Anda di halaman 1dari 36

AUDITING SEKTOR

PUBLIK

DEFINISI
Auditing lebih dikenal sebagai suatu proses pengumpulan
dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi dengan kriteria yang ditetapkan.
Audit Sektor Publik adalah kegiatan yang ditujukan
terhadap entitas yang menyediakan pelayanan dan
penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari
penerimaan pajak dan penerimaan negara lainnya dengan
tujuan untuk membandingkan antara kondisi yang
ditemukan dan kriteria yang ditetapkan.

Lanjutan...

Peoses
Sistematik
Objektivitas

Mengkomunik
asikan hasil

AUDIT

Derajat
hubungan
kriteria yang
ada

Penyediaan &
evaluasi bukti
Asersi tentang
kegiatan &
kejadian
ekonomi

Elemen dalam Kegiatan


Audit

Tiga elemen dalam kegiatan audit


Entitas pemeriksa (Auditor)
Entitas yang diperiksa (Auditee)
Entitas yang meminta pertanggungjawaban (stakeholder)
Hubungan Audit
Auditor
Fungsi
Atestasi

Stakeholder
Fungsi
Akuntabilitas

Fungsi
Audit

Auditee

Fungsi Audit Sektor Publik


Pemeriksaan berfungsi untuk mendukung
keberhasilan upaya pengelolaan keuangan
Negara secara tertib dan taat pada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan rasa keadilan dan
kepatutan.

Karakteristik
Audit Sektor Publik
Uraian
Pelaksanaan audit

Objek Audit

Standar audit yang


digunakan
Kepatuhan terhadap
peraturan perundangundangan

Karakteristik
Lembaga audit pemerintah dan juga KAP yang ditunjuk
oleh lembaga audit pemerintah
Entitas, program, kegiatan, dan fungsi yang berkaitan
dengan pelaksanaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara, sesuai dengan peraturan perundangundangan
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang
dikeluarkan oleh BPK
Merupakan faktor dominan karena kegiatan di sektor
publik sangat dipengaruhi oleh peraturan dan perundangundangan

Faktor Pentingnya Audit dalam


Sektor Publik
Menurut Jones dan Bates, terdapat empat faktor
yang melatarbelakangi pentingnya audit dalam
sektor publik, yaitu:
1. pertumbuhan volume dan kompleksitas
transaksi ekonomi,
2. pemisahan sumber dana,
3. Rendahnya independensi pihak manajemen,
dan
4. pengaruh keputusan organisasi sektor publik
terhadap masyarakat (sosial).

Jenis Jenis Audit Sektor


Publik
1. Audit Keuangan
Audit keuangan meliputi audit atas laporan keuangan yang bertujuan
untuk memberikan keyakinan apakah laporan keuangan dari entitas
yang diaudit telah menyajikan secara wajar tentang posisi keuangan,
hasil operasi/usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
. Audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan, mencakup penentuan
apakah:
a. Informasi keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
b. Entitas yang diaudit telah memenuhi persyaratan kepatuhan terhadap
peraturan keuangan tertentu.
c. Sistem pengendalian intern instansi tersebut, baik terhadap laporan
keuangan maupun terhadap pengamanan atas kekayaannya, telah
dirancang dan dilaksanakan secara memadai untuk tujuan
pengendalian

Lanjutan....
Audit atas hal yang berkaitan dengan keuangan yang meliputi, antara
lain audit terhadap unsur yang berikut;
Segmen laporan keuangan dan informasi keuangan (seperti laporan
pendapatan dan biaya, laporan penerimaan dan pengeluaran kas,
laporan aktiva tetap), dokumen anggaran, perbedaan antara realisasi
kinerja keuangan dan yang diperkirakan.
Pengendalian intern mengenai ketaatan terhadap peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Pengendalian atau pengawasan intern atas penyusunan laporan
keuangan dan atas pengamanan aktiva termasuk
pengendalian/pengawasan intern atas penggunaan sistem yang
berbasis komputer. Ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dan dugaan atas adanya kecurangan.

Sistem Audit Keuangan


Pemeriksaan Siklus Pendapatan
Pendapatan
Daerah/
Organisasi

Obyek
Pemeriksaan

Pendapatan

Dana
Perimbangan

Lain lain
pendapatan
yang sah

Materi pemeriksaan :
Kesalahan
pembukuan?
Kesalahan penyajian?
Kesalahan
pembebanan?
Kesalahan
penjumlahan/pengura
ngan angka?

Sistem Audit Keuangan


Pemeriksaan Siklus Belanja
Belanja aparat/
Pegawai/ SDM

Obyek
Pemeriksaan

Belanja
Belanja
pelayanan
publik

Belanja administrasi
umum
Belanja operasi dan
pemeliharaan
Belanja
modal/pembangunan

Tujuan :
Bukti asersi
transaksi &
sald siklus
belanja

Sistem Audit Keuangan


Pemeriksaan Aktiva Tetap

Obyek
Pemeriksaan

ASET

Penggunaan
Penjualan
Pembelian

Tujuan :
Bukti asersi
transaksi &
saldo aktiva
tetap

Sistem Audit Keuangan


Pemeriksaan Jasa Personalia
Insentif
lembur

Obyek
Pemeriksaan

Penggajian
(kompensasi)

Gaji

Tunjangan
lainnya

Tujuan :
Bukti asersi
transaksi &
saldo jasa
personalia

Sistem Audit Keuangan


Pemeriksaan Siklus Investasi (Pembiayaan)
Jangka
Pendek

Obyek
Pemeriksaan

Pengujian
pengendalian

Investasi
Jangka
panjang

Tujuan :
Bukti asersi
transaksi &
saldo siklus
Investasi

Sistem Audit Keuangan


Pemeriksaan Jasa Personalia
Kas di tangan

Kas yang
disimpan dalam
entitas
Obyek
Pemeriksaan

Saldo Kas
Kas di Bank

Kas Kecil

Tujuan :
Bukti asersi
transaksi &
saldo kas

Teknik Audit Keuangan


1. Prosedur Analitis
2. Inspeksi
3. Konfirmasi
4. Permintaan keterangan
5. Perhitungan
6. Penelusuran (tracing)
7. Pmeriksaan Bukti Pendukung
8. Pengamatan
9. Pelaksanaan Ulang
10.Teknik Audit Berbantu Komputer
11.Pengujian Pengendalian
12.Pengujian Substantif

Jenis Jenis Audit Sektor


Publik
2. Audit Kinerja ( Audit Operasional )
Adalah pemeriksaan secara objektif dan
sistematik terhadap berbagai macam bukti,
untuk dapat melakukan penilaian secara
independen atas kinerja entitas atau
program/kegiatan pemerintah yang diaudit
dalam hal ekonomi, efisiensi, dan efektivitas,
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja dan
entitas yang diaudit dan meningkatkan
akuntabilitas publik.

Lanjutan....
Audit kinerja mencakup audit tentang ekonomi, efisiensi,
dan program.
a) Audit Ekonomi dan Efisiensi
Audit Ekonomi dan Efisiensi menentukan apakah:
) Entitas telah memperoleh, melindungi dan
menggunakan sumber dayanya (seperti karyawan,
gedung, ruang dan peralatan kantor) secara hemat dan
efisien;
) Penyebab timbulnya ketidakhematan dan
ketidakefisenan;
) Entitas tersebut telah mematuhi peratutran perundang undangan yang berkaian dengan kehematan dan
efisiensi.

Lanjutan....
Audit ekonomi dan efisiensi dapat mempertimbangkan apakah
entitas yang diaudit telah:
Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat.
Melakukan pengadaan sumber daya (jenis, mutu, dan jumlah)
yang sesuai dengan kebutuhan dan dengan biaya yang wajar;
Melindungi dan memelihara semua sumber daya negara yang
ada secara memadai;
Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa
tujuan dan kurang jelas tujuannya;
Menghindari adanya pengangguran atau jumlah pegawai yang
berlebihan;
Menggunakan prosedur kerja yang efisien;

Lanjutan....
Menggunakan sumber daya (staf, peralatan dan fasilitas)
secara optimum dalam menghasilkan atau menyerahkan
barang/jasa dengankuantitas dan kualitas yang baik serta tepat
waktu;
Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan perolehan, pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya negara;
Telah memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang
memadai untuk mengukur, melaporkan, dan memantau
kehematan dan efisiensi pelaksanaan program;
Telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai penghematan dan efisiensi.

Lanjutan....
b) Audit Terhadap Program, mencakup penentuan:
Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan
atau manfaat yang telah ditetapkan oleh undangundang atau badan lain yang berwenang;
Efektivitas kegiatan entitas, pelaksanaan program,
kegiatan atau fungsi instansi yang bersangkutan;
Apakah entitas yang telah diaudit telah menaati
peraturan perundangundangan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program/kegiatannya.

Jenis Jenis Audit Sektor


Publik
3. Audit Untuk Tujuan Tertentu
Pemeriksaan/audit dengan tujuan tertentu
adalah pemeriksan yang dilakukan untuk
tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan
dan pemeriksaan kinerja.
Termasuk dalam pemeriksaan tujuan tertentu
ini adalah pemeriksaan atas hal-hal yang
berkaitan dengan keuangan dan bersifat
investigatif ataupun audit ketaatan tertentu.

Lanjutan....
a. Audit Investigasi
. Audit investigasi adalah kegiatan pemeriksaan dengan
lingkup tertentu, periodenya tidak dibatasi, lebih spesifik pada
area-area pertanggungjawaban yang diduga mengandung
inefisiensi atau indikasi penyalahgunaan wewenang, dengan
hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti
bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang
ditemukan.
. Tujuan audit investigasi adalah mengadakan temuan lebih
lanjut atas temuan audit sebelumnya, serta melaksanakan
audit untuk membuktikan kebenaran berdasarkan pengaduan
atau informasi masyarakat.

Lanjutan....
b. Audit Ketaatan
Audit ketaatan bertujuan untuk menentukan
apakah auditan telah memenuhi atau
mengikuti prosedur dan peraturan tertentu
yang telah ditetapkan.
Contoh dari audit ketaatan adalah audit pajak
penghasilan dengan tujuan apakah auditan
telah memenuhi peraturan perpajakan dalam
menghitung besarnya pajak yang terhutang.

Perbandingan Audit
Keuangan & Audit Kinerja
Audit Keuangan
Objek audit: laporan keuangan

Audit Kinerja
Objek audit: organisasi, program,
aktivitas/ kegiatan, atau fungsi

Menguji kewajaran laporan keuangan Menguji tingkat ekonomi, efisiensi,


dari salah saji yang material dan dan efektivitas dalam penggunaan
kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi sumber daya untuk mencapai tujuan
yang diterima umum
Lebih bersifat kuantitatif keuangan

Lebih bersifat kualitatif

Tidak terlalu analitis

Sangat analitis

Tidak menggunakan indikator kinerja, Membutuhkan indikator, standar, dan


standar, dan target kinerja
target kinerja untuk mengukur kinerja

Perbandingan Audit
Keuangan & Audit Kinerja
Audit Keuangan

Audit Kinerja

Biasanya tidak mempertimbangkan


analisis biaya manfaat

Biasanya mempertimbangkan analisis


biaya-manfaat (cost-benefit
analysis)

Waktu pelaksanaan audit tertentu


(biasanya pada akhir periode
akuntansi)

Audit bisa dilakukan sewaktu-waktu

Audit dilakukan untuk peristiwa


keuangan masa lalu (post event)

Mempertimbangkan kinerja masa


lalu, sekarang, dan yang akan
datang

Tidak dimaksudkan untuk membantu


melakukan alokasi sumber daya
secara optimal

Dimaksudkan untuk memperbaiki


alokasi sumber daya secara
optimal dan memperbaiki kinerja

Tidak terdapat rekomendasi audit dan


follow-up audit

Terdapat rekomendasi audit dan


follow-up audit

Tahap - Tahap Audit Sektor Publik


TAHAP
PERENCANAAN

TAHAP
PENGENDALIAN
INTERN

TAHAP
PENGUJIAN

TAHAP
PELAPORAN

Tahap Perencanaan
Tujuan dari tahap perencanaan ini adalah untuk mengidentifikasi area
yang signifikan dan mendesain prosedur audit yang efisien. Untuk
mencapai tujuan tersebut metodologi audit dibuat sedemikian rupa
untuk:
a). Memahami operasi auditan termasuk sistem manajemen, dan
faktor internal-eksternal yang mempengaruhi lingkungan operasi
auditan
b). Mengidentifikasi akun yang signifikan, aplikasi akuntansi, sistem
manajemen keuangan, jumlah anggaran yang disetujui, dan
peraturan yang mengatur operasi auditan.
c). Menentukan keefektifan pengendalian sistem informasi
d). Melaksanakan penilaian risiko tahap awal untuk mengidentifikasi
area yang memiliki risiko yang tinggi, termasuk kemungkinan
adanya kecurangan
e). Merencanakan wilayah/lokasi auditan yang akan diperiksa

Tahap Pengendalian Intern


Tahap ini terdiri dari evaluasi dan pengujian pengendalian
internal untuk mendukung kesimpulan audit mengenai
pencapaian tujuan pengendalian internal yang diuraikan sebagai
berikut :
a). Keandalan laporan keuangan yaitu transaksi dicatat,
diproses dan diikhtisarkan dengan benar, dan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum
b). Ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan, yaitu
transaksi dilaksanakan sesuai dengan
(1)anggaran yang telah diotorisasi dan
(2)undang-undang, peraturan dan kebijakan pemerintah
lainnya

Lanjutan....
Dalam tahap pengendalian internal terdapat
petunjuk untuk:
a). Menilai besarnya risiko pengendalian
b). Memilih pengujian pengendalian
c). Menentukan efektivitas pengendalian sistem
informasi
d). Menguji pengendalian internal, termasuk
mengkoordinasikan pengujian pengendalian
internal dengan tahap pengujian

Tahap Pengujian

Tujuan dari tahap ini adalah untuk


a). Memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji yang material
b). Menentukan apakah auditan taat pada undang-undang atau peraturan yang
mengikat
c). Menilai efektivitas pengendalian internal melalui pengujian pengendalian
yang dikoordinasikan dengan pengujian lainnya

Untuk mencapai tujuan tersebut, tahap ini berisi petunjuk untuk:


a). Mendesain dan melaksanakan pengujian substantif, ketaatan dan
pengendalian
b). Mendesain dan mengevaluasi sampel audit
c). Menghubungkan risiko dan materialitas dengan sifat, waktu dan luas
pengujian substantif
d). Mendesain pengujian multi tujuan yang menggunakan sampel umum untuk
menguji pengendalian yang berbeda dan transaksi yang spesifik

Tahap Pelaporan
Tahap ini menyelesaikan proses audit dengan menerbitkan
informasi mengenai auditan berdasarkan hasil dari prosedur
audit yang telah dilaksanakan pada tahapan sebelumnya.
Laporan audit meliputi informasi mengenai
Laporan keuangan beserta informasi tambahan lainnya
Pengendalian internal
Ketaatan terhadap undang-undang atau peraturan yang
mengikat
Untuk mencapai tujuan tersebut, tahap pelaporan berisi
petunjuk untuk membuat pendapat, kesimpulan tentang
pengendalian internal, dan melaporkan temuan audit

Standar Audit Sektor Publik


Standar auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
secara cermat dan seksama.

Standar Audit Sektor Publik


b) Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan,
dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit.

Standar Audit Sektor Publik


c) Standar Pelaporan
1. Laporan auditor menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
aporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang
memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan
Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka
laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikul oleh auditor.

Sekian
dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai