tahu, berpikir
terbuka,
produktif,
berorientasi
Ipteks, dan
reflektif
bersih dan
sehat, disiplin,
sportif, tangguh,
andal, berdaya
tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif,
ceria, dan gigih

OLAH
PIKIR

OLAH
RAGA

Diadopsi dari Kemdiknas 2010

OLAH
HATI

OLAH
RASA/
KARS
A

beriman dan
bertakwa, jujur,
amanah, adil,
bertanggung
jawab, berempati,
berani mengambil
resiko, pantang
menyerah, rela
berkorban, dan
berjiwa
ramah,patriotik
saling
menghargai,
toleran, peduli,
suka menolong,
gotong royong,
nasionalis,
kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan
umum, bangga
menggunakan
bahasa
dan produk
3
3
Indonesia, dinamis,

Aspek Nilai Karakter


Dengan Diri
Sendiri:

Dengan
Tuhan:
Bertaqwa/Relig
ius

Jujur, Bertanggungjawab,
Bergaya Hidup Sehat,
Disiplin, Kerja Keras,
Percaya Diri, Berjiwa
Wirausaha, Kreatif,
Budaya
Inovatif, Mandiri,
dan Nilai Mempunyai Rasa Ingin
Nilai
Karakter
Tahu

Nilai
Dengan Sesama Karakte
dan
r
Lingkungan:
Sadar hak dan
kewajiban, Patuh
pada aturan sosial,
Menghargai karya
Diadopsi dari
Kemdiknas
2010
orang
lain,
Santun

Kebangsaan:

Nasionalisme dan
Menghargai Keberagaman,
Pemahaman terhadap
budaya dan ekonomi
4

Tahapan Pembentukan Karakter Bagi Siswa

Mempertahanka
n
Melakukan
sesuai 1,2,3,4

Meyakini
Membiasakan

Siswa
Berkarakter
Terpuji

Memahami
Mengetahui

Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi,


Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan

How are Habits formed?


Simply put, by repeating a
task an average of 21 times.
The actual number depends on
how complicated the task is, how
interested or engaged we are with
it and what the benefit of getting
good or familiar at it is.
Each time you do something a
pathway in the brain is written.
Repeating the task the same way
over and over (around 21 times)
strengthens that pathway.

Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail)

How are Habits changed?


If it takes around 21 times to build a habit, it takes
around 100 times to change a habit.
Just think about that for a moment. Its just
under 5 times the effort!
Thats because that pathway we have built in our brains
needs to be overwritten with a different way of doing
things.
Its much harder work.
And why do we change the way we do things? Either as
a result of a rule change, a change in site layout, a
briefing or a rude awakening like a close call or an
actual injury, or maybe because we just decide to

Sumber: Habit-Learning Lite (Network Rail)

Pengertian Karakter
dan
Pendidikan Karakter

Karakter adalah nilai-nilai yang


melandasi perilaku manusia
berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat
istiadat, dan estetika.
Pendidikan karakter adalah upaya
yang terencana untuk menjadikan
peserta didik mengenal, peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai sehingga
peserta didik berperilaku sebagai
insan kamil.

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

PENDIDIKAN
KARAKTER
Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai perilaku (karakter)
kepada warga sekolah yang meliputi
pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilainilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(YME), diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi
insan kamil.
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Nilai-Nilai Karakter untuk


Siswa
TUHAN Y M E
Nilai
Nilai

Moral
Knowing

Nilai
Nilai

DIRI SENDIRI

SESAMA

KARAKTER
Nilai
Nilai

Moral
Action

Moral
Feeling

KEBANGSAAN

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Nilai
Nilai

LINGKUNGAN
Nilai
Nilai

Skema Pendidikan Karakter


Sekolah
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas

PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN


INTERVENSI
INTERVENSI

MANAJEMEN
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya

Nilai-nilai
Karakter

Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL) dan
best practices

EKSTRA

PEMBELAJARAN

KURIKULER

HABITUASI
HABITUASI

PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Sumber: Kemdiknas

Perilaku
Berkarakter

11

Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran

Perencanaan

Nilai-Nilai
Karakter

Penyusunan Silabus
RPP
Bahan Ajar

Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran
(CTL)

Evaluasi

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Siswa
Berkarakter

Pelaksanaan Pembelajaran
INTERVENSI
C o n t ex t u a l Te a c h i n g a n d Le a rn i n g

Pendahulua
n

Kegiatan
Inti:
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
HABITUASI

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Penutu
p

Evaluasi melalui Authentic


Assessment
Teknik Penilaian
Tes Tertulis

Tes Lisan
Tes Kinerja

Penugasan
individual atau
kelompok
Observasi
Penilaian portofolio
Jurnal
Penilaian diri
Penilaian
antarteman
Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Bentuk Instrumen
Pilihan ganda
Benar-salah
Menjodohkan
Daftar pertanyaan
Tes tulis
keterampilan
Tes identifikasi
Pekerjaan rumah
Proyek

Pilihan singkat
Uraian

Tes simulasi
Tes uji petik kerja

Lembar observasi/lembar pengamatan


Lembar penilaian portofolio
Buku catatan jurnal
Lembar penilaian diri/kuesioner
Lembar penilaian antarteman

Pembinaan Karakter Melalui MBS


Perencanaan
Perencanaan
Pelaksanaan
Pelaksanaan.
Supervisi, & ME

Nilai-Nilai
Karakter

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Kemandirian
Kemitraan/
Kerjasama
Partisipasi
Transparansi
Akuntabilitas

SI, SKL,
Pembelajaran
Pendidik &
Tng
Kependdkan
Sarana dan
prasarana
Kesiswaan
Pendanaan

Siswa
Berkarakter

Pembinaan Karakter melalui Ekstrakurikuler

Nilai-Nilai
Karakter

Sumber: Dit. PSMP Ditjend Mandikdasmen

Pembiasaan Akhlak Mulia


MOS, OSIS,
Tatakrama dan Tata Tertib
Kehidupan Sosial Sekolah
Kepramukaan
Upacara Bendera
Pendidikan Pendahuluan
Bela Negara
Pendidikan Berwawasan
Kebangsaan
UKS
PMR
Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba

Siswa
Berkarakter

KOGNITIVISME : BRUNER
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh
cara
kita mengatur materi pelajaran
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
enaktif (aktivitas siswa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas
kehidupan)
ikonik (siswa mengobservasi realitas tidak
secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder ,
misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
17
simbolik (siswa membuat abstraksi
berupa

Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author

APLIKASI TEORI
KOGNITIF BRUNER
Menentukan tujuan-tujuan instruksional
Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari secara
induktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang paling
konkret ke abstrak, dari yang sederhana ke
kompleks, dari tahap enaktif, ikonik ke simbolik,
dsb.nya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar

Sumber: Teori Belajar dan Motivasi, No Author

18

IMAN TAQWA ----- AKHLAK MULIA


Akhlak mulia mendasari kecerdasan
hati, pikir, rasa, raga.
Olah hati : jujur, respek
(hormat/peduli), tanggungjawab,
membela kebenaran, rela berkorban,
santun, disiplin
Olah pikir: cerdas, kreatif, analitis,
kritis, problem solving
Olah rasa: cinta (orangtua, tanah air),
sayang, semangat, rasa kebangsaan,
estetika (rasa keindahan), etis, tegar,
kerja keras
Olah raga (kinestetik): sehat, bersih,
www.themegallery.com
menarik,

STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH


Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel

KBM DI
KELAS

BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI
SATUAN PENDIDIKAN)

Pembiasaan dalam kehidupan


keseharian di satuan pendidikan

KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER

Integrasi ke dalam kegiatan


Ektrakurikuler Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Dsb.

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas

KEGIATAN
KESEHARIAN
DI RUMAH

Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
di satuan pendidikan 20

PILAR KELUARGA
KARAKTER
UTAMA
Jujur,
bertanggungjawab
Cerdas

Sehat dan
bersih

Peduli dan
kreatif

INTERVENSI
Tujuan:
Seluruh anggota keluarga memiliki
persepsi, sikap, dan pola tindak yang
sama dalam pengembangan karakter
Strategi:
Orangtua kepada anak:
Penegakan tata tertib dan etiket/budi
pekerti dalam keluarga
Penguatan perilaku berkarakter
Pembelajaran kepada anak
Sekolah kepada keluarga:
Pertemuan orangtua
Kunjungan ke rumah
Buku penghubung
Pelibatan orang tua dalam kegiatan
sekolah
Pemerintah terhadap keluarga:
Fasilitasi pemerintah untuk keluarga

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas

HABITUASI
Tujuan:
Terbiasanya
perilaku yang
berkarakter
dalam
kehidupan
sehari-hari
Strategi:
Keteladanan
orang tua
Penguatan oleh
keluarga
Komunikasi
antar anggota
keluarga

21

PILAR SEKOLAH
KARAKTER
UTAMA

INTERVENSI

Jujur,
bertanggungjawab

Tujuan
Terbentuknya karakter peserta didik
melalui berbagai kegiatan sekolah

Cerdas

Strategi:
Sekolah terhadap siswa
Intra dan kokurikuler secara
terintegrasi pada semua mata
pelajaran
Ekstrakurikuler melalui berbagai
kegiatan antara lain: KIR, pramuka,
kesenian, olahraga, dokter kecil, PMR
Budaya sekolah dengan menciptakan
suasana sekolah yang mencerminkan
karakter
Pemerintah terhadap sekolah
Kebijakan
Pedoman
Penguatan
Pelatihan

Sehat dan
bersih
Peduli dan
kreatif

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas

HABITUASI
Tujuan
Terbiasanya perilaku
yang berkarakter di
sekolah
Strategi:
Keteladanan KS,
Pendidik, tenaga
kependidikan
Budaya sekolah yang
bersih, sehat, tertib,
disiplin, dan indah
Menggalakkan kembali
berbagai tradisi yang
membangun karakter
seperti: hari krida,
upacara, piket kelas,
ibadah bersama, doa
(perenungan), hormat
orang tua, hormat guru,
hormat bendera,
program 5 S, cerita
kepahlawanan

22

PILAR MASYARAKAT
KARAKTER
UTAMA

INTERVENSI

Tujuan:
Jujur,
bertanggung Terbangunnya kerangka sistemik perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pendidikan karakter scr
-jawab

Cerdas

Sehat dan
bersih

Peduli dan
kreatif

nasional
Terciptanya suasana kondusif dlm masyarakat yang
mencerminkan kepekaan kesadaran kemauan dan
tanggungjawab untuk membangun karakter utama
Strategi:
Dari pemerintah:
Pengembangan grand design pendidikan karakter
Pencanangan nasional pendidikan karakter
Pengembangan perangkat pendukung pendidikan
karakter, al: iklan layanan masyarakat, sajian
multimedia (poster, siaran tv, siaran radio)
Dalam masyarakat:
Pengembangan peranan komite sekolah dlm
pembangunan karakter melalui MBS
Perintisan berbagai kegiatan kemasyarakatan,
pengabdian kepada masyarakat yg melibatkan
peserta didik
Pelibatan semua komponen bangsa dalam
pendidikan karakter, al: media massa

Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas

HABITUASI
Tujuan:
Terciptanya
suasana yang
kondusif dlm
masyarakat
yang
mencerminka
n koherensi
pembanguna
n karakter
secara
nasional
Tumbuhnya
keteladanan
dalam
masyarakat
Strategi:
Keteladan
dan
penguatan
dalam
kehidupan
masyarakat

23

AKTUALITA KARAKTER UTAMA SEBAGAI HASIL


PENDIDIKAN

Tingkat Individu
Perilaku jujur,cerdas, bertanggungjawab,
peduli dan kreatif dalam berbagai konteks secara
konsisten

Tingkat Masyarakat, Bangsa, dan Negara


Kesadaran nasional karakter bangsa
Keteladanan tokoh tingkat sekolah, daerah, maupun
nasional
Situasi masyarakat dalam berbagai lapisan yang semakin
berkarakter

www.themegallery.com

24

Sasaran Pendidikan Karakter


TERBENTUKNYA
PARADIGMA

MENGAJAR
IQ
TRANSFER
OF
KNOWLEDGE
TRANFORMATI
ON OF VALUES

MENDIDI
K

Sumber: Dit PTK Dikmen

EQ
SQ
AQ

SIKAP
&
PERILAK
U
INTERNALISASI
NILAI-NILAI
25

Strategi Implementasinya?
KEGEMBIRAAN BARU, BUKAN BEBAN
BARU
MULAI DENGAN YANG MUDAH,
MURAH DAN MENGEMBIRAKAN
MULAI DARI DIRI SENDIRI
BERBAGI DAN BERBAGI
APRESIASI DAN APRESIASI

Sumber: Dit PTK Dikmen

26

Keseimbangan antara sikap,


5
keterampilan dan pengetahuan untuk
membangun soft skills dan
hard skills1
PT
Knowledge Skill
SMA/K

Attitude

SMP
SD
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).

27

ASPEK KARAKTER

Sumber: Kemndiknas

OLAH
PIKIR
Cerdas
Kreatif

OLAH HATI
Jujur

OLAH
RAGA
(KINESTETI
K)
Bersih

OLAH RASA
dan KARSA
Peduli
Kreatif

Bertanggung
jawab

ASPEK KARAKTER
OLAH PIKIR
FATHONAH
THINKER
KECERDASAN
INTELEKTUAL
Cerdas
OLAHRAGA
(KINESTETIK)
AMANAH
DOER
KECERDASAN
SOSIAL
Bertanggung
Sumber: Kemndiknas
jawab

OLAH HATI
SIDDIQ
BELIEVER
KECERDASAN
SPIRITUAL
Jujur
OLAH RASA
TABLIGH
NETWORKER
KECERDASAN
EMOSIONAL
Peduli dan Kreatif

PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL UNTUK SISW


cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu,
berpikir terbuka,
produktif,
berorientasi
Ipteks, dan
bersih
dan sehat,
reflektif
disiplin, sportif,
tangguh, andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria,
dan gigih

Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya

OLAH
PIKIR

OLAH
HATI

OLAH
RAGA

OLAH
RASA/
KARSA

ASPEK DAN
PARAMETER

beriman dan
bertakwa, jujur,
amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah,
rela berkorban, dan
berjiwa patriotik
ramah, saling
menghargai,
toleran, peduli,
suka menolong,
gotong royong,
nasionalis,
kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga
menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan
30
beretos kerja

Pendidikan Karakter dan Keunggulan


Siswa memiliki sifat Negatif
Siswa PROSES PEMBIASAAN
karena tidak memiliki values
(karakter)
Apathetic, Listless, Uninterested
people
Then there are the flighty
people
Extreme uncertainty
Then there are very inconsistent
people
Others might aptly be called
drifters
A
large
number
are
overconformers
Some are overdissenters
A group of poseurs or role
Generasi
players penerus bangsa yang
berjiwa
religius,
nasionalisme,
Sumber: Rath, Harmin,
dan Simon (1978)
kewirausahaan dan dapat
menyesuaikan dengan
perkembangan zaman serta
siap untuk membangun
bangsa

Warga Negara yang


Sejahtera dan
Bahagia

BERORIENTASI:

P
K

1. Ketaqwaan
2. Nasionalisme
3. Quality learning + problem based
learning related to leadership and
entrepreneurship
4. Character building
5. Kesehatan jiwa raga
6. Transfer of training
7. Transfer of principles and attitudes
8. Pembelajaran yang seimbang
untuk otak kanan dan otak kiri

Lulusan memiliki sifat:


Inovatif, Kreatif, Leadership,
Fleksibel, Imaginatif, Pengambil
Resiko Terukur, Pekerja Keras,
Percaya Diri, Siddiq, Amanah,
Fathonah, Tabligh, Bersih, Sehat
Disiplin, Peduli, Suka Menolong,
Kompetitif,
Toleransi, Dll
Tangguh,
Personal
Values/Character

Good Family Life


Good Job
Good Friendship and
31
Community

of change
W.I.S.E. Model Wholistic Integrated Science & Education
Research Institute

Learning to Transform
Learning To Lead
Strategic Thinking
PRINCIPLES

Learning To Be
Reflective Thinking
AWARENESS
8

Learning To Know
Critical Thinking
KNOWLEDGE

Learning To Create
Creative Thinking
VISION

1
Learning To Learn
Grow, Develop
Constructive Thinking
ETHICS

6
5

Learning To Do
Applied Thinking
SKILLS

Learning To Care
Relational Thinking
UNDERSTANDING

4
Learning To Live Together
Harmonious Thinking
VALUES

Character Counts:
The Six Pillars of Character

The six pillars of character are ethical values that can be used
to guide ones choices.
Most universal virtues easily fit into the six pillars.
Those at the Josephson Institute believe that the six pillars can
improve the ethical quality of our lives and decision making,
resulting in improved personal character.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved
from http://www.josephsoninstitute.org.
Sumber: Morality and values in Schools-No Author

Character Counts
Pillar One: Trustworthiness
When others trust, they
give greater leeway
because they do not feel
we need to be monitored
and yet we will still
manage to meet
obligations.
Being trustworthy can be
extremely complicated,
once trust is gained we
then must live up to the
expectations of others.

Trustworthiness is
composed of
values such as
honesty, integrity,
reliability, loyalty.

The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved


from http://www.josephsoninstitute.org.

Character Counts
Pillar Two: Respect

Everyone has a right to be treated with dignity and all


should be treated with respect, regardless of who they are
or what they have done.
We all have a responsibility to be the best we can be in all
situations, even when those around us might be
unpleasant.
This highlights the golden rule.

Respect prohibits violence, humiliation or exploitation

Respect reflects civility, courtesy, decency, dignity,


tolerance and acceptance.

The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics,


Retrieved from
http://www.josephsoninstitute.org.

Character Counts
Pillar Three: Responsibility
Being responsible means being
in charge of our choices and
lives. It means being
accountable for who we are and
our actions.
Ethical people show they are
responsible by being
accountable, searching for
excellence and practicing self
restraint.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved
from http://www.josephsoninstitute.org.

Character Counts
Pillar Four: Fairness
Fairness implies adherence to a balanced
standard of justice without relevance to
ones own feelings.
Most agree that fairness includes impartiality
and openness, as well as due process.

The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved from
http://www.josephsoninstitute.org.

Character Counts
Pillar Five: Caring

Caring is often the heart of ethics, as well as


ethical decision making. A person who really
cares feels an emotional response to both
pleasure and pain of others.
The highest form of caring is altruism, or the
honest expression of ones benevolence.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved
from http://www.josephsoninstitute.org.

Character Counts
Pillar Six: Citizenship
Citizenship includes civic
virtues and duties that
illustrate how people should
behave as part of a
community.
The good citizen knows and
obeys laws, volunteers and
stays up to date and
informed of current issues.
The Six Pillars of Character. (2002). Josephson Institute of Ethics, Retrieved
from http://www.josephsoninstitute.org.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT


REPUBLIK INDONESIA

Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa


BANGSA
Tangguh,
BERKARAKTE
kompetitif,
R

PERMASALAHAN
BANGSA DAN
NEGARA

1. Disorientasi dan belum


dihayatinya nilai-nilai
Pancasila.
2. Keterbatasan perangkat
kebijakan terpadu
dalam mewujudkan
nilai-nilai Pancasila.
3. Bergesernya nilai etika
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara.
4. Memudarnya kesadaran
terhadap nilai-nilai
budaya bangsa.
5. Ancaman disintegrasi
bangsa
6. Melemahnya
kemandirian bangsa.

LINGKUNGAN
STRATEGIS

Global,
Regional,
Nasional

R
RA
A N:
N:
POLHUKAM,
POLHUKAM,
KESRA,
KESRA,
PEREKONOMIAN
PEREKONOMIAN

+
Pembagunan
Karakter
Bangsa

STRATEGI:
1.Sosialisasi/
Penyadaran
2.Pendidikan
3.Pemberdayaan
4.Pembudayaan
5.Kerjasama

KONSENSUS
NASIONAL
1. PANCASILA
2. UUD 45
3. Bhineka
Tunggal Ika
4. NKRI

berakhlak
mulia,
bermoral,
bertoleran,
bergotong
royong,
patriotik,
dinamis,
berbudaya,
dan
berorientasi
Ipteks
berdasarkan
Pancasila dan
dijiwai oleh
iman dan
takwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa

BANGSA
BANGSA
YANG
YANG
MERDEKA,
MERDEKA,
BERSATU,
BERSATU,
BERDAULAT,
BERDAULAT,
ADIL
ADILDAN
DAN
MAKMUR
MAKMUR

4
4

Percent of Adults Who Support the


Teaching of Specific Values
The findings of one study indicate that the top five
values that are thought to be the most important
values to be taught are:
Personal responsibility97%
Strong work ethic96%
Honesty96%
Democracy95%
Acceptance of people of
different races and ethnic
backgrounds91%

Sumber: Morality and values in Schools-No Author

Some Stats
In a statewide poll of adults in
Wisconsin, 91% thought that schools
should emphasize character education,
teaching students values such as
respect for others, personal
responsibility, and citizenship.

Sumber: Morality and values in Schools-No Author

A poll done for the NEA found


Morality and values topped the list of issues of most
concern to the American public.
The most pressing issues were said to be:
Morality and values..........36%
Education............................27%
Health Care........................17%
Crime....................................13%
Taxes.....................................6%

Sumber: Morality and values in Schools-No Author

Another NEA poll, the Shell Poll


o The study suggests that the three
values that are most endangered in
America are respect, responsibility,
and honesty.
o Large majorities feel that the nation
has become weaker in terms of
respect for other people (74%),
respect for the law (77%), and
respect for authority (86%).
o 2/3 also say that societys standards
for acceptable behavior are getting
worse.
Sumber: Morality and values in Schools-No Author

What has the most potential to


create a positive effect on a childs
moral and ethical standards?

Parents72%
Peers/Friends.26%
Teachers18%
Clergy15%
TV.8%

Sumber: Morality and values in Schools-No Author

Character Education
Character education often is used
synonymously with terms such as moral
education, values clarification, and moral
reasoning.
It has been defined as the intentional
intervention to promote the formation of
any or all aspects of moral functioning of
individuals.

Sumber: Morality and values in Schools-No Author

Discovering The Real Me (DTRM) Promotes Social and


Emotional Learning

Promotes self-awareness through reflection


exercises and sympathetic characters
Teaches social, communication,
relationship, and conflict resolution skills
Promotes self-discipline, self-control, goalsetting, and emotional awareness
Teaches problem-solving and decisionmaking
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author

DTRM Fits into the Academic Curriculum


Since it is story-based, it fits easily into the
academic day
May be used in language arts
May be used in social studies
May be used in health, etc.

Sumber: Effective Character Educatioan-No Author

DTRM Uses a Mixture of


Instruction Methods

Discussion groups
Class meetings
Debates, votes
Role-play
Journal writing
Direct teaching

Sumber: Effective Character Educatioan-No Author

Further Criteria
A.Promote self-awareness
B.Social awareness
C.Self-improvement
D.Relationship skills
E.Responsible decision-making
Sumber: Effective Character Educatioan-No Author

Benefits of Effective
Character Education

Fewer discipline problems


Lower drop-out rates
Higher school attendance
Enhanced academic performance
Greater teacher vitality

Sumber: Effective Character Educatioan-No Author

BERBAGAI ISTILAH
o KARAKTER
o AKHLAK
o MORAL

PERILAKU

o WATAK

.AKU DIUTUS UNTUK MEMPERBAIKI AKHLAK UMAT


TUJUAN UTAMA MAPEL/MAKUL AGAMA UNTUK
Sumber: Kemdiknas RI

Pasal 3 UU Sisdiknas
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN
DIKEMBANGKAN LB DEKAT DENGAN KARAKTER
Sumber: Kemdiknas RI

KI HAJAR DEWANTARA
PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA
UNTUK MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA
BUDI
PEKERTI
(KEKUATAN
BATIN,
KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT) DAN
TUBUH
ANAK.
BAGIAN-BAGIAN
ITU
TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA
DAPAT MEMAJUKAN KESEM-PURNAAN
HIDUP ANAK-ANAK KITA.
PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN
INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI
PENDIDIKAN KITA

Sumber: Kemdiknas RI

PENDIDIKAN KARAKTER DLM


4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO

LEARNING TO
LEARNING TO
LEARNING TO
LEARNING TO
TOGETHER

Sumber: Kemdiknas RI

AKAN BERPENGARUH
SAAT YBS MELAKUKAN
2 PILAR LAINNYA

KNOW
DO
BE
LEBIH
LIVE DEKAT DG

KARAKTER

RASA

LOGIKA

INTRAPERSONAL

OLAH PIKIR

OLAH HATI

FATHONAH

SIDDIQ

THINKER

BELIEVER

IQ

SQ

(Bervisi, Cerdas,
Kreatif, Terbuka)

(Jujur, Ikhlas,
Religius, Adil)

OLAH RAGA

INTERPERSO
NAL

Sumber: Kemdiknas RI

AMANAH
DOER
AQ
(Gigih, Kerja Keras,
Disiplin, Bersih,
Bertanggungjawab)

OLAH RASA/KARSA
TABLIGH
NETWORKER
EQ
(Peduli, Demokratis,
Gotongroyong, Suka
membatu)

Dr. Thomas Lickona:


In character education, its clear we
want our children are able to judge
what is right, care deeply about what is
right, and then do what they believe to
be right-even in the face of pressure
form without and temptation from
within.

TRUSTWORTHINESS
RESPECT
RESPONSIBILITY
FAIRNESS
CARING

Sumber: Kemdiknas RI

HONESTY
COURAGE
DILIGENCE
INTEGRITY
CITIZENSHIP

49 CHARACTER QUALITIES:
(CHARACTER FIRST, 2009)

Alertness
. Diligence . Humanity . Security
Attentiveness
. Discernment . Initiative . Selfcontrol
Availability
. Discretion . Joyfulness . Sensitivity
Benevolence
. Endurance . Justice
. Sincerity
Boldness
. Enthusiasm
. Loyalty
.
Thoroughness
Cautiousness
. Faith
. Meekness . Thriftiness
Compassion
. Flexibility . Obedience . Tolerance
Contentment
. Forgiveness . Orderliness
.
Truthfulness
Creativity
. Generosity . Patience
. Virtue
Decisiveness
. Gentleness . Persuasiveness .
Wisdom
Deference
. Gratefulness . Punctuality
MUNGKIN BELUM LENGKAP,
TETAPI .SEMUA
DPT DISETUJUI:
Dependability
. Honor
Resourcefulness
BANYAK ASPEK
KARAKTER YG
DISETUJUI BERSAMA
Determination
. Hospitality
. Responsibility

Sumber: Kemdiknas RI

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai